Pergilah Suamiku - Bab 165 Malam Ini Hujan Deras

Dave berpikiran buruk sambil menatap tajam ke Elaine dengan tatapan mata yang semakin lama semakin muram!

Dia benar-benar sakit bila dia meragukan dirinya sendiri ada hubungan dengan anak Elaine. Meskipun anak itu memanggilnya ‘ayah’, tetap saja anak penghancur itu tidak akrab dengannya!

Benar-benar sedikitpun tidak ada kemungkinan kalau anak itu adalah putrinya!

Melakukan tes DNA sialan, begitu kembali langsung menyalakan api untuk membakar sekumpulan rambut di kepala itu!

Calen yang berdiri di kerumunan itu, sudut bibirnya terangkat. Ketika tatapan matanya tertuju ke Elaine, matanya memperlihatkan cahaya kebahagiaan.

Calen memutar bola matanya lalu tersenyum dan berkata, “Kuil leluhur yang tempatnya besarnya hanya segini. Elaine adikku, putrimu jangan-jangan sudah turun gunung sendiri! Kalau memang begitu nantinya tamparan di Dave ini bukannya sia-sia saja!”

Gerakan Ibu Bo pun terhenti sejenak lalu tanpa sadar dia menatap ke wajah Dave.

Kulit Dave putih, Yonas tidak mengurangi kekuatannya sama sekali ketika menampar Dave tadi. Bekas merah di wajah Dave itu lebih sangat parah dibandingkan yang di wajah Calen!

Ibu Bo pun merasa kasian dengan anaknya!

Putranya, Ibu Bo padahal biasanya tidak tega untuk bicara keras kepada putranya. Pada awalnya, hubungan dan atmosfir Yonas dan Dave juga tidaklah setegang ini!

Sejak Elaine menikah dan masuk ke dalam keluarga ini, mereka dan keluarga ini jadi berubah!

Semua ini karena Elaine si perusak kebahagiaan!

Ibu Bo melirik tajam ke Elaine, sedangkan Elaine tidak mengangkat pandangannya sedikitpun. Eline Elaineg sekarang hanya ingin segera menemukan Reece. Bagaimana orang lain melihatnya, dia cuek dan tidak peduli!

Elaine tidak memedulikan Calen yang berniat memperburuk keadaan. Elaine hanya menuturkan satu kata dengan sangat dinginnya ke Calen, “Minggir!”

Ekspresi wajah Calen membeku, dalam hati dia sangat membenci Elaine karena tidak menghormatinya sedikitpun.

Calen pun minggir ke samping dan memandangi Elaine sambil menggertakkan gigi.

Dia tidak bicara sembarangan, di saat seperti ini, Bos Kikinmereka mungkin telah membawa anak haram itu kembali ke rumah. Meskipun Elaine mencarinya di sini sampai tiga tahun pun, juga belum tentu bisa menemukan Reece!

Baru saja Elaine berjalan dua langkah tiba-tiba seorang pelayan berkata dengan bingungnya, “Tuan, Observatorium Meteorologi baru saja mengumumkan kalau hari ini hujan deras...”

Ucapan ini bagaikan guntur mengejutkan di daratan, yang meledak begitu saja di benak Elaine.

Elaine tanpa sadar langsung mendongak dan menatap langit, ditutupi oleh pepohonan yang rimbun. Lingkungan tempat ini awalnya memang sudah gelap, entah sejak kapan ternyata langit sudah mendung dan kelihatannya memang akan segera turun hujan!

Calen panik, “Ayah, Kamu tahu kan kalau di belakang gunung pernah terjadi longsor. Cuaca hujan deras sangatlah berbahaya! Kita harus sudah turun gunung sebelum turun hujan!”

Yonas mengerutkan keningnya, dia memeriksa laporan cuaca di ponselnya, apa yang dikatakan pelayan itu memang benar.

Umur gunung itu cukup tua, tangga sudah berlumut. Jika belum turun gunung sebelum hujan maka meskipun tidak longsor, tapi jalanan pasti jadi sangat licin.

Ketika turun gunung, yang ada malah kemungkinan tergelundung dari atas gunung!

Memikirkan masalah besar dan penting, Yonas pun mulai mempertimbangan kemungkinan terburuknya sehingga dia pun memutuskan menyuruh semuanya untuk turun gunung dulu untuk menghindari resiko!

Hati Elaine dalam sekejap jadi sedingin es, dia rasanya hampir jadi gila.

Ini sudah bukanlah pertama kalinya Reece hilang, putrinya itu nyalinya ciut. Elaine benar-benar tidak berani memikirkan untuk membiarkan Reece sendirian kehujanan di gunung, nanti bagaimana jadinya dia ?!

Dia itu baru saja keluar dari rumah sakit!

“Tidak, aku tetap disini mencari Reece.”

Mata Elaine memerah dan bawah matanya sudah penuh air mata. Bahkan tenaga untuk melawan keluarga Bo saja, Elaine sudah tidak punya lagi. Hatinya saat ini hanya dipenuhi dengan panik dan keputusasaan yang rasanya hampir membuatnya gila.

“Kalau begitu biarkan saja dia tetap sendirian. Kan tidak mungkin membiarkan semua orang tinggal disini dan menemaninya mati ?” Dave menjulurkan lidah dan menekankan ke sudut bibirnya lalu bicara dengan santainya.

Yonas pun marah, “Anak tidak tahu diri, Jika bukan karena kamu yang membiarkan Reece hilang. Apa mungkin sampai terjadi masalah seperti ini?!”

Apa yang dimaksud dia membiarkan Reece hilang? Jika Reece patuh dan berdiam di sana, mana mungkin terjadi masalah sialan seperti ini yang harus dihadapi!

Ayah dan Elaine masih saja cari masalah, tetap saja menyalahkan masalah hilangnya Reece kepadanya?!

Dia terlihat punya sebegitu banyak waktukah, hanya untuk mencari masalah dengan Elaine?!

“Ayah, Apa yang dikatakan oleh Dave juga tidak ada salahnya. Datang kesini sembahyang untuk David Bo, sebagian besar pelayan di rumah juga ikut datang, jangan-jangan menurutmu putri Elaine adalah manusia, dan apa kami ini bukan?”

“Juga tidak bisalah hanya demi mencari putri Elaine lalu menyuruh kami semua terkurung mati di gunung ini!”

Calen tiba-tiba membantu bicara. Walaupun ketika Calen bicara, terdengar ada ketidaksukaan terhadap Elaine tapi apa yang dikatakannya juga tidak ada yang salah!

Kondisi sekarang ini, tidak ada satupun orang yang mau tetap tinggal dan membantu Elaine mencari Reece.

Ini mah apa bedanya dengan bermain-main dengan nyawa?!

Mendengar ini, Yonas semakin mengerutkan keningnya, menghela nafas dan berkata, “Elaine, jika tetap tinggal di gunung saat ini sangat berbahaya. Kita turun dulu dan baru mendiskusikan ini membantumu untuk merencanakan langkah selanjutnya untuk mencari putrimu!”

Warna wajah Elaine pun memudar, “Ayah, kamu juga bilang kan. Tetap tinggal di gunung sangatlah berbahaya! Aku tidak bisa hanya mengkhawatirkan keselamatanku sendiri, dan malah tidak memedulikan mati dan hidupnya Reece!”

“Kamu dan yang lain turun saja duluan. Aku harus tetap tinggal untuk lanjut mencari Reece.”

Penyakit yang diderita Reece masih sering kambuh. Jika tidak bisa menemukannya, Elaine juga tidak akan bisa tenang!

Yonas awalnya masih ingin membujuk Elaine, tapi dipotong oleh ucapan Dave, “Ayah, karena Direktur Qin sudah bilang tidak perlu memedulikannya, kalau begitu kita turun saja. Begitu banyak keselamatan orang-orang masa dibiarkan begitu saja, semua keselamatan orang-orang ini lebih berharga dibandingkan nyawa Elaine!”

Ucapan Dave Bo ini sudah menggambarkan kemarahannya yang memuncak!

Sudah cukup dia menghargai Elaine sampai sekarang, ucapan sudah dituturkan sampai sini, tetap saja Elaine tidak segera memanggil Reece keluar. Bukankah ini sama saja dia mau mengurung Dave mati di sini?!

Kalau memang begitu, yasudah cukup saja dengan dia mengabulkan keinginan Elaine ini!

Dave mengucapakan ucapan yang kejam dan sangat tidak enak didengar, Ekspresi wajah Yonas langsung berubah setelah mendengar ucapan ini, Yonas mengangkat kakinya dan langsung menendang tepat ke lutut Dave.

Rasa sakit yang menyakitkan datang dari kakinya, dan sosok Dave pun tertegun.

“Dasar kamu anak sial, aku benar-benar rasanya ingin sekali memukulimu sampai mati anak tidak berbakti!”

Yonas sudah mengulurkan tangan mau memukul tapi Ibu Bo tiba-tiba berdiri di depannya dan ekspresi wajahnya sangat muram sambil berkata, “Pukul saja! Jika hari ini kamu mau memukuli purtraku, kamu pukuli aku dulu sampai mati!”

“Bunuh saja ibu dan anak ini, dan bela saja menantumu yang baik itu!”

“Kamu!”

Yonas sangat marah, keluarga Bo ribut tidak karuan, satu persatu pelayan yang cukup lama mengabdi dan bekerja pada keluarga Bo mencoba menghentikan Yonas.

Jika ada orang yang bahagia melihat semua adegan ini, mungkin hanya satu orang saja yaitu Calen!

Yonas yang dibuat marah oleh Dave sampai matanya menggelap, Yonas pun menarik nafas sedalam-dalamnya beberapa kali lalu barulah dia mengulurkan tangannya menunjuk-nunjuk ke Dave sambil berkata, “Oke! Aku tidak akan memukulmu. Gunung ini sebesar ini, Elaine akan sulit untuk mencari Reece sendirian!”

“Biarkan anak durhaka ini tetap tinggal dan menemani Elaine mencari Reece bersama-sama!”

“Gunung ini begitu sangat berbahaya, sepuluh Elaine dan Reece ditambahkan saja itu tidak akan sebanding dengan putraku yang sangat berharga. Aku tidak setuju!”

Yonas melirik tipis ke Ibu Bo lalu berkata, “Pokoknya sudah diputuskan begini. Jika kamu tidak bersedia turun gunung, maka temani saja putramu tinggal disini!”

Elaine sudah pergi dari tadi mencari Reece ketika mereka mulai ribut tadi. Yonas menunjuk—nunjuk ke arah Elaine pergi dan membelalakkan matanya melotot ke Dave sambil berkata,

“Kamu masih tidak segera mengejarnya! Jika Reece benar-benar hilang dan tidak ditemukan. Maka nantinya kamu sendiri yang akan menyesal!”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu