Pergilah Suamiku - Bab 238 Apakah Tidur Di Jam Yang Salah ?

"Aku menyuruh kamu pergi, ya pergi, untuk apa beromong kosong? "

"Jika Direktur John membutuhkan penjelasan, katakan padanya temui aku di lantai atas! "

Selesai berkata, pandangan Dave melirik sebentar ke arah Charles: "Atau Direktur Elaine tidak ingin pergi dan masih ingin terus berada disini untuk lanjut berbicara dengan kekasih ? "

Mata Elaine menyipit tanpa bisa di tebak.

"Dave, jika kamu tidak senang terhadap aku, kamu dapat mengatakannya langsung kepada aku, tidak perlu merusak reputasi teman aku.

"Charles hanya mengkhawatirkan luka di badan aku. "

Dave Bo membalas dengan tertawa dingin, lalu langsung berbalik berjalan ke arah luar pintu central mall.

Hanya mengkhawatirkan luka badannya ? Jangan katakan padanya bahwa Elaine buta, apakah dia tidak melihat Charles tadi ingin memukulinya ?

Elaine seharusnya bersyukur, kepalan tinju tadi tidak mengenainya !

Jika tidak, Dave juga tidak keberatan mengajari seorang artis kecil bagaimana mengontrol emosinya.

Elaine ragu sejenak pada akhirnya tetap menyusul.

Mobil Dave terparkir di tempat parkir yang berada di pintu masuk central mall, sebuah mobil maserati menarik perhatian orang.

Mungkin itu alasan mengapa Dave meminta Elaine untuk ikut pergi bersamanya menghadiri sebuah penjamuan, Dave setelah naik ke mobil juga tidak langsung terburu-buru untuk pergi, bahkan dengan santainya mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

Dave melirik ke Elaine dengan tatapan acuh tak acuh.

Elaine tanpa sadar menambah kecepatan langkah kaki, segera membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

Elaine masih belum duduk dengan sempurna tapi mobil sudah mulai meluncur, Dave selalu mengemudi dengan cepat, Elaine mengulurkan tangan menarik sabuk pengaman.

"Dave, sekarang masih belum jam dua belas, kamu tidak perlu begitu terburu-buru. "

Dari dalam bibir Dave mengeluarkan gumpalan asap putih tebal, seketika menelan semua emosi di wajahnya.

"Jika aku tidak salah ingat, kamu tadi berkata bahwa kamu adalah direktuk departemen pemasaran?"

Elaine menganggukkan kepala.

Dave tersenyum dingin : "Lalu bagaimana kamu bisa tahu, kapan departemen hubungan masyarakat membuat janji? "

Elaine terdiam.

Meskipun Elaine mengatakannya tetap tidak bisa menang dari Dave.

Sebelas tahun lalu, saat mereka masih murid, Dave sudah menunjukkan bakat yang luar biasa di dalam sekolah.

Dave saat itu, selama empat tahun berturut-turut memenangkan juara kompetisi debat di Kota Tong.

Tidak peduli masalah apapun Dave akan langsung ke intinya, dan langsung menembus kebenaran dengan satu pernyataan yang terkait !

Karena itu hal yang dia yakin, hampir tidak bisa di ubah.

Ingatannya melayang sedikit jauh dan lama, dan ketika Elaine menarik kesadarannya kembali, dia sudah tiba di bawah Ritz Carlton.

Ruang pribadi lantai dua, Dave datang sedikit lebih awal, dalam ruang pribadi masih kosong, bahkan orang dari perusahaan juga masih belum tiba.

Elaine menjilati sebentar ujung bibirnya, jelas - jelas area penglihatan dalam ruang pribadi begitu luas dan lingkungan juga tenang, tapi tidak tahu apakah karena alasan berhubungan secara pribadi dengan Dave, Elaine selalu merasa suasana sesak, memberinya semacam perasaan sesak nafas.

Orang yang datang mengantarkan data kemari sudah berganti.

Yakni seorang anggota dari departemen kesekretariatan, cantik dan cerdas, saat tersenyum nampak gigi macan kecil di antara bibirnya.

Seksi dan menggoda.

Elaine mempunyai sedikit kesan terhadapnya, wanita itu bernama Nina.

"Tuan Bo, Presdir Qin, ini data dan kontrak. "

Elaine menganggukkan kepala, mengenai kontrak apa Elaine juga sudah mengetahuinya, karena orang yang bisa janji temu kerja sama dengan Dave tidak banyak, terutama tautan penting ini.

Dave selau diam sejak masuk ke dalam ruang pribadi, setelah Nina tiba dan Dave menerima dokumen, dia langsung duduk di sofa hotel, mulai melihatnya tanpa bersuara.

Sebaliknya Elaine yang belakangan tidak istirahat dengan baik sedikit panas dalam, dan terdapat sariawan di dalam rongga mulut.

Elaine membolak-balik dua halaman dengan santai, yang kebetulannya adalah dia sungguh merasa tidak asing dengan proyek ini.

Bahkan Elaine juga berpartisipasi dalam penyusunan dokumen untuk menetapkan harga.

Elaine tampak tidak tertarik melihatnya, tubuhnya yang ramping bersandar di kursi, lalu dia menutup matanya dan tertidur.

Ruang pribadi tiba-tiba menjadi hening, tidak ada suara lain apapun selain sesekali suara Dave membalikkan kertas.

Dave menggerakkan lehernya, matanya berhenti di wajah Elaine yang tertidur dengan damai.

Sudut bibirnya bergerak-gerak, ekspresi wajah tampak antar tertawa dan tidak, lalu kemudian sedikit mengangkat dagunya, memberi isyarat ke Nina untuk membangunkan Elaine.

Nina ragu sejenak, namun tetap melakukannya.

Elaine membuka bulu matanya yang ramping, matanya terbesit kelelahan.

Mungkin karena baru bangun dan lupa menutupinya, dan ini juga pertama kalinya Dave melihat mood sebenarnya Elaine secara langsung dan juga tanpa terselubung.

Dave menyipitkan mata, berkata dengan dingin : "Direktur Elaine, apakah kamu tidur di jam yang salah?! "

"Aku membawa kamu datang menghadiri penjamuan, dan kamu mewakili citra PT. Alka, nanti jika orang kerja sama masuk kemari dan melihat kamu tidur di dalam ruang pribadi ..... "

"Akan mengira bahwa sikap kamu tidak bagus, dan merusak citra PT. Alka, apakah kamu sanggup menanggung tanggung jawab ini ? "

Elaine memijit-mijit alisnya, dan langsung berkata meminta maaf : "Maaf Tuan Bo, aku tertidur. "

Perkataan Dave tercekat.

Dave sama sekali tidak menyangka Elaine akan berkata jujur seperti itu. Dia selalu merasa, wanita seperti Elaine, pasti tidak akan membiarkan dirinya sendiri di perlakukan tidak adil.

Dia merasa Elaine selamanya tidak akan pernah mengenali kesalahannya sendiri, setidaknya tidak akan pernah mengakui didepannya.

Bahkan Dave juga telah mempersiapkan, apa yang akan dia katakan setelah Elaine membela diri nanti.

Tapi Elaine langsung meminta maaf.

Nina juga berada disana, dan Elaine mengaku kesalahannya dengan begitu terus terang.

Sebaliknya dalam hati Dave merasa tidak nyaman, dia mengatupkan bibir, samar - samar dalam ruang pribadi yang besar terdapat semacam perasaan sesak dan tertekan.

Seperti sebuah kepalan yang meninju ke dalam kapas.

Tapi begitu juga ada benarnya, jika Elaine tidak pintar menilai situasi, tahu salah dan merubahnya, bagaimana bisa mengandalkan kemampuan dirinya sendiri menjadi direktur departeman pemasaran ?

Menyadari bahwa dirinya sedang memastikan Elaine, raut wajah Dave kembali menghitam.

Bagaimana mungkin Elaine begitu baik, mungkin Elaine hanya berakting di depan dia !

Setelah menikah dengannya tiga tahun, Elaine seharusnya mengerti, yang paling dibenci oleh dia adalah orang yang mengabaikan tanggung jawab !

Benar !

Dave mengatupkan bibir, matanya gelap lalu mendengus dingin, dan udara sekitar semakin bertambah dingin.

Elaine dengan cepat memperbaiki sikapnya, dan duduk disamping meja makan membaca dokumen.

Sekitar sepuluh menit telah berlalu dari waktu yang ditentukan untuk janji temu, Dave menunggu dengan sedikit kesal, dia menyipitkan mata dan melirik ke Nina .

"Dimana orangnya? Ataukah Sekretaris Nina yang telah salah menetapkan waktu ? "

Tubuh Nina tiba - tiba tersentak, dia meremas-remas hpnya dan berkata : "Tuan Bo, aku akan telepon untuk menanyakan tentang situasinya. "

Dave tidak berkata apa - apa, Nina juga tidak berani untuk ragu, dan langsung menelepon ke orang yang menangani masalah.

Dave melirik sebentar ke jam tangan, matanya dingin.

Dave juga tidak menunggu penjelasan Nina, dan langsung berdiri dan ingin pergi.

Elaine juga ikut berdiri: "Tuan Bo, jika menandatangani kontrak ini, itu akan menguntungkan PT. Alka."

Mata Dave tidak berubah, bahkan dia mengerak - gerakkan ujung bibir.

"Terlambat hampir lima belas menit, bahkan juga tidak bisa di hubungi, apa aku harus mempertanyakan perusahaan pihak lawan berniat untuk bekerja sama. "

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu