Pergilah Suamiku - Bab 166 Kelihatannya Direktur Qin Kecanduan Berakting

Dave mengenduskan nafas, sambil membersihkan debu di celana panjangnya.

"Ma, kamu turun dulu bersama Ipar ketiga dan yang lain, tubuhku masih muda dan gagah, kalau seandainya gunung benar-benar longsor, pasti tetap bisa berlari jauh lebih cepat dari Elaine, setidaknya bisa hidup 2 menit lebih lama dari dirinya!"

Semua ini dia katakan sengaja untuk memancing amarah Yonas, dia menebak ini adalah strategi Elaine dan Reece yang sengaja menjebak dirinya!

Meskipun Yonas tidak mengatakan langsung, tetapi dia juga ingin melihat obat apa yang sebenarnya direncanakan Elaine ini!

Setelah selesai berkata, Dave melangkahkan kaki, berjalan ke arah Elaine, kedua tatapan Yonas menghitam karena emosi dibuatnya, sejenak kemudian baru sadar kembali.

……

Elaine seperti sudah gila dan terus mencari Reece di atas gunung, dia merasa sangat menyesal dan bersalah, kesal pada dirinya sendiri mengapa tidak membawanya pulang ketika mengganti pakaian di bawah gunung tadi!

Terus berjalan mengikuti alur jalan, Elaine langsung melewati bangunan aula leluhur dimana ada banyak orang disana, setelah satu jam lebih mencari, tetap saja tidak menemukannya, dan langit pun semakin gelap.

Titik-titik hujan turun dari atas langit, kemudian diikuti hujan badai yang dahsyat, Elaine yang basah kuyup, dengan pakaian yang menempel di kulitnya membentuk garis tubuh yang ramping dan menonjol dengan indahnya!

Dia semakin melangkah semakin jauh, Dave kesal dan menarik kemeja di tubuhnya, tatapan panjang yang sempit dan menyipit.

"Maju ke depan lagi adalah danau di belakang gunung, jarak yang begitu jauh, apa iya seorang anak kecil berumur tiga tahun bisa sampai kesini? Kelihatannya Direktur Qin terlalu kecanduan berakting!"

Elaine menggigit bibirnya, dan tidak berkata satu kata pun.

Dia menundukkan kepala, hujan angin terus menerus tidak bisa menghentikan langkah kakinya.

Sesampainya di sisi danau, Elaine juga tidak menemukan sosok Reece.

Berjalan maju lagi, melewati danau ini, adalah jalan untuk turun ke bawah gunung.

Pita suara Elaine yang telah serak karena berteriak, berdiri di sisi danau, suara Elaine tersedak:

"Reece! Reece!"

Jalan sisi danau yang licin, dan Elaine tak sengaja menginjak lumut yang terisi penuh air hujan, hampir membuatnya jatuh ke dalam air.

Untung saja dia langsung memantapkan tubuhnya, dan jatuh ke tanah.

Jantung Dave yang berdetak keras karena melihat kejadian tadi, pakaiannya sudah basah karena hujan badai ini, rintik hujan yang terus menetes jatuh dari atas mukanya, Dave yang tidak terlihat lelah, di sekitar kening alisnya memancarkan sebuah aura tangguh yang unik dan membuat lelaki itu terlihat begitu keren!

Dia mengerutkan kening, ujung sepatunya menyentuh tubuh Elaine, dengan nada kasar:

"Masih hidup?"

Elaine dari tanah duduk berdiri, lengan tangannya yang dipenuhi dengan lumut, dengan aroma darah yang tajam.

Dia menjulurkan tangan memungut sebuah barang, langit juga semakin gelap, tetapi Dave bisa melihat jelas, itu adalah sepasang sepatu anak kecil.

"Sepatunya Reece?"

Elaine bergumam sendiri, hatinya seperti sedang dicengkram oleh sebuah telapak tangan yang besar, nafasnya yang sesak, dan menatap ke arah air yang luas itu.

Dia mengeluarkan ponsel dari dalam kantong, dengan cepat menelepon tim penyelamat di Kota Tong itu.

Telepon segera terhubung, air mata Elaine pun menetes keluar.

Hujan yang begitu lebat, Dave yang berdiri dengan jarak yang tidak jauh, bisa mendengar jelas isi pembicaraan Elaine di telepon.

"Anakku mungkin jatuh kedalam danau yang ada di pinggiran kota bagian timur!"

"Tiga tahun!"

"Mohon pada kalian untuk menolongnya!"

Elaine menjulurkan tangan menghapus butiran air yang tidak tahu itu air hujan atau air mata di wajahnya.

"Bukankah danau di pinggiran kota bagian timur berada di atas gunung? Kalian pergi kesana untuk apa? Sekarang sedang hujan lebat di luar, tim penyelamat juga tidak bisa naik ke atas gunung itu!"

Sepanjang jalan yang licin, biasanya gunung ini hanya Keluarga Bo yang datang untuk berziarah, selain itu tidak ada orang lain yang terlihat!

Ditambah gunung ini yang dulunya pernah longsor, dengan hujan yang lebat begini, naik ke atas gunung bukankah mencari jalan mati sendiri?

Meskipun tim penyelamat ingin membantu, tetapi juga tidak bisa berbuat apa-apa!

Setelah menutup telepon, Elaine tidak putus asa, kemudian menelepon Polisi.

Reece hilang, bisa dikatakan sebagai kasus anak hilang, polisi memastikan kapan waktu kehilangan jejak Reece.

"Nona Qin, waktu anakmu hilang belum sampai 3 jam, tidak bisa memenuhi peraturan menjalankan kasus kami!"

Elaine yang duduk di pinggir danau, berkata dalam telepon: "Tetapi anakku baru berumur tiga tahun, aku menemukan sepatunya di pinggir danau pinggiran kota bagian timur, aku khawatir terjadi sesuatu padanya, mohon pada kalian, bantu aku mencarinya!"

Polisi tetap pada perkataannya tadi, bukan mereka tidak ingin membantu, tetapi kasus seperti ini sudah sangat umum, kasus anak hilang yang begitu banyak, sering sekali, Polisi mulai bertugas, belum sampai ke tempat kejadian, kemudian diberitahu oleh pelapor kalau anak itu sudah kembali sendiri!

Akal sehat Elaine yang sudah hilang, dia tidak bisa berenang, tangan yang merangkul lutut, sambil memeluk kakinya dan menangis dengan suara penuh keputusasaan.

Reece adalah harapan hidupnya, membayangkan sesuatu terjadi pada dirinya, hatinya, seperti sedang dicabik menjadi dua bagian, sakit sekali!

Elaine yang biasanya di perusahaan memiliki pribadi yang matang dan stabil, Dave pertama kalinya melihat dia yang kehilangan kendali seperti ini.

Tangisan yang begitu histeris, walaupun Dave yang selama ini membenci dia, juga tidak tahan melihatnya.

Rintik hujan yang besar, jatuh menghatam di atas kulit, diikuti perasaan sedih yang mendalam, suara tangis Elaine yang menggelegarkan suara hujan lebat itu, terus masuk kedalam telinga Dave.

Dave pun ikut panik akibat Elaine.

Bagaimanapun Reece hilang ketika sedang bersamanya, apakah iya dia yang mengakibatkan hilangnya Reece!?

Jalan berliku di puncak gunung yang tidak mudah untuk dijalani, kalau memang Reece ingin bermain dan berlari, tersesat disini, ada kemungkinan bisa terjadi sesuatu padanya!

Dave melihat sekilas Elaine yang menangis terseduh-seduh itu, tatapannya tersedak.

Tidak benar!

Elaine yang sangat menyayangi anak perempuannya, tidak ada logika kalau dirinya membuat Reece hilang, dia masih bisa dengan tenang menangani masalah ini.

Ini pasti siasatnya Elaine.

Para tetua yang sudah turun gunung, dia tidak ada kesempatan membuat mereka masuk dalam perangkap air matanya, jadi mengubah siasat mencari simpati dari dirinya!

Kalau tidak, bagaimana bisa Elaine dengan jelas, langsung mengarah ke danau ini?

Seluruh gunung yang dikuasai oleh Keluarga Bo, biasanya tidak ada orang yang bisa datang kesini, Elaine mengganti pakaian dan kembali lagi, Reece pun hilang, bagaimana bisa begitu kebetulan?

Sepatu yang sengaja ditinggalkan, bisa jadi Reece sudah dibawa oleh orangnya Elaine turun ke bawah gunung!

Dave menjilat bibirnya, pandangannya yang dingin dan dalam.

Cemas karena tangisan Elaine, Dave sudah tidak tahan, berkata dan mengejeknya: "Kamu duduk disana juga tidak ada gunanya, sudah dua jam berlalu, kalau memang Reece jatuh kedalam danau, pasti sudah meninggal!"

Suara tangis Elaine terhenti, mengangkat kepalanya dari atas lutut, dengan tatapan benci memandang Dave.

Dave tidak senang.

Tiga tahun menikah, Elaine yang jarang sekali bertemu dengannya, tetapi setiap kali, tatapan matanya kalau tidak penuh hormat, pasti hangat dan lembut!

Baru pertama kali, Dave melihat kebencian dalam tatapannya!

Dia terbengong sejenak, Elaine sudah berdiri dari atas tanah, tubuhnya yang mengarah ke arah dirinya.

Perasaan Elaine yang sangat emosional, mencengkram kera baju Dave dan berkata dengan nada serak: "Dave! Kamu kembalikan anakku padaku, kamu kembalikan padaku!"

"Dave, Reece baru tiga tahun! Anak kecil saja kamu tega menyiksanya, kamu masih manusia bukan, kamu manusia bukan!"

Kesedihan Elaine, tenaganya juga tidak pelan, kukunya yang mencakar rahang bawah Dave, rasa yang perih hingga membuatnya tersentak!

Pinggir danau, Elaine tanpa sadar yang ingin membuat keributan, Dave yang hampir tergelincir.

Dia memicingkan mata, tatapan jijik memandang Elaine, mengejeknya:

"Akting yang sangat bagus!"

"Saat ini bukankah seharusnya Nyonya Bo meloncat ke dalam danau mencari orang?"

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu