Pergilah Suamiku - Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (1)

Keduanya hanya berjalan dua langkah, Reece juga berdiri dari sofa, dia berlari ke sisi Dave, mengulurkan tangannya dan meraih lengan Dave, lalu berkata: "Papa, aku juga mau pergi mencari mama. ”

Di dalam hati Dave sedang berpikir tentang bagaimana cara menyiksa Elaine, tetapi pikirannya diganggu oleh Reece, dan alisnya yang mengerut seketika menghilang seiring dengan tindakan Reece.

Dia mengulurkan tangan dan menstabilkan tubuh Reece yang condong ke depan, wajahnya suram dan suaranya dingin. "Kami mencari mamamu karena ada urusan untuk berbicara dengannya, buat apa kamu mengikutinya, Pergi membaca bukumu saja!"

Cahaya di mata Reece padam seketika, meskipun ekspresi di mukanya masih enggan, tetapi dia juga dengan patuh kembali ke kantor.

Interaksi antara mereka berdua membuat William yang berdiri di samping tersenyum melihatnya.

Dave tidak peduli dengan William, dia keluar dari kantor dan langsung pergi ke departemen humas.

Setelah berita tentang Dave di pagi hari, harga saham Perusahaan Bo terus menurun, dan John tidak ada di sana, sehingga semua orang kacau.

Setelah John dan Elaine kembali ke perusahaan, departemen humas segera mengadakan rapat darurat!

Karyawan-karyawan departemen humas semuanya berada di ruang konferensi, pintunya tertutup, dan sedang membahas penanggulangannya.

Hanya ada satu orang di depan pintu ruang konferensi. Ketika melihat Dave datang, dia juga tidak berani menghentikannya.

Lagipula, wajah Dave selalu teridentifikasi di perusahaan, dan tidak ada yang tidak mengetahuinya!

Dave membuka pintu ruang konferensi tanpa hambatan!

Tidak menyangka akan ada orang yang tiba-tiba datang, dan suara orang yang sedang berbicara berhenti.

Orang-orang yang duduk di ruangan itu memandang ke pintu ruang konferensi.

Tatapan Dave melirik ke ruang konferensi. Meskipun John dan Elaine duduk bersama, tetapi masih ada jarak di antara dua kursi, sehingga wajah suram pria itu sedikit mereda.

Dia berhenti sejenak, dan setelah menyadari bahwa tindakannya sama dengan mencari bukti dari istri yang berselingkuh, wajahnya seketika menjadi kaku!

Brengsek!

Dave merasa bahwa dia pasti karena isi surat kabar itu dan marah sampai otaknya tidak berjalan, sehingga dia bisa melakukan tindakan seperti itu!

Lagipula sekarang masih berada di perusahaan, dia khawatir bahwa Elaine tidak bisa mengendalikan dirinya dan memalukan dia!

Tindakan dia ini harusnya dianggap normal!

Wajah Dave berangsur-angsur membaik. Setelah dia membuka pintu, dia tidak mengatakan apa-apa. Orang-orang di ruang konferensi juga tidak nyaman, John yang terlebih dahulu berbicara:"Direktur Dave? Mengapa anda datang ke sini?"

Dave tersenyum dengan ironis dan tidak menjawab pertanyaan John, dia berkata kepada Elaine: "Direktur Elaine, keluar sebentar!"

Begitu banyak orang yang menonton, jika Elaine menolak permintaan Dave, maka itu akan membuat karyawan-karyawan di departemen humas menganggap bahwa berita tadi pagi itu benar, dan jika dia mau mengklarifikasi, maka dia akan sulit memiliki kepercayaan diri!

Elaine berdiri dari posisinya dan berjalan ke arah Dave.

Mengikuti Dave berjalan keluar dari pintu ruang konferensi, Elaine melipat lengannya di depan dadanya dan menatap wajah Dave yang tampan, kemudian dia bertanya, "Ada apa yang kamu mencariku?"

Dave tidak berbicara, dan dia memegang lengan Elaine dan pergi berjalan keluar dari departemen humas.

Lengan Elaine juga terluka, untuk datang dan mendiskusikan mengenai detailnya klarifikasi, dia mengenakan mantel tipis di bagian luar untuk menutupi luka.

Kekuatan tangan Dave sangat besar dan kebetulan kena di tempat di mana lengannya terluka, rasa sakit yang tajam membuat muka Elaine langsung berubah!

"Dave, apa yang sedang kamu lakukan? Kamu menyakitiku! Lepaskan tanganku!"

Dave berhenti sejenak, cahaya di dalam ruangan tidak terlalu kuat, wajah Dave tersembunyi dalam cahaya yang hangat, dan ekspresinya menjadi semakin membingungkan.