Pergilah Suamiku - Bab 52 Jangan Cari Masalah Untuk Dirimu Kalau Kamu Tidak Jemput

"Kalau benar tidak bisa, aku akan mengganti nomor ponsel sekretaris Xu kalau aku punya waktu besok, pasti tidak akan menganggu perusahaan, bagaimana? Direktur Bo?"

Pada saat seperti ini, dia baru berpikir mau berdiskusi dengan Dave, Mengapa Elaine tidak memiliki kesadaran diri seperti seperti ini pada saat mengisi nomor ponsel?

Dave tersenyum dengan santai.

Elaine menghirup sebuah nafas dengan dalam dan berusaha menekan kekhawatiran di dalam hatinya, dia tetap mencoba untuk bersikap baik dengan Dave : "Direktur Bo, sekretaris Xu mungkin adalah satu-satunya orang yang tahu keberadaan Reece, sekarang sudah sangat larut, anda juga tidak mau berada di rumah sakit bersamaku kan? Kalau tidak anda memberi tahu aku nomor ponsel sekretaris Xu saja, setelah mencari Reece, aku tidak akan menganggu waktu anda lagi, boleh?"

Alis pria itu bergerak, wanita yang dikurung begitu lama pada saat malam hari masih sempat memiliki reaksi yang begitu cepat? Pantas saja wanita ini bisa memanjat ke posisi direktur Pemasaran.

Dave merasa kagum!

Api di dalam hati Dave tiba-tiba menyala ketika dia menyadari dirinya sedang memuji Elaine.

Dave sangat membenci sifat Elaine yang berpura-pura pandai, seperti sekarang dia bertingkah seperti sangat mengerti Dave.

Dave bukan karena merasa sakit hati baru menemani Elaine di rumah sakit, dia, demi melihat lelucon wanita yang pantas mati ini!

Pria itu mengulurkan tangannya dan mengambil ponsel yang berada di tangan Elaine, suaranya sangat dingin : "Direktur Qin, perhatikan cara bicara kamu, aku bisa pergi kapan pun, lagipula, anak haram itu bukan anakku, aku tidak peduli dengan nyawanya"

Karena kata-kata Dave itu, wajah Elaine tiba-tiba menjadi agak pucat.

Elaine tahu Dave selalu mengira dia yang mengusir Jenny Lin tiga tahun lalu.

Sekarang Elaine mau minta bantuan Dave, bisa jadi Dave hanya menganggapnya sebagai lelucon.

Keberadaan Reece sekarang tidak jelas, Elaine benar-benar tidak memiliki banyak tenaga, suara dia sangat rendah dan lembut : "Direktur Bo, saya mohon, bolehkah anda memberi tahu saya nomor ponsel sekretaris Xu? Saya ingin bertanya kepadanya apakah dia tahu keberadaan anakku dimana."

Sejak tiga tahun lalu, Elaine sudah memilih untuk menurut dengan takdirnya.

Elaine terus bersikap baik, dia hanya ingin mengetahui nomor ponsel sekretaris Xu.

Dave senyum dengan ringan : "Bukankah kamu selalu memiliki harga diri yang tinggi? Bukannya kamu masih menyebut aku tidak memiliki etika tadi? Elaine, kamu benar-benar sangat rendah, dalam waktu sesaat kamu sudah bisa minta tolong kepada orang yang kamu bilang tidak memiliki etika!"

Elaine sama sekali tidak memiliki ekspresi di wajahnya, nada suaranya terus bersikap lembut dan baik : "Direktur Bo, saya.......saya salah. Saya salah. Anda adalah orang bijaksana yang dermawan, tolong jangan peduli dengan orang sepertiku! Bisakah?"

Tatapan Elaine terus menatap ke ponsel Dave, tatapan Elaine yang tidak bergerak itu sepertinya membuat Dave menjadi agak senang.

Dia tertawa dengan ringan, mulai menekan ponselnya dan menelpon ke sebuah nomor.

Jari panjangnya menekan di atas layar ponsel dan mode pengeras suara di aktifkan, pegangan Dave di ponselnya tidak terlalu erat, tetapi dia tidak ada maksud untuk memberikan ponselnya kepada Elaine.

Suara menghubungi nomor telpon tersebar di dalam ruangan.

Ketika Elaine mengira Elsa tidak akan mengangkat telpon, tiba-tiba terdengar suara orang mengangkat telpon.

"Presdir?"

Suara Elsa sedikit serak seperti baru saja bangun, Elaine melamun sejenak sebelum berkata dengan cemas : "Sekretaris Xu, aku Elaine, maaf aku menganggu kamu di waktu yang begitu malam, aku ingin bertanya apakah guru Reece ada menghubungi kamu hari ini?" Elsa menjauhkan ponselnya dari telinganya dan melihat ke layar ponselnya.

Direktur Qin? Pada waktu yang larut malam, mengapa Direktur Qin bisa bersama dengan Presdir Bo?

Elsa tidak sempat pikir banyak dan menjawab : "Ada...."

Tetapi bukannya nona kecil sedang bersama dengan Presdir Bo?

Kata-kata Elsa yang belum sempat bicara habis dipotong oleh batuk kecil Dave, suara batuk Dave yang terdengar ringan itu menyembunyikan ancaman yang sangat besar.

"Itu adalah anak putri direktur Qin, kalau hilang, kamu harus tanggung jawab. Sekretaris Xu, kamu harus berpikir baik-baik sebelum bicara tentang masalah ini! Kalau kamu tidak menjemput anak , jangan cari masalah untuk dirimu!"

Elsa merasa sesak dan semua kata-katanya menyumbat di tenggorokkannya.

Nona kecil hilang? Tanggung jawab? Bukannya nona kecil berada di Bay Toon sekarang? Nona kecil bertengkar dengan teman sekelasnya sampai dibawa ke kantor polisi, jemput apa? Bukannya dia sudah di jemput presdir Bo?

Elsa adalah sekretaris Dave, dalam waktu sejenak, dia sudah mengerti maksud Dave?

Apakah Presdir Bo mau mempermainkan Direktur Qin?

Elaine tidak mendengar maksud Dave yang sebenarnya, dia mengira pria ini sedang berkata kata-kata tidak berguna lagi, dia mengerutkan alisnya dengan tidak senang, melihat Elsa tidak berkata, Elaine menambah : "Sekretaris Xu, apakah kamu yang menjemput Reece hari ini?"

Merasa ada harapan, Elaine tertawa dengan ringan.

Tawa yang ringan itu membawa wangi seperti ratusan bunga mekar pada waktu bersama, Dave merasa tawa itu sangat menusuk mata, dia mengerakkan dagunya dan berpikir dalam hati.

Tertawa saja, kamu akan menangis nanti!

Dave ingin tahu bagaimana Elaine akan bereaksi ketika dia mengetahui harapan terakhirnya hancur.

Elsa terus tidak berbicara, Elaine merasa panik dan matanya memancarkan emosi yang tidak bagus.

"Sekretaris Xu........"

Elaine baru saja bersuara, Dave memotongnya lagi : "Elsa, kamu belum menjawab pertanyaan Direktur Qin, kenapa? Pertanyaan ini susah di jawab?"

Elsa tertawa dan menjawab dengan suara kecil : "Direktur Qin, guru nona Reece benar ada menelpon saya, tetapi yang tidak kebetulan adalah saya harus memimpin rapat penjualan musim semi karena Presdir Bo tidak berada di kantor sore tadi, jadi saya sudah menyuruh guru nona Reece menghubungi orang lain untuk menjemput nona Reece"

Elsa berkata dengan merasa bersalah, meskipun dia tahu keberadaan Reece, dia tidak bisa berkata apa-apa karena tekanan Dave.

Elsa merasa sedikit kasihan dengan Elaine yang tidak disukai oleh Presdir Bo, tetapi nona Reece baik-baik saja bersama Presdir Bo, selain membuat direktur Qin khawatir sebentar, tidak akan terjadi masalah besar.

Elsa bisa saja, presdir Bo akan langsung memecat dia besok, kalau dia berani berkata satu kata pun yang bersifat membocorkan rencananya.

Mendengar kata-kata Elsa, otak Elaine tiba-tiba menjadi kosong, dia melamum beberapa saat sebelum bertanya dengan khawatir : "Sekretaris Xu, apakah guru Reece ada bilang siapa yang akan menjemput Reece?"

Tidak peduli apakah Elsa bukan ayah Reece, guru Reece pasti akan memberi tahu dia siapa yang akan menjemput Reece jika dia bisa berkata seperti ini.

Elaine bertanya dengan hati yang penuh dengan harapan.

Tetapi Elsa malah memberikan dia jawaban yang tidak memiliki kepastian : "Direktur Qin, pada saat guru nona Reece menelpon saya, saya sedang rapat, jadi setelah berbicara saya langsung mematikan telpon, maaf.......... saya tidak tahu akan terjadi masalah seperti ini"

Mendengar kata-kata Elsa, jantung Elaine tiba-tiba mengerat dan dia merasa dirinya tiba-tiba jatuh ke dalam neraka.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu