Pergilah Suamiku - Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga?! (1)

Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga?! (1)

Setelah itu, punggung Nia bersandar sangat keras di punggung kursi.

Pada wajah yang halus, terlihat penuh warna, hijau lalu merah, luar biasa!

Ekspresi wajahnya yang dalam jatuh pada mata Dave, Dia mengerutkan bibirnya dan menggerakkan tubuhnya.

Kemeja putih terselip di celana kasualnya diluruskan, Dave duduk tegak dan memperlihatkan pinggangnya yang ramping dan kuat.

Tak satu pun dari tiga saudara iparnya adalah orang biasa yang gampang dijinakkan atau dikalahkan, Elaine hanya berbicara beberapa kalimat saja, sudah mampu membuat Nia dan Calen tidak berkutik dan tidak mampu melawan lagi.

Ini tentu saja di luar dugaaanya Dave!

Dave meminta ketiga iparnya untuk pulang, Dia sebenarnya ingin melihat lelucon Elaine, melihatnya dibully!

Tidak menyangka, bukan saja tidak bisa melihat lelucon, malah kedua iparnya yang dikenal tidak takut apapun, bisa dibereskan oleh Elaine begitu saja!

Wanita ini!

Benar-benar hebat!

Tidak heran Elaine bisa mendapatkan pengakuan orang tua itu, memasuki keluarga Bo, dan naik ke posisi direktur departemen pemasaran!

Dalam hati Dave baru saja sempat kagum dengan kehebatan Elaine, tapi kemudian senyum di wajahnya tiba-tiba kaku!

Ada yang salah!

Bagaimana mungkin Elaine bisa tahu detail tentang aib semua orang di keluarga Bo?

Password ponselnya, dan tiga masalah kakak iparnya, apa Elaine menyelidiki keluarga Bo?

Tidak heran Elaine bisa membuat lelaki tua itu menerimanya dengan sangat baik, Elaine juga tahu tentang cangkok sumsum tulang dan memaksa ibunya untuk setuju dengan pernikahan ini!

Itu tipu muslihatnya, aib ipar kedua dan ipar tiga ada di tangannya!

"Adik kedua, adik ke empat, kalian semuanya adalah anggota keluarga juga, Jangan membuat keributan, Jarang sekali kita semua bisa berkumpul bersama, nanti kalau kedua orang tua kita turun, mereka tidak akan senang melihat kita membuat kekacauan seperti itu! "

Begitu Wini berhasil mendinginkan suasana, terdengar suara langkah kaki di tangga.

Semua orang melihat ke arah tangga dan langsung kaku.

Dengan ponsel di tangannya, ibu Dave turun ke ruang tamu dengan wajah dingin, Dave dan Wini masing-masing duduk di sofa tunggal,

sementara Elaine duduk berhadapan dengan Calen dan Nia.

Hanya ada satu ruang kosong di sofa di samping Elaine, Dia pikir ibu Dave akan duduk disana, tetapi ibu Dave malah mengulurkan tangan dan mendorong Dave, Pria jangkung itu langsung otomatis pindah ke samping Elaine dari sofa tunggal dan mengangkat Reece ke pangkuannya.

ibu Dave memandang Reece di pangkuan Dave, dan matanya terlihat kebencian.

"Dave, anak sendiri kamu belum bisa gendong, gendong anak orang lain malah kelihatannya tidak kaku dan lancar ya ?"

Dave dengan bibir terangkat dan berkata, "Bu, jangan lupa, Elaine ini diberikan kepadaku tiga tahun lalu dengan paksaan, Aku menggendong Reece hari ini, ini kan sama saja dengan mengikuti perintah ibu?"

ibu Dave memandangi Dave dengan kebencian, dan kemudian mengarahlan matanya ke arah Elaine.

"Menantu keempat, apa yang terjadi dengan berita hari ini? Tidak ada orang di bagian pemasaran atau PR lagi? Apakah masih menjadi berita utama instagram?"

Elaine menggerakkan mulutnya dan berkata, "Bu, perusahaan masih mendiskusikan rencana klarifikasi ..."

"Klarifikasi? Putraku sendiri, aku sangat jelas, dia benar-benar bisa memukulmu? Luka ditubuhmu, Siapa yang memukulmu sebenarnya? Orang itu yang harus mengakuinya!"

"Anak haram itu kamu bilang anak Dave, dan kena pukul juga kamu salahkan Dave, Apakah Dave ini musuh besar di matamu?"

"atau karena sumsum tulangmu yang sangat berharga?"

Mata Elaine menyusut, ibu Dave memang sudah tidak suka dia sejak awal, Ketika ada kejadian seperti ini terjadi, pasti akan dimanfaatkan untuk menyerang Elaine habis-habisan!

Tapi dia adalah ibu Dave, Generasinya yang lebih tua, mana mungkin Elaine berani membantah dan melawan?

Elaine mengambil napas dalam-dalam, dan wajahnya terlihat agak pucat, Ketika Elaine terlihat duduk dengan tidak tenang, Wini berkata, "Bu, tidak ada hubungannya dengan adik ke empat!"

"Adik ke empat sudah terluka, sedih, kalau disalahkan lagi, bukannya akan membuat dia tambah?"

ibu Dave mencibir.