His Second Chance - Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
Setelah mendengarnya, hampir saja Jeremy Lin memuntahkan darahnya, dengan wajah yang tampak sedih dia berkata kepada Marcella Jiang “Kak Marcella, aku telah diperlakukan secara tidak adil, aku telah diperlakukan secara tidak adil, gadis itu memiliki dendam terhadapku......”
“Huh, apakah mungkin tidak ada dendam kepadamu? Kamu menyentuh bokong orang dengan alasan memberikan urut, jika orang itu tidak memiliki dendam kepadamu, itu barulah aneh.” Ujar Marcella Jiang dengan nada suara yang dingin.
“......”
Jeremy Lin sudah menyadarinya, karena Marcella Jiang berniat untuk memakaikan topi ini di kepalanya, maka memberikan penjelasan apapun tidak akan ada gunanya, oleh sebab itu lebih baik dia diam saja.
Pada dasarnya, keterlampilan mengemudinya sudah tidak bagus, perkataan yang diucapkan barusan hampir saja membuatnya masuk ke dalam selokan.
“Tidak memberikan penjelasan lagi? Merasa bersalah?” Sekilas, Marcella Jiang meliriknya dan tersenyum dingin.
Hehe, dasar pria!
Setelah Jeremy Lin dan Marcella Jiang kembali ke rumah, ayah dan ibu mertua pun sudah berada di rumah, melihat raut wajah Marcella Jiang tampak tidak baik, sepasang suami istri tua itu pun menanyakannya.
“Lucky, apakah hari ini kamu telah pergi? Bagaimana?” Tubuh ibu mertua sedikit bergerak condong ke depan, dia bertanya dengan sedikit tergesa-gesa.
Selama dua puluh tahun ini, setiap hari dia selalu mengeluh tentang ketidakmampuan Lucky He, namun di dalam hatinya, dia sudah menganggapnya sebagai putranya sendiri, kalau tidak, dia juga tidak akan tega putrinya dinikahi olehnya.
“Aku tidak menemukannya, sudah dihancurkan.” Jeremy Lin menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mendengarnya, Leticia Li dan Lionel Jiang pun menghela napas dengan panjang, mereka saling bertukar tatapan mata yang terkesan lega.
Seharian ini, mereka berdua sudah merasa sangat gelisah, mereka takut kalau Jeremy Lin akan menemukan petunjuk.
“Ayah, ibu, apakah kalian masih memiliki nomor telepon kepala rumah sakit kala itu?” Tanya Jeremy Lin tidak ingin menyerah.
“Bagaimana ada nomor teleponnya lagi, sudah bertahun-tahun lamanya, walaupun ada, kemungkinan juga sudah tidak dapat dihubungi.” Lionel Jiang bergegas mengatakan, “Setelah membawamu pulang, kami pun tidak pernah kembali ke panti asuhan itu lagi.”
Jeremy Lin mengangguk-anggukkan kepalanya dengan kecewa setelah mendengarnya.
“Tidak apa-apa, Lucky, kita akan cari tahu secara perlahan-lahan, cepat atau lambat, kita pasti bisa mendapatkan sesuatu.” Lionel Jiang bergegas membujuk menantunya yang baik.
Ketika sedang makan malam, wajah Marcella Jiang tampak tenang, dia tidak mengatakan apapun, sebenarnya, sekembalinya ke rumah, dia sudah tidak berbicara, raut wajahnya terkesan dingin dari awal sampai akhir.
“Marcella, ada apa denganmu?” Leticia Li dapat mengetahui kalau putrinya sedang tidak senang, dia pun merasa sedikit kebingungan dan bertanya kepadanya.
Lucky He tidak menemukan petunjuk, seharusnya dia merasa senang, kenapa dia malah tidak senang?
“Tidak ada apa-apa, ibu, di dalam perjalanan, kami berdua telah berselisih kecil.” Jeremy Lin bergegas melontarkan sebuah kebohongan.
“Berselisih kecil?” Marcella Jiang tertawa dingin, “Siapa yang berselisih denganmu? Kamu katakanlah kepada ayah dan ibu kalau hari ini beberapa wanita telah pergi ke klinikmu.”
Raut wajah Lionel Jiang dan Leticia Li berubah secara perlahan-lahan.
Begitu mendengarnya, Jeremy Lin langsung menjadi panik, dia bergegas memberikan penjelasan “Mereka hanyalah teman dan pasien saja.”
“Pasien? Kamu membelai bokong pasien?” Ucap Marcella Jiang bahkan tanpa mengangkat kepalanya.
“Plak!”
Leticia Li menepuk sumpitnya ke atas meja, wajahnya muram, dengan suara yang dingin, dia mengatakan “Lucky, aku peringatkan kepadamu, sebagai seorang lelaki, tidak boleh ada yang salah dengan sikap kerjamu!”
“Baik, baik, ibu, sungguh dia adalah seorang pasien, aku mengurut pinggangnya, bukan mengurut bokongnya, kamu jangan mendengarkan kak Marcella sembarangan berbicara.” Jeremy Lin bergegas mengangguk-anggukkan kepalanya.
Marcella Jiang yang sedang makan sambil menundukkan kepalanya, tanpa sengaja bibirnya melengkung dan mengeluarkan senyuman bangga, dia harus memberikan sebuah ingatan yang panjang kepada bedebah ini.
Sebenarnya, dia tahu bahwa Jeremy Lin bukanlah orang yang seperti itu, namun dia masih merasa sedikit terancam melihat Monica Xue dan Stephanie Wei kedua wanita cantik tersebut, bahkan hatinya sendiri tergerak melihat kedua wanita cantik itu, apalagi seorang pria.
Jeremy Lin juga seorang pria, dia takut kalau suatu hari Jeremy Lin tidak akan bisa menahan dirinya dari godaan.
Terutama Monica Xue wanita nakal itu, dia memiliki pesona di setiap cemberut dan senyumannya, tentu dia memiliki lebih banyak camilan.
“Mengurut pinggang juga tidak boleh, ketika kamu mengurut pinggangnya, pasti secara tidak sengaja kamu akan menyentuh bagian lainnya juga, kedepannya, kamu tidak boleh menerima pasien seperti itu!” Ujar Leticia Li dengan nada yang tegas, dia mengernyitkan keningnya.
“Aduh, dia hanya mengobati orang saja, kalian terlalu mengkritiknya, aku melihat Lucky tumbuh besar dari kecil, orang seperti apakah Lucky itu apakah aku tidak akan tahu? Kalian terlalu banyak berpikir.” Lionel Jiang bergegas membantu Jeremy Lin untuk berbicara.
“Betul, betul, ayah, kamu lebih mengerti denganku.” Ucap Jeremy Lin dengan wajah penuh syukur.
“Di samping itu, jika banyak wanita berada di sekitarnya, itu menunjukkan kalau dia memiliki karisma, Marcella, kamu seharusnya merasa bangga.” Ujar Lionel Jiang kepada Marcella Jiang dengan sungguh-sungguh.
“Merasa bangga? Sikap seperti apa itu? tidak salah jika sebelum ibuku pergi, dia mengatakan kalau tidak ada pria yang bagus, kamu juga bukan pria yang baik!” Wajah Leticia Li tampak kaku, dia langsung merebut nasi di hadapan Lionel Jiang, “Malam ini kamu tidak perlu makan lagi, juga tidak perlu tidur di kamar lagi.”
Marcella Jiang pun tidak dapat menahan dirinya dan diam-diam tersenyum, memang pantas, akhirnya ada orang yang memberikan pelajaran kepada pengkhianat ini.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderDiamond Lover
LenaAkibat Pernikahan Dini
CintiaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyGet Back To You
LexyCinta Dan Rahasia
JesslynHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)