Pergilah Suamiku - Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama

Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama

Sekarang pertanyaan kekanak-kanakan ini, kenapa didengar, kok bisa sepertinya sedang menuduh pria itu melakukan kejahatan besar!

Pria mengosongkan satu tangan, melonggarkan dasi yang terikat di kemeja, dan selanjutnya sorotan mata seperti mata elang, tersentak jatuh ke William.

Suaranya terdengar seperti senjata hitam beribuan tahun, sudah dingin dan juga keras: “Kamu yakin, mau aku menjawab?”

William: “??”

Reece mendengarnya, menarik-narik baju William, dengan suara kecil berkata: “Paman, aku benar adalah anak haram kah? Kamu bisa tidak memberitahuku apa maksud dari anak haram?”

Mata anak perempuan itu semakin memerah, di dalam matanya berkabut, tapi dia masih tidak membiarkan air mata menetes, “Aku sudah periksa di kamus, buku mengatakan anak haram artinya adalah Reece bukan anak dari papa dan mama.”

Suaranya menjadi mulai tersedak, agak lemah dan juga keras kepala: “Tapi aku pernah bertanya ke mama, mama bilang aku bukan anak haram!”

Perkataan Reece, memang adalah perkataan anak kecil mengatakan apa adanya, namun membuat hati William tertusuk agak sedikit tidak enak, bagaimana pun bukan lah anaknya, tidak bisa sampai sakit hati, tapi anak yang begitu cantik selalu saja bisa menyebabkan orang lain mengeluarkan beberapa rasa kasihan.

Sebenarnya, Reece sangat lah tegar menahan air matanya, air mata itu bergulung menyusut di dalam mata Reece, membuat perkataan anak kecil itu memiliki daya tarik yang lebih lagi.

William merapat-rapatkan bibir, mendengar maksud dari Reece, anak itu pernah menanyakan masalah ini ke Elaine, sungguh tidak tahu setelah anak ini membuka mulutnya, apa perasaan dalam hati Elaine!

William menekan-nekan alis, berkata: “Bagaimana mamamu menjawab?”

Reece saling mengetuk-ngetuk jari telunjuknya, jelas-jelas sangat sedih, tapi William menanyakan ini, anak itu pun secara spontan mengingat-ingat, berkata: “Mama bilang mereka semua itu mengarang cerita membohongi anak kecil. Papa sayang Reece, lebih-lebih sayang Mama.”

Perkataan ini semua lah yang menyebar ke telinga Reece, cukup untuk melihat 3 tahun ini kehidupan Elaine menjadi Nyonya Bo dijalani dengan sangat beraneka ragam!

William mengintip sejenak raut muka Dave, kaca yang memantulkan sinar matahari yang menembus badan mobil itu menyinari tepat di muka Dave, membuat bola mata hitamnya dilapisi dengan selapis sorotan mata berwarna kecoklatan, melihatnya membuat orang merasa semacam ilusi yang sangat tidak nyata.

Ketidak-nyataan ini, andai harus menggunakan satu kata untuk mengidentifikasikan maka adalah dinginnya es.

“Dave, sesuatu yang dilakukan Elaine, apakah itu kuasa Elaine?”

“William!”

Perkataan William belum sempat dikeluarkan dari mulut sudah diputuskan oleh Dave, pria itu mengigit kata dengan keras: “Kamu tidak merasa kah bahwa rasa kasihanmu hari ini sudah terlalu berlebihan? Orang yang tidak penting seperti itu, aku juga harus mengurusi hidup mati mereka? Kamu ini sedang mempersulit orang!”

Lagipula, pria itu bagaimana bisa tahu, Reece bertanya dan menjawab sendiri ini, mungkin saja adegan yang sudah terlebih dahulu dirancang dengan baik oleh Elaine?

Tiga tahun yang lalu, wanita itu bisa mengandung anak haram dan menduduki tempat sebagai Nyonya Bo, apa mungkin tidak pernah menggunakan status ini untuk menekan orang lain?

Orang yang lemah sangat banyak, tapi, Elaine pasti bukan salah satu di antaranya!

Apa yang dikatakan Dave juga ada benarnya, William merapat-rapatkan ujung mulut, bisa-bisanya ada semacam perasaan tidak tahu mau bagaimana lagi meneruskan ini.

Dan, juga tidak berencana mau mengurusi masalah orang lain, pria itu masih curiga, Reece memang adalah anak Dave, bagaimana pun pria itu berpikir masih sedikit mengerti tentang Olivia, wanita itu juga tidak perlu berbohong, lebih tidak perlu lagi membuat kebohongan semacam ini!

Reece hanya lah seorang anak kecil, masalah antara Dave dan Elaine, tidak seharusnya jatuh ke diri anak perempuan ini.

Tapi kalau memang Dave tidak ingin mendengar, William juga tidak akan melakukan hal yang tidak sepatutnya dilakukan.

Pria itu menghibur sebentar Reece, Dave menjulurkan tangannya kembali, melepaskan satu kancing kemeja paling atas kerah bajunya.

Setelah Dave selesai melakukan serentetan gerakan ini, tiba-tiba saja teringat, dia belum tahu Elaine tinggal dimana, kemudian sekalian saja menarik keluar handphone dan menelpon ke Elsa.

“Bantu aku cek alamat rumah tinggal Elaine! Kirim ke handphone-ku.”

Ketika Dave menerima pesan dari Elsa, Reece berhasil dibujuk oleh William, pria itu juga melihat sepintas dua orang itu, hatinya pun tertawa dengan dingin lagi.

Anak perempuan yang diasuh oleh Elaine, benar-benar mudah sekali dibujuk!

Dave merasa dirinya hari ini terlalu sedikit resah, terbawa-bawa sampai melihat seorang anak kecil pun mulai muncul sedikit tidak senang hati.

Pria itu menyoroti sejenak alamat yang dikirim Elsa ke handphone, kakinya menginjak di atas pedal gas, menambah kecepatan mobil.

Sampai ke Xingyuewan, sudah menjadi hal setengah jam kemudian.

Dave mendongakan kepala melihat sejenak tempat Elaine tinggal, sebuah apartemen kecil, kelihatannya juga tidak besar, desainnya simple dan sederhana, meski kawasannya bukan di tengah kota tempat yang orang banyak berlalu lalang semacam itu, tapi Dave ingat Elaine memiliki mobil.

Setidaknya transportasi bukan lah masalah.

Dilihat-lihat, menjadi Nyonya Bo memang menguntungkan!

Lingkungan di sini tenang, jarak ke perusahaan Bo juga terbilang tidak jauh, Dave melihatnya pun sedikit iri!

John masih mudahnya bilang, Elaine 3 tahun ini di keluarga Bo menerima banyak penderitaan!

Ternyata dia benar-benar sudah dibuat Elaine kehilangan akal pikiran!

Di matanya retak selapis serpihan halus yang ganas dan mengerikan, setelah beberapa saat, baru lah mendorong membuka pintu mobil dan turun dari mobil, menjulurkan tangan membuka pintu belakang mobil.

Reece pada dasarnya agak sedikit mengantuk dan lemas, namun dibangunkan oleh perkataan dingin yang membawa pecahan es: “Turun!”

Anak itu melihat-lihat sekeliling, setelah menemukan sudah di Xingyuewan, dia pun dengan semangat yang kuat turun dari mobil, dan menjulurkan tangan mengenggam lengan baju Dave: “Papa, kita masuk sama-sama ya?”

Pikiran Reece agak sensitive, anak itu merasa Dave tidak suka dirinya, nada berkatanya pun sangat berhati-hati.

“Kamu masuk sendiri!”

Reece memiringkan kepalanya, dengan suara rendah berkata: “Tapi, aku tidak ada kunci, kunci rumah semuanya mama yang bawa.”

Dave mengunci alis, berkata: “Kalau begitu kamu tunggu di depan pintu tunggu mamamu pulang!”

Pria itu juga tidak merasa yang dilakukan olehnya ada yang tidak benar, setidaknya pria itu tidak membuang anak perempuan Elaine di jalanan, ini bisa dibilang hal maksimal yang bisa dilakukannya.

William melihatnya selesai berbicara, membungkukan badan kembali ke mobil, terdiam sejenak, pria itu menunjuk Reece, bertanya: “Dave, dia baru tiga tahun, kamu membiarkannya dia sendirian di sini, apa pantas?”

“Tidak pantas kah?”

Dave tidak berteriak dan datar balik bertanya, William tersenyum dingin: “Tidak pantas! Dunia sekarang ini, begitu banyak orang jahat, apa kamu tidak takut dia hilang?”

“Anak itu baru 3 tahun, terluka lagi, walau tidak mengantarnya ke rumah sakit, juga tidak boleh membiarkan dia seorang diri tinggal di sini lah!”

Usai William selesai berkata, masih tidak bisa menahan diri menggumam: “Kalau saja benar itu adalah anak perempuanmu, saat itu yang menyesal juga kamu!”

Sorotan mata Dave bersamaan dengan kalimat William ini tiba-tiba menjadi dingin dan penat.

“Sepertinya kamu begitu khawatir dengan hidup matinya Reece, aku tidak keberatan kamu tinggal di sini, menjadi ayahnya! Yang pasti, aku tidak ada anak perempuan sebesar ini.”

Mengatakan selesai satu kalimat, Dave sudah melangkahkan langkah kaki yang besar berjalan ke pintu depan mobil, pria itu menjulurkan tangan menarik membuka pintu, membungkukkan badan masuk ke dalam.

William khawatir Dave tiba-tiba tidak baik suasana hatinya, benar-benar meninggalkannya di sini, dengan segera menarik membuka pintu mobil yang berasa di samping pengemudi, naik ke mobil.

Tidak tahu Reece mendengar atau tidak perbincangan mereka, singkat kata, Dave baru saja menyalakan mesin, Reece lalu melangkahkan kaki pendeknya berlari ke arah mobil.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu