Pergilah Suamiku - Bab 184 Dave, Kamu Jangan Salahkan Aku

Begitu masuk ke area pegunungan, John tahu kenapa polisi mau menutup jalan ke gunung.

Jalan tercepat keluar dari gunung itu telah terhalang oleh bebatuan jatuh yang menumpuk jadi begitu tinggi sekali. Jangankan orang luar mau masuk, orang yang ada di dalam yang mau keluar saja bahkan tidak akan bisa keluar.

Untungnya sebelum John datang, dia telah mempersiapkan semuanya. Dia mengeluarkan tali panjat gunung dari dalam tas ranselnya lalu dia pun membaliknya.

Tangga belakang telah ada lubah karena bebatuan yang jatuh. Dan masih ada juga beberapa tempat yang sudah terlihat kondisi bagian gunung yang runtuh.

John mengerutkan keningnya lalu melompat ke bawah dari bebatuan gunung. Dia membuka lebar kakinya dan melanjutkan berjalan ke dalam.

John juga sudah bertanya, kawasan hutan bebatuan sudah runtuh ke dalam dan tidak ada satupun yang terlewatkan!

Jika Elaine dan Dave benar-benar ada di dalam, kalau begitu tidak ada gunanya John masuk sekarang ke dalam karena mungkin mereka berdua Elaine dan Dave tidak akan bisa terhindar dari kematian!

Apalagi, jalan ini sudah dibuntu oleh bebatuan yang jatuh. Elaine dan Dave naik ke atas gunung untuk sembahyang untuk David jadi pasti mereka tidak membawa apapun.Sehingga mungkin mereka tidak akan bisa bertahan!

Mempertimbangkan semua ini, akhirnya yang tersisa hanyalah kawasan hutan pohon maple, Ada kemungkinan untuk Elaine dan Dave !

Selesai memperkirakan, John mempercepat langkahnya.

Ketika sampai di tengah-tengah gunung, John tidak sengaja melihat Pak Tua Zhang yang sedang merokok di pos bantuan penyelamat!

Tidak disangka masih ada orang di gunung, John mengerutkan kening lalu bertanya, “Kakek, apakah kamu melihat seorang wanita dan seorang pria, yang seumuran denganku?”

Tangan yang memegang cerutu kayu terhenti sejenak, dia membuka matanya lalu memandangi John, “Yang wanita sangat cantik dan yang pria meskipun cukup tampan tapi tempramennya tidak terlalu baik?”

Tatapan mata John langsung bersinar lalu dia mengangguk, “Kamu pernah bertemu mereka, kalau begitu dimana mereka, apakah mereka sudah turun gunung?”

Pak Tua Zhang memegang cerutunya sambil menunjuk ke arah kawasan hutan pohon maple lalu berkata dengan suara pelan, “Mereka pergi ke arah sana. Luka wanita itu infeksi, tidak bisa bertahan lewat dari dua puluh empat jam!”

“Jika tidak ada bahaya dan kecelakaan yang terjadi, harusnya saat ini merteka sudah turun gunung!”

“Hei anak muda, aku sarankan kamu untuk tidak pergi kesana. Kawasan hutan bebatuan dan kawasan hutan pohon maple sangat berdekatan. Tempat runtuh selanjutnya kemungkinan besar adalah kawasan hutan pohon maple!”

John mengerutkan keningnya, terdengar suara resah dari ucapan Pak Tua Zhang sambil menunjukkan sebuah arah seolah sedang memperingati John.

Bahkan walupun ada jarak yang cukup jauh, tapi John bisa merasakan guncangan itu!

Dia mengerutkan kening, dari ucapan Pak Tua Zhang, dia mendapatkan dua informasi.

Elaine terluka, Elaine tidak punya banyak waktu dan dia harus segera dibawa ke rumah sakit!

Selama bertahun-tahun, Elaine dan Dave tidak pernah cocok selama ini. John tidak percaya kalau Dave bisa melindungi Elaine!

Tanpa ada ragu sedikitpun, John tidak memedulikan peringatan dari Pak Tua Zhang. Dia pun melangkahkan kaki dengan mantap berlari menuju ke arah kawasan hutan pohon maple.

Dan jejak Elaine dan Dave tidak sulit ditemukan. Mobil Jeep Gunung yang dikendarai Dave melewati tanah gunung yang penuh lumpur sehingga meninggalkan jejak roda mobil. John pun segera mengikutinya lalu dia pun melihat Dave dan Elaine yang pingsan tidak sadarkan diri.

Tubuh Dave menutupi tubuh Elaine. Walaupun mereka tidak sadarkan diri, tapi John bisa melihat kalau pose Dave yang sedang memeluk Elaine ini adalah pose tanpa sadarnya yang mencoba melindungi Elaine!

Luka bagian belakang punggung Dave terbuka dan darah pun mengalir keluar. Kemeja seputih salju di tubuh Dave pun terlihat ada bercak merah muda!

Warna yang tercampur dengan air hujan yang keluar mengalir ke bawah dari tubuhnya terlihat begitu buas.

Langkah John terhenti sejenak.

Terkejut dengan kesadaran dalam hatinya saat ini.

Selama tiga tahun ini, Dave telah melakukan berbagai hal sebisanya untuk menyakiti Elaine di luar sana!

Tapi John jelas paham, kalau Elaine sangat mencintai Dave bertahun-tahun lamanya. Tidak mudah bagi seorang wanita mematikan perasaannya. Tapi Dave bahkan tidak memedulikan nyawanya hanya demi melindungi Elaine, tidak perlu diragukan lagi, John bisa menebaknya dengan jelas setelah Elaine bangun nanti, mungkin cinta lama Elaine akan kembali menyala lagi!

Karena bagaimanapun pahlawan penyelamat adalah ucapan paling romantis di dunia ini.

Gunung berguncang lagi, John pun kembali tersadar dari lamunannya.

Dia berjalan maju ke depan lalu memisahkan Dave dari tubuh Elaine. Wajah wanita itu terekspos di udara dan memperlihatkan wajah yang tampak berwarna. Kelihatan kalau Elaine telah dilindungi dengan baik oleh Dave.

Padahal jelas sudah masuk dalam situasi yang sangat putus asa dan menyedihkan seperti ini tapi tubuh Elaine masih terlihat sangat bersih.

Tapi John teringat dengan apa yang dikatakan oleh Pak Tua Zhang perihal infeksi di luka Elaine.

John benar-benar tidak tahu kalau akan ada situasi dimana Dave dan Elaine keduanya sama-sama dalam situasi pingsan dan dia hanya bisa membawa naik satu orang saja.

Meskipun ada mobil jeep gunung tapi dia tetap hanya bisa membawa pergi satu orang saja.

John menyipitkan matanya ragu-ragu sejenak. Lalu tiba-tiba dia berdiri dan memindahkan tubuh besar tinggi Dave lalu mendudukkannya di belakang pohon maple yang sangat kokoh dan besar.

“Dave, kamu jangan salahkan aku. Elaine harus segera dibawa ke rumah sakit. Aku akan membawanya turun gunung duluan...”

Selesai bicara, John pun berjalan melangkahkan kakinya dengan mantap ke samping Elaine. Lalu menggendong Elaine di punggungnya dan menoleh melirik ke Dave yang bisa dibilang masih aman.

Jika memang Dave meninggal di bencana ini maka juga hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri karena takdirnya yang buruk!

John menggendong Elaine di punggungnya lalu melangkah naik ke mobil jeep gunung dan langsung melajukan mobil untuk turun gunung.

Kondisi Elaine sangat berbahaya. John tidak berani ragu sedikitpun. Gunung belakang berguncang lagi dan seolah akan runtuh lagi.

John tidak menoleh dan langsung menginjak pedal gas mobil jeep gunung itu, menghindari bebatuhan yang jatuh sepanjang jalan dan melaju turun ke arah kaki gunung.

“John?”

Keluarga Bo masih berjaga di bawah kaki gunung. John terkejut, dia pun mengeratkan bibirnya yang tertutup.

“Bibi!”

Ibu Bo melihat Elaine dan John yang ada di dalam mobil jeep gunung.Ibu Bo tidak memedulikan mobilnya yang tidak berhenti, dirinya langsung saja maju dan seolah mau menabrakkan diri.

Untungnya John setelah melihat Ibu Bo, dia yang terkejut langsung menginjak remnya dengan dadakan sehingga tidak sampai melukai Ibu Bo.

“John, Dimana Dave? Kenapa hanya ada Elaine?”

“Eh? Apa kamu melihat Dave di dalam?”

Walau dipisah dengan pintu mobil, Ibu Bo mengulurkan tangan dan menarik lengan baju John. Gaun panjang hitamnya sudah basah dan seluruh diri Ibu Bo terlihat diambang keputusasaan.

John berusaha melepaskan diri, tapi dia tetap tidak bisa melepaskan tangan Ibu Bo.

“Bibi, aku.....sudah melewati tempat yang masih ada jalannya tapi sayangnya tidak melihat Dave.”

Setelah terjadi guncangan gunung, Dave masih belum turun gunung sehingga saraf pikiran Ibu Bo sudah tegang. Setelah mendengar ucapan John ini, mata Ibu Bo pun membelalak dan tubuhnya langsung lemas dan jatuh pingsan di pelukan Yonas.

“Bibi!”

“Tika”

Ibu Bo pingsan membuat orang-orang keluarga Bo jadi terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Calen Shen, matanya bersinar ketika melihat John membawa turun Elaine ke bawah.

Melihat Ibu Bo yang pingsan, Calen Shen maju ke depan, “Papa, mama sudah seperti ini. Tetap terus berjaga disini juga bukanlah solusi. Bagaimana kalau, kita membawa mama ke rumah sakit dulu!”

John mengangguk, suaranya tersengar sangat tenang, “Om, Elaine terhantam bebatuan dan mengalami luka yang sangat serius, dia juga demam tinggi jadi harus segera dibawa ke rumah sakit!”

Yonas menggendong tubuh Ibu Bo sambil mengangguk lalu memerintahkan, “Bibi Zhang, Telepon ke rumah lama. Siapkan mobil untuk mengantarkan nyonya dan Elaine ke rumah sakit!”

Jarak rumah lama sangat dekat dengan kaki gunung jadi belum sampai dua menit setelah Yonas memerintahkan tadi, mobil sudah datang lalu John pun menggendong Elaine dan Ibu Bo ke dalam mobil. Melihat Yonas masih berdiri di kaki gunung, mengerutkan kening sambil berjalan kesana kemari.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu