Pergilah Suamiku - Bab 162 Kamu tidak suka bermain petak umpet dengan ibumu?

Dave menyipitkan matanya dan menatap Calen.

"Ayah!"

Begitu Reece melihat Dave, dia berlari mendekat ke arah Dave dan memegang jari telunjuknya Dave dengan erat.

Dave terlalu malas untuk bertanya lebih banyak pada Calen, Selama Reece baik-baik saja, dan dia juga bisa bertanggung jawab dengan Elaine!

Dave meraih Reece dan berjalan menuju aula leluhur.

Orang-orang dari keluarga Bo belum lengkap, kegiatan ibadah belum bisa dimulai.

Untungnya, lokasi geografis aula leluhur bagus, Keempat sisi bangunan berventilasi baik dan tidak terlalu panas kalau berdiri di dalamnya.

Reece tidak tahu tempat apa ini, Sepasang tangan kecilnya memegang erat-erat celana Dave dan mengedipkan mata besarnya yang terlihat cerah dan menatap Dave.

Sepertinya dia takut akan ditinggalkan Dave lagi.

"Kapan ibu akan datang ke sini, ayah?"

Dave tidak meresponnya, dan ada rokok di antara ujung jarinya. Abu rokok berjatuhan di atas sepatu kulitnya yang mengkilap, Asap rokoknya terlihat bergulung-gulung, dan ekspresi di wajah Dave terlihat malas untuk merespon.

"Buat apa tanya melulu? Dia pasti akan datang ke sini sebentar lagi, gak mungkin kabur kok ?!"

Reece mengangguk antara mengerti tapi masih ragu, Dia melihat ke kiri dan ke kanan. Wajahnya terlihat penasaran: "Ayah, apa yang kita lakukan di sini?"

"Melihat pemandangan!"

Jawaban Dave bersifat umum, Seorang anak yang baru berusia tiga tahun, ketika dia diajak datang untuk menyembah David Bo, dipastikan anak ini akan mengajukan banyak pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya.

"Apakah aku boleh bermain game?"

Dave menatap Reece, main game?

Dia baru saja meninggalkan anak ini di lereng bukit, sekarang dia malah berani bermain game dengannya, sangat berani, Ini memang anak Elaine!

Cukup berani!

Sudut mata Dave sedikit naik, Tiba-tiba terbersit sebuah rencana di pikirannya.

"Ini tempat yang sangat besar, Bagaimana kalau kita bermain game dengan ibumu?"

Mata Reece langsung cerah dan bertanya dengan penuh semangat,

"Emangnya tidak apa-apa? Tapi ibu kan tidak ada di sini?"

"Dia akan segera datang!"

Bibir Dave terukir sebuah senyum yang misterius dan membawa Reece ke tempat rahasia.

Calen, setelah bertemu Reece, mulai memperhatikan ayah dan putrinya ini, dan melihat Dave membawa Reece ke tempat yang tak terurus. Dia tiba-tiba merasa mungkin ini adalah kesempatannya, Tanpa ragu, Calen mengangkat kakinya dan mulai mengikuti mereka.

Dave akhirnya menemukan sebuah tempat yang sepi dan tidak ada seorang pun disana, dia melepaskan tangan Reece dan berkata dengan suara rendah: "kamu tunggu di sini dan lihat apakah ibumu bisa menemukanmu apa tidak nanti! Jangan berlarian, mengerti? "

Reece bingung: "mengapa?"

"Apakah kamu tidak suka bermain petak umpet dengan ibu?"

"Tapi ibu menyuruhku tidak boleh berkeliaran! Ibu bilang dia akan sangat panik jika tidak bisa menemukanku!"

"Ayah, mari kita mainkan permainan yang tidak akan membuat ibu khawatir, oke?"

Dave tidak tahu kalau Reece pernah hilang, juga tidak tahu kalau Elaine pernah hampir gila karena dia tidak dapat menemukan Reece.

Mendengar kata-kata Reece, Dave pikir pasti ada yang tak beres dengan Elaine!

Apakah Elaine mengganggap putrinya banyak penggemar? Semua orang menyukainya, dan semua orang mendambakannya !?

Lucu!

Berani bilang ke Reece kalau Jenny itu pelakor, Jika tidak menakut-nakuti Elaine, hati Dave tidak akan puas, karena kemarahan dalam hatinya tidak bisa dia lampiaskan!

Dave mengangkat alisnya, dengan tidak sabar mengulurkan tangannya dan menepuk kepala Reece, berkata, "Hanya permainan saja, Ibu tidak akan panik tentang hal seperti itu! Jangan khawatir!"

"Jika tidak ada yang mendatangimu, Kamu jangan keluar, mengerti?"

Sesudah berpesan kepada Reece, Dave menyalakan sebatang rokok, berjalan kembali melalui jalan yang dia lalui tadi, dengan senyum datar di wajahnya.

Sebelumnya, Dave ingin membuat Elaine panik di rumah sakit, tetapi malah skandal penganiayan istri yang terbongkar keluar!

Kali ini, Dave ingin melihat bagaimana Elaine dapat menemukan putrinya tanpa bantuannya!

Dave menjentikkan abu rokok di ujung jarinya, Setelah beberapa langkah,

Dave bertemu Calen.

"Adik ke-empat."

Dave hanya memberinya pandangan samar. "Benar-benar kebetulan sekali ya, Aku bisa bertemu ipar ketiga sebanyak dua kali di sepanjang jalan!"

Wajah Calen sempat berubah, tapi kemudian ada senyum muncul di wajahnya: "Aku khusus datang untuk mencari kamu, Ayah dan Ibu bilang Elaine sudah dekat, jadi sudah bisa mulai ibadah untuk David Bo."

"Iya."

Dave menjawab dengan suara berat dan berjalan menuju ke aula leluhur. Calen berkata lagi, "P utrinya Elaine mana? Bukankah dia bersamamu tadi?"

"Untuk apa ipar ketiga tanya hal ini?"

Dave melirik Calen dengan malas-malasan, Matanya terlihat ogah-ogahan, tetapi tajam seperti dapat melihat tembus ke hati orang!

"Gak sih, hanya asal Tanya aja, bukankah Elaine sangat menjaga putrinya? Aku hanya khawatir nanti dia melihatmu tidak bersama putrinya nanti, dia akan marah denganmu?"

Dave mengangkat bibirnya: "jangan khawatir tentang ini, ipar ketiga, urus urusanmu sendiri baik-baik saja. Terutama rumah atas nama kakak ketiga, lebih baik secepatnya kamu tebus kembali!"

"Jangan sampai ketahuan Ibu, bahkan jika kamu mampu menjelaskannya sebaik apapun, kamu tidak akan bisa melindungi diri kamu sendiri!"

Senyum Calen terlihat membeku, ketika akan mengatakan sesuatu lagi, Ponsel di sakunya berdering.

Ketika ada yang menelepon saat ini, Calen tidak perlu lihat juga tahu siapa yang meneleponnya!

Dave membuang puntung rokoknya, dan kemudian menginjaknya dengan sepatu kilapnya, Dia dengan ringan mengingatkan Calen, "Ipar ketiga, Tuh telepon!"

"Yah, aku akan menerima telepon dulu, Kamu pulang dulu!"

Dave mengangguk dengan santai, dan berjalan pergi dengan kaki panjangnya.

Langkah kakinya Dave besar, tetapi Calen, hanya berdiri di tempat yang sama, wajahnya ditutupi sebuah lapisan bayangan, tiba-tiba menjadi gelap.

Calen melihat ke arah di mana Dave berjalan datang tadi, dan ada senyum dingin di wajahnya.

Gerakan Elaine sangat cepat, Ketika Dave tiba di aula leluhur, dia sudah ada di sana. Elaine menggenakan rok berwarna angsa kuning. Luka pada siku dan lututnya terlihat sudah membaik. Berdiri di antara orang banyak, itu seperti hujan musim semi, lembut dan menyegarkan mata orang yang melihatnya.

Melihat Dave, dia sedikit mengangkat roknya dan berlari.

"Di mana Reece?"

"Direktur Qin bertanya tentang putrinya sendiri, kenapa Tanya padaku? Apa tidak lucu tuh?"

Elaine malah tambah panik. "Dave, jangan bercanda. Jelas-jelas kamu bawa Reece datang bersama-sama ke aula leluhur ini. Aku juga sudah bertanya kepada yang lainnya tadi. Semua orang bilang kamu dengan Reece!"

"Di mana kamu menyembunyikannya?"

Sinar matahari yang jarang, menembus dedaunan yang berlapis-lapis, jatuh di wajah Dave, tetap saja tidak bisa membuat wajah Dave yang suram lebih terang.

Dia melirik Elaine dan menemukan bahwa tangannya mulai gemetar, sangat berlebihan!

Akting dan teknik pura-puranya Elaine semakin hari semakin hebat!

Bahkan sampai gerakan tubuh!

Dave benar-benar tidak tahu apakah harus mengaguminya atau mencibirnya!

"Direktur Qin, kalau kamu tidak dapat menemukan putrimu, lapor ke polisi! Apa gunanya mencari aku? "Mata Dave berbinar dengan senyum hambar:" tetapi anakmu baru saja hilang beberapa menit, aku khawatir pihak kepolisian tidak akan menerima kasus ini! "

Elaine mengangkat tangannya tiba-tiba, Dia mengulurkan tangan dan mencengkeram baju Dave dengan erat.

Karena cengkeraman Elaine, Kemeja putih Dave mulai terlihat kusut.

"Dave, Katakan di mana Reece berada! Hari ini adalah hari peringatan kematian saudara ketiga, Aku tidak mau ribut sampai kedengaran Ayah!"

"Reece adalah batas kesabaranku!"

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu