Pergilah Suamiku - Bab 88 Pilih Aku Atau Dia? (2)

Dalam tiga tahun terakhir, berita tentang Dave terus berlanjut tanpa berhenti, dan ada skandal pelecehan istri di pagi hari, jadi mereka semua tidak menghubungkan Reece dengan Elaine, hanya mengira bahwa Reece adalah anak tidak sah dari Dave……

Dave membawa Reece menuju lift khusus untuknya, berita di Koran, datang seperti angin, dan berubah dengan cepat!

Pria tersebut juga tidak membedakan orang-orang yang ada di perusahaan, ia langsung membawa Reece .

Dia membawa Reece menuju lantai atas kantor presiden, begitu pintu terbuka, Dave melihat William yang duduk di posisinya bermain ponsel!

Pria itu mengerutkan alisnya, tetapi sebelum sempat dia berbicara, William yang mendengar suara langkah kakinya, menengadahkan kepala menatapnya.

Melihat gadis kecil yang di gandeng Dave, William tidak tahan lagi, ia tertawa, berkata: “Dave, apakah kamu memukul Elaine sampai sekarat, jadi sekarang kau harus menjaga anakmu sendiri? Hahaha……”

Alis Dave berkerut dalam, belum sempat ia membuka suara, Reece sudah membuka mulut menentang: “Mamaku bilang, Papa tidak memukulnya! Paman jangan bicara sembarangan!”

William menurutinya dan mengangguk sambil tertawa, dia datang dari arah meja kerja, dan menepuk-nepuk kepala belakang Reece dengan tangannya san berkata dengan suara pelan: “Baik, baik, Papamu adalah orang baik, dia tidak memukul Mamamu!”

Sambil berkata, ia menolehkan pandangan ke arah Dave, berusaha menampilkan ekspresi se-serius mungkin, tapi pandangan menggoda dalam matanya semakin terlihat jelas.

Dave melihat William dengan kejam, berkata dengan suara rendahnya: “Sudah! Katakan yang sebenarnya, ada apa mencariku?”

William duduk di sofa di kantor dan meletakkan satu tangan di sandaran tangan sofa, suaranya rendah dan tenang: "Bukankah kamu memintaku untuk menyelidiki identitas TINA sebelumnya? Aku datang ke sini untuk memberitahu kamu, tidak dapat diselidiki!"

Saat TINA berkata ingin menyebarkan berita ini, Dave meminta William untuk menyelidikinya.

Dua tahun yang lalu, TINA menghancurkan hati Jenny yang telah susah payah ia perbaiki, membuat hidupnya untuk sekali lagi kembali ke saat sebelum menemukan Jenny , dari awal Dave sudah membenci TINA setengah mati.

Saat pertama kali ia tidak memiliki persiapan apa-apa, kali ini ia sengaja menyuruh William mengawasinya, tapi masih saja tidak berhasil menyelidiki apapun.

Dave menatap William sedikit terkejut, ia mengulurkan tangannya, berkata: “Alamat IP skandal unggahan TINA ada di warnet kecil dekat kota, banyak orang yang datang dan pergi, sehingga tidak bisa dipastikan siapa itu!"

Dave mengangguk, TINA sudah menyinggung banyak orang di lingkungan ini, dia tidak mau membuka identitas aslinya, bisa dimengerti!

Ujung lidah pria itu menyentuh sudut bibirnya, dan matanya bersinar dingin.

William menatapnya dan bertanya sambil tersenyum: "Apakah kamu menyinggung seseorang baru-baru ini?"

Sinar matahari di belakang tirai membias dari celah, melalui bulu mata panjang dan lebat pria itu, pupil hitam pria itu berubah menjadi cokelat.

Udara mengikuti pertanyaan William, ia membeku beberapa saat.

Tatapan Dave tertuju pada tubuh William, dengan wajah tanpa ekspresi, tetapi dingin dan berat tanpa alasan.

William: “……”

Dia merutuk, dan tertawa: “Benar juga, sikapmu yang seperti ini, pasti menyinggung orang setiap hari, bagaimana bisa mengingat semuanya.”

Walaupun Dave tidak puas dengan kata-katanya, tapi ada benarnya juga, ia kehabisan kata untuk menentangnya, Dave hanya menunduk dan bertanya: “Kamu sudah menyelidiki Elaine?”

Ketika ia bertanya, malah William yang terkejut, ia menggerakkan sudut bibirnya ke kiri dan ke kanan , berkata: “Bukan? Elaine sudah dipukul sampai seperti ini, kamu masih ragu apakah dia yang mengatur dan memainkan semuanya?”

Dave berdeham dingin.

William sudah menyepelekan kemampuan wanita itu!

Dia seperti tidak bisa dipukul mati, abadi!

Penyerbuan itu sangat parah, jika wanita lain pasti sudah terbaring lemah di ranjang rumah sakit dari awal, tetapi Elaine masih dapat merayu pria!

Dia mengulurkan tangan dan melepas jas tipisnya, dan menggantungnya di gantungan di belakang pintu kantor, suaranya rendah: "Untuk masalah merencanakan dan memainkan peran sendiri, dia sudah sering melakukannya."

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu