His Second Chance - Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
Tidak menunggu Jeremy Lin berbicara, Annie langsung berkata dengan gusar “Metode yang seperti ini kemungkinan hanya memberikan efek penghilang rasa sakit untuk sementara, sama sekali tidak dapat memberikan khasiat kesembuhan.”
“Yang dikatakan oleh nona Annie tidaklah salah.”
Jeremy Lin mengangguk-anggukkan kepalanya, dia menatap tuan Pang dan mengatakan “Tidak peduli apakah mengkonsumsi obat ataupun metode pemukulanku, keduanya hanya bersifat sementara saja, jika ingin menyembuhkannya secara permanen, kita perlu memecahkan penyebab utamanya.”
“Tuan, Apakah maksudmu kamu bisa mengetahui penyebab utama penyakitku ini?!”
Tuan Pang sangat terperanjat, sekali lagi dia menggenggam tangan Jeremy Lin, dia sangat emosional.
“Tidak salah, kamu......”
“Mustahil!”
Tidak menunggu Jeremy Lin menyelesaikan kalimatnya, Annie langsung bangkit berdiri, dia terkesan sedikit kehilangan akal sehatnya dan berkata “Bahkan peralatan medis presisi dari institut medis kami tidak bisa mendapatkan penyebab penyakitnya, bagaimana mungkin kamu bisa mengetahuinya hanya dengan sekilas melihatnya?!”
Dada Annie bergerak kembang kempis, pemandangan yang sangat luar biasa, sejenis perasaan ketakutan yang sangat besar menyelimutinya, mendadak, dia sangat takut kalau Jeremy Lin akan memberitahukan penyebab penyakitnya, begitu dugaan Jeremy Lin benar, maka asosiasi kedokteran mereka, bahkan pengobatan barat mereka akan dikalahkan oleh pengobatan tradisional begitu saja.
“Nona Annie, pengobatan barat kalian tidak bisa mendapat penyebab penyakitnya, itu tidak berarti kalau pengobatan tradisional di China juga tidak bisa mengetahuinya.” Secara tidak sadar, nada bicara tuan Pang juga berubah, terdengar ada kesan bangga secara samar-samar, dia masih teringat jelas dengan proses untuk mendapatkan pengobatan di Amerika Serikat kala itu yang membuatnya menjadi bak seorang budak.
“Kalau begitu. Katakanlah, apa penyebab penyakitnya?” Ucap Annie sambil berusaha keras menahan amarah di dalam hatinya.
“Tepatnya, gejalanya ini bukanlah suatu penyakit, hanya saja fisiknya yang sedikit istimewa, termasuk pendarahan internal, sirkulasi darah yang buruk, sensitif terhadap kelembaban dan suhu yang dingin, namun dia malah tinggal di dekat perairan, tentu dia akan mendapatkan penyakit ini.” Jeremy Lin memberikan penjelasan secara jelas dan logis.
“Apakah yang dia katakan itu benar?” Ucap Annie merasa tidak sabar, dia tidak percaya Jeremy Lin dapat menebak tempat tinggalnya hanya berdasarkan dari gejala dari pasien.
Tidak disangka, tuan Pang langsung mengangguk-anggukkan kepalanya, dengan penuh semangat dia berkata “Tuan, apa yang kamu katakan itu tidaklah salah, rumah kami memang berada di dekat perairan, penyakit sakit kepalaku ini aku dapatkan tidak lama setelah pindah rumah, istriku mengira ini ada hubungannya dengan feng shui rumah, dia bahkan pernah mencari ahli feng shui untuk mengeceknya.”
Raut wajah Annie tampak lesu, dia langsung terduduk kembali ke atas kursinya, wajahnya memucat, dia terbengong sambil menatap ke depan, lalu bergumam “Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin.”
Sekilas, Jeremy Lin menatap Annie, dia merasa sedikit tidak berdaya dan tersenyum, sifat kompetitif Annie sungguh kuat.
“Tuan, kalau begitu, apakah setelah aku pindah rumah, penyakitku ini akan sembuh?” Tanya tuan Pang secara terburu-buru.
“Tidak salah, selain itu, berdasarkan dari fisikmu, sebaiknya kamu berhenti minum alkohol dan merokok, kurangi makan daging babi yang berlemak, perbanyak makan kacang hitam, jamur, terong, mangga, anggur kuning, dan makanan lainnya yang dapat memperbaiki sirkulasi darah.” Ucap Jeremy Lin memberitahunya.
“Terima kasih banyak tuan, terima kasih banyak.” Tuan Pang mengucapkan terima kasih secara berturut-turut, dia mengeluarkan dompetnya dan akan segera membayar biaya pemeriksaan kepada Jeremy Lin, Jeremy Lin langsung melambai-lambaikan tangannya dan menolaknya, tuan Pang pun berkata kepada pelayan bahwa dia yang akan membayar meja Jeremy Lin ini.
Setelah mengantar kepergian tuan Pang, Jeremy Lin membalikkan kepalanya, raut wajahnya langsung berubah.
Dia mendapati mata Annie sedikit terpejam sambil duduk di kursi, wajahnya pucat pasi, bibirnya kering, dia terengah-engah, tubuhnya sedikit bergidik, terlihat jelas kalau jantungnya berdebar kencang akibat dari emosi yang luar biasa.
Jeremy Lin langsung bergerak cepat ke sisinya, dia mengulurkan tangannya dan memeriksanya, dia menyadari itu adalah detakan jantung yang berbahaya, kondisinya sangat parah, dia harus mendapatkan pertolongan.
“Maaf nona Annie, aku sudah menyinggungmu.”
Jeremy Lin menggertakkan giginya, setelah itu, dia menanggalkan mantelnya sendiri dan menutup dada Annie dengannya, lalu dia membungkukkan tubuhnya dan memasukkan tangannya ke dalam mantelnya, dia mengulurkan tangannya dan membuka kancing baju di bagian dadanya.
Karena solusi untuk kondisi darurat ini membutuhkan teknik khusus untuk menekan titik akupuntur dengan kuat, Jeremy Lin pun hanya dapat melakukan ini.
Hanya saja, ini adalah pertama kalinya Jeremy Lin melakukan ini, dia pun merasa sedikit gugup, setelah beberapa lama mencari-cari, dia masih tidak berhasil membuka kancing bajunya, dia malah menyentuh bagian yang tidak seharusnya dia sentuh.
Setelah membuka kancing bajunya, dia sudah tidak punya waktu lagi untuk merasakan kehangatan dan kelembutan, dia bergegas mengumpulkan energi spiritual di dalam tubuhnya ke jari-jemarinya, dengan sekuat tenaga, dia menekan titik akupuntur Annie sebanyak beberapa kali.
Tubuh Annie yang awalnya tidak dapat bernapas itu pun tiba-tiba menggeliat, dia menghembuskan napas panjang, dan pernapasannya langsung menjadi normal kembali, dia mengambil dan menghembuskan napasnya secara dalam, kesadarannya juga berangsur-angsur pulih.
“Apa yang kamu lakukan!”
Setelah melihat letak tangan Jeremy Lin, dia pun menyingkirkan lengan Jeremy Lin dan bergegas bangkit berdiri, dia langsung menutup bagian dadanya, di saat yang sama, dia melemparkan sebuah tendangan kuat ke arah Jeremy Lin.
Jeremy Lin tidak menyangka kalau kemampuannya akan sehebat ini, sudah terlambat ketika Jeremy Lin tersadar, dengan kuat, tendangan kaki Annie pun mendarat di lengan kirinya.
“Aduh.”
Jeremy Lin meraba tangan kirinya sambil merintih kesakitan dan bergerak melompat, tendangannya ini pasti telah membuat lengan kirinya membiru.
“Cabul!” Umpat Annie penuh amarah, dia bergegas menutup kancing bajunya.
“Nona Annie, kamu salah paham, barusan kamu terkena serangan jantung, itu demi menyelamatkanmu.” Ucap Jeremy Lin dengan wajah penuh getir.
“Nona, barusan aku juga telah melihatnya, memang benar kalau tuan ini sedang menyelamatkanmu.” Pelayan yang menyaksikan segalanya bergegas muncul dan membantu Jeremy Lin untuk memberikan penjelasan.
Saat ini, Annie juga masih bisa teringat dengan kondisi tubuhnya yang terasa janggal sebelum kehilangan kesadaran, wajahnya pun memerah, dengan sedikit perasaan malu, dia berkata “Maaf, Lucky, aku ingin meminta maaf kepadamu.”
“Aku juga harus meminta maaf kepadamu, aku tidak ada pilihan lain, oleh sebab itu, aku baru...... baru......” Ucap Jeremy Lin dengan sedikit perasaan malu dan wajah yang memerah.
Ini adalah pertama kalinya dia menyentuh bagian itu dari seorang wanita, dia tidak menyangka ternyata akan senyaman itu, dan juga membuatnya bergemetaran, tidak heran kalau wanita bule ini memiliki reputasi yang besar.
“Tuan He, kamu adalah pria pertama yang menyentuh tubuhku, oleh sebab itu, ada akibat yang harus kamu tanggung.”
Annie memutar bola matanya, dia langsung membuat perhitungan di dalam hatinya, yang pasti, dirinya telah merugi, dia harus mencari jalan untuk membalasnya.
“Oh, katakan saja.” Ucap Jeremy Lin secara tergesa-gesa, dia sedikit terkejut.
Begitu kalimat Jeremy Lin dilontarkan, tiba-tiba telepon genggamnya berdering, itu adalah panggilan dari Enzy Li.
“Maaf, aku akan menjawab telepon dulu.” Ucap Jeremy Lin meminta maaf, Enzy Li menghubunginya di saat seperti ini, kemungkinan adalah masalah yang penting.
“Halo, tuan, kamu di mana? Ada beberapa orang bule datang ke klinik kita, mereka ingin mencarimu.” Ucap Enzy Li tergesa-gesa.
“Bule? Mencariku?”
Sekilas, Jeremy Lin terheran-heran menatap Annie, Annie juga sedikit tercengang, dia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya untuk memberikan isyarat kalau itu tidak ada hubungan dengannya.
“Betul, dari nada bicara mereka, tampaknya sangat penting, bagaimana kalau kamu pulang sebentar?” Ucap Enzy Li.
“Baik, kamu tunggu sebentar, sekarang juga aku akan pulang.” Ucap Jeremy Lin mengiyakannya sambil menganggukkan kepalanya, di dalam hatinya, dia merasa sangat penasaran, tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh sekelompok bule tersebut.
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangThe Sixth Sense
AlexanderPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Loving The Pain
AmardaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoIstri Pengkhianat
SubardiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)