Pergilah Suamiku - Bab 35 Kamu Pasti Akan Kembali

Melewati mobil kaca yang tebal, Dave tetap bisa mendengar kata kata Reece :

"Papa, apakah kamu akan datang melihat aku lagi?"

Reece sangat naif, dia berdiri di luar bertanya pertanyaan ini dengan wajahnya yang pucat terluka di kepala Reece lukanya makin parah. Mungkin karena dia terus menyentuh lukanya ketika di mobil tadi, lukanya menjadi lebih parah dari sebelumnya. Penampilan ini membuat pupil mata Dave tertegun terkejut.

Tetapi Dave tidak berkata satu kata pun dan langsung menginjak pedal gas.

"Papa??"

Bayangan Reece terlihat semakin kecil ketika mobil bergerak semakin jauh darinya. Dave tiba tiba terpikir apartemen Elaine sepertinya tidak memiliki pagar dan terletak di tepi jalan raya. Kejadian Reece berlari ke arah mobilnya tadi kemudian ditabrak oleh mobil muncul di otak Dave. Dave menjilat sudut bibirnya dan berkata dengan William, "Hubungan kamu sama Oliviamayan dekat kan?"

Kata kata ini, membuat William mengira Dave ingin memarahnya lagi karena masalah pencurian celana dalam. "Kenapa?"

"Telpon ke dia dan beri tahu dia anak Elaine berada di luar apartemennya!"

Mendengar kata kata tersebut, William tertawa, "Dave, kamu tadi menyuruh aku jangan ikut campur masalah orang lain, aku merasa aku harus mendengar kata katamu! Kenapa? Kamu mekhawatirkan Reece? Kalau kamu khawatir, sekarang putar balik dan jemput anak itu! Kita adalah teman akrab, aku tidak akan menertawakanmu!"

William sambil berkata dan sambil tertawa, ekspresinya bahkan mengisi sedikit ejekan terhadap Dave

"Lucu ! Dia bukan anakku juga, buat apa aku khawatir?"

Dave hanya membenci Elaine. Tiga tahun lalu dia bisa memakai alasan sumsum tulang menikah dengannya. Dave tidak berani berpikir Elaine akan meminta apa lagi jika Dave membuat anaknya menghilang!

William awalnya bermaksud untuk mengejek Dave lagi. Setelah melihat Dave sepertinya tidak memiliki maksud berputar balik untuk menjemput Reece, William menoleh ke Dave. Ekspresi wajah Dave sangat dingin sampai William bisa mengerti seberapa benci Dave terhadap Reece!

Mana mungkin Dave berputar balik untuk menjemput Reece?

Setelah meragu sebentar, William mengeluarkan ponselnya dan menelpon ke Olivia. Tetapi setelah menelpon beberapa kali, ponsel Olivia tetap sedang tidak aktif. Suasana dalam mobil sangat sunyi. William menyimpan ponselnya dan berkata, "Ponsel Olivia tidak aktif. Anak kecil berada di tempat itu sendirian benar-benar tidak aman! Dave, lebih baik kita berputar balik dan menjemputnya?"

"Jika kamu mau, kamu pergi sendiri sana. Apakah aku terlihat memiliki banyak waktu?"

William mengeluh. Dave adalah seorang presiden perusahaan. Sibuk atau tidak itu hanya masalah satu kata. Lagipula, berputar balik untuk menjemput Reece pun tidak makan banyak waktu.

"Dave, kamu benar benar tega!" Sambil berkata, William menunjukkan dua ibu jarinya kepada Dave. Dave hanya tertawa. Setelah beberapa saat, alis Dave yang mengerut akhirnya kembali ke kondisi semula.

Lupakan saja.

Reece hanya berumur tiga tahun tetapi dia sudah bisa memukul temannya sampai patah tulang. Dia pasti sama saja dengan Elaine. Membiarkan dia sendiri menunggu ibunya di luar rumahnya, tidak akan terjadi apa apa!

William memang baik hati. Dave tidak merasa orang seperti Elaine dan Reece bisa mengalami kerugian!

Berpikir tentang itu, kekhawatiran di wajah Dave menghilang.

Mungkin karena William sudah malas berbicara sama Dave, dia mengulurkan tangannya dan menekan tombol radio. Terdengar suara penyanyi yang merdu. Tetapi setelah beberapa saat, suara lagu digantikan sama suara seorang wanita.

"Berita terbaru, sore ini pukul 2 lewat 27 menit, kantor polisi kota Tong mendapat telpon. Seorang gadis kecil dilecehkan secara brutal di daerah pinggiran kota. Para orang tua tolong menjaga anak anak anda dengan baik sehingga tidak menyebabkan aksi kriminal terjadi"

Dave segera menginjak pedal rem dengan kuat. Badan William terdorong ke depan karena gerakan Dave yang mendadak.

"Dave, apakah kamu mau mati? Kamu mau apa?"

Kalau tidak salah, rumah Elaine juga termasuk daerah pinggiran kota! Dave memutar balik mobilnya dengan segera dan mengemudi ke arah rumah Elaine. Teringat suara radio tadi, William sudah tahu apa yang sedang dipikirkan Dave.

"Kamu ingin menjemput anakmu juga tidak perlu cemas seperti ini!" Dave menginjak pedal rem lagi. Setelah mobil berhenti, Dave melirik William dengan dingin, "Turun!"

William mengira dia salah dengar, "Apa?"

Dave memukul alat setirnya dan berkata, "Aku menyuruh kamu turun! Kamu telepon ke asistenmu dan menyuruh dia datang menjemput kamu!"

William mengedipkan matanya beberapa kali dan bertanya dengan wajah tidak percaya, "Kamu mau membiarkan aku sendiri di sini?"

"Sore ini aku tidak pergi ke kantor atau bagian pusat kota sana. Tidak sejalan!"

William membuka pintu mobil dan sambil berkata, "Ini tidak bisa menjadi alasan kamu membiarkan teman akrabmu sendirian di sini! Cepat pergi sana!"

Setelah William turun dari mobilnya, Dave langsung menginjak pedal gas. Dalam waktu beberapa detik, William sudah tidak bsia melihat bayangan mobil Dave.

Dave kembali ke jalan tadi dan melihat Reece duduk di tangga depan pintu sendirian sambil menangis. Mendengar suara mobil, Reece mengangkat kepalanya. Meskipun dihalang oleh kaca mobil, tatapan Reece sudah tertuju ke Dave yang sedang melihatnya.

Wajah kecilnya yang di penuhi air mata tiba tiba terlihat sebuah senyuman. Reece segera lari ke sisi mobil, "Papa? Aku tahu Papa pasti akan kembali. Papa pasti tidak tega membiarkan Reece sendirian di sini"

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu