Pergilah Suamiku - Bab 28 Dia Mengkhawatirkan Elaine ?

Bab 28 Dia Mengkhawatirkan Elaine ?

Di dalam ruangan ada banyak orang, bahkan ada reporter, begitu banyak orang, melihat bodyguard memukuli dan menendang seorang wanita, tidak ada seorang pun yang menghentikannya, malahan hanya fokus mengambil foto.

Ketika Dave membanting pintu, semua orang yang di dalam semuanya melihat ke arahnya, yang dilihat adalah Dave, tiba-tiba badan Nyonya Lim kaku!

Ketika William mendekat, dia langsung mengenali wanita yang berbaring di atas lantai itu, dia menjulurkan tangan memanggil-manggil Dave, berbisik-bisik, menggunakan nada suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua : “ Dave, bukankah ini cewek di Departemen Hubungan Masyarakat perusahaanmu? Melakukan hubungan masyarakat sampai di atas kasur?”

Dave tiba-tiba merasa lega, dia juga mengenalinya, berbaring di atas lantai, kakinya yang dipatahkan sampai tidak sadarkan diri adalah Jessy dari Departemen Hubungan Masyarakat.

“Bo?? Tuan Bo, Anda dengarkan dulu penjelasan saya??”

Nyonya Lim mengira, Dave kemari karena ia memukuli istrinya, Jessy, sampai seperti ini, lalu meminta pertanggung jawaban, dia bingung bagaimana cara menjelaskannya, sampai tidak bisa mengucapkan satu kata pun.

Ia tidak tahu bahwa yang berselingkuh dengan Alice Lim hanyalah salah satu karyawan Perusahaan Bo, bukan istri Tuan Bo.

Setelah Dave muncul, semua reporter bergerombol, maju 2 langkah didepannya dan mengarahkan mikrofon ke depan Dave.

“Tuan Muda Bo, Kenapa kamu bisa muncul di sini? Seperti yang diketahui semua orang, wanita yang ada di atas lantai itu adalah seorang karyawan Departemen Hubungan Masyarakat Perusahaan Bo, dia dan Alice Lim muncul di kesempatan yang sama, apakah memang hanya sebuah kecelakaan?”

“Presiden Direktur Bo, Anda tergesa-gesa muncul di sini, apakah karena Jessy dan anda mempunyai hubungan lain selain daripada atasan dan bawahan?”

Orang yang ditemukan Dave bukan Elaine, menjulurkan tangan mengalihkan mikrofon yang ada didepannya, menggunakan satu tangannya untuk mencari celah di antara wartawan, membuat jalan keluar dari keramaian, dan langsung berjalan keluar Hotel.

Menanggalkan wartawan, Dave duduk di atas mobil, raut wajahnya seperti air yang membeku, William memandang Dave, berbisik-bisik sambil bertanya : “Dave, kamu jauh-jauh datang ke sini, jangan bilang hanya mau ikut melihat keramaian!”

“Melihat ekspresimu tadi, terlihat jelas kamu sangat khawatir, jujur padaku, tadi kamu mengira Jessy dari Departemen Hubungan Masyarakat adalah siapa?”

Khawatir?

Tengah alis Dave berkerut semakin dalam, dia mengkhawatirkan Elaine ?

Itu tidak mungkin!

Dia mengakui bahwa saat tadi melihat koran punggung Jessy dan Elaine sangat mirip, dia memang sedikit merasa khawatir.

Tetapi dia bukan mengkhawatirkan Elaine, hanya saja sekarang Elaine secara sah masih istrinya, jika Nyonya Bo, membuat skandal menjadi selingkuhan seperti ini, pada akhirnya, yang kehilangan muka adalah dia!

Dia adalah Dave, berapa banyak wanita kota Tong yang memeras otak agar dengan bisa tidur dengannya, tetapi tidak ada kesempatan sama sekali!

Malah Nyonya Bo dengan senang hati menjadi selingkuhan orang lain? Dia tidak bisa membiarkan orang ini!

Benar!

Dalam hati Dave sudah merasa pasti, dia bukan mengkhawatirkan Elaine, yang dia khawatirkan adalah reputasi dan nama baiknya sendiri!

Dia khawatir Elaine akan menaruh lagi topi hijau di kepalanya!

***topi hijau adalah perumpamaan dari suami yang istrinya berselingkuh***

“William, otakmu ada lubangnya ya, sebagai seorang pria dewasa, setiap hari lebih suka menggosip daripada wanita?!”

Dave berbisik-bisik mengumpat sekali, hatinya yang suram, mengikuti pemikirannya sendiri, sampai waktu tadi dia khawatir, juga sudah dilupakan semuanya.

William melihat Dave sudah ada mood untuk bercanda dengan dia, alisnya kembali terangkat, sepasang mata licik menyapu ke atas bawah Dave, bertanya : “Benar tidak ada apa-apa?”

Sudut bibir Dave ditarik-tarik, ditarik berulang kali sampai merasa tidak cocok dengan muka tampannya.

Wanita yang bisa membuat Dave khawatir, hanya Jenny Lin, dan ?? Lin…

Jenny Lin 3 tahun yang lalu, sudah meninggalkan kota Tong!

Ketika Elaine bangun, langit sudah terang.

Lantai terasa dingin, Elaine bergerak dan mendudukkan badannya, dia mengamati lingkungan di sekelilingnya, memorinya tiba-tiba mengingat kejadian kemarin.

Kemarin selagi dia ke toilet, Cindy mengunci pintu toilet.

Di Lantai Bar YeSe yang terbuat dari keramik, badannya demam, memegangi pintu dari lantai berdiri.

Dia sedikit melakukan gerakan saja, kepalanya sudah terasa sangat sakit, dia menghela napas merasa putus asa, menjulurkan tangan memukul-mukul pintu, lalu berteriak dengan keras : “Apakah ada orang? Bukakan pintu!”

Siang hari di Bar YeSe, keheningannya seperti sebuah kota mati, di dalamnya sama sekali tidak bisa masuk cahaya dari luar, walaupun ini siang hari, tetapi gelap seperti senja.

Di dalam tersisa sedikit wangi parfum kemarin malam, badan Elaine semakin lama semakin terasa dingin.

Sejak 3 tahun yang lalu, setelah Dave mengurungnya di dalam kamar tidur, dia menjadi takut terhadap keheningan seperti ini, hal ini membuatnya merasa, di dunia ini, hanya tersisa dia seorang diri.

Dibelakangnya seperti penuh monster dan setan, badan Elaine semakin lama semakin kaku membeku, kelima jarinya diluruskan, memukul-mukul lagi pintu toilet untuk membuat suara.

“Bukakan pintu! Di sini ada orang!”

Seluruh Bar YeSe, selain merasakan gema yang membuat Elaine cemas , tidak ada yang lain lagi.

Hati Elaine sangat panik, telapak tangannya merah kesakitan, karena terus-terusan berteriak, tenggorokannya juga terasa sakit sedikit.

Semalaman tidak mengganti posisi tidur sama sekali, seluruh badannya sakit semua, hawa dingin juga merasuk sampai tulangnya, jantungnya seperti ada lubang besar, menghirup begitu banyak udara dingin yang tak terhitung jumlahnya.

“Bukakan pintu”

Bagaimanapun Elaine memanggil, berteriak, tidak ada satu orang pun yang merespon, malah suara Elaine pecah, menjadi serak-serak tidak enak didengar,

Elaine menjilat bibirnya, bibirnya pecah-pecah, tenggorokannya seperti ada api terasa sakit sekali, dia sudah berteriak lebih dari setengah jam, di dalam setengah jam ini, di dalam hati kecilnya, tidak bisa memungkiri satu hal.

Di dalam Bar YeSe tidak ada orang.

Satu orang pun tidak ada.

Dia memaksa dirinya untuk tenang, berdiri di depan kaca yang besar, di dalam kaca dia melihat dirinya sendiri, sendirian, dia sendiri yang melihat pun merasa kasihan.

Elaine hanya merasa, nasibnya benar-benar tidak bagus.

Semalaman sama sekali tidak ada orang yang menyadari, di dalam toilet Bar YeSe masih ada satu orang !

Dia dulu pernah datang beberapa kali ke Bar YeSe, dia tahu Bar YeSe hanya buka malam hari, tetapi dia tidak menyangka, Bar YeSe di siang hari sama sekali tidak orang yang berada disini.

Dimana hanya artis terkenal saja yang datang ke tempat ini,di tempat yang begitu besar, hanya ada dia seorang.

Elaine merasa sudah konyol, menyedihkan pula!

Dia mencubit-cubit tenggorokannya yang sakit, memakai sepatu hak tinggi dan berdiri lama, tumit kaki Elaine juga ikut terasa sakit, tempat seperti Bar ini, sekeliling bangunannya semuanya ditambahi sekat, tujuannya untuk meredam suara.

Tetapi bangunan yang dibuat, sangat dingin, di musim sekarang ini, Elaine seperti merasakan lebih awal musim dingin yang menusuk tulang.

??

Saat Dave dan William kembali ke Perusahaan Bo, sudah hampir waktunya pulang kerja.

William masih penasaran apakah Dave ada masalah dengan wanita itu,walaupun dia penasaran, tetapi dia tidak menanyakannya, malah terus berdiskusi dengan Dave masalah saham perusahaan GR apakah perlu di akuisisi atau tidak.

William menunjukkan pasar saham perusahaan GR kepada Dave, dia berkata : “Saham GR sudah jatuh diposisi paling rendah dalam sejarah, tunggu keributan Tuan Alice Lim dan Nyonya Lim selesai, maka kita akan mengadakan konferensi pers, saham mereka pasti akan kembali stabil??”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu