His Second Chance - Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
Meskipun sangat tidak ingin mengakuinya, tetapi kenyataannya ada di depan mata, Hanson Shen mengangguk, tidak bisa menahan senyum pahit dan berkata "Aku masih tidak bisa mempercayainya, hidupku dan hidup keluargaku ternyata berkaitan dengan dinding."
"Paman, ada beberapa hal tidak semuanya takhayul, seperti yang dikatakan pepatah bahwa semua hal memiliki roh, dan semua hal di dunia memiliki hukumnya sendiri, kita manusia hanya hidup di antara hukum langit dan bumi saja."
Jeremy Lin tersenyum dan tidak banyak menjelaskan, dia dulu juga tidak percaya pada hal-hal seperti ini, tetapi setelah dia meninggal satu kali, akhirnya dia tahu bahwa memang ada beberapa bidang yang tidak diketahui oleh manusia di dunia ini.
Eddy Zhou di samping menggelengkan kepala dan tersenyum pahit, menatap Jeremy Lin dengan pandangan permintaan maaf, dia awalnya berpikir bahwa Jeremy Lin sengaja membuat misteri tertentu, tetapi dia tidak menyangka bahwa dirinyalah yang berpengetahuan sempit dan pendek.
Ahli akupuntur itu juga sangat terkejut, dan berpikir dalam hati bahwa dirinya benar-benar telah bertemu dengan seorang master, lalu melangkah maju dan meminta nomor telepon Jeremy Lin, kemudian dia baru pergi dengan puas.
Meskipun Hanson Shen masih meragukan hal-hal seperti fengshui, tetapi dia harus mengakui bahwa sakit pinggangnya memang sudah sembuh, pusing selama tiga bulannya pun menghilang, dan seluruh tubuhnya penuh energi.
Sikapnya terhadap Jeremy Lin juga berubah baik, dan buru-buru mengajak Jeremy Lin untuk masuk ke dalam ruangan, lalu meminta maaf kepada Jeremy Lin atas sikap buruknya tadi.
Setelah mengetahui bahwa Jeremy Lin telah menikah, Hanson Shen segera bangkit berdiri dan pergi ke ruang kerja untuk mengambil sebuah kotak biru, dan medorongnya ke depan Jeremy Lin, mengatakan "Ini adalah kumpulan barang baru terbaik baru-baru ini, dan masih belum sempat dijual ke toko, anggap saja aku berterima kasih kepada Jeremy atas bantuan penyelamatannya, aku harap kamu bisa menyukainya."
Kotaknya sangat halus, dengan burung phoenis perunggu di atasnya, tertulis tiga kata Toko Phoenix Blessing, ini adalah nama grup perhiasannya Andrian Shen, setidaknya bisa menempati peringkat tiga teratas dalam industri perhiasan dalam negeri.
"Kalau begitu terima kasih banyak Paman."
Jeremy Lin juga tidak menolak, dia tahu bahwa orang-orang seperti Hanson Shen ini tidak ingin berhutang budi pada orang lain, jika dia tidak menerimanya, dia mungkin tidak akan senang, lagipula barang-barang ini tidak ada artinya bagi keluarga mereka.
Jeremy Lin melirik sekilas isi kotak itu untuk menghargai Hanson Shen, dia terkejut, dan melihat sebuah cincin berlian platinum di dalam kotak.
Dilihat dari ukuran batu berlian pada cincin itu setidaknya lebih dari tiga karat, untuk warna, kejernihan dan potongan, semuanya sangat berkelas, harga yang mahal, dan harga di pasaran setidaknya 2 juta RMB (sekitar 4 miliar rupiah) ke atas, ditambah dengan papan nama Toko Phoenix Blessing yang mungkin akan jauh lebih mahal lagi.
Jika dia memberikannya pada Marcella Jiang, apakah dia akan menyukainya?
Jeremy Lin pun langsung berpikir, dengan tingkat bahan limbahnya Lucky He, dia pasti tidak akan bisa memberikan Marcella Jiang cincin yang layak ketika mereka menikah, dia sendiri juga tidak pernah melihat cincin di tangannya, dan anggap saja ini sebagai kompensasi Lucky He kepadanya.
Setelah keluar dari rumah Shen, Jeremy Lin pulang untuk mengambil surat jalannya, membawa Andrian Shen dan Eddy Zhou ke Museum Qinghai, melihat gaya Kaligrafi Mingqie.
Eddy Zhou mengatakan tidak kurang dari sepuluh kata "Luar biasa" sepanjang sore, dan setelah keluar dari museum dia masih belum selesai mengungkapkannya.
Mereka berpisah setelah makan siang, sebelum pergi, Eddy Zhou secara khusus mengundang Jeremy Lin untuk membawa Marcella Jiang dan Lionel Jiang pada akhir pekan untuk berpartisipasi dalam Konferensi Lelang Batu Alam Antik yang diadakan oleh keluarganya di Hotel New Century.
Jeremy Lin tidak menolak dan menerimanya.
Kemudian Jeremy Lin langsung pergi ke klinik, tetapi Marcella Jiang tidak ada di sana, perawat muda di meja resepsionis memberitahunya bahwa Marcella Jiang meminta izin karena sore ini ada urusan, tetapi mereka tidak tahu kemana dia pergi.
Jeremy Lin merasa sedikit kehilangan di dalam hatinya, dia ingin buru-buru menyerahkan cincin berlian itu kepada Marcella Jiang, sebagai permintaan maaf karena berbicara omong kosong setelah mabuk malam itu, dia pun menelepon Marcella Jiang, "Halo, di mana kamu?"
"Aku sedang di luar menemani sahabatku yang sedang mencoba gaun pengantin, dia akan menikah bulan depan, ada apa?" nada suara Marcella Jiang sangat dingin, dan tidak ada sedikit pun perasaan di dalamnya.
Dalam beberapa hari ini, dia dan Jeremy Lin tidak ada berbicara di telepon.
"Oh, itu, aku punya sesuatu yang ingin kuberikan untukmu, apakah kamu sibuk, aku sekarang pergi mencarimu."
"Baik, datanglah, nanti aku akan menemani sahabatku dan calon suaminya untuk memilih cincin berlian, kamu bisa langsung pergi ke toko perhiasan untuk mencari kami." Marcella Jiang ragu-ragu sejenak, dan kemudian menyetujui permintaan Jeremy Lin, jika tidak nanti seperti dirinya yang mempunyai kesalahan saja.
Meskipun dia memiliki orang lain di hatinya, tetapi dia tidak pernah melakukan pengkhianatan apapun kepada "Lucky He" setelah menikah.
Dalam dua puluh tahun terakhir ini, tubuhnya masih bersih dan tidak pernah dinodai oleh pria manapun, kapanpun "Lucky He" menginginkannya, dan dia akan selalu memberikannya.
Tapi hatinya tidak bisa diberikan padanya.
"Ada apa, Marcella, apakah suamimu ingin datang?" sahabatnya Marcella Jiang, Chatrine Fan mencemberutkan bibir.
"Ya." jawab Marcella Jiang lembut, dengan ekspresi yang rumit.
"Kenapa dia begitu berkulit tebal, dia tahu bahwa kita akan memilih cincin dan masih ingin datang, waktu itu ketika kalian menikah saja, dia tidak memberikanmu cincin, pria yang begitu bajingan sangat jarang ditemukan di dunia, kalau menurutku sebaiknya kamu bercerai saja dengannya, bahkan jika kamu sudah bercerai, dengan persyaratan yang ada di dirimu, tidak tahu ada berapa banyak pria yang akan mengejarmu."
Chatrine Fan sangat merasa tidak adil terhadap Marcella Jiang, dia tidak bisa mengerti mengapa Marcella Jiang seekor angsa cantik ini bersedia menikah dengan kodok Lucky He ini.
"Jika aku menjadi dirimu, aku masih menikah dengannya, sudah sangat baik jika aku tidak menghadiahinya tamparan keras!"
Novel Terkait
Step by Step
LeksCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaCinta Dan Rahasia
JesslynAir Mata Cinta
Bella CiaoAsisten Bos Cantik
Boris DreyMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeEternal Love
Regina WangMy Perfect Lady
AliciaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)