Pergilah Suamiku - Bab 108 Nenek, Apa Kamu Tidak Sehat

Satu patah kata, ibu Bo mengatakan dengan sangat susah payah sekali.

Dikarenakan tidak kelihatan ekspresi wajah wanita itu, khayalan mulai menjadi kaya, di depan mata Dave muncul bayangan hari dimana kakak ketiga David dipastikan meninggal.

Saat itu dia bersama ibunya berada di ruang UGD menunggu berita, setelah dokter selesai mengumumkan berita kematian David, kemudian wanita itu memegangi dadanya, wajahnya pucat membiru, meneteskan air mata lama sekali, ibu Bo masih saja tidak mengeluarkan satu patah kata, langsung saja menjatuhkan kepala ke lantai!

Ketiga ipar di luar terus membujuk ibu Bo untuk makan obat, bahkan Dave juga kedengaran suara Reece.

“Nenek, apa kamu tidak sehat, Ibu bilang, kalau tidak sehat harus makan obat, kamu mau menurut untuk makan obat baru benar.”

Reece saja bisa melihat ekspresi wajah ibu Bo, kalau benar demikian pasti sudah sangat parah!

Ekspresi wajah Dave yang dingin seketika tak dapat tertahan lagi, menggeram, dengan nada suara yang ganas: “Aku setuju! Apa yang kamu inginkan, aku setuju semuanya! Sekarang juga kamu keluar! Jelaskan dengan baik ke ayahku di hadapan ibuku!”

Bukannya Elaine ingin membuat pria itu meminta maaf ke mertuanya?

Dia akan pergi!

Seorang pemimpin harus tahu mundur dan maju, sebaliknya dia juga bukan pertama kalinya berhasil terancam oleh rencana wanita itu!

Wajah Dave dipenuhi dengan amarah, tadi saja saat dicambuk oleh Yonas, dia tidak merasa begitu sulit untuk melalui!

Awalnya setelah usai mengatakan, Elaine bisa pergi menjelaskan dengan baik ke Yonas, tapi dia malah tetap saja berdiri di tempat, sama sekali tidak bergerak.

Kalau bukan Elaine yang terkadang mengedipkan mata, Dave sudah mau curiga, apakah wanita di hadapannya adalah sebuah patung yang tak bernyawa.

Orang yang kritis di luar sana dan tidak makan obat, adalah ibu Dave, Elaine tidak cemas, Dave tidak mungkin tidak cemas.

Pria itu tiba-tiba menjulurkan tangan, menarik kerah baju Elaine, menariknya ke hadapan pria itu, nafas yang lembut berhembus di wajah Elaine, bahkan Elaine bisa kelihatan bulu mata helai demi helai yang gemetaran.

“Apa lagi yang kamu mau?”

Punggung Dave terluka, melakukan gerakan ini, Elaine secara reflek bisa merasakan, bau amis darah di sekitar semakin mengental lagi, tapi di tubuh Dave tidak kelihatan keanehan lainnya, sebaliknya sepasang mata, dipenuhi dengan sinar dingin yang mendalam!

“Aku sudah menyetujuimu, kenapa? Masih tidak puas?!”

Serakah bukan main, apa Elaine tidak takut tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, usahanya sia-sia?

Elaine menjulurkan tangan untuk menghempaskan tangan Dave yang mencengkram erat kerah bajunya, di luar sana panas bukan main, tangan Dave, malah dingin, Elaine mengerahkan seluruh tenaga, juga tidak bisa memberontak dan lepas dari cengkraman Dave, kepalang saja lebih jahat lagi.

“Dave, aku tidak bisa dengan mudah mempercayai perkataanmu.”

Dave mengira dia salah dengar, mengosongkan sepasang tangan, mengorek telinga, tertawa mengejek, berkata: “Elaine, apa yang kamu katakan?”

Dia tidak bisa dengan mudah mempercayai perkataan pria itu?

Sungguh aneh, Elaine tidak mempercayainya?

Tidak mempercayainya, mau minta dia janji apa dengannya?

Mempermainkan dia? Masih mengambil nyawa ibunya bercanda dengan dia di sini?

Jantung Dave tersentak beberapa kali, namun bukan karena hatinya tergoyah, melainkan benci, ingin sekali saat ini, mencekik mati Elaine!

“Apa maksudmu?”

Begitu suara pria itu terlontar, sorotan mata Elaine meluncur ke bawah, jatuh ke tangan pria itu yang mencengkram erat kerah bajunya.

Ketampanan Dave tak ada tandingan, dia seperti seorang anak manja yang diciptakan dengan segenap hati oleh Tuhan, hingga tangannya saja dilahirkan dengan tanpa cacat, lurus dan panjang, dengan lipatan yang sangat jelas!

Pandangan mata Elaine mengunci erat di pergelangan tangan Dave, di pergelangan tangannya mengenakan sebuah jam tangan edisi khusus yang berbatu giok hijau cantik, tali jam tangan yang berwarna abu-abu tua, membuat pergelangan tangan pria menjadi lebih kuat dan bertenaga!

Perasaan dalam pandangan mata wanita itu sama sekali tidak ditutupi, Dave langsung menyadari maksud Elaine!

Kelopak bibirnya menengang jadi segaris, pandangan jahat berubah menjadi sebuah pisau tajam, membeset di wajah Elaine.

Elaine sama sekali tidak ada persiapan, sorotan mata yang tidak sombong dan tidak rendah hati berpapasan dengan Dave, dengan nada yang ringan dan perlahan: “Aku perlu sedikit imbalan.”

Dave melepaskan tangan dengan kasar, bahkan dengan tenaga yang kuat melepaskan Elaine dari hadapannya, suaranya seketika jadi membeku, seperti musim dingin yang dingin sekali, tak berhenti mengguncang di hati Elaine.

Setelah melumer, semua jadi dingin.

“Selain jam tangan ini, yang lain semuanya boleh.”

Usai pria itu mengatakan, menunduk dan menjulurkan tangan menyetuh sebentar jam tangan di pergelangan.

Jam ini adalah hadiah ulang tahun yang diberikan oleh Jenny untuknya saat ulang tahun ke-20, tentunya juga merupakan petanda cinta di antara mereka!

Tahun itu saat umur 20, pernah mengalami sebuah kecelakaan mobil, ada efek samping luka benturan, lupa banyak hal.

Untungnya setelah dia sadar, jam tangan ini masih ada, dia tidak lupa dengan Jenny!

Beberapa tahun ini, di sisinya banyak sekali barang yang sudah diganti, hanya jam tangan ini, selalu bersamanya, tidak pernah diganti! Selain terpaksa melepaskan saat mandi, Dave hampir tidak pernah melepaskan!

Waktu sudah berlalu begitu lama, Dave melindungi dan menjaga jam ini sama seperti jam baru saja!

Hingga gerakan sentuhan tadi saja, dilakukan dengan sangat halus.

Pria itu tenggelam ke dalam ingatannya sendiri, hampir sama sekali tidak menemukan dalam pandangan mata Elaine sudah mengandung banyak rasa sakit dan terluka.

Sorotan mata wanita itu berkedip, tertampik oleh Dave, dia menopang dengan satu tangan ke lantai, lekukan tubuhnya menegang menjadi satu.

Bayangan sinar lampu yang lembut dari atas kepalanya terjatuh ke bawah, membuat bayangan dahinya terpecah menjadi bayangan serpihan, terhisap masuk ke dalam sepasang mata itu!

Elaine terdiam sebentar, berkata: “Dave, aku tahu jam ini adalah tanda cinta antara kamu dan Jenny, selain jam ini, yang lainnya aku tidak mau.”

Wanita itu tahu pentingnya jam tangan ini bagi Dave, kalau bisa mendapatkan jam ini, dia tidak akan takut Dave akan mengingkari lagi!

Setelah Elaine selesai mengatakan, Dave langsung saja mendongak, pandangan mata yang ganas menabrak masuk ke bawah mata wanita itu, melihat dengan jelas kesedihan dan sinar air mata di bawah mata wanita itu!

Dave terdiam sebentar.

Apa yang ditangisi Elaine?

Bukannya orang yang seharusnya menangis itu adalah dirinya?!

Atau mungkin, dia cemburu, melihat jam tangan yang dihadiahkan Jenny untuknya?

Jadi… baru bisa berpikir mau merampas jam ini?!

Benar! Pasti begini!

Dave sudah mengerti alasannya, sorotan mata kembali mendingin dan serius lagi.

“Elaine, kamu jangan kelewatan!”

Dave menjilat sebentar kelopak bibir yang kering, sepasang matanya seakan sudah tertutup oleh semua dedaunan subur di luar jendela, berputar dengan kuat di bawah matanya, bagaimana juga tidak bisa diubah.

Cintanya dan Jenny begitu dalam, Elaine mengusir pergi Jenny dari sisinya belum juga cukup!

Sekarang tak disangka berencana dengan jam ini!

Benak pria itu kacau sekali, pemikiran dalam hatinya yang berkumpul menjadi satu, ditentang balik lagi, berbelit-belit, menjadi satu.

Elaine bilang tidak ingin Reece dikeluarkan dari sekolah, hanya sebuah kebohongan! Tujuan dia yang sesungguhnya, sebenarnya adalah jam ini!

Benar tebakan pria itu!

Elaine ingin menghapus semuanya, bekat Jenny yang ditinggalkan di sisinya!

Dia pasti tidak akan membiarkan Elaine berhasil!

“Kesabaranku ada batasnya, ganti syarat lain!”

Sambil mengatakan, Dave menjulurkan tangan mengambil keluar ponsel, dompet semuanya dari dalam celana jas yang berpola bagus, membuangnya ke lantai: “Ponsel, kartu atm, apapun semuanya boleh!”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu