Pergilah Suamiku - Bab 149 Elaine Orang Itu, Pantaskah Aku Mendapatkan Cambuk Kedua Kalinya?

Tiba-tiba Dave berdiri, William tanpa sadar dikagetkan oleh tindakannya yang mendadak.

Melihat dia akan pergi, William menariknya : "Apa yang mau kamu lakukan?"

"Aku ke rumah sakit dulu!"

Dia mendorong William, emosinya bergejolak.

William mendengar perkataan ini, tersenyum oleh tindakan Dave, dia mengomel dengan suara rendah, berkata : " Dave, apakah kamu sedang mempermainkanku? Membangunkanku dari tempat tidur, sekarang kamu mau pergi lagi?!"

Dave menjilat sebentar ke sudut bibirnya, berkata dengan suara rendah : "Kamu tidak perlu sungkan! Minumlah yang banyak, tidak perlu mengurusku!"

"Apakah aku kekurangan uang untuk dua botol bir ini?" William tersenyum sinis, menatapnya beberapa saat dari atas ke bawah, bertanya dengan suara rendah: "Kenapa, Elaine dan John sedang bersama, kamu cemburu?"

Raut wajah Dave berubah, William pertama kali melihat emosinya yang begitu jujur, bagaikan takut dikaitkan hubungan dengan Elaine.

"William, kamu sudah kebanyakan minum, bicara lagi, aku akan menyuruh Elsa Xu untuk menjemputmu!"

William mendesah sinis, berkata sambil tersenyum: "Diam! Sejak kamu masuk, tidak berhentinya menelepon kakak ipar! Dave, bukan aku mau mengataimu, menarik perhatian orang, bukan begitu caranya......"

Guratan nadi di dahi Dave terlihat jelas.

Dia hanya berpikir untuk ke rumah sakit, mana ada waktu berdebat dengan William untuk hal-hal yang tidak penting di sini?

"Sore, ayah menelepon agar aku membawa Elaine dan putrinya kembali ke rumah lama!"

Raut wajah Dave yang suram bagaikan akan meneteskan air: "Gara-gara gosip pelecehan terhadap istri, aku dicambuk oleh Papa!"

"Aku tidak mengikuti perintahnya, jika nanti dipukul lagi bagaimana?"

William menggerakan sudut bibirnya, sudah mengenalnya begitu lama, ini pertama kalinya dia mengetahui, ternyata karakter Dave begitu arogannya.

"Orang seperti Elaine, apakah layak untukku mendapatkan cambuk kedua kalinya?"

Dave menjilat sebentar sudut bibirnya, tatapan matanya menjadi tegas.

Begitu dia selesai berbicara, mendorong William dan melangkah keluar.

Tidak terlihat sama sekali, setelah kepergiannya, William mengulurkan tangan memegang dagunya sambil tersenyum.

Sungguh menarik, hari ini Dave demi Elaine sudah menjelaskan untuk kedua kalinya!

Lagian jika pulang lagi, William juga belum tentu bisa tertidur, dia merapikan jasnya, mengikuti Dave keluar dari YeSe!

Bersiap ke rumah sakit melihat pertunjukan seru!

......

Rumah sakit.

Setelah John menutup telepon, melirik sekilas layar ponsel Elaine, ternyata nada dimatikan.

Ragu sesaat, John kemudian membalikan layar ponselnya dan menaruhnya di atas meja.

Ketika Elaine menggendong Reece keluar dari kamar mandi, John masih dalam posisi duduk.

Tidak tahu apakah karena malam itu dikagetkan oleh Dave, suhu tubuh Reece menjadi naik turun, seluruh tubuhnya berkeringat dingin.

Elaine takut dia masuk angin setelah terkena AC, setelah menutup telepon Dave, menggendong Reece ke kamar mandi, kemudian memandikannya.

Di tubuh Reece masih memakai rok tutu putih yang sebelumnya.

Sifatnya mengikuti Dave, sangat menyukai kebersihan, setelah mandi dikarenakan tidak memiliki pakaian ganti, seluruh mata pun memerah.

Setelah Elaine mengaturnya dengan baik, mengulurkan tangan untuk meraih ponselnya, John menghalanginya, berkata dengan suara pelan: "Tadi isi dari percakapan teleponmu dengan Dave aku sudah mendengarnya sedikit, laporan transaksi awal Pesona Residence aku sudah membantumu membuatnya, kamu beristirahatlah sebentar!"

Laporan transaksi pembukaan atas apartemen kecil seperti ini membiarkan direktur pemasaran dan direktur humas mengerjakannya secara bersama, sungguh sedikit menyia-nyiakan bakatnya.

!

Elaine hanya bisa menerimanya, tidak menolak.

Tubuh Elaine juga tidak begitu nyaman, ditambah lagi kemarin merawat Dave semalaman, dia sendiri sebenarnya sedikit demam.

Tetapi masih ada John, dia juga tidak enak berbaring tidur di ranjang!

"Kenapa kamu datang diwaktu begini?"

John melihat sebentar ke arah jam tangannya, berkata dengan nada pelan: "Departemen humas ada sedikit masalah, setelah menyelesaikannya sudah kemalaman, mendapat kabar darimu bawah Reece sedang sakit, karena sedikit tidak tenang, jadinya datang untuk menjenguk."

Di dalam hati Elaine ada perasaan yang berkecambuk.

Dia berharap Dave meluangkan waktu untuk menemani Reece, nyatanya menimbulkan banyak permasalahan lainnya, malahan kebalikannya John yang selama ini terus ada ketika dia sangat membutuhkan.

Diwaktu bersamaan, Elaine merasa canggung, dia mengulurkan tangan menepuk Reece sekali, berkata dengan pelan: "Reece, Papa Lu datang menjengukmu, kenapa tidak menyapanya sama sekali."

Reece sedang sakit, raut wajahnya tanpa ekspresi, wajah kecilnya yang pucat kehilangan banyak kilauannya.

"Paman Lu."

Begitu Reece membuka mulutnya, John dan Elaine seketika menjadi kaku, bagaimana pun juga selama ini Reece selalu memanggil John dengan panggilan Papa Lu, dia tiba-tiba mengubah panggilannya, kedua orang tersebut sedikit terkejut.

John menurunkan pandangannya, tangan yang meremas ponsel pun terus bergerak.

"Reece, kamu memanggilku apa?"

Reece menjilati sebentar bibirnya yang kering, dia menatap sekilas ke arah John, berkata dengan pelan: " Kata guru, tidak boleh sembarangan memanggil orang dengan sebutan papa, paman Lu, kamu..... Apakah marah?"

Dia mengedipkan matanya yang besar, bulu matanya yang panjang, membuat wajahnya tersebut semakin seperti boneka barbie.

John meremas-remas jarinya, kemudian tersenyum.

Sungguh tidak perlu emosi dengan anak umur tiga tahun.

"Tidak."

John memalingkan mukanya, pandangannya terhenti sejenak ke arah Elaine.

Elaine tersentak, perhatian dipusatkan semua pada Reece, sama sekali tidak menyadari bahwa rok di badannya ada sedikit masalah.

Roknya robek karena tersangkut oleh tali jam tangan Dave, dengan terpaksa menutupi garis tubuhnya, sepasang kaki putih yang ramping terlihat, sangat menyilaukan.

John memijat pertengahan alisnya, ujung jarinya menunjuk ke arah rok Elaine, berkata: "Elaine, roknya robek."

Tanpa sadar, Elaine menundukkan kepala untuk melihatnya.

Begitu Dave masuk, dalam bola matanya seketika mengeluarkan sebuah sorotan yang menyala.

Dilihat dari sudut pandangannya, tangan John yang diulurkan seperti menyentuh kaki Elaine.

Elaine berdiri di samping ranjang, sedangkan John duduk di samping ranjang, posisi jaraknya terlalu dekat sehingga sangat mudah menyebabkan ilusi penglihatan.

"Apa yang kalian lakukan!"

Dia tersenyum sinis sebentar, melangkah masuk dengan tegas, raut wajahnya menjadi semakin serius.

Elaine mendengar suara Dave, memalingkan kepalanya, sedikit terkejut.

"Kenapa kamu kembali?"

Daveg sangatlah arogan, tadi dirinya terburu-buru, mengusir Dave keluar, tidak terpikirkan bahwa Dave akan kembali.

Begitu perkataannya terucap, raut wajah Dave menjadi sangat tidak menyenangkan.

Jadi, dia sedang mengacaukan hal baik diantara mereka?

Menahan amarah di hatinya, Dave melirik Elaine dengan dalam, kemudian tersenyum sinis!

Menyadari bahwa nada bicara ada yang tidak beres, Elaine menutup bibirnya, diam tanpa suara.

Dave menjilati sebentar sudut bibirnya.

Sungguh kebetulan, tidak peduli kapan pun itu, asalkan dia melihat Elaine bersama dengan pria, jika bukan bersentuhan dan berinteraksi sembarangan, pasti sangat intim dan mesra!

Sudut bibir Dave terangkat seperti mencibir, melirik sekilas dengan penuh makna ke arah Elaine.

Melihat Dave masuk, John berdiri dari bangkunya, menyapanya sebentar: " Dave, kamu sudah datang."

Dave tersenyum sinis lagi, perkataan John ini terkesan seperti dia adalah pemiliknya di sini.

Dalam hati Dave merasa tidak nyaman.

"Kenapa, kakak sepupu boleh datang, aku tidak boleh?"

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu