Pergilah Suamiku - Bab 10 Aku Hamil

Bab 10 Aku Hamil

"Elaine!"

Ketika Elaine mendengar suara Charles, secara tidak sadar dia mengulurkan tangan dan menyentuh wajahnya. Dia memadatkan semua emosinya ketika Charles berlari ke sampingnya. 

Dia mengikuti Elaine, tentu saja dia juga melihat Elaine ditabrak mobil. Charles segera membantu Elaine untuk berdiri dan bertanya dengan cemas: "Apakah kamu baik baik saja?!”

"Aku tidak apa apa" Elaine menggelengkan kepalanya dan berkata: "Hanya terluka di siku"

"Mobil mana yang tidak mempunyai mata menabrakmu, katakan padaku, aku membiarkan pengacaraku menghukum dia sampai tidak tersisa!" Charles sangat marah.

Elaine berpikir, menghukum Dave? Apakah mungkin? Takutnya nanti Dave sampai membenci Charles seperti dia membenci aku

"Orang itu mengemudi terlalu cepat, aku tidak sempat melihat siapa orang itu."

Charles membantu Elaine untuk jalan ke depan. Kebetulan bahwa kaki dan tangannya terluka di tempat yang sama sehingga rasa sakitnya tidak seimbang.

Charles melirik Elaine, merasa curiga. Dia ada melihat mobil yang menabrak Elaine berhenti. Dia berpikir sejenak dan berkata: "Pantai Luoshen adalah proyekmu. Tidak sempat melihat orang itu bukan masalah besar. Aku akan meminta agenku untuk pergi ke ruang cctv dan meminta video pengawasan. "

"Ini hanya cedera kecil, tidak bermasalah. Aku akan pergi ke rumah sakit nanti."

Charles sudah curiga dari tadi. Ketika dia melihat Wajah dan suara Elaine samar, tetapi sikapnya tidak bisa ditoleransi, emosi dia menjadi naik.

"Dave kan yang menabrakmu? Apakah dia punya lubang di otaknya? Marah marah terus sama kamu? Dia itu buta ya tidak melihat kamu dan menabrakmu? Aku belum pernah melihat pria yang lebih tidak berselera dari dia. Lihatlah jenis wanita seperti Cindy pun dia mau!”

"Dia bodoh!"

Elaine melihat ke Charles: "Sudah berapa kali aku beri tahu kamu? Kamu adalah figur publik. Bisakah kamu menjaga perkataanmu? Kamu tidak hanya mewakili dirimu sendiri tetapi juga agensimu ! "

Charles sudah tidak sabar, ditambah dia melihat Elaine berjalan dengan kesakitan. Dia langsung membungkuk, mengangkatnya dan berkata : “sudah sudah. Aku sudah mengerti. Jangan berbicara lagi. Aku antar kamu ke rumah sakit dulu”

Setelah sampai di rumah sakit, Charles membantu Elaine registrasi dan ponselnya terus berdering. Setelah panggilannya ditolak, ponselnya berdering lagi sampai membuat Charles merasa kesal.

Elaine mengerutkan alisnya dan berkata, "Kalau kamu masih ada urusan, kembalilah terlebih dahulu. Aku sudah dewasa, aku bisa sendiri”

Charles memang ada urusan, jadwalnya penuh hari ini. Rencana awalnya adalah untuk berpartisipasi dalam upacara pembukaan Pantai Luoshen dan pergi ke acara fashion show setelah itu.

    

Yang menelpon dia itu agennya, sepertinya sudah sangat darurat.

Charles mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam, kemudian berkata, "Kalau begitu aku akan pergi dulu. Kamu bisa kan sendiri?"

Elaine mengangguk, dan baru saat itu dia merasa terburu buru dan meninggalkan rumah sakit.

Setelah registrasi, Elaine duduk di bangku plastik hijau yang berada di koridor rumah sakit untuk menunggu dokter memanggil nomornya. Ada beberapa orang yang sedang menunggu juga, di antara mereka ada sepasang pasangan muda yang duduk di seberangnya. Mereka bercanda bermesraan satu sama lain.

Kelopak mata Elaine terbuka, seolah-olah dia melihat dirinya sendiri yang 11 tahun yang lalu.

Antriannya berada di belakang pasangan muda itu. Ketika dia masuk, waktu sudah berlalu lebih dari 20 menit.

Dokter itu sudah sedikit tua dan dia memakai kacamata. Dia melihat Elaine masuk dan langsung mengulurkan tangannya memeriksa luka di siku Elaine "Lukanya sangat serius, Mengapa bisa terluka?”

Elaine dengan muka biasa dan berkata: "Saya ditabrak mobil."

"Kenapa suamimu tidak menemani kamu datang ke rumah sakit?”

Tenggorokan Elaine kencang. Dia belum sempat menjawab, dokter tua itu mengambil kain kasa dan memberi Elaine obat. Sambil mengobati Elaine, dokter itu berkata : "Kamu kehilangan banyak darah. Cederamu begitu parah dan suamimu pun tidak datang menemanimu. Suami yang kamu pilih ini tidak baik! "

Elaine menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa. Hatinya seperti mati rasa. Dokter tidak tahu bahwa suaminya adalah orang yang membuatnya tampak seperti itu.

Status perkawinan tidak mempermudah hubungan di antara mereka, malah membuatnya semakin jijik dengannya.

Setelah mengobatinya, dokter membuka resep untuk Elaine dan menyuruh dia pergi ke apotek di lantai pertama rumah sakit untuk mengambil obat. Elaine keluar dari kantor dokter. Tidak tahu apa karena terpikir dengan pertanyaan dokter tadi, dia tiba-tiba sadar semua pasien yang datang ke rumah sakit ini ada orang yang menemani mereka di sampingnya.

Hanya dia, satu-satunya yang menyedihkan.

Elaine mempercepat langkahnya dan bergegas ke lantai satu. Ketika dia siap mengambil obat, dia mendengar suara yang dia kenal.

"Hei, bukankah ini kakakku yang baik?"

Suara ini? Di rumah sakit pun bisa ketemu dia? 

Elaine berhenti dan melihat ke belakang, dia melihat Cindy

Alisnya sedikit terangkat, Mengapa Cindy berada di sini? Tidak mungkin dia datang untuk memeriksa apakah tato dibelakangnya alergi atau tidak kan?

Elaine mengabaikannya, tetapi itu tidak bisa menghentikan suasana hati Cindy yang sedang bahagia. Dia memegang lembar pemeriksaan di tangannya dan memperlihatkan ke arah mata Elaine. Dia berkata :  “Kakakku yang baik, aku hamil”

"Anaknya adalah milik kakak Ipar”

Elaine menggunakan jari kakinya untuk berpikir juga bisa mengetahui bahwa “Kakak Ipar” yang Cindy katakan adalah Dave 

Elaine melirik ke lembar pemeriksaannya. Hasil tesnya benar benar seperti yang Cindy ucapkan. Sudah hamil lima minggu dan perkembangan Janinnya lumayan sehat

Cindy tidak peduli Elaine tidak bereaksi apa apa. Dia meletakkan jari kurus dia di dagunya, tersenyum dan berkata: "Atau ga, kamu membantu aku untuk menyesuaikan diriku dengan masa-masa mengandung? Masih belum tau apakah bayiku laki-laki atau perempuan. Tapi tentu saja kalau Dave tahu dia akan bahagia seperti aku”

"Aku awalnya bermaksud untuk fokus pada karir saya. Bukankah departemen pemasaran membiarkan saya untuk menurunkan 10kg? AKu mungkin tidak bisa menguranginya. Lagi pula, sekarang, Aku harus mengambil bayi sebagai prioritas. Kalau bayiku memiliki masalah apa, aku takut Dave akan sangat marah. "

"Bagaimana menurutmu?"

Elaine menjilat bibirnya dan bertanya: "Sudah selesai kamu berbicara?"

Cindy melihat Elaine masih tidak terluka oleh kata-katanya, dia akhirnya mengubah wajahnya. Matanya yang cantik sekarang menjadi memancarkan racun jahat: "Elaine, Kamu harus sadar diri dan cepat bercerai dengan Dave. Dia tinggal bersama saya sepanjang malam dua bulan ini. Kamu pun sudah sendirian tiga tahun. Apakah itu masih tidak cukup? "

"Kamu minta bercerai dengan Dave dulu. Aku bisa membantumu membicarakan hal-hal baik di depan Dave, biar dia memberi kamu sedikit hartanya. Kalau tidak, aku khawatir kamu tidak bisa mendapatkan sepeser pun darinya!"

Kata-kata Cindy sangat tajam dan Elaine dengan tidak sabar memegang telinganya dengan jarinya dan berkata: "Kalau Dave benar benar mendengar kata katamu. Mengapa kamu tidak menyuruh dia melempar surat perceraian ke mukaku langsung?"

Wajah Cindy berubah. Jika mencari Dave itu berguna, dia juga tidak perlu membawa lembar pemeriksaannya datang ke rumah sakit hanya untuk berbicara dengan Elaine 


Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu