Pergilah Suamiku - Bab 165 Malam Ini Hujan Deras
Dave berpikiran buruk sambil menatap tajam ke Elaine dengan tatapan mata yang semakin lama semakin muram!
Dia benar-benar sakit bila dia meragukan dirinya sendiri ada hubungan dengan anak Elaine. Meskipun anak itu memanggilnya ‘ayah’, tetap saja anak penghancur itu tidak akrab dengannya!
Benar-benar sedikitpun tidak ada kemungkinan kalau anak itu adalah putrinya!
Melakukan tes DNA sialan, begitu kembali langsung menyalakan api untuk membakar sekumpulan rambut di kepala itu!
Calen yang berdiri di kerumunan itu, sudut bibirnya terangkat. Ketika tatapan matanya tertuju ke Elaine, matanya memperlihatkan cahaya kebahagiaan.
Calen memutar bola matanya lalu tersenyum dan berkata, “Kuil leluhur yang tempatnya besarnya hanya segini. Elaine adikku, putrimu jangan-jangan sudah turun gunung sendiri! Kalau memang begitu nantinya tamparan di Dave ini bukannya sia-sia saja!”
Gerakan Ibu Bo pun terhenti sejenak lalu tanpa sadar dia menatap ke wajah Dave.
Kulit Dave putih, Yonas tidak mengurangi kekuatannya sama sekali ketika menampar Dave tadi. Bekas merah di wajah Dave itu lebih sangat parah dibandingkan yang di wajah Calen!
Ibu Bo pun merasa kasian dengan anaknya!
Putranya, Ibu Bo padahal biasanya tidak tega untuk bicara keras kepada putranya. Pada awalnya, hubungan dan atmosfir Yonas dan Dave juga tidaklah setegang ini!
Sejak Elaine menikah dan masuk ke dalam keluarga ini, mereka dan keluarga ini jadi berubah!
Semua ini karena Elaine si perusak kebahagiaan!
Ibu Bo melirik tajam ke Elaine, sedangkan Elaine tidak mengangkat pandangannya sedikitpun. Eline Elaineg sekarang hanya ingin segera menemukan Reece. Bagaimana orang lain melihatnya, dia cuek dan tidak peduli!
Elaine tidak memedulikan Calen yang berniat memperburuk keadaan. Elaine hanya menuturkan satu kata dengan sangat dinginnya ke Calen, “Minggir!”
Ekspresi wajah Calen membeku, dalam hati dia sangat membenci Elaine karena tidak menghormatinya sedikitpun.
Calen pun minggir ke samping dan memandangi Elaine sambil menggertakkan gigi.
Dia tidak bicara sembarangan, di saat seperti ini, Bos Kikinmereka mungkin telah membawa anak haram itu kembali ke rumah. Meskipun Elaine mencarinya di sini sampai tiga tahun pun, juga belum tentu bisa menemukan Reece!
Baru saja Elaine berjalan dua langkah tiba-tiba seorang pelayan berkata dengan bingungnya, “Tuan, Observatorium Meteorologi baru saja mengumumkan kalau hari ini hujan deras...”
Ucapan ini bagaikan guntur mengejutkan di daratan, yang meledak begitu saja di benak Elaine.
Elaine tanpa sadar langsung mendongak dan menatap langit, ditutupi oleh pepohonan yang rimbun. Lingkungan tempat ini awalnya memang sudah gelap, entah sejak kapan ternyata langit sudah mendung dan kelihatannya memang akan segera turun hujan!
Calen panik, “Ayah, Kamu tahu kan kalau di belakang gunung pernah terjadi longsor. Cuaca hujan deras sangatlah berbahaya! Kita harus sudah turun gunung sebelum turun hujan!”
Yonas mengerutkan keningnya, dia memeriksa laporan cuaca di ponselnya, apa yang dikatakan pelayan itu memang benar.
Umur gunung itu cukup tua, tangga sudah berlumut. Jika belum turun gunung sebelum hujan maka meskipun tidak longsor, tapi jalanan pasti jadi sangat licin.
Ketika turun gunung, yang ada malah kemungkinan tergelundung dari atas gunung!
Memikirkan masalah besar dan penting, Yonas pun mulai mempertimbangan kemungkinan terburuknya sehingga dia pun memutuskan menyuruh semuanya untuk turun gunung dulu untuk menghindari resiko!
Hati Elaine dalam sekejap jadi sedingin es, dia rasanya hampir jadi gila.
Ini sudah bukanlah pertama kalinya Reece hilang, putrinya itu nyalinya ciut. Elaine benar-benar tidak berani memikirkan untuk membiarkan Reece sendirian kehujanan di gunung, nanti bagaimana jadinya dia ?!
Dia itu baru saja keluar dari rumah sakit!
“Tidak, aku tetap disini mencari Reece.”
Mata Elaine memerah dan bawah matanya sudah penuh air mata. Bahkan tenaga untuk melawan keluarga Bo saja, Elaine sudah tidak punya lagi. Hatinya saat ini hanya dipenuhi dengan panik dan keputusasaan yang rasanya hampir membuatnya gila.
“Kalau begitu biarkan saja dia tetap sendirian. Kan tidak mungkin membiarkan semua orang tinggal disini dan menemaninya mati ?” Dave menjulurkan lidah dan menekankan ke sudut bibirnya lalu bicara dengan santainya.
Yonas pun marah, “Anak tidak tahu diri, Jika bukan karena kamu yang membiarkan Reece hilang. Apa mungkin sampai terjadi masalah seperti ini?!”
Apa yang dimaksud dia membiarkan Reece hilang? Jika Reece patuh dan berdiam di sana, mana mungkin terjadi masalah sialan seperti ini yang harus dihadapi!
Ayah dan Elaine masih saja cari masalah, tetap saja menyalahkan masalah hilangnya Reece kepadanya?!
Dia terlihat punya sebegitu banyak waktukah, hanya untuk mencari masalah dengan Elaine?!
“Ayah, Apa yang dikatakan oleh Dave juga tidak ada salahnya. Datang kesini sembahyang untuk David Bo, sebagian besar pelayan di rumah juga ikut datang, jangan-jangan menurutmu putri Elaine adalah manusia, dan apa kami ini bukan?”
“Juga tidak bisalah hanya demi mencari putri Elaine lalu menyuruh kami semua terkurung mati di gunung ini!”
Calen tiba-tiba membantu bicara. Walaupun ketika Calen bicara, terdengar ada ketidaksukaan terhadap Elaine tapi apa yang dikatakannya juga tidak ada yang salah!
Kondisi sekarang ini, tidak ada satupun orang yang mau tetap tinggal dan membantu Elaine mencari Reece.
Ini mah apa bedanya dengan bermain-main dengan nyawa?!
Mendengar ini, Yonas semakin mengerutkan keningnya, menghela nafas dan berkata, “Elaine, jika tetap tinggal di gunung saat ini sangat berbahaya. Kita turun dulu dan baru mendiskusikan ini membantumu untuk merencanakan langkah selanjutnya untuk mencari putrimu!”
Warna wajah Elaine pun memudar, “Ayah, kamu juga bilang kan. Tetap tinggal di gunung sangatlah berbahaya! Aku tidak bisa hanya mengkhawatirkan keselamatanku sendiri, dan malah tidak memedulikan mati dan hidupnya Reece!”
“Kamu dan yang lain turun saja duluan. Aku harus tetap tinggal untuk lanjut mencari Reece.”
Penyakit yang diderita Reece masih sering kambuh. Jika tidak bisa menemukannya, Elaine juga tidak akan bisa tenang!
Yonas awalnya masih ingin membujuk Elaine, tapi dipotong oleh ucapan Dave, “Ayah, karena Direktur Qin sudah bilang tidak perlu memedulikannya, kalau begitu kita turun saja. Begitu banyak keselamatan orang-orang masa dibiarkan begitu saja, semua keselamatan orang-orang ini lebih berharga dibandingkan nyawa Elaine!”
Ucapan Dave Bo ini sudah menggambarkan kemarahannya yang memuncak!
Sudah cukup dia menghargai Elaine sampai sekarang, ucapan sudah dituturkan sampai sini, tetap saja Elaine tidak segera memanggil Reece keluar. Bukankah ini sama saja dia mau mengurung Dave mati di sini?!
Kalau memang begitu, yasudah cukup saja dengan dia mengabulkan keinginan Elaine ini!
Dave mengucapakan ucapan yang kejam dan sangat tidak enak didengar, Ekspresi wajah Yonas langsung berubah setelah mendengar ucapan ini, Yonas mengangkat kakinya dan langsung menendang tepat ke lutut Dave.
Rasa sakit yang menyakitkan datang dari kakinya, dan sosok Dave pun tertegun.
“Dasar kamu anak sial, aku benar-benar rasanya ingin sekali memukulimu sampai mati anak tidak berbakti!”
Yonas sudah mengulurkan tangan mau memukul tapi Ibu Bo tiba-tiba berdiri di depannya dan ekspresi wajahnya sangat muram sambil berkata, “Pukul saja! Jika hari ini kamu mau memukuli purtraku, kamu pukuli aku dulu sampai mati!”
“Bunuh saja ibu dan anak ini, dan bela saja menantumu yang baik itu!”
“Kamu!”
Yonas sangat marah, keluarga Bo ribut tidak karuan, satu persatu pelayan yang cukup lama mengabdi dan bekerja pada keluarga Bo mencoba menghentikan Yonas.
Jika ada orang yang bahagia melihat semua adegan ini, mungkin hanya satu orang saja yaitu Calen!
Yonas yang dibuat marah oleh Dave sampai matanya menggelap, Yonas pun menarik nafas sedalam-dalamnya beberapa kali lalu barulah dia mengulurkan tangannya menunjuk-nunjuk ke Dave sambil berkata, “Oke! Aku tidak akan memukulmu. Gunung ini sebesar ini, Elaine akan sulit untuk mencari Reece sendirian!”
“Biarkan anak durhaka ini tetap tinggal dan menemani Elaine mencari Reece bersama-sama!”
“Gunung ini begitu sangat berbahaya, sepuluh Elaine dan Reece ditambahkan saja itu tidak akan sebanding dengan putraku yang sangat berharga. Aku tidak setuju!”
Yonas melirik tipis ke Ibu Bo lalu berkata, “Pokoknya sudah diputuskan begini. Jika kamu tidak bersedia turun gunung, maka temani saja putramu tinggal disini!”
Elaine sudah pergi dari tadi mencari Reece ketika mereka mulai ribut tadi. Yonas menunjuk—nunjuk ke arah Elaine pergi dan membelalakkan matanya melotot ke Dave sambil berkata,
“Kamu masih tidak segera mengejarnya! Jika Reece benar-benar hilang dan tidak ditemukan. Maka nantinya kamu sendiri yang akan menyesal!”
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuSomeday Unexpected Love
AlexanderMenantu Hebat
Alwi GoLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Cold Wedding
MevitaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangPergilah Suamiku×
- Bab 1 Matilah
- Bab 2 Kematian Elaine
- Bab 3 Tiga Tahun Kemudian
- Bab 4 Ibu, Apa itu Selingkuh
- Bab 5 Selingkuhan Suamimu
- Bab 6 Cindy Adik Saya yang Sangat Akrab
- Bab 7 Aku Memberi Kamu Dua jam
- Bab 8 Reputasimu Hancur
- Bab 9 Anak Haram
- Bab 10 Aku Hamil
- Bab 11 Anak Di Perutmu Milik Siapa
- Bab 12 Hatiku Sakit Melihatnya
- Bab 13 Pakaian Dalam
- Bab 14 Ditentukan Elaine
- Bab 15 Bonus Yang Tidak Pantas
- Bab 16 Besok Tidak Perlu Datang Kerja
- Bab 17 Pemilik perusahaan ini bermarga Bo, bukan Lu!
- Bab 18 Saling Berpelukan
- Bab 19 Elaine Memeluk Pria Lain
- Bab 20 Kamu Yakin Masih Mau Makan?
- Bab 21 Istri Sepupumu Loh!
- Bab 22 Dave, Kamu Belum Cukup Buat Onar?
- Bab 23 Apakah Dia Mempertanyakan Moralnya?
- Bab 24 Muntah Bersama, Tapi Aku Karena Hamil
- Bab 25 Mengapa Mempersulit Seorang Wanita?
- Bab 26 Haruskah melapor ke polisi?
- Bab 27 Memang Istrimu Yang Dipatahkan Kakinya
- Bab 28 Dia Mengkhawatirkan Elaine ?
- Bab 29 Hasil Tes DNA
- Bab 30 Reece Mungkin Benar Anakmu
- Bab 31 Ibumu sudah Meninggal? Sampai Sekarang Masih Belum Datang?
- Bab 32 Kamu Selingkuhan Ibu Anak Ini?
- Bab 33 Apakah Papa Tidak Menyukai Aku?
- Bab 34 Papa Sayang Reece, Lebih-lebih Sayang Mama
- Bab 35 Kamu Pasti Akan Kembali
- Bab 36 Papa Mengatakan Reece Anak Haram?
- Bab 37 Papa, Boleh Mulai Makan!
- Bab 38 Mama Bilang Telur Bergizi
- Bab 39 - Kamu Jangan Menganggu Aku!
- Bab 40 Bertengkar Di Atas Ranjang
- Bab 41 Tante Dikoran Disebut Pelakor
- Bab 42 Pergi Mengambil Mayat
- Bab 43 Akting Apa?!
- Bab 44 Kalau Punya Nyali Cari Dave Nyatakan Cinta!
- Bab 45 Sudah Sakit Begini, Masih Panggil Namanya?
- Bab 46 Presiden Direktur Bo, apa yang baru saja kamu lakukan?
- Bab 47 Kenapa Dia Mau Pergi ?!
- Bab 48 Mengapa Tahu Kata Sandi Ponselku?
- Bab 48 Kehilangan Reece
- Bab 50 Bukan Pertama Kali Kehilangan Reece
- Bab 51 Panggilan yang terakhir
- Bab 52 Jangan Cari Masalah Untuk Dirimu Kalau Kamu Tidak Jemput
- Bab 53 Menunggunya Datang Memohon!
- Bab 54 Katakan Kamu Murahan Maka Aku Akan Meminjamkannya!
- Bab 55 Dia Khawatir Pada Elaine? Bagaimana Mungkin!
- Bab 56 Apakah Ia Idiot?Kenapa Mengejar?
- Bab 57 Aku Adalah Istri Dave Bo
- Bab 58 Berbahaya!
- Bab 59 Elaine Itu Siapa, Apa Pantas Dia Menggendongnya?
- Bab 60 Bekas Luka Yang Mengerikan
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (1)
- Bab 61 Menebus Dosa Bukan Berarti Dia Harus Mati (2)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (1)
- Bab 62 Papa, Apakah Kamu Sangat Hebat Berkelahi (2)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (1)
- Bab 63 Papa Tolong Jangan Memukul Reece (2)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (1)
- Bab 64 Menjaga Putrimu Di Rumah? (2)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (1)
- Bab 65 Dia Memanjakan Elaine ? (2)
- Bab 66 Papa, Jangan Pukul Aku, Oke? (1)
- Bab 66 Ayah, Jangan Pukul Aku (2)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (1)
- Bab 67 Apakah Mama Sedang Bertengkar Dengan Papa? (2)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (1)
- Bab 68 Tidak Perlu Kamu Bilang, Aku Juga Akan Pergi! (2)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (1)
- Bab 69 Di Forum Internet Terdapat Biodatamu (2)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (1)
- Bab 70 Sampai Jumpa Hari Senin (2)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (1)
- Bab 71 Apakah Mama Berkelahi Dengan Orang Lain (2)
- Bab 72 Papa Bilang Jenny Adalah Pacarnya (1)
- Bab 72 Papa Bilang, Jenny Adalah Pacarnya (2)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (1)
- Bab 73 Mama, Aku Tidak Mau Pergi Sekolah (2)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (1)
- Bab 74 Aku Akan Minta Maaf Dengan Si Gendut (2)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (1)
- Bab 75 Direktur Qin Mau Meminta Bantuan Dariku? (2)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (1)
- Bab 76 Melakukan Kekerasan Di Malam Hari (2)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (1)
- Bab 77 Mama Selama Ini Membohongiku (2)
- Bab 78 Diinjak (1)
- Bab 78 Diinjak (2)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (1)
- Bab 79 Bertiga Seperti Keluarga (2)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (1)
- Bab 80 Papamu Banyak Sekali ! (2)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Ini Istri Siapa ! (1)
- Bab 81 Jangan Lupa Kamu Istrinya Siapa (2)
- Bab 82 Mengancammu Seperti Ini, Sudah Kulakukan Tiga Tahun Yang Lalu (1)
- Bab 82 Jika Ingin Mengancammu, Tiga Tahun Yang Lalu Aku Sudah Melakukannya (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (1)
- Bab 83 Direktur Elaine Pintar Menyapa (2)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(1)
- Bab 84 Apakah Kamu Mau Bertemu Kakek Nenekmu ?(2)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (1)
- Bab 85 Kusarankan Lebih Baik Kamu Pergi Kerja! (2)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kau Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 86 Menyiksa Istri, Apakah Kamu Ingin Aku Mentertawakanmu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (1)
- Bab 87 Mengapa Aku Harus Cemburu? (2)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (1)
- Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (2)
- Bab 89 Bantu Aku Menghubungi Kakak Ipar (1)
- Bab 89 Membantu Menghubungi Istri Kakak (2)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (1)
- Bab 90 Waktu Tuan William yang Berharga (2)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh ! (1)
- Bab 91 Rapat Tertutup! Bahkan Sampai Subuh! (2)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (1)
- Bab 92 Bisakah Kamu Tidak Mengganggu Mama Lagi (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 93 Dia, Elaine,Baru adalah Target Semua Orang (2)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (1)
- Bab 94 Hanya Bujuk Lelaki Tua Saja, Apa Hebatnya ?! (2)
- Bab 95 Para Ipar (1)
- Bab 95 Para Ipar (2)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga?! (1)
- Bab 96 Karena Sumsum Tulangmu Berharga ?! (2)
- Bab 97 Emangnya Siapa Dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (1)
- Bab 97 Emangnya Siapa dia, Apa Pantas Aku Mohon Padanya? (2)
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa?
- Bab 98 Mama, Apakah Kakek Benar-benar Sedang Memukul Papa? (2)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (1)
- Bab 99 Nenek, Mamaku Bukan Pembawa Bencana (2)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (1)
- Bab 100 Ma, Aku Selalu Menghormatimu (2)
- Bab 101 Nenek, Kamu Terlihat Lebih Cantik Daripada Mereka Semua
- Bab 102 Aku Tidak Punya Anak Sebenar Ini
- Bab 103 Aku Sendiri Disalahkan Tidak Masalah, Tapi Reece Tidak Boleh
- Bab 104 Direktur Elaine apa yang anda lakukan disini? Menertawakanku?
- Bab 105 Aku Hanya Ingin Mendapatkan Janjimu
- Bab 106 Bahkan Jika Aku Dibunuh, Aku Tidak Akan Menuruti Keinginanmu!
- Bab 107 Aku Benar Seharusnya Membiarkanmu Mati Di Tangan Sopir Itu
- Bab 108 Nenek, Apa Kamu Tidak Sehat
- Bab 109 Dave, Aku Bisa Mengulur, Ibu Tidak Mampu
- Bab 110 Pa, Dave Tidak Menganiaya Istri!
- Bab 111 Tak Perlu Mengobatiku, Aku Tak Akan Mati!
- Bab 112 Dia Diam Dan Mengangguk
- Bab 113 Matanya mirip Dave
- Bab 114 Pada Saat Itu Dia Menikah Ke Keluarga Bo, Bukankah Demi Uang?
- Bab 115 Kamu Duduk Mendekat, Memberinya Makan
- Bab 116 Ini Adalah Rumahnya, Kenapa Dia Harus Pergi?
- Bab 117 Papa, Apakah Kamu Bermarga Bo?
- bab 118 Reece, Tidurlah Bersama Nenek
- Bab 119 Aku Demi Kebaikanmu
- Bab 120 Jenny
- Bab 121 Kenapa Dia Merasa Bersalah?
- Bab 122 Siapa Yang Menyuruh Bibi Zhang Masuk ?
- Bab 123 Jijik
- Bab 124 Akan Kuhancurkan Tanda Cintamu Dan Jenny!
- Bab 125 Mama, Hari Ini Aku Tidak Ingin Pergi ke Sekolah.
- Bab 126 Bertengkar Adalah Arti Benci dan Cinta
- Bab 127 Benar! Aku Adalah Aktor Dadakan
- Bab 128 Dengan Nama Menyiksa Istri Ini Saja, Dia Harus Bercerai Tanpa Meminta Apapun
- Bab 129 Kenapa, Kamu Sangat Memuja Elaine?
- Bab 130 Wanita Itu Menutup Teleponnya?!
- Bab 131 Direktur Qin Tidak Bermaksud Menjelaskan Masalah Video Kepadaku ?
- Bab 132 Harusnya Ayahku Mengaturkan Jabatan Direktur Keuangan Untukmu !
- Bab 133 Dia Tetap Saja Menyiapkan Segalanya Untuk Jenny Lin
- Bab 134 Aku Hampir Mengira Direktur Qin Adalah Pencuri
- Bab 135 Cowok Brengsek Mengubah Tingkah Lakunya
- Bab 136 Membawa Istri dan Anak Tercinta Ke Taman Bermain
- Bab 137 Hidup Papa !!!
- Bab 138 Bawa Kamu Makan Es Krim
- Bab 139 Nona Bo
- Bab 140 Mama, Sakit Perut...
- Bab 141 Aku Sengaja Memberi Anakmu Makan Tiga Mangkuk Es Krim
- Bab 142 Ayah dan Ibu Menemaniku Tidur
- Bab 143 Penampilannya Saat Mengancamnya, Sangat Tidak Asing
- Bab 144 Mimpi
- Bab 145 Presiden Bo, Kamu Tidak Ingin Mejelaskan Gunting Yang Ada Di Tanganmu Kah?
- Bab 146 Rekomendasi Tempat Tes DNA
- Bab 147 Dave, Apakah Aku Membicarakan Kakak Ipar?
- Bab 148 Hubungan Direktur Lu dengan Direktur Qin sangat dekat
- Bab 149 Elaine Orang Itu, Pantaskah Aku Mendapatkan Cambuk Kedua Kalinya?
- Bab 150 Hati-hati, Tidak Antar !
- Bab 151 Aku Sendiri Yang Tidak Hati-Hati Sehingga Sobek
- Bab 152 Jika Tidak Berbicara Dengan Baik, Dia Tidak Akan Tidur
- Bab 153 Harto Feng
- Bab 154 Dave, Aku Tidak Akan Mencintaimu Lagi
- Bab 155 Mengapa Papa Bisa Tidur Di Lantai
- BAB 156 Hari Peringatan Abang Ketiga
- Bab 157 Ayah, Ini Salahku
- Bab 158 Mata Ayah Sangat Tajam
- Bab 159 Apakah Ini Adalah Didikan Keluarga Shen
- Bab 160 Biarkan Reece Ikut Dengan Anak Nakal Ini
- Bab 161 Kenapa Dia Mau Membantu Elaine?
- Bab 162 Kamu tidak suka bermain petak umpet dengan ibumu?
- Bab 163 Dave, aku tidak ingin mengancammu!
- Bab 164 Reece Qin Tidak Disini !
- Bab 165 Malam Ini Hujan Deras
- Bab 166 Kelihatannya Direktur Qin Kecanduan Berakting
- Bab 167 Dave, Aku Sudah Menyesal
- Bab 168 Elaine, Aku Sengaja Jatuh Ke Air
- Bab 169 Kembali Padamu?
- Bab 170 Reece Sudah Ditemukan
- Bab 171 Bajingan Itu Yang Telah Menyebabkan Semua Ini
- Bab 172 Dave, Jalan Ini Berbahaya
- Bab 173 Apakah Dia Khawatir Tentang Elaine?
- Bab 174 Elaine Sudah Mati?
- Bab 175 Gunung Longsor
- Bab 176 Yang Mana Obat Hemostatik
- Bab 177 Apa Kamu Tunggu Orang Cari Kesempatan?
- Bab 178 Dia Memiliki Banyak Pria
- Bab 179 Masuk Gunung Menyelamatkan Orang
- Bab 180 Demam Tinggi
- Bab 181 Kamu Temani Dia Saja
- Bab 182 Tidak Ingin Membiarkan Elaine Meninggal
- Bab 183 Dasar Ucapan Sial Dari Mulut Elaine
- Bab 184 Dave, Kamu Jangan Salahkan Aku
- Bab 185 Putraku, Belum Turun Gunung!
- Bab 186 Wanita Yang Pantas Mati Ini!
- Bab 187 Dave Sengaja Meninggalkan Elaine
- Bab 188 Elaine, Dave Ingin Membunuhmu!
- Bab 189 Reece Masih Di Rumah Lama Menunggumu
- Bab 190 Papa Menarik Tim Pencarian Dan Penyelamatan
- Bab 191 Elaine Berencana Membunuh Adik Keempat
- Bab 192 Binatang Itu Mencoba Membunuh!
- Bab 193 Biarkan Mereka Naik Gunung Dan Mencari Dave
- Bab 194 Qin Yan diselamatkan?
- Bab 195 Menyatukan Keluarga Kalian Bertiga
- Bab 196 Dave, Aku Harap Kamu Mati !
- Bab 197 Elaine Masih Istriku!
- Bab 198 Aku Satu-Satunya Pewaris Tunggal Keluarga Bo
- Bab 199 Berhenti!
- Bab 200 Lain Kali Pura-Pura Mati, Tunjukkan Trik Yang Baru
- Bab 201 Pembunuhan Itu Ilegal
- Bab 202 Wajah Direktur Qin Hari Ini Sangat Cantik
- Bab 203 Membunuh Sandera?
- Bab 204 Dave, Aku Hanya Punya Reece
- Bab 205 Aku Ingin Disini Menemani Reece
- Bab 206 Kerja Dengan Rapi
- Bab 207 Sistemnya Buruk
- Bab 208 Aku Pergi Denganmu
- Bab 209 Reece Maaf, Ibu Terlambat
- Bab 210 Predir Bo Punya Uang, Begitu Pelit
- Bab 211 100 Miliar Untuk Membeli Nyawa Seorang Anak
- Bab 212 Apakah Elaine Sedang Berpura-pura Lemah Di Depannya?
- Bab 213 Dipertanyakan Secara Terbuka
- Bab 214 Jika Kamu Menginginkan Seseorang Berlutut Padamu, Aku Saja Yang Berlutut Padamu
- Bab 215 Mama, Ada Suara Apa Di Luar
- Bab 216 Adik Ipar Keempat, Jangan Dengarkan Omong Kosong Anak Kecil
- Bab 217 Kamu Benar-benar Menggadaikan Rumah David?
- Bab 218 Dave Kejam
- Bab 219 Ternyata Yang Berkomunikasi Dengan Mereka Itu Wanita
- Bab 220 Seharusnya Aku Membiarkannya Ditimpa Batu Hingga Mati
- Bab 221 Ayah Ibu, Apakah Kalian Bertengkar ?
- Bab 222 Untuk Apa Panggil Dokter
- Bab 223 Begitu Bodoh
- Bab 224 Masih Ada Orang Di Luar
- Bab 225 Elaine, Kamu Benar-Benar Terlalu Percaya Diri
- Bab 226 Ayah Akan Sakit Perut Jika Dia Tidak Makan
- Bab 227 Sandal Paman John
- Bab 228 Dave, Kami Harus Istirahat
- Bab 229 Aku Pergi Cari Reece
- Bab 230 Menggunakan Alasan Pekerjaan Untuk Keperluan Pribadi
- Bab 231 Dave, Apa Maksudmu?
- Bab 232 Kenapa, Main Trik?
- Bab 233 Mau!
- Bab 234 Berniat Mencari Pria Lain?!
- Bab 235 Tamu Intim yang Tak Terhitung
- Bab 236 Berpura-Pura Lagi Dengan Dia
- Bab 237 Jam Kerja
- Bab 238 Apakah Tidur Di Jam Yang Salah ?
- Bab 239 Dipaksa Minum
- Bab 240 Dave Datang Melakukan Tes DNA !
- Bab 241 Kemampuan Minum Direktur Elaine Kami Tidak Terlalu Baik
- Bab 242 Apa Kamu Menganggap Semua Laki - laki Di Dunia Ini Sama Butanya Dengan Kamu ?