Pergilah Suamiku - Bab 183 Dasar Ucapan Sial Dari Mulut Elaine
Dave mengerutkan keningnya dan ragu sejenak.
Kemeja putih bersih yang telah basah kuyup karena hujan menempel dengan pas di tubuh Dave. Memperlihatkan lekuk tubuh kurus yang sangat kuat.
Air hujan jatuh di bulu mata Dave, dia pun menarik nafas sedalam-salamnya.
Berdiri di lereng hutan pegunungan ini, dia terus ragu-ragu, seorang wanita yang telah merusak hubungan percintaannya, apakah layak dibantu sampai tahap ini olehnya?
Merendahkan martabat diri dengan mengambili bebatuan kotor penuh lumpur dengan tangan yang menandatangani kontrak puluhan milyar?
Kalaupun Elaine bangun, bagaimana dia akan membalas budinya?
Dave menggerak-gerakkan tubuhnya, sudut matanya melirik ke Elaine yang berbaring di mobil jeep gunung itu.
Elaine sedang memejamkan erat matanya. Walaupun sebelum keluar tadi, Pak Tua Zhang telah menekankan kalau Elaine tidak boleh kehujanan, tapi di cuaca yang gila ini....
Bahkan meskipun Dave melepaskan baju di tubuhnya untuk diberikan ke Elaine, tetap saja pakaian itu hanya bisa menutupi tubuh Elaine saja, sedangkan wajah pucat itu tetap diguyuri air hujan semakin kencang. Bibir merah sehalus kelopak bunga itu terlihat sangat pucat tak berwarna.
Di pipi Elaine masih terurai beberapa rambut basah, sedikitpun tidak ada emosi di wajah itu. Elaine sekarang seperti mawar yang layu!
Melihat itu ada getaran dalam hati Dave yang tidak bisa dijelaskan.
Jika terus berada di sini, Elaine benar-benar tidak akan bisa bertahan hidup lagi!
Dave membungkuk, tenaganya sangat kuat, dia menekukkan satu tangannya ke roda mobil jeep lalu menaikkan mobil itu sampai ada cukup jarak dengan tanah lalu dia pun mengeluarkan bebatuan kecil dari sana.
Jemari ramping dan putih Dave dalam sekejap penuh dengan lumpur dan dedaunan layu. Sentuhan yang licin dan basah itu begitu saja menyebar dari ujung jemarinya ke tulang belakang punggung Dave!
Bulu kuduk Dave pun langsung berdiri.
Kotornya!
Dave dari dulu tidak pernah memegang benda kotor seperti ini!
Muncullah kemarahan kecil di lubuk hati Dave. Dia melihat ke depan, gunung ini cukup besar, kemampuannya mencari arah sangat bagus.
Bediri di hutan lebat ini, Dave masih saja sangat tahu jelas jika terus jalan lurus ke depan lalu belok kanan maka sudah bisa keluar gunung!
Dave belum sempat merasakan kebahagiaan itu, tatapan matanya jatuh ke jalan yang terhalang oleh pohon maple besar tinggi dan bebatuan.
Suara yang sangat besar terdengar di telinga Dave!
Gunung berguncang lagi sebentar, tubuh Dave juga ikut berguncang. Di depan Dave tampak ada bebatuan yang berjatuhan. Di sini tidak aman, tidak baik semakin lama berada disini. Dave mengerutkan keningnya.
Dave mengangkat pandangan matanya dan melihat ke bebatuan yang mulai berjatuhan dari atas gunung. Jika terus begini, tidak hanya Elaine yang tidak aman, tapi dia sendiri juga bisa-bisa mati disini!
Dave mengerutkan keningnya dan tidak ragu lagi. Dia pun memantapkan langkahnya berjalan ke arah bebatuan yang menghalangi jalan.
Dia melakukan ini bukan untuk Elaine, tapi karena sudah sampai sini, dia sudah tidak ada jalan keluar lagi!
Dave ini hanya demi selamat turun gunung dan hanya sekalian saja membawa Elaine!
Bebatuan yang jatuh sangat berat, ketika Dave mengulurkan tangannya dan memindahkan bebatuan, dia bisa merasakan luka di tulang belakang punggungnya terbuka lagi.
Air hujan yang asin mengguyur belakang punggungnya, Dave hanya merasakan sakit, rasa sakit itu tampaknya seperti menutupi kekuatan tubuhnya.
Dave menyipitkan matanya lalu menoleh ke belakang melihat Elaine yang masih dengan posenya tidak bergerak sedikitpun. Dave pun kembali lagi menoleh dan memindahkan satu persatu bebatuan itu !
Karena masih ada Elaine, jadi Dave tidak berani membuang sia-sia tenaganya. Setelah dia mengukur akurat setiap inci tanah dan memastikan kalau mobil jeepnya bisa melintasinya.
Dave pun berdiri lalu di sudut bibirnya terpancar senyuman.
Kedua tangannya sangat kotor, Dave pun berjalan ke arah mobil, senyuman Dave membeku di wajah yang cantik itu!
Ada beberapa batu yang jatuh berguling menuruni gunung dan menabrak langsung ke sana.
Seolah kondisi membalik begitu saja, Dave pun tanpa ragu sedikitpun langsung berlari kencang kesana.
Tapi masih saja dia terlambat.
Dave melihat dengan mata kepalanya sendiri, bebatuan itu berguling jatuh dan menabrak mobil bagian depan. Elaine pun terjatuh keluar dari pintu mobil yang tidak tertutup lalu tubuh rampingnya menghantam pohon maple yang ada di samping.
Dave langsung membelalakkan matanya.
Pecahan kecil bebatuan terhalang oleh mobil jeep gunung itu. Dave pun langsung berjalan dengan langkah besar ke samping Elaine dan membalikkan tubuh wanita berjas hujan itu dari tanah.
Kening Elaine jelas terbentur dan kuiltnya sudah tergores. Darah pun keluar mengalir dari keningnya terlihat kontras di wajah pucat itu, membuat yang melihatnya jadi terenyuh.
Jantung Dave rasanya terhenti saat itu, dia ingin membersihkan luka Elaine tapi ketika dia mengangkat tangannya, dia melihat kalau telapak tangannya penuh lumpur.
Tubuh tinggi besar Dave pun menegang lalu Dave pun menarik topi jas hujan yang dikenakan Elaine dan menutupi sebagian wajah Elaine dengan itu. Setelah itu membopong Elaine dan mendudukkannya menyandar ke sebuah pohon. Sedangkan dirinya sendiri kembali memerika mobil Jeep gunung itu.
Dijatuhi bebatuan beberapa kali, untungnya mobil itu masih bisa digunakan. Satu hal yang paling tidak terlalu baik diurus saat ini adalah sebagian tubuh mobil jeep ini terkurung di bebatuan sehingga menyebabkan sedikit masalah.
Di dekatnya, ada pecahan-pecahan kecil batu yang bergulir ke bawah, alis Dave pun tiba-tiba langsung terangkat.
Keadaan disini sangatlah berbahaya. Jika terus berada disini, entah bahaya apa lagi yang akan terjadi!
Dave malah merasa tidak ada masalah tapi tidak untuk Elaine!
Elaine perlu segera dibawa rumah sakit dan segera menjalani perawatan yang serius!
Tenaga Dave sudah hampir habis karena dia yang tadi memindahkan bebatuan. Dave berpikir untuk menggendong Elaine ke tempat yang lebih aman.
Baru saja Dave berbalik, gunung itu berguncang lagi.
Bebatuan besar berguling berjatuhan ke bawah, mata Dave membelalak. Batu yang begitu besarnya, jika benar-benar mengenainya maka mereka sudah tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit!
Jika terkena bebatuan itu, mereka sudah pasti langsung jadi roti daging cincang!
Karena kejadian buruk sebelum ini jadi Dave tidak berani jauh-jauh dari Elaine. Dave meletakkan Elaine ke pohon yang sangat dekat dengan dirinya.
Di antara bebatuan dan kilat yang sangat cepat, Dave dengan sangat cepat menggendong Elaine ke samping untuk menghindari bebatuan.
Bebatuan yang jatuh terlalu banyak, meskipun Dave telah berhasil menghindari batu besar tadi tapi tidak dengan bebatuan yang lain.
Tubuhnya terhantam bebatuan, tubuh Dave yang sedang menggendong Elaine terhentak, bayangan di depan matanya pun menggelap dan akhirnya mereka berdua pun jatuh bersama di tanah.
Tubuh Dave menutupi tubuh lembut Elaine, bayangan di depan mata Dave jadi buram.
Suara angin dan hujan perlahan menjauh dan sedikit demi sedikit melahap kesadaran Dave.
Dave menggerak-gerakkan tubuhnya, tulangnya seperti telah terkoyak dan yang terasa hanyalah sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya.
Di pikiran Dave saat ini, tiba-tiba terlintas kejadian sebelum Elaine turun gunung tadi, demi melindungi Dave, Elaine terhantam bebatuan yang jatuh dan akhirnya jadi tidak bisa berdiri seperti sekarang ini!
Tidak perlu dikatakan!
Rasanya benar-benar sangat sakit!
Saat itu Dave masih mengira, Elaine akan menggunakan budi penyelamatnya ini untuk memeras dirinya...
Dave memicingkan mata sipitnya, apakah dia salah sangka dengan Elaine?
Dave menjilat bibirnya yang terguyur air hujan.
Sekarang selesai sudah, Dave juga sama telah menyelamatkan nyawa Elaine. Merasakan apa yang Elaine rasakan, Merasakan sakit juga yang dirasakan Elaine. Elaine telah berhasil melakukan apa yang dari dulu dia inginkan!
Kabut di depan matanya semakin tebal, kesadarannya kembali ke sebelum kegelapan ini. Dave berpikir, sepertinya dia tidak mungkin bisa membawa Elaine turun gunung untuk pergi ke rumah sakit!
Tapi, Elaine telah menyelamatkannya sekali, Dia juga menyelamatkan Elaine sekali. Jadi sekarang Dave tidak perlu terbebani dengan nyawa seseorang lagi !
Bahkan mungkin juga nanti dia tidak perlu membantu merawat Reece Qin!
Hanya saja ucapan sial dari mulut Elaine itu, benar-benar bisa jadi kenyataan!
Padahal hanya asal-asalan menuturkan satu kalimat, mereka bisa mati di gunung ini, sekarang sepertinya.....
Dave sepertinya memang benar-benar akan mati bersama Elaine, orang yang dari dulu sampai sekarang sangat tidak disukai dan sangat dibenci olehnya.
Benar-benar sayang sekali.
*
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieAnak Sultan Super
Tristan XuIstri ke-7
Sweety GirlThat Night
Star AngelAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPergilah Suamiku×
- Bab 1 Matilah
- Bab 2 Kematian Elaine
- Bab 3 Tiga Tahun Kemudian
- Bab 4 Ibu, Apa itu Selingkuh
- Bab 5 Selingkuhan Suamimu
- Bab 6 Cindy Adik Saya yang Sangat Akrab
- Bab 7 Aku Memberi Kamu Dua jam
- Bab 8 Reputasimu Hancur
- Bab 9 Anak Haram
- Bab 10 Aku Hamil
- Bab 11 Anak Di Perutmu Milik Siapa
- Bab 12 Hatiku Sakit Melihatnya
- Bab 13 Pakaian Dalam
- Bab 14 Ditentukan Elaine
- Bab 15 Bonus Yang Tidak Pantas
- Bab 16 Besok Tidak Perlu Datang Kerja
- Bab 17 Pemilik perusahaan ini bermarga Bo, bukan Lu!
- Bab 18 Saling Berpelukan
- Bab 19 Elaine Memeluk Pria Lain
- Bab 20 Kamu Yakin Masih Mau Makan?
- Bab 21 Istri Sepupumu Loh!
- Bab 22 Dave, Kamu Belum Cukup Buat Onar?
- Bab 23 Apakah Dia Mempertanyakan Moralnya?
- Bab 24 Muntah Bersama, Tapi Aku Karena Hamil
- Bab 25 Mengapa Mempersulit Seorang Wanita?
- Bab 26 Haruskah melapor ke polisi?
- Bab 27 Memang Istrimu Yang Dipatahkan Kakinya
- Bab 28 Dia Mengkhawatirkan Elaine ?
- Bab 29 Hasil Tes DNA
- Bab 30 Reece Mungkin Benar Anakmu
- Bab 31 Ibumu sudah Meninggal? Sampai Sekarang Masih Belum Datang?
- Bab 32 Kamu Selingkuhan Ibu Anak Ini?
- Bab 33 Apakah Papa Tidak Menyukai Aku?
- Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama
- Bab 35 Kamu Pasti Akan Kembali
- Bab 36 Papa Mengatakan Reece Anak Haram?
- Bab 37 Papa, Boleh Mulai Makan!
- Bab 38 Mama Bilang Telur Bergizi
- Bab 39 - Kamu Jangan Menganggu Aku!
- Bab 40 Bertengkar Di Atas Ranjang
- Bab 41 Tante Dikoran Disebut Pelakor
- Bab 42 Pergi Mengambil Mayat
- Bab 43 Akting Apa?!
- Bab 44 Kalau Punya Nyali Cari Dave Nyatakan Cinta!
- Bab 45 Sudah Sakit Begini, Masih Panggil Namanya?
- Bab 46 Presiden Direktur Bo, apa yang baru saja kamu lakukan?
- Bab 47 Kenapa Dia Mau Pergi ?!
- Bab 48 Mengapa Tahu Kata Sandi Ponselku?
- Bab 48 Kehilangan Reece
- Bab 50 Bukan Pertama Kali Kehilangan Reece
- Bab 51 Panggilan yang terakhir
- Bab 52 Jangan Cari Masalah Untuk Dirimu Kalau Kamu Tidak Jemput
- Bab 53 Menunggunya Datang Memohon!
- Bab 54 Katakan Kamu Murahan Maka Aku Akan Meminjamkannya!
- Bab 55 Dia Khawatir Pada Elaine? Bagaimana Mungkin!
- Bab 56 Apakah Ia Idiot?Kenapa Mengejar?
- Bab 57 Aku Adalah Istri Dave Bo
- Bab 58 Berbahaya!
- Bab 59 Elaine Itu Siapa, Apa Pantas Dia Menggendongnya?
- Bab 60 Bekas Luka Yang Mengerikan
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (1)
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (2)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (1)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (2)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (1)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (2)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (1)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (2)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (1)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (2)
- Bab 66 Papa, Jangan Pukul Aku, Oke? (1)
- Bab 66 Ayah, Jangan Pukul Aku (2)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (1)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (2)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (1)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (2)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (1)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (2)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (1)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (2)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (1)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (2)
- Bab 72 Papa Bilang Jenny Adalah Pacarnya (1)
- Bab 72 Papa Bilang, Jenny Adalah Pacarnya (2)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (1)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (2)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (1)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (2)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (1)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (2)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (1)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (2)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (1)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (2)
- Bab 78 Diinjak (1)
- Bab 78 Diinjak (2)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (1)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (2)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (1)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (2)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Ini Istri Siapa ! (1)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Istrinya Siapa (2)
- Bab 82 Mengancammu Seperti Ini, Sudah Kulakukan Tiga Tahun Yang Lalu (1)
- Bab 82 Jika Ingin Mengancammu, Tiga Tahun Yang Lalu Aku Sudah Melakukannya (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (2)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(1)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(2)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (1)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (2)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kau Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kamu Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (2)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (1)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (2)
- Bab 89 Bantu Aku Menghubungi Kakak Ipar (1)
- Bab 89 Membantu Menghubungi Istri Kakak (2)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (1)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (2)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh ! (1)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh! (2)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (1)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (1)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (2)
- Bab 95 Para Ipar (1)
- Bab 95 Para Ipar (2)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga?! (1)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga ?! (2)
- Bab 97 Emangnya Siapa Dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (1)
- Bab 97 Emangnya Siapa dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (2)
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa?
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa? (2)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (1)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (2)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (1)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (2)
- Bab 101 Nenek, Kamu Terlihat Lebih Cantik Daripada Mereka Semua
- Bab 102 Aku Tidak Punya Anak Sebenar Ini
- Bab 103 Aku Sendiri Disalahkan Tidak Masalah, Tapi Reece Tidak Boleh
- Bab 104 Direktur Elaine apa yang anda lakukan disini? Menertawakanku?
- Bab 105 Aku Hanya Ingin Mendapatkan Janjimu
- Bab 106 Bahkan Jika Aku Dibunuh, Aku Tidak Akan Menuruti Keinginanmu!
- Bab 107 Aku Benar Seharusnya Membiarkanmu Mati Di Tangan Sopir Itu
- Bab 108 Nenek, Apa Kamu Tidak Sehat
- Bab 109 Dave, Aku Bisa Mengulur, Ibu Tidak Mampu
- Bab 110 Pa, Dave Tidak Menganiaya Istri!
- Bab 111 Tak Perlu Mengobatiku, Aku Tak Akan Mati!
- Bab 112 Dia Diam Dan Mengangguk
- Bab 113 Matanya mirip Dave
- Bab 114 Pada Saat Itu Dia Menikah Ke Keluarga Bo, Bukankah Demi Uang?
- Bab 115 Kamu Duduk Mendekat, Memberinya Makan
- Bab 116 Ini Adalah Rumahnya, Kenapa Dia Harus Pergi?
- Bab 117 Papa, Apakah Kamu Bermarga Bo?
- bab 118 Reece, Tidurlah Bersama Nenek
- Bab 119 Aku Demi Kebaikanmu
- Bab 120 Jenny
- Bab 121 Kenapa Dia Merasa Bersalah?
- Bab 122 Siapa Yang Menyuruh Bibi Zhang Masuk ?
- Bab 123 Jijik
- Bab 124 Akan Kuhancurkan Tanda Cintamu Dan Jenny!
- Bab 125 Mama, Hari Ini Aku Tidak Ingin Pergi ke Sekolah.
- Bab 126 Bertengkar Adalah Arti Benci dan Cinta
- Bab 127 Benar! Aku Adalah Aktor Dadakan
- Bab 128 Dengan Nama Menyiksa Istri Ini Saja, Dia Harus Bercerai Tanpa Meminta Apapun
- Bab 129 Kenapa, Kamu Sangat Memuja Elaine?
- Bab 130 Wanita Itu Menutup Teleponnya?!
- Bab 131 Direktur Qin Tidak Bermaksud Menjelaskan Masalah Video Kepadaku ?
- Bab 132 Harusnya Ayahku Mengaturkan Jabatan Direktur Keuangan Untukmu !
- Bab 133 Dia Tetap Saja Menyiapkan Segalanya Untuk Jenny Lin
- Bab 134 Aku Hampir Mengira Direktur Qin Adalah Pencuri
- Bab 135 Cowok Brengsek Mengubah Tingkah Lakunya
- Bab 136 Membawa Istri dan Anak Tercinta Ke Taman Bermain
- Bab 137 Hidup Papa !!!
- Bab 138 Bawa Kamu Makan Es Krim
- Bab 139 Nona Bo
- Bab 140 Mama, Sakit Perut...
- Bab 141 Aku Sengaja Memberi Anakmu Makan Tiga Mangkuk Es Krim
- Bab 142 Ayah dan Ibu Menemaniku Tidur
- Bab 143 Penampilannya Saat Mengancamnya, Sangat Tidak Asing
- Bab 144 Mimpi
- Bab 145 Presiden Bo, Kamu Tidak Ingin Mejelaskan Gunting Yang Ada Di Tanganmu Kah?
- Bab 146 Rekomendasi Tempat Tes DNA
- Bab 147 Dave, Apakah Aku Membicarakan Kakak Ipar?
- Bab 148 Hubungan Direktur Lu dengan Direktur Qin sangat dekat
- Bab 149 Elaine Orang Itu, Pantaskah Aku Mendapatkan Cambuk Kedua Kalinya?
- Bab 150 Hati-hati, Tidak Antar !
- Bab 151 Aku Sendiri Yang Tidak Hati-Hati Sehingga Sobek
- Bab 152 Jika Tidak Berbicara Dengan Baik, Dia Tidak Akan Tidur
- Bab 153 Harto Feng
- Bab 154 Dave, Aku Tidak Akan Mencintaimu Lagi
- Bab 155 Mengapa Papa Bisa Tidur Di Lantai
- BAB 156 Hari Peringatan Abang Ketiga
- Bab 157 Ayah, Ini Salahku
- Bab 158 Mata Ayah Sangat Tajam
- Bab 159 Apakah Ini Adalah Didikan Keluarga Shen
- Bab 160 Biarkan Reece Ikut Dengan Anak Nakal Ini
- Bab 161 Kenapa Dia Mau Membantu Elaine?
- Bab 162 Kamu tidak suka bermain petak umpet dengan ibumu?
- Bab 163 Dave, aku tidak ingin mengancammu!
- Bab 164 Reece Qin Tidak Disini !
- Bab 165 Malam Ini Hujan Deras
- Bab 166 Kelihatannya Direktur Qin Kecanduan Berakting
- Bab 167 Dave, Aku Sudah Menyesal
- Bab 168 Elaine, Aku Sengaja Jatuh Ke Air
- Bab 169 Kembali Padamu?
- Bab 170 Reece Sudah Ditemukan
- Bab 171 Bajingan Itu Yang Telah Menyebabkan Semua Ini
- Bab 172 Dave, Jalan Ini Berbahaya
- Bab 173 Apakah Dia Khawatir Tentang Elaine?
- Bab 174 Elaine Sudah Mati?
- Bab 175 Gunung Longsor
- Bab 176 Yang Mana Obat Hemostatik
- Bab 177 Apa Kamu Tunggu Orang Cari Kesempatan?
- Bab 178 Dia Memiliki Banyak Pria
- Bab 179 Masuk Gunung Menyelamatkan Orang
- Bab 180 Demam Tinggi
- Bab 181 Kamu Temani Dia Saja
- Bab 182 Tidak Ingin Membiarkan Elaine Meninggal
- Bab 183 Dasar Ucapan Sial Dari Mulut Elaine
- Bab 184 Dave, Kamu Jangan Salahkan Aku
- Bab 185 Putraku, Belum Turun Gunung!
- Bab 186 Wanita Yang Pantas Mati Ini!
- Bab 187 Dave Sengaja Meninggalkan Elaine
- Bab 188 Elaine, Dave Ingin Membunuhmu!
- Bab 189 Reece Masih Di Rumah Lama Menunggumu
- Bab 190 Papa Menarik Tim Pencarian Dan Penyelamatan
- Bab 191 Elaine Berencana Membunuh Adik Keempat
- Bab 192 Binatang Itu Mencoba Membunuh!
- Bab 193 Biarkan Mereka Naik Gunung Dan Mencari Dave
- Bab 194 Qin Yan diselamatkan?
- Bab 195 Menyatukan Keluarga Kalian Bertiga
- Bab 196 Dave, Aku Harap Kamu Mati !
- Bab 197 Elaine Masih Istriku!
- Bab 198 Aku Satu-Satunya Pewaris Tunggal Keluarga Bo
- Bab 199 Berhenti!
- Bab 200 Lain Kali Pura-Pura Mati, Tunjukkan Trik Yang Baru
- Bab 201 Pembunuhan Itu Ilegal
- Bab 202 Wajah Direktur Qin Hari Ini Sangat Cantik
- Bab 203 Membunuh Sandera?
- Bab 204 Dave, Aku Hanya Punya Reece
- Bab 205 Aku Ingin Disini Menemani Reece
- Bab 206 Kerja Dengan Rapi
- Bab 207 Sistemnya Buruk
- Bab 208 Aku Pergi Denganmu
- Bab 209 Reece Maaf, Ibu Terlambat
- Bab 210 Predir Bo Punya Uang, Begitu Pelit
- Bab 211 100 Miliar Untuk Membeli Nyawa Seorang Anak
- Bab 212 Apakah Elaine Sedang Berpura-pura Lemah Di Depannya?
- Bab 213 Dipertanyakan Secara Terbuka
- Bab 214 Jika Kamu Menginginkan Seseorang Berlutut Padamu, Aku Saja Yang Berlutut Padamu
- Bab 215 Mama, Ada Suara Apa Di Luar
- Bab 216 Adik Ipar Keempat, Jangan Dengarkan Omong Kosong Anak Kecil
- Bab 217 Kamu Benar-benar Menggadaikan Rumah David?
- Bab 218 Dave Kejam
- Bab 219 Ternyata Yang Berkomunikasi Dengan Mereka Itu Wanita
- Bab 220 Seharusnya Aku Membiarkannya Ditimpa Batu Hingga Mati
- Bab 221 Ayah Ibu, Apakah Kalian Bertengkar ?
- Bab 222 Untuk Apa Panggil Dokter
- Bab 223 Begitu Bodoh
- Bab 224 Masih Ada Orang Di Luar
- Bab 225 Elaine, Kamu Benar-Benar Terlalu Percaya Diri
- Bab 226 Ayah Akan Sakit Perut Jika Dia Tidak Makan
- Bab 227 Sandal Paman John
- Bab 228 Dave, Kami Harus Istirahat
- Bab 229 Aku Pergi Cari Reece
- Bab 230 Menggunakan Alasan Pekerjaan Untuk Keperluan Pribadi
- Bab 231 Dave, Apa Maksudmu?
- Bab 232 Kenapa, Main Trik?
- Bab 233 Mau!
- Bab 234 Berniat Mencari Pria Lain?!
- Bab 235 Tamu Intim yang Tak Terhitung
- Bab 236 Berpura-Pura Lagi Dengan Dia
- Bab 237 Jam Kerja
- Bab 238 Apakah Tidur Di Jam Yang Salah ?
- Bab 239 Dipaksa Minum
- Bab 240 Dave Datang Melakukan Tes DNA !
- Bab 241 Kemampuan Minum Direktur Elaine Kami Tidak Terlalu Baik
- Bab 242 Apa Kamu Menganggap Semua Laki - laki Di Dunia Ini Sama Butanya Dengan Kamu ?