Pergilah Suamiku - Bab 157 Ayah, Ini Salahku

Bibir Elaine gemetar ketakutan.

"Membela orang luar? Tika, apa maksud perkataanmu, Elaine telah menikah dan menjadi bagian dari keluarga kita, semuanya satu keluarga! Dia adalah gadis yang baik, aku tidak akan tinggal diam, hanya karena Dave adalah anakku ! "

Tatapan Dave berubah.

Apakah orang tua itu sudah buta, Elaine adalah gadis yang baik?

Jika begitu, apakah di dunia ini masih ada wanita jahat?

Dia memainkan bibirnya dan mencibirnya.

Hari ini adalah hari istimewa, Elaine tidak ingin memperburuk suasana. Kemudian berkata: "Ayah, ini memang salahku karena tidak menjawab telepon."

"Reece kemarin sedang sakit, dan Dave menemani kami di rumah sakit. Aku meminta Dave untuk mensunyikan ponselnya, karena khawatir akan mengganggu Reece yang sedang istrirahat."

"Dia begitu baik hati?"

Yonas mencurigainya.

Dia sangat mengenal putranya yang satu ini, sikap Dave selalu acuh tak acuh, bagaimana mungkin dia bisa dengan patuh menemani orang yang dia benci ke rumah sakit merawat anak-anak?

"Ayah, apakah kamu memperlakukannya terlalu berbeda? Bagaimanapun Adik keempat ini adalah Presdir Perusahaan Bo, mana mungkin ada waktu untuk berdebat dengan Elaine ?

Calen menutupi bibirnya dan tersenyum, "Lagipula, putrinya tidak apa-apa kan sekarang? Aku merasa aneh saja, Walaupun sedang khawatir dengan putrinya, apakah dia sama sekali tidak punya waktu untuk menanyakan kabar keluarganya?

Elaine melirik ke arah Calen, yang kebetulan juga sedang menatapnya.

Senyuman di wajah Calen terlihat kaku, kemudian dia berhenti sejenak, dan tersenyum kembali: "adik ipar keempat, kamu jangan marah, aku hanya berbaik hati, karena khawatir jika putrimu mengalami penyakit yang tidak bisa disembuhkan, kamu juga yang akan sedih, benar kan?"

"Kakak ipar ketiga jika punya waktu luang untuk khawatir tentang ini, lebih baik berpikir bagaimana cara menjelaskan tentang masalah rumah kepada abang ketiga saat pergi menyembahnya nanti?"

Begitu Elaine berbicara, wajah Calen tiba-tiba berubah, tetapi tidak tahu apa yang teringat olehnya, bibirnya bergerak lalu berhenti, kemudian tidak mengatakan apapun.

David Bo adalah putra kesayangan ibu Bo. Karena krisis yang di alami Dave telah terselesaikan, Ibu Bo sudah tidak begitu khawatir lagi, dan dia juga malas melihat perdebatan satu sama lain.

"Sudah, jangan berbasa-basi lagi! Hari ini adalah hari peringatan kematian David, yang penting sekarang adalah pergi ke aula leluhur!"

"Kurangilah bicara kalau tidak penting, jangan sampai terdengar berita skandal perselisihan antara keluarga Bo kemudian menyebabkan saham perusahaan Bo bergerak turun!"

Setelah berbicara, Ibu Bo melirik Elaine, maksudnya sangat jelas.

Elaine menyentuh rambutnya dan menundukkan kepalanya, melihat sekilas Reece yang berdiri di samping kakinya, dia merapatkan bibirnya dan menatapnya dengan lembut.

Masalah tentang tidak mengangkat telepon semalaman, akhirnya berlalu begitu saja.

Ibu Bo benar, lagipula, hal terpenting hari ini adalah pergi ke aula leluhur dan menyembah David Bo.

Aula leluhur keluarga Bo dibangun di bukit belakang rumah tua keluarga Bo. Rumah tua dikelilingi oleh pegunungan di tiga sisi. Meski jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi harus berjalan sepanjang jalan gunung.

Jika Karena masalah hal-hal sepele lainnya terus dilanjutkan, itu hanya akan menunda waktu ibadah.

Semua orang pergi menggunakan mobil, setelah sampai di kaki gunung, mereka keluar dari mobil. Arah ke depan lagi adalah jalan gunung dan mobil tidak bisa naik ke atas. Elaine menggandeng Reece, berjalan di belakang mengikuti keluarga Besar Bo.

Gunung itu jarang di lalui oleh orang sepanjang tahun, tangganya berlumut dan jalannya sangat licin.

Elaine menggandeng Reece yang jalannya memang lambat.

Kemanapun arah Elaine berjalan sambil menggandeng Reece, selalu ada Calen di jalan. Calen langsung secara sengaja berjalan ke arah Elaine.

Begitu mereka dihalangi olehnya, Elaine yang membawa anak, bahkan jika ingin berjalan dengan cepat, juga tidak bisa!

Dave tidak berjalan dengan cepat, dengan kata lain, dia sudah menduga, Calen yang begitu pelit dan galak, pasti akan mempersulit Elaine dalam perjalanan ke aula leluhur.

Dia sengaja memperlambat langkahnya dan menjaga jarak dengan Elaine, bukan karena ingin mejaga Elaine dan anaknya, tetapi untuk menyaksikan pertunjukan bagus dari Elaine.

Hanya mengandalkan kemampuan berbicara, bahkan jika ada sepuluh orang Calen, mereka bukanlah lawan yang bisa menjatuhkan Elaine, tetapi penyamaran siang dan malam di kasino, tempat berkumpulnya orang-orang berandal kemarin, membuatnya merasa sangat tidak tenang dan pikirannya rumit, dia tidak tahu apakah Elaine bisa menanganinya.

Dalam beberapa menit, Elaine ditarik oleh Calen dan terpisah dari orang depan.

"Kakak Ipar ketiga, kamu menghalangi jalanku dengan Reece."

Elaine mengerutkan kening, kemudian menyadarkannya dan berkata.

Calen seolah-olah baru sadar, wajahnya tampak sedikit malu: "Maaf, adik ipar keempat, aku barusan teringat David, saat dia masih hidup dan merasa sedih, jadi aku tidak memperhatikanmu."

"Begini saja, kamu dan keponakan kecil berjalan lebih dulu. Aku akan mengikuti dari belakang."

Setelah mengatakannya, Calen menepi ke arah samping dan membuka jalan untuk mereka.

Elaine melirik Calen dengan curiga. Dia merasa Calen tidak akan mungkin begitu baik hati padanya.

Setelah mencurigainya sejenak, Elaine tetap menggandeng Reece dan melewati Calen.

Ke depan lagi, ada lereng gunung, dan merupakan satu-satunya jalan turun. Jalannya lebih licin, dan Reece sudah hampir jatuh beberapa kali.

Semua kekhawatiran Elaine ada pada Reece, dia bahkan tidak berjaga-jaga dan memperhatikan belakangnya. Tak lama kemudian, seseorang mendorongnya dari belakang.

Elaine kehilangan keseimbangan, dan terjatuh ke bawah.

"Ibu!"

Lutut dan sikunya terasa sakit yang menyengat. Penglihatan Elaine menjadi hitam. Dia berguling beberapa kali di tanah yang tidak rata, dan merasa sakit di seluruh tubuhnya.

Secara tidak sadar, dia ingin berdiri, lengan tangannya menahan dan mengangkat tubuhnya, kemudian dia terjatuh lagi dengan parah!

"Ibu!"

Reece berlari dan mengulurkan tangannya untuk membantu Elaine, matanya memerah dan wajahnya penuh panik dan khawatir.

Gerakan Elaine mengejutkan orang-orang yang ada di depannya, kondisinya sedikit parah, siku dan lututnya lecet, darahnya bercampur dengan lumut.

Gaun putih yang dia kenakan juga robek dan berlumpur di bagian kain yang masih utuh.

Kelopak mata Dave berdenyut.

Meskipun sebelumnya, saat Dave menemukan Elaine di YeSe Club, dia juga berpenampilan berantakan, tetapi tidak begitu memprihatikan seperti hari ini.

Begitu melihat Luka di tubuhnya, dia pun ikut merasa kesakiitan.

Elaine sangat kuat, bukan cuma tidak berteriak kesakitan, tetapi bahkan menggunakan tenaganya yang tersisa,menggulurkan tangannya dan menghapus air mata Reece.

Orang-orang di depannya berhenti, dan Ibu Bo mengerutkan kening ketika melihat situasi Elaine.

Dia sedikit kecewa, setelah mengetahui Reece bukan anak Dave, dia merasa bahwa Elaine tidak cocok dengan keluarga mereka, dan bahkan saat membuat kekacauan di keluarga mereka juga tidak mau dipermasalahkan lagi.

Sekarang dia sudah sangat berani, saat di hari mendoakan David ini berani membuat masalah!

"Mengapa kamu tidak begitu hati-hati? Saat naik gunung, bukankah sudah di bilang, hati-hati jalannya licin!"

Elaine menghirup udara dingin yang langsung masuk ke jantungnya, dan terasa sedikit sakit.

Kondisinya sangat memprihatinkan. Ibu Bo tidak menyukai Elaine. Bahkan jika Elaine melakukannya dengan sangat baik, dia akan tetap memandangnya sebelah mata, tetapi Yonas berbeda. Dia melirik Elaine sekilas, kemudian dengan mata yang tidak senang, dia menatap Dave yang berdiri di satu sisi dan menonton pertunjukan.]

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu