Pergilah Suamiku - Bab 161 Kenapa Dia Mau Membantu Elaine?

Dave mengangkat alisnya.

Kenapa dia mau membantu Elaine, apakah dia memiliki tanggung jawab harus membantu Elaine?

Selain itu, Elaine sangat hebat, tidak perlu dia bantu, di bawah serangan Calen, dia bisa lahir kembali, jika dia membantunya lagi, apakah orang lain masih ada kesempatan hidup?

Dave tidak berbicara, dan menatap Reece samar.

“Apakah mama bukan istrimu? Bagaimana bisa kamu melihat wanita tua itu mengganggu Ibuku?”

“Ayah, apakah kamu tidak mencintai mama?”

Dave tidak menjawab, Reece sedikit panik, matanya memerah, kemudian bertanya lagi beberapa pertanyaan.

Apakah ini benar-benar sebuah kejahatan?

Di usia belia, tidak mudah untuk mengajukan pertanyaan standar seperti itu!

Dave mencibir, dia mencintai Elaine, tetapi Elaine lah yang menciptakan kebohongan!

Dia tidak sebuta itu, bahkan wanita sombong seperti Elaine juga bisa melihatnya

Kebohongan yang buruk seperti itu, hanyalah anak berusia tiga tahun seperti Reece yang akan mempercayainya!

“Ibumu yang menyuruhmu untuk bertanya?”

Dave selalu curiga, pertanyaan yang ditanyakan oleh Reece, Elaine lah yang sengaja mengajari Reece, untuk menyapu perasaan keberadaannya di depannya!

Tetapi untuk pertama kalinya, dia mengajukan pertanyaan seperti itu!

Reece mengedipkan bulu matanya, menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Aku sendiri yang ingin bertanya.”

“Ayah, jika dibandingkan, apa kamu lebih menyukai Bibi Jenny!?”

Tubuh Dave bergidik, dia menundukkan kepalanya, matanya yang tajam terkunci pada mata Reece yang jernih.

Mata Reece sangat mirip dengan mata Dave, terutama ketika saling berpandangan seperti ini, garis matanya, bahkan sudut matanya, sangat mirip dengannya!

Dave baru saja ingin mengakuinya, karena saling berpandangan, kata-kata itu berhenti di mulutnya!

Dia mengulum sudut bibirnya dan dengan ragu bertanya:

“Kamu tidak menyukai Bibi Jenny?”

Cara bertanya seperti ini, bagi Reece, hanyalah sebuah pernyataan.

Mata Reece semakin memerah, dia mengerutkan bibirnya, dan berkata dengan sedih: “Tetapi kamu telah menikahi Ibu, Bibi Jenny akan menjadi orang ketiga diantara kamu dan Ibu!”

“Kita adalah keluarga!”

Senyuman Dave membeku, wajahnya dingin sperti tertutupi oleh es, Jenny adalah orang ketiga?

Dia mencibir tanpa sadar, siapa yang bilang?

Berapa banyak orang di Kota Tong, berani mengatakan Jenny adalah orang ketiga!?

Pasti Elaine!

Taktik Elaine ini, bahkan anak umur tiga tahunpun, juga digunakan untuk menipu!

Takutnya, Elaine lah yang merupakan orang ketiga!

Dave tiba-tiba melempar Reece ke atas tanah, auranya menjadi dingin, dengan kaki panjangnya, meninggalkan Reece dalam dua tiga langkah!

“Ayah! Ayah, kamu tunggu aku… Huhuhu.”

Dengan wajah tenang, dia melangkah maju, mengabaikannya.

Ada banyak pohon di jalan pegunungan, bayangan cabang menutupi langit, menutupi wajah dingin Dave.

Dia berjalan dengan cemas, sepasang tangan besarnya, digenggam bersama karena kemarahannya.

Suara tangisan anak itu perlahan mulai tidak terdengar, Dave menghentikan langkahnya.

Pelayan semua mengikuti Ibu Bo dan Yonas ke atas gunung, dibelakang hanya tersisa Reece.

Ini adalah Aula Leluhur Keluarga Bo, dan seluruh gunung ditandai dengan logo keluarga Bo. Dave tidak takut Reece akan hilang.

Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah bahwa Reece ditinggalkan sendirian, bagaimana jika dia menginjak lumut jatuh dari tangga? Dave mengerutkan alisnya.

Reece memaki Jenny adalah orang ketiga, dan dia masih mengkhawatirkan hidup matinya anak itu?

Apakah dia sakit!

Dave memarahi dirinya sendiri, dia mengkhawatirkan putrinya Elaine, tetapi premisnya adalah arloji yang diberikan oleh Jenny masih ada di tangan Elaine, Reece sangat penting bagi Elaine, Dave khawatir jika sampai terjadi sesuatu terhadap Reece, Elaine akan mencarinya untuk bertaruh nyawa.

Tanpa ragu, Dave balik badan, kembali ke jalan sebelumnya.

Air mata Reece bercucuran ketika tidak bisa melihat Dave lagi.

Sekelilingnya sangat gelap, selain suara burung dan serangga, hanya ada angin yang berhembus, dan gemerisik bunyi daun.

Reece sangat ketakutan, matanya merah karena menangis, dia terpeleset ketika tergesa-gesa menaiki tangga mencari Dave, nyaris saja dia jatuh.

Calenkeluar setelah selesai menelpon, matanya berubah menjadi gelap ketika melihat Reece.

Dia melihat sekeliling, kemudian menghela nafas ketika tidak melihat Dave,.

Kehidupan anak haram kecil ini benar-benar buruk, jatuh ditangannya dengan begitu saja.

Calen menyentuh kantong sakunya, didalamnya terdapat sepotong coklat.

Dia sudah terbiasa keluar-masuk kasino, terkadang ketika sedang sangat tertarik, makanpun tidak nafsu, seiring berjalannya waktu, akhirnya dia memiliki gula darah rendah, jadi dia selalu membawa permen dan cokelat di sakunya.

Calen masih sangat tidak menyangka, disaat seperti ini dapat berguna.

“Reece, kemari, Bibi ketiga memberi permen untukmu, apakah nanti kamu mau bersama dengan Bibi ketiga pergi ke suatu tempat?

Dengan air mata di wajah Reece, Calen semakin yakin, Reece pasti telah melakukan sesuatu yang membuat Dave marah, kalau tidak, dia tidak akan berada di sini sendirian!

Calen memandang Reece dengan penuh makna, anak yang sangat menyebalkan seperti ini, dia pasti akan menyuruh Bos Kikin untuk menjualnya jauh-jauh!

Reece mengulurkan tangannya menerima coklat, meliriknya, kemudian melemparkannya dengan keras ke tanah!

“Aku tidak mau bermain dengan wanita jahat sepertimu, kamu mengganggu Ibuku, kamu… kamu tidak punya hati yang baik!

Reece mengulurkan tangan dan menghapus air mata, mengeluarkan kata-kata yang dipelajari dari Dave di kepala Calen!

Setelah selesai berbicara, dia membuat menyeringai kepada Calen!

Kemunafikan membeku di wajah Calen: “Kamu, anak haram, bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu kepadaku? Kamu sama saja menyebalkannya dengan Ibumu yang jalang itu!”

Reece mendongak, menatap Calen dengan tajam.

“Kamulah yang anak haram! Kamulah yang wanita jalang! Aku akan memberitahu Kakek, bahkan setelah dia mengajarimu, kamu masih saja tidak terpelajar! Tidak terpelajar!

Ketika Calenmendengar kata-kata itu, setan muncul di matanya.

Baru saja di jalan pegunungan, karena kata-kata Reece, Yonas menamparnya!

Jika dia berkata sesuatu lagi, bukankah pada saat itu, Yonas akan membunuhnya?

“Tutup mulutmu!”

Dia mengangkat tangannya secara tidak sadar dan berjalan menuju Reece.

Elaine dan Reece masuk ke dalam keluarga Bo hanya untuk menaklukkan dia, Calen, dia tidak bisa membiarkan mereka merusak hari baiknya!

Reece sekeras kepala bagaimanapun juga adalah seorang anak kecil, melihat Calen ingin memukulnya, bagaimana mungkin tidak takut.

Dia mundur beberapa langkah, raut wajahnya terlihat ketakutan: “Ibu…”

“Kakak ipar ketiga, apa yang kamu rencanakan?”

Dave muncul diantara kedua orang itu, Calen menarik tangannya, wajahnya terlihat sangat canggung.

“Keponakan kecilku ini bukannya sendirian di sini, aku khawatir dia terpeleset, mau menggandengnya?”

Posisi Dave saat itu, membuatnya tidak bisa melihat gerakan Calen dengan jelas, hanya saja karena Reece memanggil Ibunya dengan suara bergetar.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu