Pergilah Suamiku - Bab 27 Memang Istrimu Yang Dipatahkan Kakinya

Bab 27 Memang Istrimu Yang Dipatahkan Kakinya

Pria itu sedikit menundukkan kepalanya, senyum tipis ada wajahnya, judul di koran masih sama berlebihan seperti biasa, agar menarik orang membacanya, tetapi Dave hanya melihat punggung yang terlihat familiar.

Dia memperkuat nafasnya, ujung jarinya menekan di bawah judul yang besar, di atas foto yang terlihat samar-samar, suaranya sangat dingin, sama sekali tidak ada sedikit kehangatan.

“William, apakah kamu mengenali wanita yang sedang mabuk yang ada di dalam koran ini?”

William mengkerutkan alisnya, pandangannya tertuju pada foto yang ditunjuk oleh Dave, dia sebenarnya ingin mengejeknya sepanjang 2 kalimat, tetapi melihat raut wajah Dave yang sangat serius lalu mengurungkan niatnya.

William menggelengkan kepalanya, berkata :”Tidak kenal.”

Baru saja dia selesai berkata, lalu menambahkan sebuah kalimat : “Hanya tahu kemarin malam keluar dari pesta perayaan!”

Setelah menambahkan kalimat tadi, William merasakan ada yang salah, mengkerutkan alis dan berkata : “Eh, kok aneh, kemarin bukannya Perusahaan Bo mengadakan pesta perayaan, apa merayakan pembukaan di Pantai Luoshen?”

“Dave, aku juga sudah dengar soal kamu mengundang Tuan Alice Lim!” William melihat Dave, tertawa sambil berkata : “ Kamu jangan bilang kamu tidak tahu, jangan-jangan ini jalan yang sengaja kamu buat untuk Alice, sengaja agar bisa perusahaan konstruksi GR bisa terlibat!”

Dia semakin berpikir semakin merasa kemungkinannya benar, lalu tertawa dan berkata : “Jika memang seperti ini, kamu akan rugi besar!”

Alis Dave mengkerut semakin dalam, barusan John marah-marah masuk ke dalam ruangannya, mencarinya meminta Elaine.

Bilang Elaine semalam tidak pulang?

Dia menyipitkan matanya, lalu melihat lagi berita di koran itu, punggung wanita itu terlihat ramping, semakin dilihat?? Dave merasa semakin familiar.

Raut wajahnya tiba-tiba menjadi serius, ujung sudut matanya melompat beberapa kali, hatinya merasakan ada firasat buruk.

Jangan-jangan, kemarin malam, Elaine bukan pulang terlebih dahulu, tetapi mabuk sampai tidak sadarkan diri, lalu dibawa pergi oleh Alice ke hotel dan dikerjai di dalam kamar oleh pria itu?

Dave menjilat bibirnya yang seksi, berbisik-bisik bertanya : “Alice sekarang ada dimana?”

Demi mengakuisisi GR, William jelas sekali sudah melakukan pekerjaan rumah, Dave sekali bertanya, William mengangkat tangannya dan berkata : “Ada di hotel, Tuan Alice ditemani oleh istrinya Nyonya Lim, membawa orang suruhannya di hotel, aku dengar-dengar sudah melakukan sesuatu, salah satu jari kaki kaki selingkuhan suaminya dipatahkan oleh Nyonya Lim.”

Hidung Dave mengempis : “Hotel apa?”

Ekspresi wajahnya terlampau serius, William menjawab dengan serius dan mengkerutkan dahi, “Ritz Carlton, lantai paling atas, Presiden Suite.”

Dave mendengarnya, melangkah besar berjalan keluar, menjulurkan tangannya mengambil jas yang ada di gantungan baju dekat pintu, lalu berjalan keluar pintu.

Dia berjalan dengan tergesa-gesa, ekspresi di wajahnya juga terlihat sedikit canggung dan dingin, sampai orang yang lewat disebelahnya, angin yang dibawanya terasa dingin.

William tidak menyangka jika dia belum selesai berbicara, Dave sudah beranjak pergi, dia mengejarnya beberapa langkah : “Dave, kamu mau kemana? Tunggu aku!”

Berhasil mengejar sampai detik terakhir, William menarik gagang pintu mobil Dave, memaksakan dirinya sendiri masuk ke dalam mobil Dave.

Dave juga tidak menunggu William selesai duduk, langsung menyalakan mesin dan pergi, mobilnya seperti anak panah, terpanah keluar dengan cepat.

William terkejut, mengkerutkan dahi dan berkata : “Dave, kamu kenapa terburu-buru? Tidak bisa menyupir lebih pelan sedikit?”

Pandangan Dave terlalu fokus, William sampai mengumpat, marah-marah : ”Kamu kerasukan apa hari ini? Semenjak kamu mendengar aku bercerita soal selingkuhan yang dipatahkan kakinya, aku mulai merasa ada yang salah denganmu, seperti kaki yang dipatahkan oleh Nyonya Lim adalah kaki istrimu!”

Pandangan mata Dave langsung beralih, beralih tajam kepada William, tajam menusuk tulang!

“Hei, kamu jangan lihat aku, lihat jalan sana!”

William merasa panik, berpikir, kepribadian Dave sangat dingin, juga tidak perhatian terhadap orang lain, Olivia menyukainya, apa bedanya dengan menyukai gunung es yang dingin!

Tidak mempunyai selera!

??

Ritz Carlton

Mobil Dave berhenti mendadak, terburu-buru berhenti di depan pintu lobby Hotel, dia langsung membuka pintu dan turun dari mobil, tidak ada niatan untuk memakirkan mobilnya di parkiran mobil.

William mengikuti Dave turun dari mobil, mengadahkan kepala bisa melihat dekorasi Hotel yang megah, lubang hidungnya membesar, didalam hatinya mengumpat lagi.

Dave datang kemari, tidak mungkin hanya untuk melihat keramaian yang dibuat Alice Lim?

Dia terburu-buru mengikuti Dave berjalan masuk, pria di depannya berjalan dengan mantap, kakinya seperti menginjak banyak kaca, nafasnya dingin seperti es.

Keduanya ketika masuk mendengar suara orang sedang berdiskusi.

Dua orang wanita berpenampilan biasa, kepalanya saling menunduk, kesadarannya hampir tidak ditaruh di atas kakinya.

“Kamu tadi ada lihat wanita itu , dikelilingi sekelompok pria dan dipukuli! Ya Tuhanku, sangat menyedihkan, melihat saja sudah merasa kesakitan!”

Sahabat yang ada disampingnya mendengarkan dan berkata : “Jadi menurutku ya, jadi wanita harus berlaku baik, kalau melakukan yang tidak baik, ya sudah pasti jadi selingkuhan.”

Dia melanjutkan “jika kamu bisa bersaing dengan selingkuhan, itu baru dianggap punya kemampuan, kalau macam ini, tidak ada kemampuan namanya, hanya bisa dijatuhkan, dipukuli, dan ditekan ke tanah lalu diseret-seret!”

“Tetapi, aku sendiri melihat ada darah, dilihat dari keadaannya jari kakinya sudah dipatahkan, dari pagi sampai sekarang, sudah 2 jam, masih saja belum selesai, walaupun dia menjadi selingkuhan, diberi pelajaran sedikit saja sudah cukup, istri dari pria itu benar-benar sangat sadis?”

Dave terdiam, langkah kakinya terhenti, badannya yang tinggi menghadang dua orang yang sedang berdiskusi di depannya, suaranya dingin : “Yang kalian maksud kamar yang mana?”

Dua orang wanita itu mendengar pertanyaan itu dan terkejut, mengadahkan kepala, tepat bertatapan dengan wajah Dave yang tampan.

Dia berdiri sembarangan, satu tangannya memegang jas, satu tangannya lagi dimasukkan ke dalam saku celana, sorot matanya seperti sumur tua dalam yang tidak bisa terlihat dasarnya, wajahnya luar biasa tampan, sangat sempurna tidak terlihat cacat sedikitpun!

Wajah Dave di kota Tong, terlalu banyak orang yang bisa mengenalinya, kedua wanita itu melamun, serempak terkejut : “ Bo, Tuan Muda Bo?”

Sorot mata Dave, seperti pisau tajam yang melewati cahaya dingin, dia menggigit giginya, dan hampir berteriak : “Kamar berapa?!”

“1312??”

Ketika Dave sudah mendapatkan jawaban, lalu melangkah besar-besar berjalan ke arah depan lift, William mengikutinya dibelakang, mengikuti Dave masuk ke dalam lift, dan menekan tombol lantai 13.

Dekorasi Ritz Carlton sangat megah, ketika keluar dari dalam lift, semua lorongnya ditutupi dengan karpet abu-abu yang tebal, Dave dan William belum mulai mencari, tetapi sudah mendengar suara jeritan kesakitan dan tangisan.

“Kamu memang bajingan, berani dibelakangku mempunyai selingkuhan, aku membunuhnya tidak ada kerugian sama sekali!”

“Teruskan memukulnya!”

Sepatu kulit Dave yang mengkilap menginjakkan lantai, setelah mendengar suara itu, melangkahkan dua langkah besar berjalan kearah sumber suara, membanting dengan keras pintu kamar hotel.

Di dalam kamar sudah terlihat berantakan, baju wanita itu sobek-sobek dan dibuang di lantai, wanita itu berbaring di atas lantai, berbaring di lantai tidak sadarkan diri, tubuhnya telanjang hanya memakai dua potong pakaian yang nyaris hanya bisa menutupi pakaian dalamnya.

Mukanya tertutupi oleh rambutnya yang panjang, sedikit banyak kadang-kadang bisa terlihat sedikit mukanya.

Wajahnya cantik, tubuh yang ramping.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu