His Second Chance - Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
Mungkin Jeremy Lin sudah melupakan kejadian hari itu, tetapi baginya, itu masih sangat berkesan.
Setelah kejadian itu, dia yang merupakan seorang Kepala Biro cabang diberhentikan dari jabatannya dan dipindahkan ke daerah terpencil.
"Kakak ipar! Dia menampar istriku ..."
"Tutup mulutmu!"
Saat Tuan Liu hendak berbicara, pria sedikit gemuk itu memotong perkataannya dengan dingin, "Mungkinkah dia akan memukul kalian tanpa alasan?!"
Tuan Liu tidak bisa menahan diri membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut, dia meminta kakak iparnya datang ke sini untuk membantu, tetapi kenapa dia jadi membantu orang lain.
"Kakak ipar, kamu harus menangkap bajingan ini, atau aku akan memberitahu kakakku!" Wajah wanita galak itu sangat bengkak, dia berkata dengan mengancam pria sedikit gemuk itu.
"Katakan! Ayo katakan lagi!"
Tiba-tiba, pria sedikit gemuk itu berjalan menuju wanita galak itu dan menamparnya dua kali, dia berteriak dengan marah: "Wanita yang selalu berkata kotor sepertimu memang pantas ditampar!"
Pria sedikit gemuk itu sangat marah, dia ditugaskan ke daerah terpencil karena telah menyinggung orang besar di depannya ini, sekarang dia masih berani menyuruhnya menangkapnya, itu sama saja sudah bosan hidup.
Wanita galak itu langsung tercengang, dia menatap pria sedikit gemuk itu dengan tatapan terkejut, pria pengecut yang ketika bertemu dengan kakaknya akan seperti tikus bertemu dengan kucing malah berani menamparnya!
"Aku akan menyuruh kakakku menceraikanmu!" Wanita galak itu berteriak dengan berlinang air mata.
"Oke! Siapa yang menolak untuk bercerai dia adalah anak anjing!" Pria sedikit gemuk itu langsung marah, dan kemudian berkata kepada anak buahnya, "Kedua orang ini mengumpulkan orang untuk membuat onar, bawa mereka ke kantor polisi!"
Pria sedikit gemuk itu memberi perintah, beberapa polisi di belakangnya langsung maju dan menangkap wanita galak itu serta Tuan Liu.
"Kakak ipar, kamu tidak bisa menangkap kami, kakak ipar, aku sudah salah ..." Ketika wanita galak itu melihat kakak iparnya sudah benar-benar marah, dia langsung ketakutan dan buru-buru memohon belas kasihan.
"Cepat tangkap, jangan mempengaruhi mood Tuan Lucky!" Pria sedikit gemuk itu memberi instruksi dengan suara dingin.
Setelah pasangan suami-istri itu dibawa pergi, pria sedikit gemuk itu segera mengeluarkan rokoknya dan menyerahkannya kepada Jeremy Lin dengan hormat, ia berkata sambil menyeringai: "Tuan Lucky, maaf, sudah membiarkan kedua warga pembuat onar ini merusak mood Anda. "
"Aku tidak bisa merokok." Jeremy Lin melambaikan tangannya, ia juga tidak menyangka pria sedikit gemuk itu akan langsung menangkap pasangan suami-istri itu, dia menjelaskan kepadanya, "Sebenarnya, kamilah yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini, kami harus memberi kompensasi kepada mereka. "
"Kompensasi apa, Tuan Lucky, Anda mengatakan ini sama saja dengan tidak menganggapku sebagai teman, serahkan ini padaku, aku jamin kedua orang ini tidak akan mengganggu Anda lagi kelak." Pria sedikit gemuk itu berkata sambil tersenyum.
"Ini tidak baik bukan ..." Jeremy Lin berkata dengan ragu-ragu.
"Tidak masalah, asalkan Tuan Lucky ingat untuk membantuku mengatakan beberapa patah kata baik ketika bertemu dengan Kepala Wei lagi, aku sudah merasa sangat berterima kasih, namaku Jodi Mao, mohon Tuan untuk mengingatnya." Pria sedikit gemuk itu bergegas berkata dengan hormat.
"Oke, aku sudah ingat, terima kasih Pak Jodi." Karena dia telah banyak membantu, Jeremy Lin juga tidak enak menolaknya.
"Terima kasih Tuan Lucky, terima kasih Tuan Lucky, kalau begitu aku tidak akan mengganggu lagi, aku pergi dulu." Ujar Jodi Mao sambil menuruni tangga, ketika dia mencapai lantai bawah, dia berbalik dan berjalan dengan cepat.
"Oh, Felia, putra angkatmu ini benar-benar hebat."
"Tentu saja, bahkan Kepala Biro-pun bersikap sangat sungkan padanya."
"Tuan Liu dan istrinya sudah mendapatkan balasan dari perbuatan buruk mereka, mereka biasanya merajalela, akhirnya mereka ditangkap, ini benar-benar menggembirakan!"
Sekelompok tetangga berkata dengan gembira, mereka juga sudah lama tidak senang dengan Tuan Liu dan istrinya.
"Bu, dengarkan aku, jangan tinggal di sini lagi, ayo kita pindah."
Setelah para tetangga pergi, Jeremy Lin membujuk ibunya, kebetulan Matthew Zheng memberikan sebuah vila untuknya, itu dapat digunakan untuk ibunya tinggal.
"Ini adalah tempat tinggal terakhir Jeremy, bagaimana aku rela pergi?" Felia Qin melirik rumah tua itu, kenangan lama muncul di benaknya, dan matanya sedikit memerah.
Jeremy Lin merasa sedikit tertekan, sebenarnya, dia sangat ingin memberi tahu ibunya bahwa dia adalah putra kandungnya.
Tetapi dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada ibunya, dia juga takut akan membuat ibunya terkejut.
"Bu, menurutku jika Jeremy Lin yang berada di alam sana mengetahui ini, dia juga tidak berharap Ibu tinggal di lingkungan yang berbahaya seperti ini, ada beberapa hal, beberapa orang, selama kita mengingatnya di dalam hati selamanya, mereka tidak bisa dianggap benar-benar tiada." Jeremy Lin membujuknya dengan suara lembut.
Felia Qin melihat ke sekeliling ruangan tanpa bicara, air mata mengalir di pipinya, sebenarnya, dia lebih menderita tinggal di sini, tidak tahu berapa kali dia bermimpi tentang putranya dan terbangun dengan menangis.
Jika bukan karena dia memiliki Lucky, putra angkatnya ini, takutnya dia sudah lama tidak akan bisa melanjutkan hidupnya lagi.
Di bawah bujukan Jeremy Lin, Felia Qin akhirnya setuju untuk pindah.
Sebelum Jeremy Lin menelepon Matthew Zheng, manajer real estate sudah menelepon Jeremy Lin terlebih dahulu dan berkata dengan hormat: "Tuan Lucky, Tuan Matthew sudah memberi perintah, vila telah didaftarkan atas nama Anda, furnitur juga sudah ditata untuk Anda, semuanya merek internasional tanpa formaldehida, Anda bisa datang dan langsung tinggal kapan saja. "
Vila-vila mereka ini telah lama direnovasi, ada beberapa vila yang sengaja tidak dijual, jadi tidak perlu khawatir tentang masalah formaldehida.
Setelah mengetahui situasi tersebut, Jeremy Lin langsung menelepon perusahaan pindahan dan memindahkan semua barang milik Felia Qin ke vila di pagi hari.
Ini adalah kompleks vila yang sangat mewah di Qinghai, vila yang dihadiahkan oleh Matthew Zheng ini areanya luas, ada kolam renang bergaya Eropa dan patung di tengah halaman, vila ini memiliki total empat lantai, lantai pertama tingginya 4 meter, ada empat pilar berukir di depan pintu, itu terlihat sangat mewah.
Dekorasi interior rumah ini lebih berstandar kelas atas, ada sebuah lampu kristal emas senilai ratusan juta digantung di tengah ruang tamu, dinding dan lantainya juga didekorasi dengan megah, semua perabotannya juga mahal.
Felia Qin terus membuka mulutnya dan belum pernah menutupnya sejak dia masuk, dia merasa sangat terkejut, dan dia berkata dengan suara gemetaran: "Lucky, ini ... apakah ini rumahmu? Bagaiamana mungkin aku bisa tinggal di sini ..."
"Bu, ini rumahku, jangan khawatir." Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, dia juga tidak menyangka Matthew Zheng akan memberinya rumah sebesar ini.
Tetapi dia merasa sangat senang, setelah ibunya menderita selama bertahun-tahun, akhirnya dia bisa membalas jasa ibunya.
Ia berencana untuk menyewa beberapa pembantu untuk ibunya, untuk mengurus kehidupan sehari-harinya, ditambah dengan biaya perawatan vila yang tinggi kelak, pasti akan menghabiskan banyak uang, sepertinya ia harus bekerja keras untuk menghasilkan uang.
Setelah beradaptasi sejenak, Felia Qin pun sudah kembali normal, dia menunjuk ke ruang terbuka di halaman yang belum ditanami rumput, dan berkata: "Lucky, kamu lihat, sayang sekali area seluas itu dianggurkan begitu saja, Ibu ingin mengubahnya menjadi kebun sayur, bagaimana menurutmu?"
"Ya, harus diubah!" Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, membuat kebun sayur di vila, sepertinya ibunya adalah orang pertama.
Dan ibunya juga membawa sepeda listrik lamanya ke sana, sehingga dia bisa mudah pergi bekerja ke Toko Roti, tinggal di vila namun berjualan roti, ini mungkin juga hanya dia satu-satunya.
Tetapi itu tidak masalah, asalkan ibunya bahagia.
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlAku bukan menantu sampah
Stiw boyLelaki Greget
Rudy GoldBeautiful Lady
ElsaHis Soft Side
RiseHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)