Pergilah Suamiku - Bab 127 Benar! Aku Adalah Aktor Dadakan

Ekspresi di wajah Dave dalam sekejap langsung berubah, tatapannya ada niat membunuh yang sangat kuat.

Dia tersenyum kecut, senyumannya sangat memprovokasi, tatapannya setajam pisau, menatap lurus suami istri keluarga Haris sampai berkeringat dingin, ada semacam perasaan seperti ditatap oleh hewan buas.

"Tidak boleh memarahi papa dan mamaku!"

Meskipun Reece sedikit takut, tapi masih tidak memikirkan apapun menjulurkan tangannya menghadang di depan Dave.

Badannya yang kecil berdiri di hadapan suami istri keluarga Haris, bagaikan ayam yang baru menetas.

Yuherni Haris awalnya terkejut karena tatapan Dave, tapi perkataan Reece langsung membuatnya tersadar.

Merasa dirinya hampir saja terkejut dibuat seorang aktor kecil, Yuherni merasa kesal, dan melampiaskan semua kekesalan ini pada Reece.

Kalau bukan karena Reece anak haram ini, apa anaknya akan mengalami patah tulang?

Berpikir seperti itu, ekspresi mengerikan melintas di wajah Yuherni, suara lembutnya memecah, suaranya mejadi kejam:

"Kamu tidak bicara, aku hampir saja melupakanmu." Yuherni membawa si gendut ke sampingnya, berkata kepada tuan Haris: "Sayang, kalau memang mereka tidak mau meminta maaf, kalau begitu kejahatan dibalas kejahatan, kamu patahkan kaki si anak haram itu, anggap mengembalikan kepada anakku!"

"Baik!"

Tampaknya emosi tuan Haris juga tidak ringan, bergumam, lalu dengan wajah kejam maju ke depan, mencengkram lengan kecil Reece, mengangkatnya ke atas, lalu ingin menjatuhkannya ke bawah.

Di sekitar juga ada orang yang sedang menonton, Dave tidak menyangka suami istri keluarga Haris begitu sombong, hampir saja tuan Haris melakukan gerakan selanjutnya, Face langsung menjulurkannya tangannya menangkapnya.

Tenaga tuan Haris kuat, gerakan Dave juga lumayan cepat, seluruh tubuh Reece tercampak ke kedua lengannya, dari penggung belakangnya menjalar rasa sakit yang luka terbuka.

Dave menarik nafas dingin dengan dalam, dia kesakitan sampai keningnya dalam sekejap mengeluarkan keringat dingin.

Dia menggendong Reece dengan erat, dia menurunkan kepalanya melihat sekilas anak yang ada di dalam pelukannya, sepertinya dia terkejut, wajahnya pucat, air matanya berkaca-kaca, wajahnya menampilkan kalau dia masih tetap kuat.

Dave merasa sangat terkejut, kalau anak orang lain, pasti sudah menangis, tapi Reece malah menggertakkan giginya, bersuara pun tidak.

Sedikitpun tidak membawakan masalah untuk Dave.

Dia menurunkan Reece, pandangan melihat Yuherni ditutupi es, sangat dingin.

Dia berdiri, bergerak karena pendarahan, punggungnya menjadi sedikit lengket, bibirnya terkatup rapat.

Yuherni yang panik karena ditatap Dave, memeluk si gendut dan mundur dua langkah, berkata kepada Dave: "Yo, darimana Elaine memperkerjakan aktor yang kinerjanya begitu profesional, kenapa, tidak membiarkan suamiku memukulnya, kamu ini berencana berlutut dan meminta ampun?"

Dave tidak pernah merasakan begitu tidak senang, dia selalu mau angin dapat angin, mau hujan dapat hujan, kalau bukan karena memikirkan jam tangan itu, orang semacam Yuherni ini, keinginannya untuk berbicara pun tidak ada.

Dia bisa bertahan sampai detik ini, Dave sendiri merasa sangat ajaib.

Setelah Yuherni selesai berbicara, dia tersenyum dingin, mengeluarkan handphone tipis dari celana kainnya, sambil menelepon, sambil tersenyum dan berkata: "Benar, aku adalah aktor dadakan, satu hari dibayar 100 dolar!"

Dia hari ini mau mengajarkan si marga Haris ini bagaimana menjadi orang, biar merasa merasakan, rasanya direndahkan orang!

Setelah selesai berkata, telepon tersambung, dia memiringkan kepalanya, melihat Yuherni yang akan berbicara, bibir tipisnya terangkat, mengeluarkan beberapa patah kata, "Telankan konstruksi HG, paling lama setengah jam, usir satu keluarga yang bermarga Haris!"

Begitu Dave selesai memerintah, langsung memutuskan telepon itu, wajah yang cerah, tenggelam dalam kabut tebal.

Dia mengangkat tangannya, tatapannua dengan tajam melihat Yuherni sekeluarga: "Aku mau kalian berdua, suami istri bermarga Haris, selamanya menghilang dari kota Tong!"

Senyuman Yuherni memprovokasi, hanya merasa kalau Dave sedang berakting, ingin menakuti mereka sekeluarga.

Kaki si gendut sudah patah, kalau begitu Yuherni juga tidak ingin membuat kakinya patah dengan sia-sia!

"Berpura-pura seperti apa saja! Aku bukan dibesarkan dengan terkejut!"

Yuherni dengan tidak takut mati mengatakannya, dia tidak mempunyai pengetahuan apa-apa, tapi lokasi geografis Tk Cahaya sangat bagus, ada sangat banyak anak-anak orang kaya juga bersekolah disini.

Banyak yang tidak mengenal Dave.

"Ini tiruan? Kemeja yang dia pakai dari designer kelas atas dari Italia, Eileen! Mana mungkin aktor dadakan sanggup memakai baju seperti ini?"

"Makanya, tidak berpengetahuan, harus bersekolah, meskipun majalah, juga harus sering lihat, agar suatu hari tidak berurusan dengan orang berkuasa, bagaimana matinya pun tidak tau!"

"Status dan wajah Dave, apa mungkin bisa ditiru? Memang kesalahan ada di pihak mereka, tidak bicara baik-baik, harus mengganti rugi, meminta utang budi, mencari jalan mati sendiri!"

"Berani sekali!"

Perdebatan di sekitar muncul, sangat banyak orang menggunakan tatapan kasihan melihat suami istri keluarga Haris.

Keringat kecil Yuherni, tiba-tiba menurun, bahkan tuan Haris yang mendengar pembicaraan orang sekitarnya, badannya bergemetaran.

Satu dua orang mengatakan ini Dave yang asli, tapi Yuherni tidak percaya, tapi sekumpulan orang menggunakan tatapan orang licik melihatnya, membuat badannya membeku!

Sedangkan Dave, setelah mengumumkan hidup dan mati Yuherni sekeluarga menggandeng Reece masuk ke dalam pintu TK.

"Papa, punggung papa sudah berdarah, harusnya pergi ke rumah sakit."

Ada perubahan kecil pada wajah Dave.

Dia tadi baru menyuruh Elsa membereskan suami istri keluarga Haris, masih ada sisa kekesalan di hatinya, tapi Reece sedikitpun tidak merasa takut.

Melihat Dave yang tidak menjawab, Reece mengatakannya sekali lagi.

Begitu Reece mengingatkan, Dave merasakan luka punggungnya semakin sakit, sudut bibirnya tertekan kebawah, terkatup rapat.

Anak perempuan Elaine juah lebih berperikemanusiaan dibandingkan Elaine.

Hatinya baru selesai memuji Reece, pikirannya berputar lagi, Reece seperti ini, bukankah belajar dari Elaine yang pandai mempengaruhi orang?

Siapa yang tau apakah dia menyuruh Reece melakukan seperti ini, sengaja menggodanya?

Dia melepaskan genggaman tangan Reece, mengeluarkan sekotak rokok dari celananya, mengambil satu batang dan memasukkan ke mulutnya, terus berjalan kedepan.

"Selesaikan masalah sekolahmu, aku masih mau pergi cari Elaine untuk melapor!"

Maksud perkataanya, dia sama sekali tidak ada waktu pergi ke rumah sakit berobat, tapi Reece hanyalah anak berusia 3 tahun, kata-kata yang memutar, dia tida mengerti, da juga hatinya, ada sebuah cara memahami.

Matanya berbinar, bertaya: "Papa, kamu begitu menurut dengan kata-kata mama, apakah sangat mempedulikan mama?"

Dave menyeringai, mengangkat bibirnya yang tipis, wajah tampannya, menjadi satu-satunya warna cerah di mata Reece.

Dave dengan penuh arti merespon: "Peduli!"

Peduli dengan jam tangan yang Jenny berikan padanya, yang ada di tangan Elaine!

Kalau tidak, dia mana ada waktu bersama dengan seorang anak kecil, berurusan dengan sekelompok orang bodoh?

......

Di gedung perusahaan Bo.

Begitu John masuk ke dalam perusahaan, bertemu dengan teman kerja yang datang ke arah berlawanan dengannya, semuanya tersenyum menyapa Joh.

Tangannya menarik seseorang, dengan pelan bertanya: "Apa direktur Elaine sudah sampai?"

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu