Pergilah Suamiku - Bab 26 Haruskah melapor ke polisi?

Bab 26 Haruskah Melapor Ke Polisi?

John memandang alis Dave yang dalam dan terlihat sedang merenung, tidak tahu apa yang dia pikirkan, tetapi berpikir bahwa hatinya pasti memiliki perasaan bersalah pada Elaine.

Wajahnya sedikit melembut, tetapi kemarahan di hatinya tidak bisa ditekan.

Dia hanya berhasil menekan amarah dengan nada suaranya: "Dave, Elaine adalah istrimu. Dalam tiga tahun terakhir, kamu tahu apa yang telah dia alami?"

"Semua orang mencibir padanya, segala macam kesulitan dihadapinya, keluarga Bo sampai sekarang, menolak untuk mengakui Reece! Karena sikapmu terhadapnya, mereka semua berkomentar bahwa Reece adalah anak haram, mereka bilang Elaine membawa anaknya untuk menikahimu demi uang keluarga Bo."

"Anak itu baru berusia tiga tahun! Dave??

"Ini memang anak haram, kamu tidak bisa menghentikan orang lain membicarakannya." Dave tiba-tiba membuka mulutnya, menghalangi kata-kata John selanjutnya.

Mata yang dalam dari Dave seperti es dan salju di musim dingin dan dinginnya serasa menusuk tulang.

"Kenapa, Elaine menikah dan masuk ke keluarga Bo dengan anak haram yang dibawa sertanya, apakah orang tuaku harus patuh dan menyanjungnya setiap hari, berterima kasih padanya untukku, karena meneruskan generasi keluarga Bo?"

"Sepupu, kamu selalu melindungi dan merawat dia dan anak haram itu. Jangan-jangan Kamulah yang membuat Elaine hamil tiga tahun lalu?"

Wajah John langsung memucat mendengar kata-kata Dave.

Dia datang untuk membujuk Dave dengan baik-baik. Jika Dave tidak tahu diri ya sudah, tetapi Dave malah menstigma dan memfitnah dia.

Meskipun ini bukan pertama kalinya Dave berbuat begitu padanya, dia tetap tidak bisa menahan amarahnya.

John khawatir tentang Elaine di dalam hatinya. Dia menatap Dave dengan tampilan redup dan nada lemah. " Dave, Semoga kamu tidak menyesali perbuatanmu hari itu!"

Dave tertawa dalam, penuh cemoohan.

Melihat Dave begitu tidak masuk akal, John berdiri di tempat beberapa saat, Dave dengan penuh penghinaan menatap padanya.

Otak John kemasukan air kelihatannya. Dia datang kesini memberi tahu Dave tentang hal yang tidak masuk akal!

John memikirkan hal ini, tanpa mengatakan sepatah kata pun, langsung keluar dari kantor presiden direktur itu, berniat untuk mencoba menemukan Elaine.

Di ruang kantor yang besar dan mewah itu, hanya suasana dingin yang tersisa. Dave duduk di belakang mejanya, dan temperamennya sedingin salju musim dingin.

Setelah ragu-ragu sejenak, Elsa bertanya dengan suara rendah, "Presiden Direktur, apakah Anda ingin memanggil polisi?"

"Polisi?"

Dave memandang Elsa dengan kepala miring, menunjukkan mengapa dia mengatakannya.

"Direktur Qin telah bekerja selama tiga tahun dan merupakan wanita kuat yang terkenal di perusahaan. Dia tidak pernah datang terlambat dan pulang lebih awal. Kata-kata direktur John Lu tadi sepertinya tidak salah, jadi aku juga ikut khawatir apa yang mungkin terjadi pada Direktur Qin, jadi ……?? Saya sarankan kita seharusnya melaporkan kepada polisi! "

Dave menatap dalam-dalam pada Elsa.

Tampilan ini membuat rambut Elsa serasa berdiri, dan ada semacam ketakutan dipelototi oleh ular beracun yang sedang menunggu kesempatan untuk bergerak menyerangnya.

Dave merasa bahwa cara Elaine mengambil hati orang benar-benar brilian. Bahkan Elsa, yang selalu bekerja disamping dengannya, juga ikut memberi tekanan padanya. Di depannya Dave, Elsa berani memberikan nasehat tentang keberadaan Elaine.

Oh!

"Kamu sekarang banyak waktu santai, gak ada kerjaan lain?"

Nada bicara Dave, lembut dan tipis, tetapi menekan Elsa sampai tidak bisa bernapas.

"Aku akan pergi bekerja sekarang!"

Dia berbalik dan Dave berteriak dibelakangnya. Suaranya sangat meresap: "Elsa, jika kamu mengatakan sesuatu di depan saya yang membuat saya merasa buang-buang waktu, saya tidak keberatan mengganti sekretaris baru yang tidak akan memberi saya perasaan seperti ini."

“Asisten Elsa! Apakah kamu mengerti?"

Tubuh Elsa sempat bergetar dan butuh waktu lama untuk mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya: "Ya!"

Ketika Elsa hendak dari ruangan presiden direktur dan membuka pintu, dia bertemu William Gu, yang kebetulan hendak memasuki ruangan juga. William berwajah tampan dan cerah, dan dia menghentikan gerakannya Elsa dan mengangkat alisnya.

"Sekretaris Xu, dimana Dave?"

William memiliki hubungan yang baik dengan Dave. Itu bukan rahasia umum lagi. Selain itu, wajah William sangat simbolis sehingga orang dimeja depan tidak berani menghentikannya.

Begitu juga Elsa.

"Presiden Direktur ada di dalam, silahkan masuk Tuan Muda Gu."

William tersenyum dan menepuk bahu Elsa dengan satu tangan. Dia dalam suasana hati yang baik dan berkata, "Oke, kamu sibuk dulu."

Begitu dia memasuki pintu, dia melihat Dave duduk di belakang mejanya, menatap dokumen di depannya, menekan jarinya di atas kertas A4, dan mendengar ada gerakan dalam keheningan di ruangannya,hanya

mengangkat kelopak matanya, memberi William pandangan acuh tak acuh .

Selama bertahun-tahun, Dave selalu seperti ini, William telah lama terbiasa dengannya.

Dia duduk di sofa tidak jauh dari mejanya dan berbicara dengan sedikit lelucon: " Dave, lihat wajah Elsa tadi, jangan bilang kamu memarahi dia lagi!"

Dave tidak bergerak, dan tetap dengan wajah dingin tanpa menanggapi dengan berlebihan. William bertanya-tanya dalam hati apakah Dave setuju dan tidak menyangkalnya.

Tetapi William menganggap Dave yang hanya diam berarti benar, ejekan dengan nada yang lebih dalam: "Kamu itu bukan wanita, mengapa kamu begitu temperamental setiap hari?"

Dave akhirnya merespons. Dia mengangkat alisnya, melirik wajah William dan bertanya dengan dingin, "Mengapa kamu kesini untuk berbicara tentang omong kosong seperti itu? Apakah perlu aku memanggil Elsa untuk mengantarmu keluar?"

William yang duduk di sofa dan berkata sambil tertawa, "Jangan, tidak usah begitu, jangan becanda lagi,aku punya sesuatu yang penting!"

Dave tidak mempercayainya. Dia melirik William dari atas hingga ke bawah dan merespon ucapan William, dengan sedikit meremehkan: "sejak kapan kamu ada urusan penting?"

William juga tidak keberatan dengan ejekan itu. Dia berjalan ke Dave dan mengetuk dua kali di meja yang menghalangi langkahnya.

Suara ini memaksa Dave untuk mengernyitkan alisnya, dan kemudian William berkata, "Apakah kamu sudah membaca koran hari ini?"

Dave tidak terlalu tertarik. Lalu dia berpikir sejenak. Kemarin malam, dia menghadiri makan malam bersama untuk pesta perayaan, dan meninggalkan tempat itu lebih awal. Tidak ada wanita yang dia bawa serta pada saat pergi. Tidak mungkin ada hubungan dengannya.

"Apa? Apa ada yang menarik?

William menyerahkan koran di tangannya secara langsung. Yang dia bawa tadi sejak dia memasuki pintu, Dave memperhatikan koran di tangannya. Dia mengulurkan tangan dan meliriknya sejenak. Itu semua tentang skandal keracunan makanan.

"Direktur perusahaan GR, Alice Lim, kamu tahu?"

Dave mengangkat alisnya dan berkata, tidak hanya kenal, Dave bahkan mengundangnya untuk membunuh karakter Elaine kemarin, dia sengaja mengundang Alice untuk menghadiri perjamuan perayaan internal perusahaan Bo!

William melanjutkan dengan mengatakan, "Tadi malam seseorang berhasil memotretnya masuk ke sebuah hotel untuk membuka kamar dan memergoki perselingkuhannya. Ditambah hal yang pernah dinaikkan dan dipublikasikan oleh Elaine sebelumnya, saham perusahaan konstruksi GR langsung jatuh dan Apakah kamu tertarik untuk mengambil alih?”

Dave hanya diam penuh makna, William berkata lagi: "Pada saat ini, kamu dan saya membeli saham perusahaan GR dengan harga rendah di pasar saham, kamu dapat mengambil kesempatan ini untuk langsung masuk ke dewan direksi perusahaan GR, mengambil alih dan menelan perusahaan GR! "

William menyelesaikan pidatonya dan tenggorokan sampai mengering, tetapi Dave tersenyum acuh tak acuh.

"Kenapa, kamu tidak tertarik?"

Dave mengerutkan keningnya dalam-dalam dan William mengangkat alisnya. Dia bercanda dengan nada bicaranya: "Oke, bro! Kamu baru kembali ke perusahaan ini baru sebulan lebih. Targetmu sudah terlalu besar. Bahkan untuk ukuran perusahaan konstruksi GR pun kamu anggap terlalu kecil!"

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu