His Second Chance - Bab 16 Kuas Cinnabar
Melihat Jeremy Lin menusukkan beberapa jarum, kemudian seluruh tubuh Frans Zheng langsung rileks, rasa sakit di kepalanya tiba-tiba menghilang, dan wajahnya berangsur-angsur menjadi kemerahan.
“Ayah, bagaimana perasaanmu?” Yovan Wei terlihat sangat gembira, dia tidak menyangka bahwa Lucky He benar-benar seorang ahli.
"Jauh lebih baik".
Frans Zheng tersenyum lemah, napasnya berangsur-angsur stabil, dan pengurus rumah bergegas membantunya menyeka keringat dari wajahnya.
Matthew Zheng tidak terburu-buru untuk bahagia, takut kambuh barusan akan terjadi lagi, tetapi setelah beberapa saat, dia tidak melihat sedikit pun kelainan dari ayahnya.
Lalu dia dengan santai bertanya pada Jeremy Lin, "Saudaraku, apakah penyakit ayahku sudah disembuhkan total atau masih harus dilakukan perawatan lagi?"
"Masih harus ada dilakukan perawatan lagi".
"Tetapi apakah ada obatnya?"
Wajah William Song berubah menjadi panik. Jelas dia telah kehilangan kepercayaan dari Matthew Zheng, dia baru saja melewatkannya, dan sekarang dia tidak punya hak untuk berbicara.
“Ya, dan ini sangat sederhana.” Jeremy Lin tersenyum, lalu mengarahkan pandangannya pada Walnut di tangan Frans Zheng, “Sebenarnya, masalah utamanya ada pada sepasang walnut ini”.
“Masalahnya pada sepasang walnut ini?” Semua orang saling memandang, sangat bingung.
"Tuan Zheng, bisakah kamu tunjukkan sepasang walnut ini padaku?"
Jeremy Lin mengulurkan tangan untuk mengambil Walnut dan melihat lebih dekat dari matanya, sepasang Walnut memancarkan cahaya hijau zamrud, yang jelas berharga, tetapi di celah salah satu Walnut, ada energi hitam pekat, agak mirip dengan energi hitam yang dia lihat pada gadis kecil itu.
“Kalau tidak salah, walnut ini seharusnya jenis walnut dengan pola unicorn, diturunkan dari zaman Qianlong di Dinasti Qing,” kata Jeremy Lin.
“Ya benar, penglihatan teman ini sangat bagus!” Wajah Frans Zheng cerah, dengan beberapa kejutan tak terduga. Sangat jarang orang melihat asal-usul walnut ini secara sekilas.
"Tidak peduli betapa luar biasanya itu, intinya itu hanya sebuah ornamen saja. Apa hubungannya dengan sakit kepala ayahku? Saudara He, apakah kamu bercanda?" Yovan Wei bingung.
Jeremy Lin tidak terburu-buru menjawab, dan menoleh ke Frans Zheng dan bertanya, "Tuan Zheng, dari mana kamu mendapatkan sepasang Walnut ini? Berapa lama ini berada di samping kamu?"
“Aku membeli ini secara kebetulan dari pasar barang antik. Setelah aku membelinya, aku menyimpannya selama lebih dari setengah tahun.” kenang Frans Zheng.
“Kalau begitu pikirkanlah, sudah berapa lama kamu mengalami migrain.” Jeremy Lin tersenyum.
Frans Zheng mengerutkan kening dan memikirkannya, kemudian ekspresinya berubah, dia melirik Walnut di tangan Jeremy Lin, dan berkata dengan heran, "Sepertinya aku memiliki masalah ini, sejak aku membeli sepasang Walnut ini!"
Frans Zheng tidak pernah percaya pada hantu dan dewa, jadi tentu saja dia tidak memikirkannya, Dia hanya mengira, ini karena gejala sisa dari kerja keras bertahun-tahun.
"Aku tidak akan menutupi hal ini, Walnut ini diperoleh dari orang mati, jadi Walnut ini tercemar oleh beberapa roh jahat. Karena Anda membawanya, maka itu memiliki dampak tertentu pada hidupmu. Pasti lebih dari setengah tahun, bisnis Anda tidak berjalan dengan baik." kata Jeremy Lin.
“Ya, aku telah berinvestasi dalam dua proyek dalam enam bulan terakhir, dan keduanya mengalami kerugian besar. Aku pikir itu karena aku sudah tua, sehingga aku menyerahkan urusan perusahaan kepada Matthew.” Frans Zheng menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit.
"Saudaraku He, roh jahat macam apa yang kamu bicarakan, sepertinya ini hanya pernyataan takhayul saja..." Yovan Wei mengerutkan kening. Orang yang seperti dia tidak pernah percaya pada hal-hal seperti dewa dan hantu.
“Banyak hal yang bukan hanya takhayul. Beberapa adalah hukum yang diambil nenek moyang kita, dari pergerakan langit dan bumi dan hukum alam. Mereka memiliki kredibilitas yang besar. Jika tidak, bagaimana bisa Pa Kua yang menggunakan buku buku Zhouyi dapat diturunkan hingga hari ini?” Jeremy Lin menjelaskan dengan sabar.
Yovan Wei tidak bisa berkata-kata, dan Jeremy Lin benar. Sekarang banyak universitas telah mengajarkan pembelajaran buku Zhouyi.
“Saudaraku, jika aku akan menghancurkan Walnut ini dan membuangnya, dan apakah penyakit ayahku akan sembuh?” Kata Matthew Zheng bersemangat.
“Peninggalan budaya yang begitu bagus, jika dihancurkan maka sangat disayangkan.” Jeremy Lin tersenyum, “Aku punya cara untuk menyembuhkan penyakit Tuan Zheng, dan juga akan membiarkan Tuan Zheng tetap menyimpan sepasang Walnut ini.”
“Kalau begitu mohon bantuannya.” Frans Zheng tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dia sangat menyukai sepasang Walnut itu. Jika benar-benar dihancurkan, dia mungkin bisa sakit hati sampai beberapa hari.
"Tuan Zheng, apa kamu punya kuas cinnabar?"
“Ya, ya” Frans Zheng dengan cepat memerintahkan kepala pelayan pergi ke ruang kerja untuk mengambilnya.
Setelah mengambil kuas cinnabar, Jeremy Lin melafalkan Sihir Pembersihan dan menghembuskan napas di ujung kuas cinnabar, dan kemudian dengan lembut mengetuk-ngetuk kedua Walnut. Udara hitam pekat tiba-tiba menghilang, dan sepasang walnut itu memancarkan aura. Semakin hijau zamrud dan jernih.
Jeremy Lin mengembalikan Walnut ke Frans Zheng. Setelah Frans Zheng mengambilnya, dia hanya merasakan sentuhan menyegarkan dari Walnut, mengalir ke seluruh tubuh. Nadi di sekujur tubuhnya tampak terbuka dalam sekejap.
Ekspresi William Song di sampingnya suram dan dia sangat tidak yakin. Dia merasa bahwa Jeremy Lin hanya berhalusinasi. Namun, Jeremy Lin memang membantu Tuan Zheng menyembuhkan penyakitnya, dan dia tidak bisa menerima hal ini.
“Saudaraku, apakah sakit ayahku benar-benar tidak akan datang lagi?” Matthew Zheng masih sedikit khawatir.
“Sungguh, jika ada masalah di masa depan, Saudara Wei bisa menangkapku kapan saja, dia tahu rumahku.” Jeremy Lin bercanda.
“Saudara He bercanda, seluruh keluarga kami malahan harus berterima kasih kepadamu.” Yovan Wei tertawa, dan kemudian mengedipkan mata pada Matthew Zheng.
Matthew Zheng segera mengerti, dan buru-buru berkata, "Saudara He, tolong beri aku nomor rekening bankmu. Aku akan meminta orang untuk mentransfer 5 juta RMB (sekitar 10 miliar rupiah) dulu, jika sakit ayah ku tidak kembali dalam dua hari, aku akan memberikan lima juta sisanya".
“Matthew! Bagaimana kamu bisa mengatakan itu, 10 juta RMB (sekitar 20 miliar rupiah), transfer dia sekaligus.” Frans Zheng berkata sedikit tidak senang.
"Oke, kalau begitu lakukan apa yang Ayah katakan, 10 juta RMB, dan aku akan mentransfer sekaligus."
“10 juta RMB?” Jeremy Lin menyentuh hidungnya dan tersenyum, dan berkata, “Bolehkah aku menetapkan harga untuk biaya konsultasi?”
Wajah setiap orang sedikit berubah, 10 juta tidak cukup?
“Oke, silakan kamu yang membuka harga, kamu ingin berapa, maka aku akan memberikan sebanyak itu juga.” Frans Zheng juga berkata dengan cepat, Bagaimanapun, dia telah menyelamatkan nyawanya, jadi wajar jika meminta lebih banyak.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyMy Perfect Lady
AliciaThe Richest man
AfradenHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAfter The End
Selena BeeKing Of Red Sea
Hideo TakashiHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)