Pergilah Suamiku - Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (1)

Dave memikirikan perkataan yang dikatakan John di kantornya.

“Kamu yang memaksanya, dia harus menjalani operasi caesar sendiri di bak mandi!”

“Kamu sama sekali tidak tahu, betapa mengerikan hidup seseorang dihadapkan dengan ujung maut, itu nyawa dua orang! Seberapa bencinya hatimu, baru bisa menutupi matamu sendiri, hingga begitu kejam padanya?!”

Tatapan mata pria ini tidak mengerti, ibu jari dan jari telunjuknya menyatu saling bergesekan, ekspresi diwajahnya penuh perhatian.

Jadi apa yang dikatakan John bukan palsu?

Jadi tiga tahun lalu di bak mandi kamar tidur rumah Dave, Elaine benar melakukan operasi sendiri, melahirkan anak sendiri？

Bekas luka ini dari waktu itu?

Mengingat akan kemungkinan ini, hati Dave tiba-tiba merasa tidak nyaman, meskipun dia membenci Elaine karena mengusir Jenny, benci Elaine hamil anak diluar nikah, ini sama saja jelas-jelas mempermalukannya.

Tapi, dia hanya merasa Elaine perlu menebus dosa, menebus dosa bukan berarti dia harus mati!

Wanita paling suka terlihat cantik, kalau waktu itu dia mengantarnya ke rumah sakit, mungkin dia tidak perlu melakukan operasi caesar, dan tidak perlu ada bekas luka!

Elaine lebih bersedia ada bekas luka jelek, dan tetap akan melahirkan Reece, mungkin dia benar-benar sangat menginginkan Reece anak ini!

Demi Reece, dia bahkan hampir tidak menginginkan nyawanya!

Dia menyentuh alisnya, tiga tahun lalu dia salah paham mengira anak dalam perut Elaine darah dagingnya untuk mempertahankannya......

Dia menarik nafas dalam-dalam, tatapan matanya tertuju pada perut Elaine, Elaine selalu bertindak picik, jadi waktu itu dia baru melakukan hal begitu keji!

Kemampuan bicara perempuan ini sangat bagus, dia bisa mendapatkan bantuan dari ayah, masuk ke perusahaan Bo, step by step naik jabatan hingga menjadi direktur pemasaran ini dapat dilihat, Elaine bukan orang sembarangan!

Kalau waktu Elaine melahirkan anak benar-benar mencelakainya, mungkinkah Elaine bersedia menelan kepahitan ini?

Karena Elaine ingin membohongi John supaya simpati padanya, drama ini tentu saja harus dilakukan senyata mungkin！

Kalau hal ini benar, kenapa dia tidak mendengar apa-apa?

Waktu di rumah, dimana-mana ada orang ibu, terjadi hal sebesar ini, apa mungkin ibu tidak memberitahunya?

Terlebih Elaine sebagai menantu ini, adalah pilihan ibu sendiri!

Masalah ini begitu diberitahukan padanya, itu mungkin bisa meredakan suasana tegang antara dia dan Elaine!

Ibu tidak mungkin tidak tahu!

Dia mengerutkan kening, bekas luka ini belum tentu bekas caesar, bukankah operasi usus buntu juga akan operasi di perut?

Terlebih, alasan sesempurna ini, meskipun Elaine mengerti sedikit ilmu kedokteran, dengan satu tangan, bagaimana bisa dia melakukannya?

Tidak ada obat untuk menghentikan pendarahan, tidak ada alat, bisakah dia melahirkan seorang anak di bak mandi dan masih hidup dengan baik?

Apa Elaine itu Tuhan?

Dia tidak akan percaya ucapan John！

Dave melempar selimut yang ada ditangannya.

Kalau dia karena ini percaya Elaine, baru benar-benar masuk dalam jebakan!

Dia mengendus ‘hmph’, matanya melirik seluruh tubuh Elaine, hingga akhirnya jatuh pada tubuh Elaine.

Alasan Dave menarik selimut berdiri disamping ranjang, dia bisa melihat Elaine dengan jelas.

Barusan dia hanya bisa melihat bekas luka Elaine, begitu dia berbalik, dia melihat keanehan ditubuhnya。

Rok Elaine dikoyak supir seperti potongan kain yang bergantung ditubuh Elaine, kaki ramping dan mulus itu ada beberapa goresan, dan memar ringan.

Dia berbaring di tempat tidur, karena posisinya, kedua kakinya tidak tertutup, dan roknya tidak bisa menutupi cahaya yang terpancar dari tubuhnya.