His Second Chance - Bab 139 Seminar (1)
“Sudah, sudah, jangan pijat lagi, jika dipijat lagi aku akan mati dipijat olehmu.”
Marcella Jiang bergegas bangkit dari depan meja rias dan duduk ke atas kasur, lalu dia menjulurkan sepasang kakinya yang putih halus ke depan Jeremy Lin, dia berkata, “Bantu aku pijat kaki saja, aku sudah berjalan selama seharian.”
Kaki Marcella Jiang sangat indah, bentuk kakinya sangat bagus, jari kakinya montok, kuku jari kakinya bagaikan giok, panjang dan bulat, telapak kakinya lentur dan putih cerah, bahkan tumit kakinya juga bulat dan halus, terasa lembut bagaikan kulit bayi.
Tidak heran Handi Li begitu terpikat pada sepasang kaki Marcella Jiang ini, bahkan pria manapun, juga tidak mampu menahan godaan ini.
Seorang dokter yang selalu berjalan setiap harinya dapat memelihara sepasang kakinya dengan begitu cermat, pasti telah banyak mengerahkan usaha. Pemeliharaan badan yang dilakukan setelah mandi pada setiap harinya, sudah menghabiskan waktu Marcella Jiang sebanyak satu jam.
Sekarang Jeremy Lin sedang memainkan sepasang kaki indah ini dengan semena-mena, jarinya yang lincah sedang memijat telapak kaki Marcella Jiang.
“Apakah di sini terasa sakit?”
“Tidak sakit.”
“Hhmm, jantungmu bagus.”
“Bagaimana dengan di sini?”
“Sakit!”
“Hhmm, lambungmu tidak baik, ingat untuk makan tepat pada waktunya.”
“Kenapa tidak bertanya lagi?”
Marcella Jiang sedang memiringkan kepala dan menyisir rambut, melihat Jeremy Lin tidak berbicara lagi, dia mendongak menatapnya dengan penasaran, dia menyadari wajah Jeremy Lin merona merah, sepasang mata Jeremy Lin sedang melirik ke bawah gaunnya secara tidak sadar.
Saat ini Marcella Jiang mengenakan gaun tidur, awalnya kakinya dijepit, tetapi karena terlalu nyaman dipijat oleh Jeremy Lin, sepasang kakinya terbuka secara tidak sadar.
Sebagai seorang pemuda yang belum pernah mengalami hal seksual, bagaimana mungkin Jeremy Lin mampu menahan godaan seperti ini, matanya secara tidak sadar tertarik untuk menelusuri ke dalam.
“Dasar preman!”
Sebelum Jeremy Lin sadar kembali, di depan matanya menjadi hitam, kaki Marcella Jiang yang indah dan lembut langsung menendang di wajahnya, lalu Jeremy Lin terjatuh ke lantai bersama kursinya.
“Rasakan!”
Marcella Jiang mendekap mulutnya yang diam-diam tertawa.
“Maaf, tadi aku melamun.”
Jeremy Lin tahu bahwa dirinya salah, dan tidak berani berkata apa-apa, hanya tersenyum canggung, lalu berdiri dan berjalan kembali ke tempat tidurnya di lantai.
Bodoh!
Marcella Jiang mengumpat dalam hati, kenapa si bodoh ini begitu menyukai tidur di lantai?
Dia melarang Jeremy Lin untuk tidur ke atas kasur, apakah Jeremy Lin tidak bisa mengajukan permintaan?
Asalkan Jeremy Lin mengajukan permintaan, dia sepenuhnya bisa mempertimbangkannya dengan sungguh-sungguh, lalu memberikan jawaban yang pasti kepada Jeremy Lin setelah berpikir dengan cermat.
Namun Jeremy Lin sepertinya tidak memiliki sedikitpun pemikiran mengenai itu, serta dia sepertinya masih lumayan menikmati tidur di lantai.
“Apakah nyaman tidur di lantai?” Marcella Jiang memiringkan badan, kepalanya meniduri lengannya yang putih cerah, rambut hitamnya yang bagaikan air terjun sedang tergerai, ditambah dengan raut wajahnya yang menawan, sungguh mempesona.
“Nyaman.”
Sepertinya Jeremy Li mengabaikan keindahan itu, dia meletakkan kedua tangan ke belakang kepala, lalu melirik Marcella Jiang dan menjawab dengan yakin.
Entah mengapa, setelah begitu lama tidur di lantai, dirinya bahkan sedikit mencintai perasaan yang mapan itu.
“Hehe, benarkah, kalau begitu kamu tidur di lantai untuk selamanya saja!”
“Tunggu, Kak Marcella, di mana bantalku?!”
“Bantal apaan, kamu menggunakan langit sebagai selimut dan bumi sebagai bantal saja, lalu tidur sampai mati!”
Keesokan harinya, dengan usaha Jeremy Lin yang tidak tahu malu, Marcella Jiang dengan terpaksa setuju untuk membawanya pergi ke Rumah Sakit Rakyat Qinghai.
Namun Marcella Jiang berpesan pada Jeremy Lin terlebih dahulu, dia bisa membawanya pergi, tetapi selama seminar berlangsung, Jeremy Lin tidak boleh berbicara, kalau tidak jika diketahui bahwa Jeremy Lin bukan orang dalam rumah sakit, Marcella Jiang akan diberikan hukuman.
Karena seminar kali ini berbeda dengan yang lain, merupakan seminar internal dari Rumah Sakit Rakyat Qinghai, maka dokumen, informasi, dan teknik pengobatan yang bersangkutan semuanya adalah dokumen rahasia Rumah Sakit Rakyat Qinghai.
Kalaupun Zack Li sendiri yang mengangguk, takutnya juga tidak bisa, karena pada dasarnya Zack Li hanyalah seorang Kepala Divisi, di atasnya masih ada Wakil Kepala Rumah Sakit, Kepala Rumah Sakit, dan lainnya. Selain itu, peraturan adalah peraturan, tidak ada siapapun yang boleh melanggarnya.
Oleh karena itu, kali ini Marcella Jiang juga menanggung resiko yang sangat amat tinggi, tetapi selama Jeremy Lin tidak berbicara, seharusnya tidak ada masalah besar.
Marcella Jiang secara khusus meminjam jubah putih dengan dokter pria untuk dikenakan Jeremy Lin, lalu membawanya pergi ke Auditorium.
Karena ini merupakan seminar internal dari rumah sakit, maka tidak diumumkan untuk orang luar, serta memerlukan kartu pengenal untuk keluar dan masuk, maka tidak ada pemeriksaan yang khusus, sehingga Jeremy Lin masuk dengan sangat mudah mengikuti Marcella Jiang.
Tidak lama kemudian, ada belasan orang yang memasuki Auditorium, sebagian besar adalah dokter dari Rumah Sakit Rakyat Qinghai, Zack Li dan beberapa ahli dari Divisi Penyakit Dalam juga ada di antaranya.
Di sebelah kiri dari baris pertama, duduk dua orang bule yang berambut emas dan berhidung besar, satu wanita satu pria.
“Dua orang bule itu adalah putra-putri dari pasien, putranya bernama Jason, dan putrinya bernama Leah. Jason adalah wartawan ternama dari The Herald Times, sedangkan Leah adalah karyawan di Kantor Kedutaan Besar di China. Karena dalam waktu dekat ini mereka akan bekerja di Qinghai, maka mereka menjemput ayah mereka kemari, ingin menjalani pengobatan di Qinghai.” Marcella Jiang memperkenalkan untuk Jeremy Lin.
“Bagaimana kondisi pasien?” tanya Jeremy Lin.
“Sebentar lagi Wakil Kepala Rumah Sakit akan naik ke atas untuk memberi laporan, kamu dengarkan saja.” Marcella Jiang mendesah, dan berkata, “Sebenarnya seminar ini juga hanya untuk mengikuti prosedur saja, para ahli luar negeri pun tidak berhasil mengobatinya, lalu bagaimana mungkin rumah sakit di China dapat mengobatinya.”
“Rekan muda, jangan merendahkan diri kita sendiri, Pengobatan Tradisional China kita pun sangat mendalam.” ujar Jeremy Lin berpura-pura menjadi dewasa.
“Aduh.”
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaDewa Perang Greget
Budi MaMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlYama's Wife
ClarkKing Of Red Sea
Hideo TakashiVillain's Giving Up
Axe AshciellyPrecious Moment
Louise LeeHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)