Pergilah Suamiku - Bab 163 Dave, aku tidak ingin mengancammu!

Kenapa Elaine begitu marah?

Hal yang tidak begitu besar, Elaine mau ngadu ke orang tua itu ?!

Siapa yang tahu apakah dia benar-benar khawatir tentang putrinya, atau dia hanya membuat sensasi dan keributan saja?!

Dave memandang Elaine dengan jijik dan berkata dengan suara pelan, "Aula leluhur begitu besar, Reece juga tidak kecil, dan bisakah dia menghilang begitu saja?"

"Putrimu, kamu temukan sendiri! Apa hubungannya dengan aku?"

Kelopak mata Elaine bergetar hebat.

Dia sangat bingung, Sekarang dia hanya ingin melihat Reece!

Elaine menjilat bibirnya dan mencoba berbicara dengan tenang: "Dave, Reece masih kecil, Ada lumut dan lumpur di tepian aula leluhur, Aku hanya khawatir dia terjatuh!"

"Jika Reece benar-benar terluka walau sedikit, maka Ayah akan menyalahkanmu! Tidak ada gunanya baik bagimu maupun bagiku jika menyembunyikan Reece, ya bukan?"

Dave hanya menarik sudut mulutnya.

Dave paling membenci penampilan Elaine seperti ini. Semuanya masalah bisa dia kaitkan dengan membesarkan masalah tersebut, apalagi dia juga bisa membuatnya seolah-olah demi kebaikanmu!

Begitu Dave melihatnya begitu, dia langsung kehilangan nafsu makan!

Jika Elaine benar-benar berbuat untuk kebaikannya, mengapa dia tidak menjelaskannya kepada orang tua itu ketika skandal penganiayaan istri terbongkar !?

Dave hanya berdiri diam ditempat, tidak ada ekspresi.

Elaine tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menggenggam lengannya Dave, dengan ketegasan di matanya:

"Dave, aku tidak ingin mengancammu! Jangan paksa aku!"

"Ha..Ha…!"

Dave menyeringai dingin, kedengarannya sih enak, Elaine mengatakannya dengan lembut tapi ada nada kerasnya, apa bedanya dengan mengancam !?

Dave menatapnya dengan dingin dan tajam menusuk.

"Kita sembayang kakak ketiga dulu! Jangan khawatir, kamu tidak akan kehilangan dia!"

Elaine menenangkan pikirannya. Lagipula, sembayang David Bo adalah hal yang besar. Hanya membakar dupa, Tidak akan memakan banyak waktu.

Elaine tahu bahwa Dave adalah pria dengan karakter yang tegas. Dia juga tahu bahwa dia tidak akan membawanya untuk menemukan Reece jika dia tidak memberi penghormatan kepada David Bo.

Elaine hanya bisa menekan kepanikan di hatinya, mengangguk, dan pergi ke aula leluhur berdampingan dengan Dave.

.........

Setelah Dave pergi, Calen menjawab telepon.

"Nona Calen, kami telah tiba. Mana anak kecil yang kamu katakan itu?! Jangan mempermainkan kami!"

Mata Calen langsung membesar dan terkejut, hanya untuk menculik anak yang berusia tiga tahun. Tanpa diduga, Bos Kikin yang turun tangan sendiri!

Itu baru namanya kejutan!

"Mana mungkin? Bos Kikin, kamu datang dari gunung belakang, tidak jauh dari aula leluhur. Ada beberapa batu besar. Bajingan kecil itu ada di belakang batu yang paling besar!"

"Nona Calen, sebaiknya kita pergi bersama-sama!"

Bos Kikin sudah lama berkecimpung di dunia hitam, dan dia tidak mudah dibodohi!

Bagaimanapun, anak ini memiliki hubungan yang tidak langsung dengan Dave. Calen dan dia saling memanfaatkan. Jika tidak menariknya ikut terlibat, Bos Kikin tidak yakin!

"Bos Kikin, hari ini adalah hari peringatan kematian David Bo. Jika aku tidak muncul, ayah dan ibu mertua aku pasti akan datang mencari aku..."

"Nona Calen tidak memiliki keseriusan untuk bekerja sama?"

Calen terkejut, Calen memang ada aib di tangan Bos Kikin ! Ini bukan sekedar ancaman!

"Kalau begitu cepatlah, aku tidak punya banyak waktu!"

Tutup telepon, mulut Calen tertutup rapat, dan Reece disembunyikan oleh Dave. Bahkan jika Elaine menemukan ada sesuatu yang salah, biarlah Dave yang menanggung semua akibatnya!

Begitu Bos Kikin pergi, dia akan menonton pertunjukan yang bagus! Elaine, Dave, mereka berdua sepasang suami istri akan ribut. Mereka kehilangan anak mereka. Dan tidak bisa menyalahkan orang lain?

Dalam lima menit, Bos Kikin yang bicara dengannya di telepon sudah muncul, dengan beberapa orang bersamanya, bertemu dengan Calen.

Calen membawa mereka ke bagian belakang batu besar. Reece mendengar langkah kaki dan mendongak kaget: "Bu ?! Apakah itu ibu?"

Senyum di wajah Reece langsung menghilang saat melihat Calen.

"Bu? Ah..."

Calen langsung cemberut, lalu dengan arogan menyentuh dagunya, sambil melihat orang-orang di belakangnya: "Bos Kikin, itu dia! Dia adalah putrinya Elaine!"

Ada banyak orang di belakangnya Calen, Reece meremas telapak tangannya karena takut. Dia memiringkan kepalanya dan menatap Calen dengan waspada.

Anak buah Bos Kikin tersenyum dan berkata, "teman kecil, paman akan membawamu ke ayah dan ibu. Ayo kita pergi!"

"Aku tidak mau!"

Reece mundur selangkah.

"Dasar anak haram, kamu tidak patuh! Dikasih hati malah minta jantung!"

"Aku bukan anak haram! aku punya ibu dan ayah!" Reece menatap Calen dan berkata, "Kamu adalah wanita jahat, aku tidak akan pergi denganmu!"

Calen menampar wajah Reece.

Kekuatannya sangat besar sehingga membuat Reece jatuh ke tanah!

Mata Reece tiba-tiba memerah karena kesakitan. Dari kecil ke besar, Elaine selalu melindungi Reece dengan sangat baik, belum pernah memukulnya!

Reece menggigit giginya, tapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Sebaliknya, dia menatap Calen dengan mata besarnya.

"Keras kepala!"

Calen mencibir: "Kamu itu hanya anak haram yang tidak tahu keluar dari mana. Berani bergaya seperti nona besar! Walau kamu memanggil Dave sebagai ayah, apakah kamu pikir kamu benar-benar putrinya?"

"Kamu adalah anak haram! Bajingan! Spesies liar!"

"Keluarga Bo kami tidak akan melahirkan keturunan yang kasar seperti kamu!"

Setelah memberi Reece pelajaran, Calen berdiri tegak dan berkata kepada Bos Kikin, "Bos Kikin, meskipun tidak dekat dengan ruang leluhur di belakang gunung, waktu kamu membawanya pergi nanti, Lebih baik menutup mulutnya, daripada nanti terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan! "

Anak buah Bos Kikin langsung mengangkat Reece dan langsung menutupi mulut Reece dengan tangan.

Reece menggigitnya dengan keras, dan anak buah Bos Kikin kesakitan dan melepaskan tangannya: "Aku ingin mencari ibuku, lepaskan aku!"

Ada air mata di matanya Reece, dan tangan kecilnya memukuli orang yang memegangnya.

Bos Kikin menatap anak buahnya, memberikan sebuah isyarat, Pria itu mengangguk dan mengambil sebuah handuk kecil dan menekankannya pada hidung Reece.

Perasaan mengantuk yang tak tertahankan mulai menyerang Reece, Tangan kecil Reece sempat berjuang dan melawan sesaat, tatapi tidak lama kemudian tertidur.

Calen tersenyum puas, Bos Kikin menatap wajahnya sekilas sambil tersenyum misterius.

Calen secara tidak sadar mengulurkan tangannya untuk menutupi wajahnya, dan matanya redup. Karena bajingan kecil ini, membuat dia ditampar sampai seperti ini?

Bos Kikin tidak banyak bertanya lagi, Dia meminta orangnya untuk membawa Reece dan pergi dari gunung belakang.

Calen melihat ini, Dia berkeliling sebentar dan mengubah jalannya ke aula leluhur.

Orang-orang dari keluarga Bo sedang sembayang untuk David Bo. Calen mendengar suara Yonas dari jauh:

"Calen dimana ya?"

"Ayah, aku di sini. Aku baru saja menerima telepon!"

Yonas melirik Calen dan tahu bahwa dia baru saja dipukul. Dia pasti merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Yonas memberi jalan untuk Calen, membiarkannya masuk dan mengambil dupa untuk sembayang kepada David Bo.

Bagaimanapun, ini bukan Hari Festival Ziarah, Proses ibadahnya sangat sederhana, sesudah semuanya membakar dupa untuk David Bo, itu sudah cukup.

Walau hanya sepuluh menit, hati Elaine tertekan, seolah-olah harus menunggu satu abad.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu