His Second Chance - Bab 33 Hanya Beruntung Saja
Setelah menutup telepon, Jeremy Lin pergi ke kedai kopi di seberang distrik, dan dia sudah membuat janji dengan Andrian Shen untuk bertemu di sini.
Setelah beberapa saat, Andrian Shen datang, dan ada seorang pria muda bersamanya, yang berkulit putih, mengenakan kacamata, dan sangat lemah lembut.
“Ini teman kecilku, Eddy Zhou, ini teman baik yang pernah aku katakan padamu, Lucky He.” Andrian Shen buru-buru memperkenalkan mereka berdua satu sama lain.
"Lucky, apakah di distrik kalian ada seorang lelaki tua bernama Lionel Jiang, Eddy Zhou ingin mengunjunginya hari ini, tidak disangka kamu tinggal di distrik yang sama dengannya, hanya saja datang bersama denganku." Tanya Andrian Shen.
Jeremy Lin berpikir bahwa itu adalah kebetulan, menebak bahwa Eddy Zhou datang hanya karena Kaligrafi Mingqie tersebut, dan sekarang banyak orang yang datang untuk meminta Lionel Jiang agar membawa mereka melihat Kaligrafi Mingqie setiap hari.
“Dia adalah ayah mertuaku, dia tidak ada di rumah sekarang, dan dia sudah pergi bekerja.” Jeremy Lin berkata sambil tersenyum.
"Hah? itu kamu!"
Mendengar ini, Eddy Zhou yang memiliki wajah yang tenang, tiba-tiba terkejut, "Aku mendengar dari orang-orang di Jalan Guwan, kamu yang menemukan kaligrafi Mingqie saat itu, beruntung sekali!"
Eddy Zhou yang memiliki sikap agak dingin, mencondongkan tubuh dan meraih tangan Jeremy Lin, dan berkata, "Saudara memiliki penglihatan yang baik!"
“Jangan berlebihan, hanya beruntung saja.” Jeremy Lin tersenyum dengan tenang.
Eddy Zhou sangat bersemangat, keluarganya membuka rumah lelang, tertarik dengan barang antik sejak dia masih kecil, begitu mendengar Kaligrafi Mingqie di dunia, dia tidak sabar untuk tiba hari ini, ingin mengunjungi Lionel Jiang dan menantunya, tidak disangka ternyata bertemu di sini.
"Saudara He, kamu harus membantuku, dan pastikan untuk meminta ayah mertuamu untuk membawaku melihat Kaligrafi Mingqie itu."
Saat berbicara, Eddy Zhou mengeluarkan kartu bank pada Jeremy Lin.
Dia datang mengunjungi Lionel Jiang hari ini dan tidak membawa hadiah, hanya membawa kartu ini, dengan 500 Ribu RMB (sekitar 1 Miliar Rupiah) di dalamnya.
Untuk penggemar barang antik seperti dia, 500 Ribu RMB layak untuk melihat Kaligrafi Mingqie.
Jeremy Lin buru-buru mendorong kembali kartu itu dan berkata, "Ambil kembali, dan aku berjanji akan membawamu melihatnya, kalau tidak anggap saja kita belum pernah bertemu."
"Benar sekali Eddy Zhou, kalian akan menjadi saudara sendiri nantinya, kamu tidak perlu bersikap begitu sungkan, Ketika kamu melihat mainan yang bagus ingatlah untuk membawa dua barang untuk Lucky He dan Ayah mertuanya." Andrian Shen segera mengatasi kebuntuan ini, dan dia masih terburu-buru mengatakan masalah Patung Dewi Guanyin pada Jeremy Lin.
Eddy Zhou tidak menolak lagi, dan menyapa dengan baik.
Andrian Shen buru-buru berkata, "Ku katakan pada kalian berdua, bahwa aku mengalami kecelakaan mobil kemarin, saat sedang mengendarai mobil di jalan, tiba-tiba terbentur ke dinding oleh truk yang tidak terkendali."
Jeremy Lin dan Eddy Zhou terkejut, dan buru-buru menatapnya dan bertanya apakah baik-baik saja atau tidak.
"Aku baik-baik saja, tidak ada masalah sama sekali." Andrian Shen tampak sedikit aneh, "Tetapi mobilku terjepit."
Seperti yang dia katakan, dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkanya pada Jeremy Lin dan Eddy Zhou foto-foto tempat kejadian kecelakaan, mobil itu terjepit sehingga tidak bisa melihat seperti bentuk awalnya lagi, seperti kotak korek api yang terjepit.
Dilihat dari foto-fotonya, tidak mungkin bagi orang-orang di dalam mobil untuk bertahan hidup, tetapi Andrian Shen selamat dengan utuh dan tanpa cedera.
"Saat itu aku hampir menyusut di dalam mobil, atap mobil menempel di kulit kepalaku, dan tubuhku terbungkus besi dengan rapat, seluruh mobil diperas sehingga menyisakan ruang untuk diri sendiri, jika atap mobil turun 2 cm lagi, aku sudah mati. "
Memikirkan adegan mengejutkan di awal, Andrian Shen masih memiliki ketakutan dan wajahnya pucat.
“Jika tidak mati dalam bencana, pasti ada berkah, aku telah mengatakan padamu sejak lama bahwa kamu bernasib baik!” Eddy Zhou tersenyum, sangat senang tanpa terduga pada Andrian Shen.
“Omong kosong berkah baik, terima kasih kepada Patung Dewi Guanyin yang diberikan oleh Lucky kepadaku, jika tidak aku akan tamat.” Andrian Shen melirik Jeremy Lin, dengan sedikit rasa semangat di matanya.
“Patung Dewi Guanyin?” Eddy Zhou bingung.
Di mata Eddy Zhou yang terkejut, Andrian Shen mengeluarkan Patung Dewi Guanyin dari sakunya dan berkata, "Aku tidak menganggapnya serius ketika Lucky memberiku Patung Dewi Guanyin ini, aku melemparkannya langsung ke kotak penyimpanan di kursi samping pengemudi, Ketika kecelakaan mobil Patung Dewi Guanyin ini terguncang keluar, dan jatuh ke pelukanku. "
Eddy Zhou buru-buru mengambil Patung Dewi Guanyin dan melihat lebih dekat, wajahnya tiba-tiba berubah, "Bagaimana ini bisa terjadi ?!"
Hanya melihat bahwa seluruh tubuh Patung Dewi Guanyin ditutupi dengan retakan kecil, dan retakan itu bersinar merah, seolah darah mengalir keluar.
Andrian Shen berpikir bahwa alasan mengapa dia baik-baik saja adalah karena Patung Dewi Guanyin ini mati untuknya sekali.
“Lucky, apakah kamu sudah tahu sesuatu yang akan terjadi padaku sejak lama?” Andrian Shen bertanya ketika Jeremy Lin tidak berbicara.
Andrian Shen adalah teman baik dari universitasnya, Jeremy Lin merasa tidak ada yang perlu disembunyikan darinya, jadi dia mengangguk dan menjawab, "Ya, aku tahu sedikit metafisika Feng Shui, melihat dahimu gelap, mungkin akan terjadi malapetaka, jadi aku memberikan Patung Dewi Guanyin kepadamu agar tetap aman, tidak menyangka itu benar-benar berfungsi. "
Patung Dewi Guanyin hanyalah media saja, dan yang benar-benar berhasil adalah doa perdamaian yang diberkati oleh Jeremy Lin, tetapi bagaimanapun juga, aura ini terlalu rendah dan hanya dapat digunakan sekali, jika diganti dengan giok yang lebih bagus, Andrian Shen akan dapat menyelamatkan sepuluh nyawa.
Andrian Shen memandang mata Jeremy Lin menjadi sedikit rumit tampaknya "Lucky He" ini jauh lebih dalam dari yang dia kira, tetapi dari kata-katanya yang sederhana, sepertinya dia tidak ingin membiarkan dirinya tahu terlalu banyak, Andrian Shen tahu banyak bahwa para ahli tidak suka mengungkapkan identitas mereka, jadi dia tidak bertanya lebih lanjut lagi.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCutie Mom
AlexiaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensHis Second Chance
Derick HoCantik Terlihat Jelek
SherinWonderful Son-in-Law
EdrickHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)