Pergilah Suamiku - Bab 144 Mimpi

Tatapan Dave jatuh pada kulit Elaine, sedikit demi sedikit menjadi dingin hingga mendinginkan hati Elaine.

Dave tiba-tiba membalikkan badan, membelakangi Elaine dan Reece.

“Lihatlah, papa marak karena kamu tidak menciumnya!”

Elaine: “…”

Dia menahan badan Reece dengan erat, menarik selimut dan menyelimutinya dengan baik, kemudian berkata dengan nada kecil: “Cepat tidur!”

Reece tersenyum, sebelum memejamkan mata, dia berkata: “mama, marah itu tidak baik pada kesehatan tubuh, nanti jangan lupa mencium papa ya!”

Dia percaya dengan perkataan Elaine bahwa papa dan mama saling mencintai satu sama lain, sifat yang keras kepala ini, mencerminkan bahwa Dave sedang menunggu ciuman Elaine.

Tidak ada cara, Elaine hanya bisa mengangguk, menggulurkan tangan dan menutup lampu.

Cahaya sekitar tiba-tiba menjadi gelap, hasil penglihatan juga menjadi lemah, indera manusia menjadi sangat tajam.

Dave merapatkan bibir, mereka bertiga berbaring di satu tempat tidur, Elaine berada di belakangnya.

Tercium sedikit aroma lembut yang menyebar di ujung hidung, bau yang tidak bisa diabaikan walaupun ingin mengabaikannya.

Dave menggerakkan badannya, hatinya sekali lagi merasa kabur, dia hanya merasa badannya penuh dengan aroma Elaine, tidak bisa hilang.

Posisi tubuhnya terus mendalam, Dave berusaha terus waspada.

Di depan Reece, Elaine adalah orang yang sangat baik, memegang kata-katanya, jika mengambil diri sendiri sebagai contoh, ini sulit menjaminkan apakah Elaine akan mengambil kesempatan ini untuk mendekati Dave!

Utungnya, Elaine hanya bergerak, mencari posisi yang nyaman, kemudian menepuk badan Reece, menyanyikan lagu tidur, dan membujuk Reece untuk tidur.

Dave merapatkan bibir, badannya masih ada luka, dan seharian tidak istirahat, setelah menyelesaikan masalah sekolah Reece, dia harus kembali ke perusahaan untuk mengurus laporan.

Sangat sulit bisa istirahat sejenak, tapi Reece malah menyuruhnya pergi ke taman bermain, sampai akhirnya masuk rumah sakit.

Dari awal, Dave sudah lelah, tepukan Elaine pada Reece, lembut dan lama, Dave mendenfar suara ini hingga kelopak matanya berkelahi.

Terdengar suara napas anak, panjang dan polos, kedengarannya seperti sudah tidur, ada gerakan di belakang, tampaknya takut membangunkan anak, tenaganya yang dikeluarkannya sangat lembut.

Aroma di ujung hidung semakin jelas, badan Dave mengetat dengan erat.

“mama…”

Reece tiba-tiba memanggilnya, tubuh Elaine yang begerak tiba-tiba berhenti, gerakan turun dari tempat tidur berhenti, malam yang gelap, menelan tatapan tidak tenang Dave.

Ada cahaya yang bersinar dari luar, ruangan tidak terlihat terang, tapi cukup untuk Dave melihat jelas gerakan Elaine.

Elaine ingin turun dari tempat tidur.

Dave memegang dagunya, dia tiba-tiba mengingat perkatan Elaine, tunggu Reece sudah tidur, dia langsung turun dari tempat tidur dan tidur di atas sofa!

Daven mengerutkan alis, hatinya masih memikirkan ciuman Elaine, dia takut Elaine akan menciumbya, dan juga takut Elaine tidak bermaksud seperti itu, jika dia berbicara, dia akan ditertawain oleh Elaine.

Hati Dave semakin merasa tidak tenang, menekan banyak masalah di dalam hatinya, kemudian perlahan-lahan tidur.

Mungkin karena konflik tadi membuat suasana hati Elaine mendalam, setelah Dave tidur, dengan bingung menyadari Dave sedang bersandar di atas tubuh seorang wanita, badannya seolah-olah berada di lautan.

Badan wanita itu sangatlah lembut, Dave melepaskan pakaian wanita itu, dan tiba-tiba melihat wajah wanita itu.

Elaine?!

Dave langsung membuka matanya, jantungnya berdetak dengan cepat, jari-jari tangannya masih meninggalkan aroma wanita itu. Dave tanpa sadar menarik tangannya, sentuhan yang tidak benar, Dave melihat tangannya.

Cahaya yang masuk dari luar jendela, cukup untuk Dave melihat jelas, posisi tangannya.

Tatapannya menyusut, dengan kuat menarik kembali tangannya yang memegang paha Elaine.

Gerakan Dave terlalu cepat, sehingga tali jam tangannya tersangkut di gaun Elaine, detik selanjutnya, terdengar dengan jelas suara robekan kain di dalam ruang inap.

Tangan Dave berhenti.

Dia memejamkan mata, menyadari Elaine masih belum ada tanda bangun, menggulurkan tangan dan memegang alis.

Sudut bibirnya bergerak, hatinya tampak seperti lubang besar dan muncul berbagai keanehan.

Dave menghela napas sebanyak dua kali, tapi memikirkan pasangan yang ada di mimpinya adalah Elaine, hatinya masih merasa tidak nyaman!

Tampaknya, Dave kekurangan wanita!

Kalau tidak mimpinya tidak akan mempunyai niat melakukan Elaine!

Hatinya tidak begitu canggung lagi, Dave melirik Elaine yang sedang tidur nyenyak, posisi tidur yang lurus membuat gaunnya naik ke atas.

Karena gerakan Dave sebelumnya membuat gaun sobek lagi, itu sepenuhnya tidak menutupi tubuh Elaine.

Kedua kaki yang panjang dan putih bersilang bersama, kulit bagaikan salju, di ruangan gelap, sangat menarik perhatian.

Tenggorokkan Dave kering, dia menghela napas dingin dan ingin mengalihkan tatapannya, saat melihat bekas luka yang ada di perut Elaine, tatapan Dave tiba-tiba berhenti.

Sebuah bekas luka, merusak keindahan perutnya.

Heh!

Dave tersenyum dingin, Elaine benar-benar istri setia!

Tidak membiarkannya menghabiskan tenaga, dia sudah menjadi seorang papa!

Elaine benar-benar baik padanya!

Dave membasahi sudut bibitnya, tatapannya seperti ditutup oleh kain tipis, suasana hatinya sedikit tidak tenang.

Melirik Elaine, melihatnya tidur dengan nyenyak.

Dave menghela napas dingin, bukankah mengatakan ingin tidur di atas sofa?

Melihat Dave tidur, dia bepura-pura tidak tahu, demi naik ke tempat tidur Dave, Elaine benar-benar sangat licik!

Saat dia sadar, dia malah melakukan perjanjian!

Atau tangannya mempunyai kelemahan Dave, jadi Elaine berani begitu sombong!

Suasana hati tidak baik, Dave Bk mengalihkan tatapannya, membuka selimut dan turun dari tempat tidur, mengambil sebatang rokok dan mancis, kemudian berjalan keluar.

Cahaya koridor sedikit gelap, tapi lebih terang daripada cahaya ruang inap.

Dave duduk di kursi berwarna hijau, kemudian menyalakqn sebatang rokok.

Mengeluarkan asap rokok, dan tiba-tiba mendengar nama sendiri.

“Hei, aku dengar Dave membawa istri dan anaknya tinggal di rumah sakit, benar kah?”

Tubuh Dave menjadi kaku, dia dudukndi sebelah stasiun perawat, perawat yang kerja malam tidak melihatnya, tapi topik pembicaraan mereka, malah kedengaran di telinga Dave.

“Iya, anak mereka demam, mereka ada di sebelah ruang inap ini. Aku memberitahukanmu, mereka sangat mencintai satu sama lain, kamu tidak melihat, saat membawa anak mereka ke sini, wajah Dave ketakutan hingga memucat!”

“Iyakah, kamu pikir aku tidak melihat koran! Melihat wajah Elaine itu, wanita yang tidak beres, Dave itu siapa, banyak wanita yang di Kota Tong ingin menjadi Nyonya Bo, Elaine hanya salah satunya saja!”

“Lagipula, saat Elaine menikah dengan Dave, dia sudah hamil, siapa tahu anaknya itu milik Davea tau tidak! Jangan-jangan anak haram!”

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu