His Second Chance - Bab 72 Dia Pacarku
Faktanya, Jeremy Lin telah melakukan banyak hal untuknya, jika wanita lain diperlakukan seperti itu sudah pasti tersentuh.
Tetapi alasan Marcella Jiang tidak merasakan apa-apa karena Lucky He telah memanjakannya sejak dirinya masih kecil. Makanan enak dan hal paling menyenangkan akan selalu disediakan untuknya, sehingga dalam diri Marcella sudah tertanam pemikiran seperti semua hal yang dilakukan Lucky He terhadapnya adalah suatu hal yang semestinya dilakukan oleh Lucky He.
Dia juga tahu pemikiran seperti itu salah, tetapi dia tidak dapat mengubahnya, mungkin hanya sementara tidak dapat mengubahnya, mungkin juga memang tidak dapat diubah, atau tidak mencintainya.
Keesokan paginya, sebuah bencana terbesar dalam sejarah terjadi di seluruh komunitas medis Kota Qinghai.
Andri Yu yang menjabat sebagai wakil presiden Rumah Sakit Rakyat Qinghai, ditangkap karena pelanggaran serius terhadap hukum yang melibatkan ratusan orang, termasuk para ahli di Rumah Sakit Rakyat Qinghai, kepala bagian bahkan Kepala Rumah Sakit.
Untuk sementara, semua orang yang berprofesi di bidang medis di Kota Qinghai merasa berada dalam bahaya, dan takut diri mereka akan terlibat.
Orang-orang yang tahu tentang hal tersebut mulai menyebarkannya, mengatakan bahwa Andri Yu itu dijatuhkan dari posisinya hanya dalam satu malam karena dia telah menyinggung seorang pemuda.
Orang-orang menebak seharusnya ini merupakan ulah seseorang yang berstatus sosial tinggi. Jika mereka tahu kalau ini ulah Jeremy Lin yang hanya bergantung pada istrinya yang mencari nafkah, mereka mungkin akan muntah darah karena terkejut.
Jeremy Lin sangat puas dengan hasil penanganan kasus kali ini, setidaknya dia tidak merasa bersalah terhadap Lucky He.
Pembersihan ini juga menguntungkan bagi Marcella Jiang, karena Rumah Sakit Rakyat Qinghai tersedia banyak lowongan dan terpaksa mengeluarkan pemberitahuan lowongan kerja. Marcella Jiang sangat serius dalam persiapan, tiap hari sewaktu pulang dia selalu mengulang pelajaran dengan serius, bahkan dia tidak punya banyak waktu luang untuk berbicara dengan Jeremy Lin.
Sebenarnya dia tidak tahu bahwa tanpa orang seperti Andri Yu yang sengaja memperumit dirinya, dia ingin lulus tentu merupakan hal yang mudah untuk dilakukan.
Pada sore hari di akhir pekan, Jeremy Lin membantu ibunya mencampur isian roti kukus di toko roti, dan Tuan Song tiba-tiba meneleponnya.
"Hei, Lucky He, apa kamu punya waktu malam ini? Malam ini akan ada pesta perkumpulan selebriti. Semua orang berstatus sosial tinggi di Kota Qinghai, sekretaris dan walikota juga ada di sini. Ayo ikut." Kata Tuan Song sambil tertawa.
“Tuan Song, lupakan saja, aku tidak ikut serta.” Jeremy Lin menolak dengan sopan, dia bukan selebriti atau seseorang yang penting, jadi dia tidak perlu ikut campur dengan pesta itu.
“Lucky He, orang itu harus mencapai dan meraih sesuatu yang lebih tinggi. Aku sarankan kamu sebaiknya datang. Ini mungkin adalah langkah awal yang akan merubah hidupmu.” Tuan Song tidak menunggu jawaban dari Jeremy Lin dan melanjutkan, “Baiklah, sudah kita tentukan, aku akan menyuruh Monica menjemputmu sebentar lagi."
Setelah berbicara, Tuan Song langsung menutup telepon, Jeremy Lin hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum pahit.
Setelah beberapa saat, sebuah mobil Porsche 911 ungu berhenti di depan pintu toko roti kemudian sosok wanita dengan tubuh yang bagus turun dari mobil mewah tersebut, yaitu Monica Xue, yang melambaikan tangannya pada Jeremy Lin.
"Bu, kalau begitu aku pergi dulu."
Jeremy Lin baru saja bangun dan hendak pergi, ibunya langsung meraih tangannya dan berkata dengan serius, "Lucky He, menurutku Marcella Jiang itu anak yang baik, kamu jangan sampai melakukan hal yang membuatnya marah."
Jeremy Lin hampir memuntahkan darah, dia menepuk tangan ibunya dengan lembut, tersenyum dan berkata, "Bu, jangan berpikir yang tidak-tidak, tenang saja."
Monica Xue hari ini sangat cantik, dia mengenakan slip dress berwarna hitam, seksi dan bergaya, serta kalung berlian di lehernya mempesona dan elegan.
"Kupikir kamu tidak ikut malam ini. Bagaimanapun, orang-orang yang hadir itu semuanya para selebriti Qinghai."
Monica Xue berkata dengan sinis, jelas masih menyimpan kebencian terhadap Jeremy Lin.
“Kalau kamu boleh ikut, kenapa aku tidak ikut.” Jeremy Lin juga dengan sengaja berkata kepadanya, “Jangan lupa, aku yang telah membereskan masalah perusahaanmu."
“Hmph!” Monica Xue menginjak pedal gas dengan marah, dan mobil pun melaju.
Melihat Monica Xue mengemudi ke pusat perbelanjaan, Jeremy Lin sedikit bingung dan bertanya untuk apa dia ke sini.
“Tentu saja membelikanmu pakaian, lihatlah betapa lusuhnya pakaianmu itu!” Kata Monica Xue.
Mall Shengtian adalah pusat perbelanjaan paling mewah di Kota Qinghai. Bahkan aksesori kecil saja kira-kira sudah seharga 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah) apalagi pakaiannya.
Otomatis orang yang keluar masuk merupakan orang kaya dan orang biasa bahkan tidak berani masuk untuk melihat-lihat.
Jeremy Lin adalah orang biasa. Dia tidak pernah masuk ke sini sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya dia datang hari ini. Melihat harga pakaian dan aksesori di sekitarnya, dia diam-diam terpana, harga setinggi ini apa bedanya dengan merampok?
“Tolong jangan bertingkah seperti orang kampung.” Monica Xue menatapnya dengan tatapan kosong.
Setelah mencapai lantai lima, Monica Xue dengan santai meminta pemandu belanja untuk memilih jas yang cocok untuk Jeremy Lin. Lagipula Jeremy bukanlah pacarnya, tentu saja dia tidak peduli sama sekali, cukup membiarkan pemandu belanja melakukan kewajibannya.
Dalam waktu setengah jam, Jeremy Lin mengenakan jas rapi dan berdiri di depannya. Ketika Monica Xue mengangkat matanya, dia terkejut. Jangan katakan, Lucky He ini terlihat seperti orang tidak becus yang berpura-pura bertingkah serius.
Meskipun Lucky He tidak setampan Jeremy Lin, tetapi penampilannya tidak buruk juga, karena dia hanya berada di rumah sepanjang hari, kulitnya cerah, dan dia memberi orang perasaan yang lembut.
"Oke, yang ini saja."
Monica Xue terlalu malas hanya membuang waktu untuk ini, dan setelah membayar tagihan, dia berencana membawa Lucky He menghadiri pesta.
"Kenapa aku harus berpakaian seperti ini."
Jeremy Lin mengikutinya ke tempat parkir sambil menghela nafas, merasa sangat tidak nyaman.
“Dasar kampungan.” Monica Xue sedikit kehabisan kata-kata.
"Monica, kenapa kamu ada di sini!"
Pada saat ini, suara yang jelas tiba-tiba terdengar di depannya, dan kemudian seorang pemuda datang dan menatap mata Monica Xue dengan penuh semangat.
Pemuda tersebut terlihat cukup tampan, tinggi badannya 1,8 meter dan mengenakan pakaian yang mewah, dilihat saja sudah tahu dia bukan orang biasa.
“Oh, aku datang membeli sesuatu.” Monica Xue menjawab dengan dingin, jelas tidak terlalu tertarik dengannya.
“Aku tidak menyangka kamu benar-benar datang ke Kota Qinghai, dan kita bisa lebih sering ketemu ke depannya.” Pria tampan itu berkata dengan penuh semangat, “Ini?”
Pemuda itu baru saja menyadari keberadaan Jeremy Lin yang sedang berdiri di sebelah Monica Xue, dan matanya menatap Jeremy Lin dengan tatapan sedikit permusuhan.
"Oh, dia..."
Begitu Monica Xue berbicara, dia tiba-tiba teringat sesuatu, sekilas niat jahat melintas dalam pikirannya, dan kemudian nadanya berubah, dia tiba-tiba meraih lengan Jeremy Lin dan tersenyum, "Oh, dia pacarku, Lucky He."
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaMy Charming Wife
Diana AndrikaDemanding Husband
MarshallMy Superhero
JessiSi Menantu Buta
DeddyPredestined
CarlyNikah Tanpa Cinta
Laura WangHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)