Pergilah Suamiku - Bab 241 Kemampuan Minum Direktur Elaine Kami Tidak Terlalu Baik

Nina mengenakan sepatu hak tinggi, lantai Ritz Carlton Hotel juga licin, begitu didorong Direktur Adit, dia tanpa ada persiapan lalu terjatuh kebawah, sakit hingga membuatnya tersentak.

Melihat Elaine mau dibawa pergi oleh Direktur Adit, Nina segera memegang hp dengan terburu - buru dan menelepon ke Dave.

Saat Nina meneleponnya pertama kali, Dave tidak menjawab, dan juga terputus.

Nina baru tamat tidak lama, pengalamannya pasti tidak sebanyak Elsa dan Tuan Shen, dia ragu sejenak, lalu lanjut terus menelepon lagi, dan akhirnya berhasil tersambung.

"Ada masalah ? "

Dalam tenggorokan Dave seperti terdapat sebongkah es, perkataan dinginnya membuat Nina ketakutan.

"Dave .....Direktur Dave, Direktur Elaine telah mabuk, dan Direktur Adit membawanya pergi ! "

Suara Nina sedikit tersedak : "Direktur Dave, kamu cepat datang, Direktur Adit terlihat aneh aku takut Direktur Elaine akan dirugikan ! "

Dave : "...... "

Dave tidak menjawab satu kata pun, dan langsung mematikan telepon.

Elaine mabuk didepan laki - laki tua ?

Tingkat kepercayaan terhadap pernyataan ini sangat rendah.

Mungkin ini sudah direncanakan oleh Elaine sebelumnya, Dave merasa tidak akan tertipu olehnya !

Setelah berjalan keluar dari ruang pribadi, Dave sama sekali tidak pergi, luka di punggungnya sangat sakit, bergerak sedikit saja maka akan berkeringat, terutama di saat musim panas sekarang ini, keringat yang mengenai lukanya itu sangat menyakitkan.

Dave memanggil dokter kemari, untuk menangani lukanya sebentar.

Saat Nina menelepon, setengah badan atasnya masih telanjang.

Dan berbaring miring di tempat tidur besar dalam kamar, Dave membalikkan badan dan melihat waktu.

Dalam pikirannya tanpa sadar teringat dengan telepon Nina tadi, dalam hati mengkritik :

Elsa darimana carikan dia seorang sekretaris yang bodoh ? Percaya begitu saja dengan Elaine ?

Wanita seperti itu, apakah akan membuat dirinya sendiri jatuh kedalam perangkap ?

Katakan sebaliknya meskipun jika Elaine tidak berpura - pura

Saat pagi hari tadi bukankah dia sendiri sudah mengakuinya, bahwa tamu akrabnya banyak tidak bisa terhitung ?

Tidak apa - apa jika bertambah satu lagi.

Seandainya Elaine ditiduri, itu juga kesalahannya sendiri, tidak ada hubugannya dengan dia !

Jika Dave benar pergi, mungkin akan mengganggu hal menyenangkan Direktur Elaine !

Cahaya dalam ruangan redup, tirai tertutup rapat, tidak ada sedikitpun cahaya yang masuk.

Tatapan Dave semakin memancarkan emosi yang sulit dibedakan.

Sekitar setengah menit, Dave tiba - tiba bangun duduk dari ranjang, dia mengambil kemeja yang diletakkannya di tempat tidur dengan satu tangan, mengenakannya sambil mengancing sambil turun ke lantai bawah.

Langkah kakinya stabil, membuka pintu kamar dan menuju lift.

Dia tidak peduli dengan Elaine !

Tapi orang Keluarga Bo lainnya peduli !

Selain itu Elaine sekarang sudah bisa menahan, didepan umum menggoda pria liar, dan sekarang masih ingin selingkuh didepannya ?

Elaine mengapa tidak naik kesurga saja ?

Nina setelah mematikan telepon, berdiri dari lantai, dan langsung mengejar ke arah Direktur Adit dan Elaine pergi.

Nina mendekat dan memegang tangan Elaine yang satunya, suaranya gemetar : "Adit……Direktur Adit, Direktur Elaine kami, kemampuan minumnya tidak terlalu baik ..... "

Direktur Adit kembali mengulurkan tangan mendorong Nina lagi, dia memperlihatkan watak aslinya, seluruh wajah sangat ganas :

"Kamu percaya tidak hanya satu perkataan aku saja bisa membuat Dave memecat kamu ! "

"Memangnya kamu siapa, berani datang merusak hal baik aku ! ? "

Nina bersembunyi sebentar, dia seumur hidup tidak pernah kena marah, perkiraan hari ini pertama kali dia kena marah.

Direktur Adit memegang Elaine, melintasi aula dan ingin naik ke lantai atas, sekretarisnya mengetahui jelas tentang kondisi ini dan telah mencheck-in kamar yang bagus di Ritz Carlton Hotel.

Direktur Adit udah lama mendambakan kecantikan Elaine, bahkan meskipun dia telah berkecimpung di industri hiburan selama bertahun-tahun, tetapi ketika dia pertama kali melihat Elaine, matanya langsung bersinar.

Tetapi karena Elaine adalah direktur pemasaran PT. Alka, maka itu dia selalu tidak mempunyai kesempatan untuk beraksi !

Hari ini tidak mudah untuk bisa bertemu dengan Elaine, tapi wanita ini begitu keras kepala !

Bukan laki - laki namanya jika dia melewatkan kesempatan kali ini !

Direktur Adit memapah Elaine, wajah vulgar tanpa sadar langsung terlihat, matanya tertuju pada tubuh Elaine, tidak bergerak.

"Direktur Elaine, jangan terburu - buru, aku akan membawa kamu ke atas, siapapun jangan berharap untuk mengacaukan hal baik kita berdua ! "

Direktur Adit sudah sangat tidak sabar, hampir berlari ke lantai atas sambil memikul Elaine.

Tapi dalam aula lantai pertama Ritz Carlton Hotel masih terdapat orang, sehingga dia tidak berani terlalu mengekspresikannya.

Sebaliknya Nina yang dibelakang tubuhnya, setelah mendengar perkataan ini, wajahnya berubah menjadi pucat.

Direktur Adit seperti tanpa sadar, kakinya bergerak cepat : "Oh sayang aku, segera sudah mau sampai, nanti abang akan menyayangi kamu ..... "

Direktur Adit mengulurkan tangan untuk menekan pintu lift, bahunya tiba - tiba terasa berat, wajah Direktur Adit seketika menjadi hitam, masih belum keburu menoleh, sudah di tarik dengan kuat oleh seseorang.

Direktur Adit awalnya memang sudah mabuk, seiring dengan tenaga tarikan yang kuat, membuat pantatnya menyentuh lantai, ekspresi wajah berubah karena sakit lalu berkata memarahi :

"Kakek kamu ..... Dave, Direktur Dave ? "

Dalam mata Direktur Adit terbesit rasa bersalah, tangan Dave meraih Elaine, tanpa mengangkat kelopak matanya.

Direktur Adit setelah minum anggur menjadi punya nyali, dia berpegang pada dinding ingin berdiri, sebaliknya malah terjatuh.

Dalam aula Ritz Carlton Hotel, masih ada orang berlalu lalang, Direktur Adit malah tampak seperti tidak tahu malu, duduk di lantai dengan wajah vulgar dan cegukan.

"Direktur Dave, kamu jangan salah paham, aku karena melihat Direktur Elaine telah mabuk dan ingin membantunya sebentar. "

Direktur Adit berkata dengan tersenyum, dan tanpa tahu malu mengulurkan jari tangan menunjuk ke Nina : "Jika tidak percaya kamu boleh bertanya kepada sekretaris kamu, aku sedang berencana untuk mengantar Direktur Elaine kembali ! "

Kedua mata Dave terbesit kilatan suram dengan cepat.

"Istri aku, apakah perlu laki - laki lain untuk menjaganya ? "

Apakah Direktur Adit menganggap dirinya buta, tidak melihat sikapnya tadi yang terburu - buru ingin mengendong Elaine naik ke lantai atas ?

Ruang pribadi lantai satu berada didalam, pintu utama Ritz Carlton Hotel berada tepat di belakangnya, Elaine karena mabuk dan tidak tahu mana yang pintu utama, lalu apakah Direktur Adit minum hingga buta ?

Dalam hati timbul sebuah amarah yang aneh, tangan yang memegang lengan tangan Elaine bertambah kuat.

Bukanlah Elaine pintar ? Bukankah dia selalu bisa menemukan cara setiap kali menemukan masalah ?

Kali ini kenapa ?

Apakah telah suka sama Adit dan mabuk dengan sengaja ? Menyerahkan diri dengan sendiri untuk ditiduri oleh laki - laki lain ?

Dave menunduk melihat Adit, dahinya tertumbuhi sedikit bulu, wajah yang berkilau, dan perut buncit, dia sebagai laki - laki melihatnya saja sudah merasa menjijikkan !

Elaine sungguh - sungguh buta !

Dave terlalu malas untuk berbicara terlalu banyak dengan Direktur Adit, setengah memeluk Elaine dan berbalik, saat melewati Direktur Adit, sepatu kulit mengkilapnya menendang tulang betis Direktur Adit.

Direktur Adit kesakitan hingga mengeluarkan keringat dingin di wajahnya.

Awalnya Direktur Adit sudah merasa kekesalan yang terpendam karena hal baiknya di buat hancur oleh Dave, dan sekarang ini di tendang lagi oleh Dave.

Karena efek anggur, Direktur Adit tiba - tiba menjadi marah.

"Dave, kamu jangan tidak tahu puas ! Jangan mengira di Kota Tong ini aku takut kepada mu ! Aku akui, aku menyukai istri kamu, dan berencana membawanya ke lantai atas, bahkan kamar juga sudah terpesan ! "

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu