Pergilah Suamiku - Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (1)

Wanita jalang itu, bukannya sangat kuat ya?

Sekarang di koran sudah ada berita seperti ini, tahu juga dia bersembunyi, Dave benar-benar kesal, kalau tidak mana mungkin dia tidak ada kerjaan mempedulikan hidup matinya Elaine, atau, mana mungkin bisa terjadi hal seperti ini?

“Keluar!”

Dave mendongak memandang Elsa yang berdiri menundukkan kepala tidak mengatakan sepatah katapun.

Satu kata ini, Dave mengatakannya dengan sangat dingin, bahkan membuat Elsa merinding,

Suasana menjadi hening, Dave menggunakan jarinya mengetuk meja dua kali.

Harus diakui, kali Tina mempersiapkannya dengan sangat matang, terutama saham di perusahaan Bo anjlok turun dalam kurun waktu yang singkat, harga pasar saham terus turun mendekati angka 120 miliar!

Angka ini, cukup bagi orang biasa untuk bertahan hidup!

Elaine si wanita jalang itu menghilang entah kenapa tidak memberi perlawanan.

Dia menghela nafas panjang, tiba-tiba dia mengingat kejadian hari sabtu Elaine meneleponnya.

Dave hampir saja lupa, masalah Reece berkelahi dengan temannya di sekolah masih belum diselesaikan, dia menolak meminta maaf, dari sifat Elaine yang cerdas bisa ditebak, sekarang dia seharusnya pergi mengantar Reece!

Saat ke kantor polisi menjemput Reece, dia ingat samar-samar, nama sekolah anak haram itu bernama apa, apakah TK Cahaya?

Sudut mulut Dave yang menyeringai tiba-tiba turun, dia jengkel mengerutkan kening, tiba-tiba muncul berita dari layar Hp-nya.

Begitu HP-nya berdering dia langsung melihat isi berita.

#Insiden penginjakan di Tk Cahaya, 2 meninggal, 17 luka-luka#

Hati Dave langsung bisa membayangkan keanehan ini, judul dan kalimat pembukaan yang sama, Dave membaca sekilas isi artikel, lebih kurang tragedi ini disebabkan oleh kebrutalan wartawan, pelaku sudah di tangkap pihak kepolisian dan korban sudah di antar kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Untung saja gerakan jari Dave cepat, dia bawah artikel ada postingan gambar, keadaan luka setiap orang berbeda, tapi tatapan mata Dave langsung terkunci di salah satu gambar.

Tidak tahu entah bagaimana pergelangan tangan Elaine bisa terluka, satu tangannya melindungi kepala, kulit di pergelangan tangannya memar mengeluarkan darah, itu terlihat sangat mengerikan.

Dave tiba-tiba terkejut berdiri, menggerutu sambil menggambil jas yang ada di belakang mejanya, melangkah keluar kantor.

Elsa yang baru tiba di kursi sekretarisnya, yang masih belum memahami keadaan, kebingungan melihat Dave yang jalan keluar bagai angin menuju Lift.

Begitu Dave keluar dari gedung perusahaan Bo, dia langsung pergi ke tempat parkir perusahaan Bo, baru saja menarik pintu mobil, dia tertegun gerakannya terhenti.

Punggungnya lurus tegang.

Kenapa dia harus kerumah sakit melihat Elaine?

Dia tidak percaya, Elaine yang begitu pintar, bisa dirugikan oleh wartawan?

Tiga tahun yang lalu, Elaine seorang diri yang menghadiri acara pernikahan, di tengah banyak pertanyaan yang diajukan wartawan, dia bisa menanganinya tanpa masalah kan?

Ini bukan pertama kali baginya melihat Elaine membalikkan situasi, siapa tahu kali ini hanyalah rencana Elaine saja?

Lagian apa hubungannya hidup mati Elaine dan anak haramnya dengan nya?

Elaine tak lain hanya karena menyandang status nama Nyonya Bo saja, diluar itu, dia bukanlah apa-apa, meskipun terjadi sesuatu dengannya, dia juga tidak akan terkejut sampai mengedipkan matanya!

Punggung Dave kembali rileks, dan sudut mulutnya kembali menyeringai.

Di tempat parkir yang remang-remang.

Baru berjalan dua langkah, dia tiba-tiba membalikkan badan dan kembali menarik pintu mobil.