Pergilah Suamiku - Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)

Setelah mecetak beberapa dokumen, Elaine kembali ke kantor, duduk beberapa menit. Lalu memesan makanan untuk Dave. Elaine juga turun ke lantai bawah mengantarkan barang ke kantor Dave.

Pria itu memilih makanan menggunakan sumpitnya. ia tidak terlalu banyak mengambil. Malah Elaine lah yang makan lebih banyak.

Elaine sama sekali tidak heran, karena semua rasa nafsu makan Dave sudah dipenuhi dengan kekayaan yang dia punya.

Setelah perang itu selesai, Elaine tidak menunggu perintah Dave.

Sehingga setelah mengumpulkan sampah,Elaine duduk kembali dan melakukan perkerjaaannya.

Dave menanti malam tiba, ia ingin melihat permainan Elaine kembai, tetapi kali ini ia tidak menganggu Elaine.

Waktu demi waktu berlalu, dan jam pulang kerja telah tiba.

Pada waktu pagi hari, Ayah Dave menelepon Elaine. Ia menyuruh Elaine untuk pulang bersama Dave untuk makan bersama.

Ketika pagi hari Elaine berada di rumah sakit, ia ingin menumpang mobil Dave, tapi malah Dave menolaknya.

Dave memang selalu membenci Elaine., ia tidak rela membarkan Elaine menaiki mobilnya. Elaine pun tdak memungkri Dave, ia segera membereskan barangnya, lalu menggandeng Reece keluar dari kantor.

Dave mengerutkan alisnya, pelan dengan pasti ia melewati Elaine. Tiba-tiba sepesang tangan yang menghalangi Elaine. Matanya yang sangat tajam, dengan suara yang sangat datar dan dingin : "Aku tidak bilang akan pulang bersama, apa yang dilakukan Direktur Elaine?"

Elaine sangat memiliki kesadaran diri. Tidak terpikirkan di benaknya Dave akan berbicara seperti itu. Sehingga ia pun berkata kepada Dave, "Aku dan Reece akan pergi naik taksi, kami tidak ingin merepotkan Direktur Dave."

Dave tersenyum layaknya mengejek Elaine.

Dave berkata, bagaimana bisa Elaine menyia-nyiakan kesempatan untuk bersamanya begitu saja?

Alasan Elaine menaiki taksi apakah hanya untuk menghindar dari Dave? Atau ia malah ingin memancing pertikaian?

Walaupun berada di satu kantor yang sama, Dave membiarkan dua perempuan itu pergi mengunakan taksi. Sungguh betapa malangnya mereka. Tentu saja hal akan membuat orang tua itu menjadi merasa bersalah kepada Elaine!

Apa yang diinginkan Elaine saat itu?

Memikirkan dengan jelas apa maksdunya, Dave memandang dengan hinaan.

Tanpa mempedulikan Elaine, Dave menghampiri Reece dan berkata kepadanya : "Reece, apakah kamu ingin ikut naik mobil bersama ayah?"

Reece menatapi Elaine, lalu kemudian menatap Dave, dengan wajah

kecilnya dan suara lembutnya ia berkata : "Ayah, bolehkah mengajak Ibu pergi bersama?"

Dave terdiam.

Dave bukanlah bagian dari Elaine lagi, bagaimana bisa ia mengaturnya untuk pergi bersama?

Elaine memiliki hati yang begitu tinggi, menikahi Dave hanyalah karena rasa kagumnya akan keluarga Dave. Belum pasti Elaine mau pergi bersama dengannya!

Lagipula ini adalah berita baik bagi Elaine!

Apakah Dave benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Elaine?

Dave menghembuskan nafasnya, lalu mengendong anaknya itu, dan berkata, "Ayo jalan, Ayah akan membawa mu menuju parkiran!"

Dave pun tidak menolaknya, mata Reece menatap ayahnya yang tinggi itu.

Gendongan ayahnya itu membuat Reece memiliki pandangan yang luas.

Reece melambaikan tangannya ke Ibunya : "Ibu, ayo cepat! Kita dengan ayah bersama-sama pergi ke rumah lama!"

Elaine pun mengikuti mereka.

Skandal penganiayaan terhadap istri telah berkembang hingga saat ini, dan departemen hubungan masyarakat belum menetapkan pihak klarifikasi selain penolakan dari laporan berita tersebut.

Gerak-gerik mereka berdua sedang diperhatikan.

Ketika Dave datang di pagi hari, lalu pergi ke tempat umum yang ia sering kunjungi yaitu,Maserati . Jika Elaine tidak pergi bersama dengan Dave, sebaliknya Elaine malah pergi dengan taksi. Lalu jika ada orang yang melihatnya ...

Maka berita ini pasti akan makin menjadi-jadi, membuktikan bobroknya keluarga kecil itu dari tiga tahun pernikahan,. lalu akhirnya akan memberi dampak pada harga saham perusahaan Bo, hal ini sungguh sangat mengerikan.