His Second Chance - Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
Mendapatkan kembali?
Bagaimana caranya?
Menggunakan mulutmu inikah?
Marcella Jiang tiba-tiba merasa sangat konyol, dia sangat benci pria yang tidak memiliki kemampuan tapi hanya bisa omong besar.
Tapi menurutnya lebih konyol lagi adalah dirinya sendiri, karena sudah lama dia selalu memikirkan seorang pria, sampai sekarang, dia masih belum bisa melepaskannya.
Dia bersumpah pada dirinya sendiri, mulai dari sekarang, hatinya tidak akan pernah berdetak lagi untuk pria bernama Handi Li.
Mungkinkah?
Dia telah menggunakan waktu dua tahun, tapi tetap tidak bisa melakukannya.
Ketika sampai di aula konferensi lantai enam, dekorasi tempat ini sudah sangat berubah, kursi sebelumnya sudah dipindahkan, dan bagian depan aula konferensi dipenuhi dengan Batu Alam.
Sebuah batu alam yang besar dikelilingi oleh orang-orang, dan beberapa pembisnis perhiasaan dan orang yang berjudi batu telah berdiri di depan batu itu sambil menunjuknya.
Melihat kondisi batu alam ini sangat bagus, dengan permukaan luar berwarna coklat tua, teksturnya mengkilap, permukaan luarnya yang halus, ditutupi oleh jamur berwarna hijau ke abuan, seperti kata pepatah, jamur menjalar ke seluruh permukaan, maka batu ini memiliki peluang besar untuk memunculkan warna hijau, lagipula permukaan luarnya sudah berubah menjadi marble hijau.
Karena penampilannya yang luar biasa, harga batu alam ini tentunya tidak murah, mulai dari 8 juta RMB (sekitar 16 miliar rupiah).
Semua orang di sekeliling mulai membicarakannya.
“Aku sudah lama tidak melihat batu alam dengan ukuran dan penampilan seperti ini, bisa memunculkan warna hijau, pasti berkualitas baik.”
“Itu wajar, dengar-dengar batu alam ini adalah salah satu item hari ini, tentu saja tidak buruk.”
“Harga mulai dari 8 juta RMB, diperkirakan harga lelangnya mencapai puluhan juta, ah, kita tidak ada harapan lagi.”
Andrian Shen melihat batu alam ini dengan mata yang berbinar, batu alam yang sebesar ini, secara alami menghasilkan warna hijau, jika dibuat gelang tangan, pasti akan sangat menguntungkan.
“Batu alam ini sedang dilelang, dimulai dari 8 juta RMB, dan naik 500 ribu RMB (sekitar 1 miliar rupiah), semakin tinggi harganya!”
Saat ini Juru Lelang melihat para tamu hadir sudah cukup banyak, lalu memulai acara pelelangan.
“Aku 9 juta RMB (sekitar 18 miliar rupiah)!”
“9,5 juta (sekitar 19 miliar rupiah)!”
“10 juta (sekitar 20 miliar rupiah)!”
Orang-orang mulai mengejar angkanya, harga batu alam ini semakin lama semakin melonjak.
Andrian Shen juga berada di antara kerumuan para penawar, tapi sama sekali tidak terburu-buru menawar, setelah harganya melonjak menjadi 20 juta RMB (sekitar 40 miliar rupiah), orang yang menawarnya pun mulai berkurang, Andrian Shen langsung berteriak “30 juta RMB (sekitar 60 miliar rupiah)!”
Tiba-tiba suara terkejut terdengar dari kerumuan, Tuan Muda dari Toko Phoenix Blessing sangat bersemangat, sekali bersuara langsung menambah harga sekitar tujuh delapan jutaan RMB.
Andrian Shen mengangkat kepalanya, ekspresi mukanya berubah, harganya kali ini, sebenarnya untuk mengakhiri ini semua, batu alam ini, dia harus mendapatkannya.
“40 juta RMB (sekitar 80 miliar rupiah)!”
Tiba-tiba terdengar suara berat dari kerumuan orang yang sedang terdiam.
Ekspresi Andrian Shen berubah, menoleh melihatnya dan ternyata itu adalah Handi Li.
Handi Li melirik Andrian Shen, memberi isyarat kepadanya untuk terus menaikkan harganya.
Andrian Shen menggertakkan gigi, menelepon ayahnya, setelah mendapatkan izin, langsung berteriak: “45 juta RMB (sekitar 90 miliar rupiah)!”
Suaranya bergetar, matanya sedikit memerah, terlihat dengan jelas dia sangat marah.
“50 juta RMB (sekitar 100 miliar rupiah)!”
“Lima....”
Andrian Shen baru saja ingin buka suara, tiba-tiba seseorang menekan bahunya, dia menoleh, dan ternyata itu adalah Jeremy Lin.
Jeremy Lin tidak berbicara lagu, melihat dia sambil menggelengkan kepala, mengisyaratkan dia untuk berhenti menawar lagi.
Menurut Jeremy Lin, batu alam ini tidak memiliki banyak energi spiritual, bahkan harga jualnya juga tidak akan meroket, harga yang sepandan dengannya adalah harga awalnya, dia tidak menyangka bahwa Andrian Shen akan menawar hingga segitunya, tetapi untungnya, Handi Li ikut menawar, jadi dia bergegas untuk menghentikan Andrian Shen.
“Lucky He, apa yang sedang kamu lakukan?” Andrian Shen merasa sedikit khawatir, Juru Lelang sudah mulai menghitung mundur.
“Dengarkan aku, biarkan untuknya.” kata Jeremy Lin.
“Haha, kenapa, seorang Tuan Muda bermartabat dari Toko Phoenix Blessing ini, mendengarkan juga kata dari orang yang tidak berguna?” kata Handi Li setelah melihat kejadian itu segera mengejeknya.
“Bukan perintah, tapi saran.” kata Jeremy Lin dengan nada meremehkan, “Terhadap sebuah batu alam yang tidak bernilai tinggi, kami sungguh tidak tertarik, karena ada seseorang yang bersedia, maka berikan saja kepadanya.”
Mendengar kata-katanya ini, Andrian Shen yang semula bersemangat menjadi tenang, setelah mengalami kejadian terakhir kali, dia memiliki kepercayaan yang tidak dapat dijelaskan kepada Jeremy Lin, lalu menganggukkan kepala, tidak berkata apapun lagi.
“Konyol, kamu mengerti apa!” kata Handi Lin memaki kepada Jeremy Lin, sedikit kesal, hanya bisa mengutuk orang tidak berguna ini.
Para penonton kerumuan juga ikut tertawa, menatap Jeremy Lin dengan sedikit perasaan jijik, sangat jelas merasa bahwa Jeremy Lin adalah orang awam.
“Jangan berpura-pura mengerti.” saat seperti ini Marcella Jiang mencibir Jeremy Lin, dia mengerti sedikit tentang batu alam, merasa bahwa 50 juta RMB sangat pantas untuk batu itu.
Terakhir batu alam ini jatuh ke tangan Handi Li seharga 50 juta RMB, dia sama sekali tidak terburu-buru memecahkan batu itu, karena batu alam selanjutnya langsung menarik perhatiannya.
Setelah batu alam itu terjual, Eddy Zhou segera memerintahkan orang untuk membawa batu lainnya keluar, memanfaatkan situasi untuk membangkitkan suasana lelang.
“Pelelangan batu alam tahun ini memang pantas mendapatkan reputasi, dan barang bagusnya tidak terus berhenti!”
“Menurut penglihatanku, batu yang ini lebih bagus dari batu yang tadi, pasti melejit!”
“Asal mula batu alam ini kelihatannya tidak mudah, dengar-dengar pemiliknya datang sendiri dari Gunung Tentara di Myanmar, kemungkinan menghasilkan semacam kaca.”
Mendengar barang dari Gunung Tentara di Myanmar, semua orang terkejut, melihat pemilik barang itu tidak biasa, jalur seperti ini, pasti bukan orang biasa yang bisa melakukannya.
Yang disebut dengan Gunung Tentara adalah tempat Angkatan bersenjata nasional lokal, dan juga merupakan sebagai musuh di pasukan pemerintahan, mereka menguasai banyak bidang, dan mereka jauh lebih baik dari pasukan lainnya.
Melihat bahwa bagian atas batu alam berwarna abu kehitaman, dan berwarna gelap, seluruh tubuhnya adalah ular piton putih, di bawah ular piton itu terdapat kabut, menyebabkan asap, permukaan luar batu itu sangat tipis, di bawah cahaya, memunculkan warna hijau zamrud sebening kristal.
Menilai dari penampilannya saja, batu ini bahkan lebih baik dari batu yang diambil Handi Li tadi.
“Batu ini aku harus mendapatkannya!” Handi Li berkata dengan bangga, “Siapapun jangan berpikir akan merebutnya dariku, aku langsung saja 60 juta RMB (sekitar 120 miliar rupiah)!”
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaYou're My Savior
Shella NaviCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoThick Wallet
TessaDoctor Stranger
Kevin WongAsisten Bos Cantik
Boris DreyPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)