Pergilah Suamiku - Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh! (2)

“Pesankan aku sebuah tiket pesawat ke kota S! Yang tercepat!”

Sekretaris jadi kacau, refleks berkata: “presdir? Untuk apa Anda perga ke kota S? Bukannya sore nanti anda mau makan bersama Direktur Lin?”

“Mundurkan, aku sekarang mau ke kota S!”

“Tapi……”

Raut wajah William jadi muram, dengan suara rendah dan datar: “tapi apa? Kamu yang bos atau aku yang bos?”

Sekretaris tertohok, berkata: “aku pesankan Anda tiket sekarang juga!”

William menghembuskan nafas, menutup telepon, kemudian menyetir mobil ke perusahaan Bo, langsung pergi ke bandara.

Setelah William pergi, Elaine bangkit berdiri, rapat bagian hubungan publik baru setengah jalan, Elaine masih berencana pergi, melihat William sudah pergi, langsung bangkit berdiri menghadap Dave yang duduk di belakang meja kerja dengan suara rendah berkata: “Presdir, karena masalah Direktur Gu sudah selesai, aku pergi dulu.”

Kelopak mata Dave bahkan tidak terangkat walau sebentar saja membuka mulut dan bicara dengan tidak mengejutkan: “Direktur Qin, kamu sekarang pergi, berencana suruh aku antar putrimu?”

Elaine meraba ujung bibirnya, melihat sekilas pada Reece yang terduduk di atas sofa, menjilat bibir merah meronanya.

Urusan mengantar Reece ke TK sudah gagal, sekarang keluar berita seperti ini, pagi hari bahkan ada wartawan yang mewawancarai kecelakaan itu, Elaine tentu tidak berani lagi pergi ke TK.

Elaine harus kerja, Olivia tidak ada di kota Tong, memang tidak ada orang yang mengantar Reece.

Elaine mengernyitkan alis, bertanya: “kalau begitu maksud Presdir?”

Mendengar kata-kata Elaine, Dave baru melihat Elaine sekilas, mengulurkan jari tangannya menunjuk ke meja kerja di depannya, berkata: “sore ini, kamu kerja di sini!”

Bola mata Elaine menyusut dengan kuat, bagaimanapun Elaine tidak menyangka Dave akan mengatakan hal semaam itu, Elaine mengambil nafas dalam-dalam, bicara dengan suara rendah: “Presdir, aku bawa Reece ke departemen hubungan masyarakat saja, masalah hari itu, hanya kita berdua yang tahu, aku ingin pergi melihat apa ada yang bisa aku bantu! Kamu tenang saja, Reece sangat patuh, tidak akan meributkan orang.”

Bola mata Dave melihat sekilas ke arah Elaine, seperti tertawa tapi tidak saat berkata: “kamu bilang tidak ribut ya tidak ribut, aku biarkan kamu bawa, lain kali kalau ada juga pekerja lain yang mau bawa anak ke kantor, aku juga harus setuju? Perusahaan Bo itu perusahaan, bukan TK!”

Dave tertawa mencemooh, bilang mau bantu apa tadi?

Benar ingin bersama John kan?

Wajah Elaine dan John tampak tidak memiliki niat baik, siapa yang sangka mereka sebenarnya mau mengambil kesempatan ini, merugikan Dave dan perusahaan Bo?

Elaine tidak tahu Dave sedang berpikir apa, apa yang Dave katakan itu benar, Elain mengedip-ngedipkan mata, setuju dengan kata-kata Dave, berkata: “kalau begitu aku pergi ke bagian penjualan, ambil notebookku ke atas.”

Dave mengulurkan tangan mendorong sebuah telepon kantor, berkata: “bagaimana aku bisa tahu, kamu pergi akan kembali atau tidak ? Telepon dan suruh sekretaris kamu antar ke atas.”

Elaine: “……”

Elaine menelepon sesuai kata-katanya, tidak sampai 3 menit setelah mematikan telepon, James sudah mengantarkan barangnya ke atas.

Elaine kamis kemarin setelah selesai makan-makan perayaan dikurung di toilet klub YeSe, jadi Jum’at tidak kerja, Senin itu awal dari minggu yang baru, pekerjaan yang menumpuk memang agak banyak, sekalinya Elaine membuka notebook, dalam beberapa menit saja, langsung terhanyut dalam pekerjaan

Di dalam kantor selain Reece membaca buku cerita bergambar, kadang-kadang suara membalikkan halaman bukunya, suara jari Elaine dengan cepat mengetik di keyboard komputer.

Tidak tahu apa karena di musim panas mudah lelah, di dalam perusahaan sangatlah hening, jadi keberadaan Reece dan Elaine jadi terasa sangat kuat karena suara dan pergerakkannya.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu