Pergilah Suamiku - Bab 179 Masuk Gunung Menyelamatkan Orang

"Pakaian sudah diganti. Apakah kamu bisa periksa dia?"

"Menurut apa yang kamu katakan, aku sudah membereskan seluruh luka di tubuhnya. Dia seharusnya baik-baik saja!"

Di kalimat terakhir, Dave tidak yakin. Pak Tua Zhang melirik Dave dengan aneh dan berkata, "Panik apaan, ada termometer di dalam kotak besi itu, ambil dan cek suhu tuhu istrimu."

Kata intim seperti 'istri' masuk ke kepala Elaine, Dave merasa tidak nyaman untuk sesaat, tapi dia menjilat bibirnya dan bertanya dengan tidak puas :

"Pengecekan suhu tubuh? Dia masih pendarahan. Prioritas utama seharusnya menghentikan pendarahan bukan?"

Pak Tua Zhang melirik Elaine lagi. Setelah mengganti pakaian, dia tidak merasa canggung lagi seperti ketika wanita baru saja dibawa masuk oleh Dave.

Dave mengatakan dia masih pendarahan, pasti melihatnya saat mengganti pakaian.

"suruh cek suhu ya cek suhu, ngomel apaan?!"

"Kamu mempunyai kemampuan, kamu rawat dia!"

Jika Dave bisa memeriksa penyakit, Apakah dia masih menerima omelan Pak Tua Zhang ? !

Dave dibuat tak berdaya oleh Pak Tua Zhang dan dia hanya bisa mengambil termometer untuk mengukur suhu tubuh Elaine.

Keadaan Elaine nampaknya semakin memburuk. Wajah yang aslinya terlihat putih, sekarang sangat pucat. Begitu dia mendekati Elaine, dia bisa merasakan napas lemah dari tubuhnya.

Tangan Dave meremas termometer.

Tindakan yang tidak dapat dihindarkan ini terlihat oleh mata Pak Tua Zhang.

"Kenapa, apakah kamu mengkhawatirkannya?"

Dave mengarahkan termometer di bawah ketiak Elaine, menyentuh kulit Elaine dengan ujung jarinya, dan meninggalkan jejak suhu, setidaknya bukan mayat dingin.

"Menurutku, apakah kamu mencintainya?"

Pak Tua Zhang menertawakan Dave, melirik Dave dari atas sampai bawah: "Namun, pria yang tidak bisa merawat wanita, tidak menarik!"

Ekspresi Dave berubah: "Aku jatuh cinta padanya? Apakah kamu bercanda?"

"Dia sama sekali tidak masuk kriteria wanitaku, dia sama sekali tidak ada apa-apanya, masih ditambah licik. Mataku baik-baik saja!"

Ketika Dave menikah dengan Elaine, dia dipaksa dan tak berdaya!

Pak Tua Zhang Zhang mendengus.

Pria dengan mulut adalah kebalikan hati, Pak Tua Zhang sudah bertemu terlalu banyak!

Begitu topik ini selesai, suasana di pos penyelamat menjadi sunyi. Lima menit kemudian, Dave menarik keluar termometer dan menyerahkannya kepada Pak Tua Zhang. Dia melihatnya santai dan tidak mengatakan apa-apa.

Dave mengerutkan dahinya. Ketika dirinya ada, Elaine juga pernah menderita beberapa cedera, tetapi untuk pertama kalinya, sangat serius sehingga Elaine tidak bisa bereaksi sama sekali.

Dave tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya, menatap mata Pak Tua Zhang, ragu-ragu lagi dan bertanya: "Apakah dia akan mati?"

Berbicara tentang kata-kata ini, hati Dave tiba-tiba berdenyut.

"Kamu tidak mempunyai perasaan padanya, bukankah dia mati atau hidup tidak ada urusannya denganmu? Mengapa kamu begitu khawatir?"

Dave tersedak dan perkataan Pak Tua Zhang membuatnya sedikit tidak nyaman.

Bahkan Dave berpikiran aneh, apakah dia benar-benar khawatir karena Elaine?

Mengkhawatirkan dia, bahkan takut jika Elaine mati?

Secara tidak sadar, Dave ingat janji pada Elaine ketika berada di atas gunung.

Dave sangat panik, dalam hatinya, dia tidak khawatir apakah Elaine akan mati, dia hanya mengkhawatirkan jika Elaine benar-benar mati, keinginan Elaine akan tercapai!

Pada saat itu, dia berjanji akan merawat anak Elaine!

Dave membuat perjanjian yang sangat penting, jika sesuatu terjadi pada Elaine. Dia khawatir harus merawat anak Elaine selama sisa hidupnya?

Di balik kaki gunung.

Wini dan dua saudari ipar juga berlari.

Berdiri di antara langit dan bumi yang luas, gunung itu tiba-tiba bergetar dan guncangan terasa semakin berat di tubuh, kebanyakan orang bahkan tidak bisa menstabilkan tubuh mereka.

Polisi yang menjaga pintu masuk gunung juga mengerutkan kening sedikit khawatir:

"Guncangannya sangat kuat, sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada risiko longsor susulan."

Yonas yang mendengar kata-kata itu, melihat ke arah gunung. Puncak gunung tertinggi, meskipun angin dan hujan berkabut, masih bisa melihat gunung itu bergetar.

Bahkan orang-orang yang sudah hidup selama ini tidak bisa menahan untuk tidak panik

"Ada mobil datang dan berhenti. Untuk situasi saat ini tidak boleh memasuki wilayah gunung, itu bisa membunuh kalian!"

Orang-orang dari keluarga Bo melihat ke arah mobil itu datang. Mobil berhenti langsung tanpa menunggu dihentikan oleh polisi. Orang-orang yang berada di kursi penumpang dan orang yang didalam terasa akrab.

Itu adalah John Lu

"John, kenapa kamu ada di sini?"

Ketika keluar dari mobil, dia tidak memegang payung. Kemeja yang dikenakannya langsung melekat pada tubuh yang tegak. Pria yang seperti seorang pria gentleman, menjadi tidak tenang.

John dua langkah maju dan berbicara kepada Ibu Bo: "Bibi, hari ini adalah hari kematian sepupu ketiga. Aku mendapat berita bahwa tanah longsor baru saja terjadi. Tidak tenang, datang untuk melihat."

Dia mengerutkan alisnya dan mengamati kerumunan. Dia tidak melihat sosok yang dikenalnya. Alisnya bergerak. Dia membuka mulut dan bertanya, "Dimana Dave dan Elaine?"

Tubuh Ibu Bo yang bergetar.

Calen menahan payung yang digenggamnya. Angin kencang dan hujan. Payung itu terbang di udara seperti daun.

"Mereka masih di gunung."

Hanya mengeluarkan beberapa kata, Ibu Bo terlihat sangat khawatir.

Mata John bergetar, ketika dia mendengar ini, dia berbalik menuju ke mobil, membawa barang-barang yang telah dia persiapkan sebelumnya dan membawa ransel untuk mencari Dave dan Elaine.

Ibu Bo terkejut karena reaksi John. Segera setelah dia melakukannya, dia berhenti di depannya: "John, apa yang kamu lakukan?"

"Aku pergi ke gunung untuk mencari mereka."

"Pak, gunung itu terlalu berbahaya sekarang. Kami mendapat perintah untuk menutup gunung dan kami tidak bisa membiarkan siapa pun masuk. Tolong jangan bertindak ceroboh dan menunggu kabar dari tim penyelamat di sana."

Polisi tidak setuju.

John tidak menghentikan gerakannya dan Ibu Bo akhirnya cemas: "John, kamu tidak boleh masuk. Terlalu berbahaya di dalam sana. Jika sesuatu terjadi padamu, bagaimana caraku menjelaskannya kepada orang tuamu?"

"Kemungkinan akan terjadi longsor susulan di punggung gunung, tetaplah di sini denganku dan kamu tidak boleh pergi!"

Ibu Bo ingin menyelamatkan Dave, tetapi tidak ingin mengorbankan nyawa orang lain.

Dia juga tahu bahwa Dave dan Elaine belum turun gunung, jadi mereka sudah pasti terjebak.

Dia lebih cemas daripada orang lain, tetapi untuk saat ini, dia lebih masuk akal daripada orang lain!

Dave adalah satu-satunya pewaris keluarga Bo, hatinya sangat gelisah. Demikian juga, John adalah tulang punggung keluarga Lu. Nasib Dave masih belum jelas keberadaannya. Dia tidak bisa membiarkan John mengambil resiko untuk masuk ke sana!

"Bibi, aku telah membuat persiapan yang sangat memadai dan memiliki pengalaman mendaki gunung. Sebelum aku datang, aku juga mempelajari situasi gunung ini. Aku akan menghindari runtuhnya gunung."

"Itu juga tidak boleh!"

Yonas dengan tenang menyela pembicaraan mereka: "Situasi saat ini, gunung berubah sangat cepat. Tidak peduli seberapa baik rencanamu, dapatkah kamu melawan bencana alam?"

"Pa, ma, jangan menahan adik sepupu. Membiarkannya naik gunung sekarang. Banyak orang lebih baik, bisa bagi-bagi tenaga!"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu