Pergilah Suamiku - Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama
Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama
Sekarang pertanyaan kekanak-kanakan ini, kenapa didengar, kok bisa sepertinya sedang menuduh pria itu melakukan kejahatan besar!
Pria mengosongkan satu tangan, melonggarkan dasi yang terikat di kemeja, dan selanjutnya sorotan mata seperti mata elang, tersentak jatuh ke William.
Suaranya terdengar seperti senjata hitam beribuan tahun, sudah dingin dan juga keras: “Kamu yakin, mau aku menjawab?”
William: “??”
Reece mendengarnya, menarik-narik baju William, dengan suara kecil berkata: “Paman, aku benar adalah anak haram kah? Kamu bisa tidak memberitahuku apa maksud dari anak haram?”
Mata anak perempuan itu semakin memerah, di dalam matanya berkabut, tapi dia masih tidak membiarkan air mata menetes, “Aku sudah periksa di kamus, buku mengatakan anak haram artinya adalah Reece bukan anak dari papa dan mama.”
Suaranya menjadi mulai tersedak, agak lemah dan juga keras kepala: “Tapi aku pernah bertanya ke mama, mama bilang aku bukan anak haram!”
Perkataan Reece, memang adalah perkataan anak kecil mengatakan apa adanya, namun membuat hati William tertusuk agak sedikit tidak enak, bagaimana pun bukan lah anaknya, tidak bisa sampai sakit hati, tapi anak yang begitu cantik selalu saja bisa menyebabkan orang lain mengeluarkan beberapa rasa kasihan.
Sebenarnya, Reece sangat lah tegar menahan air matanya, air mata itu bergulung menyusut di dalam mata Reece, membuat perkataan anak kecil itu memiliki daya tarik yang lebih lagi.
William merapat-rapatkan bibir, mendengar maksud dari Reece, anak itu pernah menanyakan masalah ini ke Elaine, sungguh tidak tahu setelah anak ini membuka mulutnya, apa perasaan dalam hati Elaine!
William menekan-nekan alis, berkata: “Bagaimana mamamu menjawab?”
Reece saling mengetuk-ngetuk jari telunjuknya, jelas-jelas sangat sedih, tapi William menanyakan ini, anak itu pun secara spontan mengingat-ingat, berkata: “Mama bilang mereka semua itu mengarang cerita membohongi anak kecil. Papa sayang Reece, lebih-lebih sayang Mama.”
Perkataan ini semua lah yang menyebar ke telinga Reece, cukup untuk melihat 3 tahun ini kehidupan Elaine menjadi Nyonya Bo dijalani dengan sangat beraneka ragam!
William mengintip sejenak raut muka Dave, kaca yang memantulkan sinar matahari yang menembus badan mobil itu menyinari tepat di muka Dave, membuat bola mata hitamnya dilapisi dengan selapis sorotan mata berwarna kecoklatan, melihatnya membuat orang merasa semacam ilusi yang sangat tidak nyata.
Ketidak-nyataan ini, andai harus menggunakan satu kata untuk mengidentifikasikan maka adalah dinginnya es.
“Dave, sesuatu yang dilakukan Elaine, apakah itu kuasa Elaine?”
“William!”
Perkataan William belum sempat dikeluarkan dari mulut sudah diputuskan oleh Dave, pria itu mengigit kata dengan keras: “Kamu tidak merasa kah bahwa rasa kasihanmu hari ini sudah terlalu berlebihan? Orang yang tidak penting seperti itu, aku juga harus mengurusi hidup mati mereka? Kamu ini sedang mempersulit orang!”
Lagipula, pria itu bagaimana bisa tahu, Reece bertanya dan menjawab sendiri ini, mungkin saja adegan yang sudah terlebih dahulu dirancang dengan baik oleh Elaine?
Tiga tahun yang lalu, wanita itu bisa mengandung anak haram dan menduduki tempat sebagai Nyonya Bo, apa mungkin tidak pernah menggunakan status ini untuk menekan orang lain?
Orang yang lemah sangat banyak, tapi, Elaine pasti bukan salah satu di antaranya!
Apa yang dikatakan Dave juga ada benarnya, William merapat-rapatkan ujung mulut, bisa-bisanya ada semacam perasaan tidak tahu mau bagaimana lagi meneruskan ini.
Dan, juga tidak berencana mau mengurusi masalah orang lain, pria itu masih curiga, Reece memang adalah anak Dave, bagaimana pun pria itu berpikir masih sedikit mengerti tentang Olivia, wanita itu juga tidak perlu berbohong, lebih tidak perlu lagi membuat kebohongan semacam ini!
Reece hanya lah seorang anak kecil, masalah antara Dave dan Elaine, tidak seharusnya jatuh ke diri anak perempuan ini.
Tapi kalau memang Dave tidak ingin mendengar, William juga tidak akan melakukan hal yang tidak sepatutnya dilakukan.
Pria itu menghibur sebentar Reece, Dave menjulurkan tangannya kembali, melepaskan satu kancing kemeja paling atas kerah bajunya.
Setelah Dave selesai melakukan serentetan gerakan ini, tiba-tiba saja teringat, dia belum tahu Elaine tinggal dimana, kemudian sekalian saja menarik keluar handphone dan menelpon ke Elsa.
“Bantu aku cek alamat rumah tinggal Elaine! Kirim ke handphone-ku.”
Ketika Dave menerima pesan dari Elsa, Reece berhasil dibujuk oleh William, pria itu juga melihat sepintas dua orang itu, hatinya pun tertawa dengan dingin lagi.
Anak perempuan yang diasuh oleh Elaine, benar-benar mudah sekali dibujuk!
Dave merasa dirinya hari ini terlalu sedikit resah, terbawa-bawa sampai melihat seorang anak kecil pun mulai muncul sedikit tidak senang hati.
Pria itu menyoroti sejenak alamat yang dikirim Elsa ke handphone, kakinya menginjak di atas pedal gas, menambah kecepatan mobil.
Sampai ke Xingyuewan, sudah menjadi hal setengah jam kemudian.
Dave mendongakan kepala melihat sejenak tempat Elaine tinggal, sebuah apartemen kecil, kelihatannya juga tidak besar, desainnya simple dan sederhana, meski kawasannya bukan di tengah kota tempat yang orang banyak berlalu lalang semacam itu, tapi Dave ingat Elaine memiliki mobil.
Setidaknya transportasi bukan lah masalah.
Dilihat-lihat, menjadi Nyonya Bo memang menguntungkan!
Lingkungan di sini tenang, jarak ke perusahaan Bo juga terbilang tidak jauh, Dave melihatnya pun sedikit iri!
John masih mudahnya bilang, Elaine 3 tahun ini di keluarga Bo menerima banyak penderitaan!
Ternyata dia benar-benar sudah dibuat Elaine kehilangan akal pikiran!
Di matanya retak selapis serpihan halus yang ganas dan mengerikan, setelah beberapa saat, baru lah mendorong membuka pintu mobil dan turun dari mobil, menjulurkan tangan membuka pintu belakang mobil.
Reece pada dasarnya agak sedikit mengantuk dan lemas, namun dibangunkan oleh perkataan dingin yang membawa pecahan es: “Turun!”
Anak itu melihat-lihat sekeliling, setelah menemukan sudah di Xingyuewan, dia pun dengan semangat yang kuat turun dari mobil, dan menjulurkan tangan mengenggam lengan baju Dave: “Papa, kita masuk sama-sama ya?”
Pikiran Reece agak sensitive, anak itu merasa Dave tidak suka dirinya, nada berkatanya pun sangat berhati-hati.
“Kamu masuk sendiri!”
Reece memiringkan kepalanya, dengan suara rendah berkata: “Tapi, aku tidak ada kunci, kunci rumah semuanya mama yang bawa.”
Dave mengunci alis, berkata: “Kalau begitu kamu tunggu di depan pintu tunggu mamamu pulang!”
Pria itu juga tidak merasa yang dilakukan olehnya ada yang tidak benar, setidaknya pria itu tidak membuang anak perempuan Elaine di jalanan, ini bisa dibilang hal maksimal yang bisa dilakukannya.
William melihatnya selesai berbicara, membungkukan badan kembali ke mobil, terdiam sejenak, pria itu menunjuk Reece, bertanya: “Dave, dia baru tiga tahun, kamu membiarkannya dia sendirian di sini, apa pantas?”
“Tidak pantas kah?”
Dave tidak berteriak dan datar balik bertanya, William tersenyum dingin: “Tidak pantas! Dunia sekarang ini, begitu banyak orang jahat, apa kamu tidak takut dia hilang?”
“Anak itu baru 3 tahun, terluka lagi, walau tidak mengantarnya ke rumah sakit, juga tidak boleh membiarkan dia seorang diri tinggal di sini lah!”
Usai William selesai berkata, masih tidak bisa menahan diri menggumam: “Kalau saja benar itu adalah anak perempuanmu, saat itu yang menyesal juga kamu!”
Sorotan mata Dave bersamaan dengan kalimat William ini tiba-tiba menjadi dingin dan penat.
“Sepertinya kamu begitu khawatir dengan hidup matinya Reece, aku tidak keberatan kamu tinggal di sini, menjadi ayahnya! Yang pasti, aku tidak ada anak perempuan sebesar ini.”
Mengatakan selesai satu kalimat, Dave sudah melangkahkan langkah kaki yang besar berjalan ke pintu depan mobil, pria itu menjulurkan tangan menarik membuka pintu, membungkukkan badan masuk ke dalam.
William khawatir Dave tiba-tiba tidak baik suasana hatinya, benar-benar meninggalkannya di sini, dengan segera menarik membuka pintu mobil yang berasa di samping pengemudi, naik ke mobil.
Tidak tahu Reece mendengar atau tidak perbincangan mereka, singkat kata, Dave baru saja menyalakan mesin, Reece lalu melangkahkan kaki pendeknya berlari ke arah mobil.
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaMy Cold Wedding
MevitaPria Misteriusku
LylyCinta Seorang CEO Arogan
MedellineYour Ignorance
YayaHalf a Heart
Romansa UniverseCutie Mom
AlexiaUangku Ya Milikku
Raditya DikaPergilah Suamiku×
- Bab 1 Matilah
- Bab 2 Kematian Elaine
- Bab 3 Tiga Tahun Kemudian
- Bab 4 Ibu, Apa itu Selingkuh
- Bab 5 Selingkuhan Suamimu
- Bab 6 Cindy Adik Saya yang Sangat Akrab
- Bab 7 Aku Memberi Kamu Dua jam
- Bab 8 Reputasimu Hancur
- Bab 9 Anak Haram
- Bab 10 Aku Hamil
- Bab 11 Anak Di Perutmu Milik Siapa
- Bab 12 Hatiku Sakit Melihatnya
- Bab 13 Pakaian Dalam
- Bab 14 Ditentukan Elaine
- Bab 15 Bonus Yang Tidak Pantas
- Bab 16 Besok Tidak Perlu Datang Kerja
- Bab 17 Pemilik perusahaan ini bermarga Bo, bukan Lu!
- Bab 18 Saling Berpelukan
- Bab 19 Elaine Memeluk Pria Lain
- Bab 20 Kamu Yakin Masih Mau Makan?
- Bab 21 Istri Sepupumu Loh!
- Bab 22 Dave, Kamu Belum Cukup Buat Onar?
- Bab 23 Apakah Dia Mempertanyakan Moralnya?
- Bab 24 Muntah Bersama, Tapi Aku Karena Hamil
- Bab 25 Mengapa Mempersulit Seorang Wanita?
- Bab 26 Haruskah melapor ke polisi?
- Bab 27 Memang Istrimu Yang Dipatahkan Kakinya
- Bab 28 Dia Mengkhawatirkan Elaine ?
- Bab 29 Hasil Tes DNA
- Bab 30 Reece Mungkin Benar Anakmu
- Bab 31 Ibumu sudah Meninggal? Sampai Sekarang Masih Belum Datang?
- Bab 32 Kamu Selingkuhan Ibu Anak Ini?
- Bab 33 Apakah Papa Tidak Menyukai Aku?
- Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama
- Bab 35 Kamu Pasti Akan Kembali
- Bab 36 Papa Mengatakan Reece Anak Haram?
- Bab 37 Papa, Boleh Mulai Makan!
- Bab 38 Mama Bilang Telur Bergizi
- Bab 39 - Kamu Jangan Menganggu Aku!
- Bab 40 Bertengkar Di Atas Ranjang
- Bab 41 Tante Dikoran Disebut Pelakor
- Bab 42 Pergi Mengambil Mayat
- Bab 43 Akting Apa?!
- Bab 44 Kalau Punya Nyali Cari Dave Nyatakan Cinta!
- Bab 45 Sudah Sakit Begini, Masih Panggil Namanya?
- Bab 46 Presiden Direktur Bo, apa yang baru saja kamu lakukan?
- Bab 47 Kenapa Dia Mau Pergi ?!
- Bab 48 Mengapa Tahu Kata Sandi Ponselku?
- Bab 48 Kehilangan Reece
- Bab 50 Bukan Pertama Kali Kehilangan Reece
- Bab 51 Panggilan yang terakhir
- Bab 52 Jangan Cari Masalah Untuk Dirimu Kalau Kamu Tidak Jemput
- Bab 53 Menunggunya Datang Memohon!
- Bab 54 Katakan Kamu Murahan Maka Aku Akan Meminjamkannya!
- Bab 55 Dia Khawatir Pada Elaine? Bagaimana Mungkin!
- Bab 56 Apakah Ia Idiot?Kenapa Mengejar?
- Bab 57 Aku Adalah Istri Dave Bo
- Bab 58 Berbahaya!
- Bab 59 Elaine Itu Siapa, Apa Pantas Dia Menggendongnya?
- Bab 60 Bekas Luka Yang Mengerikan
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (1)
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (2)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (1)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (2)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (1)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (2)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (1)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (2)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (1)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (2)
- Bab 66 Papa, Jangan Pukul Aku, Oke? (1)
- Bab 66 Ayah, Jangan Pukul Aku (2)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (1)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (2)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (1)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (2)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (1)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (2)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (1)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (2)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (1)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (2)
- Bab 72 Papa Bilang Jenny Adalah Pacarnya (1)
- Bab 72 Papa Bilang, Jenny Adalah Pacarnya (2)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (1)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (2)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (1)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (2)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (1)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (2)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (1)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (2)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (1)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (2)
- Bab 78 Diinjak (1)
- Bab 78 Diinjak (2)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (1)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (2)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (1)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (2)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Ini Istri Siapa ! (1)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Istrinya Siapa (2)
- Bab 82 Mengancammu Seperti Ini, Sudah Kulakukan Tiga Tahun Yang Lalu (1)
- Bab 82 Jika Ingin Mengancammu, Tiga Tahun Yang Lalu Aku Sudah Melakukannya (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (2)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(1)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(2)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (1)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (2)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kau Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kamu Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (2)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (1)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (2)
- Bab 89 Bantu Aku Menghubungi Kakak Ipar (1)
- Bab 89 Membantu Menghubungi Istri Kakak (2)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (1)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (2)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh ! (1)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh! (2)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (1)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (1)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (2)
- Bab 95 Para Ipar (1)
- Bab 95 Para Ipar (2)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga?! (1)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga ?! (2)
- Bab 97 Emangnya Siapa Dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (1)
- Bab 97 Emangnya Siapa dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (2)
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa?
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa? (2)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (1)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (2)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (1)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (2)
- Bab 101 Nenek, Kamu Terlihat Lebih Cantik Daripada Mereka Semua
- Bab 102 Aku Tidak Punya Anak Sebenar Ini
- Bab 103 Aku Sendiri Disalahkan Tidak Masalah, Tapi Reece Tidak Boleh
- Bab 104 Direktur Elaine apa yang anda lakukan disini? Menertawakanku?
- Bab 105 Aku Hanya Ingin Mendapatkan Janjimu
- Bab 106 Bahkan Jika Aku Dibunuh, Aku Tidak Akan Menuruti Keinginanmu!
- Bab 107 Aku Benar Seharusnya Membiarkanmu Mati Di Tangan Sopir Itu
- Bab 108 Nenek, Apa Kamu Tidak Sehat
- Bab 109 Dave, Aku Bisa Mengulur, Ibu Tidak Mampu
- Bab 110 Pa, Dave Tidak Menganiaya Istri!
- Bab 111 Tak Perlu Mengobatiku, Aku Tak Akan Mati!
- Bab 112 Dia Diam Dan Mengangguk
- Bab 113 Matanya mirip Dave
- Bab 114 Pada Saat Itu Dia Menikah Ke Keluarga Bo, Bukankah Demi Uang?
- Bab 115 Kamu Duduk Mendekat, Memberinya Makan
- Bab 116 Ini Adalah Rumahnya, Kenapa Dia Harus Pergi?
- Bab 117 Papa, Apakah Kamu Bermarga Bo?
- bab 118 Reece, Tidurlah Bersama Nenek
- Bab 119 Aku Demi Kebaikanmu
- Bab 120 Jenny
- Bab 121 Kenapa Dia Merasa Bersalah?
- Bab 122 Siapa Yang Menyuruh Bibi Zhang Masuk ?
- Bab 123 Jijik
- Bab 124 Akan Kuhancurkan Tanda Cintamu Dan Jenny!
- Bab 125 Mama, Hari Ini Aku Tidak Ingin Pergi ke Sekolah.
- Bab 126 Bertengkar Adalah Arti Benci dan Cinta
- Bab 127 Benar! Aku Adalah Aktor Dadakan
- Bab 128 Dengan Nama Menyiksa Istri Ini Saja, Dia Harus Bercerai Tanpa Meminta Apapun
- Bab 129 Kenapa, Kamu Sangat Memuja Elaine?
- Bab 130 Wanita Itu Menutup Teleponnya?!
- Bab 131 Direktur Qin Tidak Bermaksud Menjelaskan Masalah Video Kepadaku ?
- Bab 132 Harusnya Ayahku Mengaturkan Jabatan Direktur Keuangan Untukmu !
- Bab 133 Dia Tetap Saja Menyiapkan Segalanya Untuk Jenny Lin
- Bab 134 Aku Hampir Mengira Direktur Qin Adalah Pencuri
- Bab 135 Cowok Brengsek Mengubah Tingkah Lakunya
- Bab 136 Membawa Istri dan Anak Tercinta Ke Taman Bermain
- Bab 137 Hidup Papa !!!
- Bab 138 Bawa Kamu Makan Es Krim
- Bab 139 Nona Bo
- Bab 140 Mama, Sakit Perut...
- Bab 141 Aku Sengaja Memberi Anakmu Makan Tiga Mangkuk Es Krim
- Bab 142 Ayah dan Ibu Menemaniku Tidur
- Bab 143 Penampilannya Saat Mengancamnya, Sangat Tidak Asing
- Bab 144 Mimpi
- Bab 145 Presiden Bo, Kamu Tidak Ingin Mejelaskan Gunting Yang Ada Di Tanganmu Kah?
- Bab 146 Rekomendasi Tempat Tes DNA
- Bab 147 Dave, Apakah Aku Membicarakan Kakak Ipar?
- Bab 148 Hubungan Direktur Lu dengan Direktur Qin sangat dekat
- Bab 149 Elaine Orang Itu, Pantaskah Aku Mendapatkan Cambuk Kedua Kalinya?
- Bab 150 Hati-hati, Tidak Antar !
- Bab 151 Aku Sendiri Yang Tidak Hati-Hati Sehingga Sobek
- Bab 152 Jika Tidak Berbicara Dengan Baik, Dia Tidak Akan Tidur
- Bab 153 Harto Feng
- Bab 154 Dave, Aku Tidak Akan Mencintaimu Lagi
- Bab 155 Mengapa Papa Bisa Tidur Di Lantai
- BAB 156 Hari Peringatan Abang Ketiga
- Bab 157 Ayah, Ini Salahku
- Bab 158 Mata Ayah Sangat Tajam
- Bab 159 Apakah Ini Adalah Didikan Keluarga Shen
- Bab 160 Biarkan Reece Ikut Dengan Anak Nakal Ini
- Bab 161 Kenapa Dia Mau Membantu Elaine?
- Bab 162 Kamu tidak suka bermain petak umpet dengan ibumu?
- Bab 163 Dave, aku tidak ingin mengancammu!
- Bab 164 Reece Qin Tidak Disini !
- Bab 165 Malam Ini Hujan Deras
- Bab 166 Kelihatannya Direktur Qin Kecanduan Berakting
- Bab 167 Dave, Aku Sudah Menyesal
- Bab 168 Elaine, Aku Sengaja Jatuh Ke Air
- Bab 169 Kembali Padamu?
- Bab 170 Reece Sudah Ditemukan
- Bab 171 Bajingan Itu Yang Telah Menyebabkan Semua Ini
- Bab 172 Dave, Jalan Ini Berbahaya
- Bab 173 Apakah Dia Khawatir Tentang Elaine?
- Bab 174 Elaine Sudah Mati?
- Bab 175 Gunung Longsor
- Bab 176 Yang Mana Obat Hemostatik
- Bab 177 Apa Kamu Tunggu Orang Cari Kesempatan?
- Bab 178 Dia Memiliki Banyak Pria
- Bab 179 Masuk Gunung Menyelamatkan Orang
- Bab 180 Demam Tinggi
- Bab 181 Kamu Temani Dia Saja
- Bab 182 Tidak Ingin Membiarkan Elaine Meninggal
- Bab 183 Dasar Ucapan Sial Dari Mulut Elaine
- Bab 184 Dave, Kamu Jangan Salahkan Aku
- Bab 185 Putraku, Belum Turun Gunung!
- Bab 186 Wanita Yang Pantas Mati Ini!
- Bab 187 Dave Sengaja Meninggalkan Elaine
- Bab 188 Elaine, Dave Ingin Membunuhmu!
- Bab 189 Reece Masih Di Rumah Lama Menunggumu
- Bab 190 Papa Menarik Tim Pencarian Dan Penyelamatan
- Bab 191 Elaine Berencana Membunuh Adik Keempat
- Bab 192 Binatang Itu Mencoba Membunuh!
- Bab 193 Biarkan Mereka Naik Gunung Dan Mencari Dave
- Bab 194 Qin Yan diselamatkan?
- Bab 195 Menyatukan Keluarga Kalian Bertiga
- Bab 196 Dave, Aku Harap Kamu Mati !
- Bab 197 Elaine Masih Istriku!
- Bab 198 Aku Satu-Satunya Pewaris Tunggal Keluarga Bo
- Bab 199 Berhenti!
- Bab 200 Lain Kali Pura-Pura Mati, Tunjukkan Trik Yang Baru
- Bab 201 Pembunuhan Itu Ilegal
- Bab 202 Wajah Direktur Qin Hari Ini Sangat Cantik
- Bab 203 Membunuh Sandera?
- Bab 204 Dave, Aku Hanya Punya Reece
- Bab 205 Aku Ingin Disini Menemani Reece
- Bab 206 Kerja Dengan Rapi
- Bab 207 Sistemnya Buruk
- Bab 208 Aku Pergi Denganmu
- Bab 209 Reece Maaf, Ibu Terlambat
- Bab 210 Predir Bo Punya Uang, Begitu Pelit
- Bab 211 100 Miliar Untuk Membeli Nyawa Seorang Anak
- Bab 212 Apakah Elaine Sedang Berpura-pura Lemah Di Depannya?
- Bab 213 Dipertanyakan Secara Terbuka
- Bab 214 Jika Kamu Menginginkan Seseorang Berlutut Padamu, Aku Saja Yang Berlutut Padamu
- Bab 215 Mama, Ada Suara Apa Di Luar
- Bab 216 Adik Ipar Keempat, Jangan Dengarkan Omong Kosong Anak Kecil
- Bab 217 Kamu Benar-benar Menggadaikan Rumah David?
- Bab 218 Dave Kejam
- Bab 219 Ternyata Yang Berkomunikasi Dengan Mereka Itu Wanita
- Bab 220 Seharusnya Aku Membiarkannya Ditimpa Batu Hingga Mati
- Bab 221 Ayah Ibu, Apakah Kalian Bertengkar ?
- Bab 222 Untuk Apa Panggil Dokter
- Bab 223 Begitu Bodoh
- Bab 224 Masih Ada Orang Di Luar
- Bab 225 Elaine, Kamu Benar-Benar Terlalu Percaya Diri
- Bab 226 Ayah Akan Sakit Perut Jika Dia Tidak Makan
- Bab 227 Sandal Paman John
- Bab 228 Dave, Kami Harus Istirahat
- Bab 229 Aku Pergi Cari Reece
- Bab 230 Menggunakan Alasan Pekerjaan Untuk Keperluan Pribadi
- Bab 231 Dave, Apa Maksudmu?
- Bab 232 Kenapa, Main Trik?
- Bab 233 Mau!
- Bab 234 Berniat Mencari Pria Lain?!
- Bab 235 Tamu Intim yang Tak Terhitung
- Bab 236 Berpura-Pura Lagi Dengan Dia
- Bab 237 Jam Kerja
- Bab 238 Apakah Tidur Di Jam Yang Salah ?
- Bab 239 Dipaksa Minum
- Bab 240 Dave Datang Melakukan Tes DNA !
- Bab 241 Kemampuan Minum Direktur Elaine Kami Tidak Terlalu Baik
- Bab 242 Apa Kamu Menganggap Semua Laki - laki Di Dunia Ini Sama Butanya Dengan Kamu ?