Pergilah Suamiku - Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (1)

Tatapan mata pada Elaine, membuat Reece merasa takut.

Ibu Dave masih berdiri di tempat yang sama, Semua orang sudah turun dari kursi meja makan, Elaine berdiri di sebelah kanan Ibu Dave, Reece meluncur turun dari kursi, meraih tangan Elaine dan bicara ke arah Ibu Dave:

"Nenek, mamaku bukan pembawa bencana!"

Ibu Dave yang masih marah, Reece malah kembali memicu kemarahannya lagi, Dia mencibir dan berkata, "kamu panggil siapa nenek?"

Ketika Ibu Dave mengatakan itu, matanya beralih ke Elaine.

Ibu Dave sekarang sudah tahu bahwa gadis kecil ini bukan cucu keluarga Bo!

Panggil dia nenek?

Selain Elaine, Ibu Dave tidak tahu siapa lagi yang bisa memikirkan cara ini untuk membuatnya jijik!

Ibu Dave memandang ke Elaine dan berkata, "Apakah kamu yang mengajarkannya?"

Melihat Elaine ingin berbicara, Calen, yang sedang memegangi Ibu Dave, memotongnya: "tentu saja, Ma, siapa lagi kalau bukan dia yang ajarin? Elaine sangat mengandalkan anak ini!"

Calen memalingkan wajahnya tidak menatap Elaine.

Kata-katanya memiliki makna sindiran yang sangat jelas, Meskipun Calen tidak menjelaskannya, semua orang juga tahu maksudnya!

Elaine menikah masuk ke keluarga Bo dengan perut besarnya dan menekankan kalau anak itu adalah milik Dave, Selain uang, apa lagi yang akan dipikirkan Elaine?

Ibu Dave tertawa dan berkata, "Oh Ha ha, kamu tertarik dengan uang keluarga kami, Apakah kamu ingin mewarisi harta keluarga kami dengan anak haram itu?! Aku seharusnya mendengarkan Dave dan membiarkannya menikahi Jenny!"

"Jenny kecuali sumsum tulangmu, tidak kalah dengannmu ?! Betapa bodohnya aku! Ketiga putraku meninggal karena kanker, aku terlalu takut sampai mengundang srigala masuk ke rumah! Dave sekarang tidak apa-apa, tidak menderita kanker, tapi dia sudah mau mati karena disiksa oleh kamu! "

Elaine memegang tangan Reece, dan secara otomatis mengencangkannya, Wajahnya memutih sesaat, Dia mengencangkan bibirnya, tetapi tidak terlihat ada cahaya di pupil matanya.

Mata Reece penuh dengan air mata, Dia meruncingkan mulutnya dan mengangkat suaranya untuk membalas:

"Nenek, mamaku tidak menyakiti papa, mamaku tidak menyiksa papa!"

Kata-kata Reece menyakiti hati Ibu Dave.

Putranya sedang berdarah di ruang kerja karena Elaine, tetapi dia tidak dapat memanggil dokter!

Sekarang malah anak Elaine berani mengatakan didepan mukanya kalau Elaine tidak membahayakan Dave?

Kalau itu bukan karena Elaine? Apakah putranya pantas mendapatkan siksaan papanya?

Ibu Dave bernapas tidak karuan, lima jarinya mengepal, benci sampai mengertakkan gigi!

Jika ini dalam situasi normal, Reece dan Ibu Dave memang tidak pernah ada pembicaraan apa-apa, Hanya saja kenapa pada saat Dace sedang dicambuk papanya, anak ini malah menaikkan suaranya kepada dia!

Dia sekarang sangat membenci Elaine dan Reece!

"Kamu itu anak haram, tahu apa kamu ?!"

Dengan wajah muram, Ibu Dave menegur Reece.

Keagungan dan kekuasaan keluarga Bo telah terbentuk selama bertahun-tahun di kota Tong, Ibu Dave benar-benar sangat marah, bocah kecil seperti Reece mana bisa ngerti?

Tubuh Reece langsung menyusut, Awalnya, hanya satu tangannya memegang Elaine dan sekarang dengan dua tangannya.

Wajah Elaine hanya sedikit pucat, karena kata-kata Ibu Dave tadi, tiba-tiba berubah lebih pucat lagi, bibirnya bergetar, mengungkapkan emosi nyata terkubur di bawah ekspresi tenangnya.

Elaine mendongak, matanya terlihat sangat dingin.

"mama, Reece hanya seorang anak kecil, dia tidak mengerti apa-apa, Itu bukan salahnya, Jadi, apakah boleh, jangan panggil dia “anak haram” lagi.

Begitu Elaine selesai mengatakan itu, Nia mencibir.