Pergilah Suamiku - Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (2)

Reece masih kecil, bagaimana Elaine bisa rela membiarkannya berselimutan dan jalam sejauh itu, jadi Elaine langsung mengangkat gelas Dave dan masuk ke ruang pantry, membuatkan pria itu segelas kopi!

Hati Dave senang, melihat Dave puas, Elaine langsung saja berjalan ke posisinya sendiri dan duduk, lanjut dengan urusannya.

Mengernyitkan ujung alis, pergelangan tangannya sedikit bergerak, segelas kopi tumpah di atas meja kerja, di atas meja dan berkas semua ketumpahan kopi!

Karena alasan Elaine dan Dave menggunakan satu meja kerja yang sama, jaraknya lebih dekat, melihat situasi itu tiba-tiba bangkit berdiri dari posisinya, mengangkat notebooknya sendiri dan bergeser ke samping.

Senyuman di ujung alis Dave berjarak, saking datarnya hampir tidak ada.

“Direktur Qin, tolong kamu bantu aku beberes meja kerja sebentar, berkas ini sore nanti aku harus tanda tangan dan kasih ke Elsa untuk dilaksanakan, selesai beberes meja cetak lagi satu untukku!”

Sikap pria itu sembrono, setelah selesai bicara, langsung meletakkan gelas kopi di meja.

Elaine melihat Dave sekilas, juga tidak minta soft copy berkas yang Dave mau, langsung mengulurkan tangannya yang putih, memungut berkas di meja.

Elaine menghela nafas, berkas ini ada satu copy di notebook Elaine, jadi Elaine juga tidak perlu panik.

Malahan Reece, setelah mendengar suara pergerakan, berlari kecil ke depan meja kerja, tangannya memegang tisu yang diambil dari atas meja kerja, berkata: “mama, aku bantu kamu lap meja.”

Reece pernah melakukan pekerjaan rumah di rumah, sebentar saja langsung mengelap bersih setengah lebih bekas kopi di atas meja, ujung bibir Elaine meliuk menunjukkan senyuman tipis, Elaine mengangkat USB yang ia cabut dari notebooknya, berkata: “kalau begitu mama pergi cetak berkas, kamu harus patuh ya di sini!”

Reece menganggukkan kepala dengan kuat!

Setelah Elaine pergi dari ruang kerja, Reece mengukurkan tangan kecil gemuknya, sedikit demi sedikit mengelap bersih meja kerja, kemudian membuang tisunya ke dalam tong sampah.

Setelah melakukan semua hal ini, Reece malah tidak pergi, sejak masuk ke ruang kerja, Reece terus diam-diam saja, sekarang Reece berdiri di sisi Dave tampak seperti mau bicara, tentu saja Dave merasa agak terkejut.

Namun setelah sangat lama mengerjai Elaine, suasana hati buruk Dave agak terlampiaskan, pas saat lebih relaks, Dave melihat Reece dengan suasana hati yang lumayan, berkata: “kenapa?”

Reece terhenti sejenak, bicara: “papa, kamu hari ini terlalu tidak hati-hati, mama tidak terlalu enak badan, setelah ia kembali, bisakah kamu tidak mengganggunya lagi?”

Dave mengganggu Elaine?

Reece sungguh putri baiknya Elaine, sudah bantu mengelap meja, juga datang menasehati Dave!

Sungguh sangat menyebalkan!

Wajah Dave yang awalnya sudah edikit membaik, seketika muram lagi, baru saja Dave mau marah, membalas kata-kata Reece.

Tapi ada sinar di otaknya, awan kelabu di wajahnya juga sedikit berkurang.

Lagipula memang sejak awal, Dave sedang mengerjai Elaine, sampai saat ini, Elaine belum rugi apa-apa, malahan membuang-buang waktu Dave!

Namun……

Malam masih ada pertujukan bagus, untuk apa Dave masih berdebat beberapa kalimat dengan Reece disini?

Pada saatnya nanti Dave malah mau melihat, Elaine bisa tahan atau tidak!

Sambil berpikir, Dave mengulurkan tangan mengangkat hp di meja, ujung jarinya dengan sangat cepat mengetik di layar, mengirim 3 SMS!

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu