Pergilah Suamiku - Bab 2 Kematian Elaine

Bab 2 Kematian Elaine

Elaine tergelincir ke tanah, menarik celananya dan memohon: "Saya bisa melakukan apa pun, anak ini tidak boleh ada masalah apa-apa!"

Saya akan tidak menikah dengan anda jika anda menyelamatkan anak , saya mohon. ?

"Anakku? Oh."

Dave dalam tertawa dan berkata, "Saya hanya pernah tidur dengan satu wanita dalam kehidupan ini, namanya Jenny. Kamu termasuk barang apa? bahkan berani membandingkan dirimu dengan Jenny?"

Dia mengambil buku kartu keluarga di meja rias dan memperlihatkannya ke Elaine: "Ingin mendapatkan sertifikat?"

Elaine sudah terlalu sakit untuk berbicara, dahinya dingin dan berkeringat, tetapi ini bukan apa-apa. Yang paling menyakitkan hatinya adalah tatapan mata Dave. Dia melihat pembunuhan dari matanya, pembunuhan yang berarti dia akan membiarkan dirinya mati di sini hari ini.

Dave berjongkok dan menatap ke mata Elaine, dan matanya seperti embun beku yang telah mengembun selama ribuan tahun: "Jika kamu bisa hidup setelah hari ini, aku akan menikahimu!"

Dave mengambil buku kartu keluarga dan meninggalkannya dengan membanting pintu ruang pernikahan.

Kemudian, Elaine mendengar suara putaran kunci di luar pintu.

Jarinya yang masih bergetar segera bergerak merangkak ke pintu?

Pegangan pintu dipenuhi darah, tetapi dia tidak bisa membukanya.

Sesuai tebakan dia, pintu dikunci oleh Dave.

Demi Jenny, untuk membalaskan dendamnya, Dave memutuskan semua kontaknya dengan dunia luar. Dia ingin dia mati di kamar pernikahan mereka, bahkan jika itu termasuk kejahatan sengaja membunuh orang.

"Tolong Kembali!"

"Dave, kamu kembali! Anak ini milikmu! Kamu bisa tidak menginginkanku, tetapi kamu tidak bisa tidak mengingin anak kita!"

"Tidak."

Perut Elaine benar benar sangat sakit hingga terasa mati rasa.

Ketika dia ingin menyerah, perutnya masih berkedut. Tidak tahu apakah itu ilusi, Dia selalu merasa bahwa bayinya sangat ingin keluar dari perutnya dan melihat dunia ini bahkan jika dia hanya melihat sekali.

Bayi prematur tidak mudah bertahan hidup, apalagi anak ini sangat sulit didapat.

Elaine bisa bersalah kepada siapa pun, tetapi tidak dengan anak ini. karena dia adalah kehidupan kecil yang tidak bersalah.

Dia berusahan untuk berjalan ke sisi meja rias, dia memegang gunting dan menusuknya, merobek gaun pengantin di tubuhnya dan perut bundar dia pun  terlihat

Dia berusaha membungkuk, mengambil peti obat, langkah demi langkah, berjalan perlahan ke kamar mandi.

Elaine berbaring di bak mandi danuntuk menghilangkan rasa sakit, dia memenuhi bak mandi dengan air hangat.

Langit sudah mulai gelap, kontraksi menjadi lebih sering, tetapi anaknya tidak bisa dilahirkan.

Dulu pada saat pemeriksaan, dokter menganjurkan dia untuk melakukan operasi kelahiran karena janinnya berada di posisi beda dan akan sulit untuk dilahirkan secara natural. Tapi sekarang dalam kondisi begini, bagaimana dia bisa menjalani operasi caesar?

Dia hanya bisa menggigit giginya dan berjuang keras hanya untuk memberi bayinya kesempatan untuk hidup

Ketika langit sudah mulai cerah, Elaine pun sudah tidak memiliki kekuatan, anaknya masih belum keluar, bahkan ... bahkan dia sudah tidak bisa merasakan gerakan janin. Elaine sangat takut.

Ibu Elaine meninggal karena penyakit, ayahnya menikah lagi dan Dave tidak menginginkannya lagi.

Hidupnya yang lebih dari 20 tahun pun sudah berakhir

Dia ingin menjaga anak ini, bahkan jika harus menggunakan hidupnya untuk menggantikan, dia bersedia.

Dia menggigit handuk keringnya, mengeluarkan pisau bedah dari kotak obat, dan kemudian mengikuti tekstur perutnya, mengayunkan pisau dan menancapnya

Dia dulu belajar kedokteran, tetapi dia tidak pernah berpikir bahwa pisau bedah ini akan digunakan pada tubuhnya.

Selama lebih dari sepuluh menit, dia tidak tahu bagaimana dia berhasil menahan. Dia hanya tahu bahwa ketika dia sedang dalam kondisi setengah sadar, dia mendengar tangisan keras.

Bayinya telah datang ke dunia ini.

...

Darah dengan cepat mengalir dari tubuhnya, dan cairan dari luka besar mewarnai seluruh bak mandi.

Pada saat anak itu keluar, kekuatan tubuh Elaine tampaknya telah ikut menghilang, bahkan kelopak mata tidak dapat diangkat, kepalanya pusing, dan tekanan hitam menghantam seluruh tubuhnya.

Dia melihat dirinya yang delapan tahun yang lalu, juga melihat Dave dia yang menciumannya delapan tahun lalu.

Lalu dia melihat Jenny lagi.

Delapan bulan yang lalu, Jenny dengan wajah panik menemuinya. Dia berkata kepadanya, "Elaine, tolong bantu aku! Keluarga Dave membohongiku. Aku baru tahu sekarang bahwa ketiga saudara lelaki Dave sudah meninggal karena kanker! Dia akan mati juga, cepat atau lambat dia akan mati! "

"Elaine, aku tidak ingin menjadi janda."

"Elaine, keluarga Dave memaksaku untuk melahirkan, memaksaku untuk meninggalkan keturunan untuk mereka"

" Elaine, jika aku benar-benar menikah dengannya, hidupku akan hancur selamanya."

" Elaine, kamu menyukainya, kan? Kamu membantuku, Keluarga Dave hanya membutuhkan satu anak. Siapa yang melahirkannya, keluarganya tidak peduli."

"Elaine"

Elaine sudah hampir tidak sadar, detik berikutnya ada gambar sepasang pria dan wanita yang sedang telanjang. Betapa bagusnya jika mereka bisa tinggal di malam itu selamanya."

Semuanya tetap pada malam dimana Dave pernah mencintainya, betapa baiknya itu.

Tetapi di dunia ini, tidak ada hal yang bisa diulang lagi

Mungkin karena kehilangan terlalu banyak darah, otaknya muncul sangat banyak ingatan yang kabur

Pada akhirnya, dia melihat ilusi Jenny menggendong anak yang berdarah, mendekati langkahnya selangkah demi selangkah, dan kemudian menunjukkan senyum aneh: "Elaine, terima kasih. Terima kasih telah melahirkan anak Dave untuk saya. Aku akan menjaganya untukmu, dan aku juga akan menjaga Dave. "

"Elaine, pergilah dengan pikiran yang tenang. Hidupmu, aku akan jalani untukmu ?

Elaine hanya bisa senyum dengan kecewa.

Ya, ini juga bagus, lagipula, Jenny adalah orang yang Dave cintai sekarang.

Elaine mati, tidak ada lagi hambatan di antara mereka.