Pergilah Suamiku - Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (2)

Dia memegang foto itu dengan erat, dan amarah di dalam hatinya tidak dapat dibendung, dia berdiri di kamar dan terpaku selama beberapa menit, membuka tirai ruang kerja, dan sinar matahari masuk melalui jendela, di musim panas ini, hawa panas tidak bisa menghangatkan ekspresi Dave .

Pria itu tiba-tiba bergerak. Dia keluar dari pintu ruang kerja dan berjalan ke lantai bawah. Dia berjalan ke arah sofa dan berdiri di samping Reece.

Reece baru saja membaca sampai di tempat yang menarik, dia memperhatikan bahwa tubuhnya ditutupi oleh bayangan, dan wajah kecilnya terangkat. Senyum di bibirnya seperti potongan permen, manis dan halus, lembut dan pintar.

"Papa ..."

Dave berjongkok dan menggunakan seluruh kekuatannya, menghempaskan foto itu di meja teh.

“ Pakkk……………”, suara keras dan nyaring, menghempaskan senyum di wajah Reece.

"Apa yang terjadi dengan foto ini ?!"

Suara Dave tampaknya mengandung es batu. Terdengar dingin waktu keluar dari tenggorokannya, dan ada ketakutan di mata Reece.

Dia melihat Dave dan tampak sedikit gelisah, dia tidak tahu bagaimana Ayahnya bisa menemukan foto ini.

Jelas-jelas tadi malam, dia melemparkan foto itu ke tong sampah kamar tidur ayahnya, lalu mengeluarkannya lagi dan membawanya ke ruang kerja.

Tempat sampah di dalam ruang kerja sangat bersih. Pada pandangan pertama, dia tahu bahwa Ayahnya tidak sering pergi ke kamar itu.

Reece bahkan berpikir dengan sangat cerdas, ketika Bibi Chen datang, dia akan mengambil sampah itu pergi….....

Dia tidak ingin melihat foto Ayahnya dengan wanita lain. Si gendut juga pernah mengatakan bahwa ayahnya tidak akan tampak mesra dengan wanita lain.

Meskipun dia tidak tahu apa artinya mesra.

Kebisuan Reece benar-benar memicu kemarahan Dave,bahkan lebih parah.

Ketika Reece sarapan, dia dengan jelas mengatakan kepada ayahnya, jangan memukulnya karena dia masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Dia bukannya tidak memiliki otak di kepalanya. Mana mungkin dia tidak tahu apa yang sedang terjadi?

Dave benar-benar merasa bahwa dia adalah orang yang sangat bodoh sekarang. Pada saat itu, dia masih mengasihani Reece, berpikir bahwa dia kagum dengan trofi dan sertifikatnya.

Sial!

Ternyata dia khawatir Dave bisa menemukan foto, kalau sudah memukul dia seharusnya tidak perlu menunjukkan kasih sayang lagi!

Dave menggigit bibirnya. Sepatah kata demi kata tercekik di tenggorokan selama beberapa menit, lalu perlahan-lahan meludahkan beberapa kata, dan berteriak : "Katakan!"

Anak ini, semalam masih berdiri di depan tempat tidurnya, memuji kecantikan Jenny, dan ingin Dave memperkenalkan untuknya.

Anak yang barus berusia tiga tahun, sikapnya sudah bisa seperti ular berkepala dua, sangat mengerikan!

Jika tidak ada didikan dari Elaine, bagaimanapun juga dia tidak akan percaya itu!

Dia hanya membenci dirinya sendiri. Sebelum dia percaya Reece, dia bahkan lupa kalau Reece adalah putrinya Elaine.

Elaine benci dengan Jenny, bagaimana mungkin Reece bisa suka sama Jenny?

Ini baru namanya anak dari Elaine. Waktu masih kecil saja, sudah bisa berpikir tentang kejahatan, merobek foto dirinya dan Jenny dan berusaha untuk menghilangkan bukti!

Jika bukan karena ada orang di kamarnya, mungkin dia tidak akan pergi ke ruang kerja, Jika dia tidak pergi ke ruang kerja, Mungkin sampai hari ini, perbuatan Reece akan lolos.

Tubuh kecil Reece bergetar, dan ketakutan di matanya menjadi lebih dalam dan makin dalam. Ketika dia bisa melihat ayahnya bisa memercikkan api di wajahnya, dia sadar bahwa dia benar-benar telah membuat ayahnya marah.