Pergilah Suamiku - Bab 190 Papa Menarik Tim Pencarian Dan Penyelamatan

Kamu tenang aja tunggu ambil uang aja!

Bos Kikin tertawa dingin, berkata : “Kalau gitu aku percaya kamu sekali lagi !”

Selesai bicara, Bos Kikin langsung menutup telepon.

Calen makin cemas seperti semut di panci panas. Dia berjalan ke jendela, melihat wanita yang berbaring di tempat tidur dan tidur nyenyak.

Hati Calen tidak senang.

Mengapa putri Elaine hilang, dirinya malah cemas seperti hantu, tetapi Elaine bisa berbaring di tempat tidur dengan pikiran tenang?

Calen mengertakkan gigi dan berbalik.

Tidak bisa!

Dia tidak bisa duduk diam dan John tidak bisa diandalkan, dia harus menyelamatkan diri sendiri!

Calen berjalan perlahan, matanya sedikit kosong, satu rencana belum terpikir, sudah ada seorang pria berjalan ke hadapannya

Dia terlihat tampan dan memiliki kacamata berbingkai emas di wajahnya, temperamennya hangat mirip seperti John!

Calen merasa bahwa lelaki itu familier, ragu-ragu sejenak dan teringat, dia sepertinya pernah melihatnya di rumah Bo.

Sepertinya sekretaris Dave, Elsa Xu?

Pria ini tidak pergi ke gunung untuk menemukan Dave, apa yang dia lakukan di sini?

Memikirkan hal ini, Calen mengulurkan tangan untuk menghentikan orang itu dan bertanya dengan suara rendah:

Elsa khawatir tentang keselamatan Dave, tiba-tiba dia berhenti dan melihat ke arah Calen.

“ Nyonya Ketiga 。”

Hubungan personal orang di keluarga Bo, Elsa cukup tau, apalagi keadaanya, Calen masih punya saham di perusahaan Bo.

Begitu Elsa menyapa, Calen menjilat bibirnya, matanya sedikit mencibir: "Mengapa? adik keempat belum mati loh, Sekretaris Xu berpikir untuk memegang paha Elaine?"

Elsa membeku.

Dia masih berpikir bahwa keluarga Bo hanya memiliki satu Presdir Besar dan Presdir memiliki kesan buruk pada Direktur Qin!

Tanpa diduga, Nyonya Ketiga Bo juga sama saja!

Berpikir seperti ini, Elsa menjelaskan: "Nyonya Ketiga, Tuan besar sudah menelepon kantor polisi, orang-orang yang telah mencari dan ingin menyelamatkan di gunung sudah ditarik."

"Tuan besar juga mengatakan bahwa tidak ada yang diizinkan naik untuk menyelamatkan presiden."

Alis Calen terpelintir.

Dia tidak percaya bahwa Elsa akan menipu dia dengan hal semacam ini, yang membuat dia kaget, Dave sudah menjadi putra terakhir dari pria tua itu!

Tidak usah dipikir, dia juga tahu bahwa Yonas akan memberikan perintah ini, pasti terkait dengan Elaine!

Ini sangat kejam!

Wajah Elsa jelas-jelas cemas, Yonas sudah tua, pada dasarnya tidak punya cara pergi untuk mengelola perusahaan secara intensif, apa yang akan terjadi pada perusahaan jika sesuatu terjadi pada Dave?

"Tuan besar memiliki sikap keras dan aku pikir hanya Direktur Qin yang bisa meyakinkannya!"

"Jika Presdir kami melakukan kesalahan yang sangat besar pun, tetapi juga masih anak lelaki dari Tuan Besar "

Calen mendengar ini, memutar alisnya lebih ketat, dia mengulurkan tangan dan menjepit sehelai rambut panjang di pundaknya, dengan serius bertanya, "Apakah kamu tahu mengapa papa menarik tim pencarian dan penyelamatan?"

Elsa menggelengkan kepalanya.

Akan menyenangkan jika dirinya mengetahuinya, juga dia tidak akan khawatir di sini!

Itu adalah ziarah Tuan Muda Ketiga di atas gunung, dia tidak bisa menebak apa yang bisa dilakukan Presdir Bo, sesuatu yang membuat Tuan Besar marah, bahkan Tuan Besar bisa membuat keputusan seperti ini!

Hatinya hanya fokus berharap keselamatan Dave, dia tidak menyadari sama sekali mata Calen yang berbinar.

Bibir Calen tertutup rapat dan berpikir keras.

"Nyonya Ketiga, aku sedang terburu-buru menemui Direktur Qin ..."

"Tunggu!"

Calen menghentikan Elsa lagi, tatapan matanya sangat dalam, "Sekretaris Xu, klo begini, saya yang akan memberitahu ipar keempat (Elaine) tentang masalah ini, kamu harus memikirkan cara-cara lain terlebih dahulu dan menyelamatkan adik keempat adalah prioriotasnya sekarang!"

"Ini ..."

"Ini apaan, ipar keempat baru saja terbangun, kamu seharusnya ya tahu, dia barusan dari gunung naik turun, masih sangat takut, kamu pergi katakan ini, dia psti makin panik dan tidak bisa menerimnaya ! aku wanita, lebih paham wanita! Pasti tidak akan menakuti ipar keempat!"

Elsa memikirkannya dan merasa itu juga benar.

Meskipun direktur Qin sangat kuat di perusahaan, dia masih seorang wanita, dia pasti takut ketika hal sebesar itu terjadi!

Selain itu, mereka semua adalah keluarga dan Elsa merasa bahwa Calen tidak punya alasan untuk berbohong.

"Kalau gitu kuserahkan pada Nyonya Ketiga!" Elsa menjawab: "Aku akan menelepon dulu dan berbicara dengan tim penyelamat di gunung!"

Calen mengangguk.

Elsa datang dengan cepat dan pergi dengan cepat.

Calen menjilat bibirnya dan melihat Elsa pergi, mengangkat senyum pahit di bibir.

Dia melirik kembali ke kamar tempat Elaine berada, dia masih bisa melihat rambut hitam Elaine melalui jendela.

Dengan mencibir, dia merapikan dress di tubuhnya dan memutar pinggang kecilnya menuju ke kamar di mana Ibu Bo berada.

Hanya ada Ibu Bo dan Nia di kamar.

Wini orang tua yang baik itu, juga Yonas, tidak ada di sana. Calen tidak bergegas masuk ke kamar. Dia berdiri di pintu dan melingak-linguk. Yakin Yonas tidak akan muncul tiba-tiba, baru dia bergegas masuk ke kamar!

"Bu, Bu, sesuatu terjadi!"

Ibu Bo sedang khawatir tentang keselamatan Dave. Mendengar ini, matanya memelototi Calen dan berkata, "kamu panik apa sih?! Apakah bisa liat kondisi orang?"

Setelah ditegur, Calen juga tidak tergesa-gesa. Dia memutar kepalanya dan dengan sedih berkata: "Bu, apakah kamu belum tahu? Papa menelepon kantor polisi dan menarik tim penyelamat di gunung!"

Dia berkata ini, pupil mata Ibu Bo menyusut dengan tajam, dia tiba-tiba bangkit dan duduk di tempat tidur rumah sakit, memegangi tangan Calen.

Kekuatan Ibu Bo begitu besar sehingga kukunya tersangkut di daging tangan Calen: "kenapa ditarik? Apakah sudah menemukan Dave?"

Calen kesakitan untuk sesaat, tetapi dia tidak berani berteriak. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menjilat bibirnya, berkata dengan hati-hati: "Tidak! bukannya Elaine barusan sudah bangun! Aku tidak tahu apa yang dia katakan pada papa. Pyah langsung marah, lalu ... …"

“Lalu apa?”

"Ipar Ketiga, kamu cepat ngomong!"

Nia, yang duduk di sebelahnya, tiba-tiba membelalakkan matanya.

Mata Calen berbinar dan berkata, "Papa meminta tim penyelamat untuk mundur dari gunung dan dia berkata bahwa tidak ada yang diizinkan naik gunung untuk menyelamatkan adik keempat!"

"Bu, sikap papa sangat keras, saipa yang bicara juga tidak berguna!"

Begitu Ibu Bo mendengarnya, napasnya menegang, wajahnya semakin pucat dan seperti kertas, jantung di dadanya berdenyut-denyut, jika bukan karena dia punya mental yang kuat, dia mungkin sudah mati karena shock.

Calen memanfaatkan kemarahan Ibu Bo dan memberi Nia tatapan mata.

Nia bisa paham dan melanjutkan: "Apa? Apakah ada sesuatu yang lain?"

"Barusan, aku juga membaca beritanya. Bu, beberapa daerah di gunung itu longsor. Saat ini, tim penyelamatan sudah ditarik.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu