His Second Chance - Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
“Ayah.” Matthew Zheng mengerutkan kening dan mengingatkannya dengan suara rendah, jika Jeremy Lin menginginkan seluruh perusahaan keluarga Zheng, tidak mungkin juga diberikan seluruh perusahaan ini.
Frans Zheng melambai padanya dan memberi isyarat agar dia tidak berbicara.
Pada saat ini, Jeremy Lin telah mengeluarkan ponselnya, dan setelah perhitungan yang cermat, dia mengangkat kepalanya dan tersenyum dan berkata, "Seluruhnya, 300 ribu RMB (sekitar 600 juta rupiah)".
Begitu dia mengatakan ini, ekspresi semua orang berubah lagi, penuh kejutan.
William Song saja memberi diskon 2 juta RMB (sekitar 4 miliar rupiah), karena bagi orang biasa itu sudah uang yang sangat besar, dan Lucky He ini dia bisa meminta puluhan juta dalam satu kata tetapi dia tidak melakukannya.
“Saudaraku, kamu jangan sungkan, Biaya pengobatan 10 juta RMB (sekitar 20 miliar rupiah) ini sudah disiapkan dari awal. Kalaupun kamu tidak mengambilnya, akan diambil oleh orang lain, Terima saja.” Matthew Zheng tersenyum dan berkata kepada Jeremy Lin.
“Ya, temanku, kamu harus menerimanya.” Frans Zheng tersenyum.
"Tuan Zheng Tua, biaya pengobatan 300 ribu RMB (sekitar 600 juta rupiah) saja sudah banyak. Jika aku tidak menemui kesulitan, aku tidak akan peduli dengan biaya pengobatan yang tinggi seperti ini. Aku harap Anda jangan terlalu sungkan." Nada suara Jeremy Lin sangat tulus. tanpa kepura-puraan.
Frans Zheng tidak bersikeras mendengar kata-kata itu, mengangguk dan meminta Matthew Zheng untuk membayar 300 ribu RMB pada Jeremy Lin, dan Jeremy Lin memilih uang tunai.
Matthew Zheng memberikan William Song 100 ribu RMB (sekitar 200 juta rupiah) sebagai biaya telah berusaha, tetapi William Song melihat Jeremy Lin yang telah menyembuhkan orang dan hanya meminta 300 ribu RMB. Dia bahkan tidak memiliki harga diri jika menerimanya, jadi dia menolak untuk berbalik dan pergi.
Ketika Yovan Wei dan Jeremy Lin berjalan keluar dari villa berdampingan, Frans Zheng berdiri di dekat jendela memandang ke punggung Jeremy Lin, matanya penuh penghargaan, dan berseru, "Sungguh memiliki kemampuan, dan juga tidak sombong, anak muda seperti ini sudah tidak banyak lagi, Matthew, jika kamu memiliki kesempatan, kamu harus berkontak dengannya, karena mungkin dia bisa membantu karir mu".
"Ya, Ayah." Matthew Zheng mengangguk dan setuju, tetapi dia merasa sedikit tidak setuju di hatinya. Tidak peduli seberapa baik dia, dia adalah seorang dokter. Apa lagi yang bisa dia lakukan selain mengobati penyakit?
“Kemudian besok pilihlah mobil yang bagus dan berikan padanya, sebagai hadiah dan sebagai ucapan terima kasih. Ingat, mobil yang bagus.” Frans Zheng berkata dengan sungguh-sungguh.
"Mengerti." kata Matthew Zheng.
Setelah meninggalkan rumah keluarga Zheng, Jeremy Lin dan Yovan Wei telah membuat janji untuk bertemu istrinya pada akhir pekan, dan mereka berpisah. Jeremy Lin langsung pergi ke toko roti milik ibunya Felia Qin.
Setelah melihat Jeremy Lin, Felia Qin segera menunjukkan senyuman langka, dan membujuk, "Lucky, kamu bukan anak kecil lagi, kamu memiliki rumah dan keluarga, kamu harus mencari pekerjaan, jangan selalu ke sini".
“Ibu angkat, kamu jangan lihat aku tidak punya pekerjaan, tapi aku mengobati orang, dan telah mendapatkan banyak uang.” Jeremy Lin berkata dengan bersemangat, lalu membuka tasnya dan memperlihatkan 300 ribu RMB (sekitar 600 juta rupiah) uang tunai di dalamnya.
“Lucky, dari mana kamu mendapatkan begitu banyak uang?” Felia Qin berkata dengan heran.
“Aku baru saja mengobati seorang keluarga kaya. Ini biaya pengobatan yang mereka berikan kepadaku.” Jeremy Lin sedikit bangga. Dia tumbuh sudah begitu besar, dan semuanya karena dihidupi oleh ibunya, sekarang dia akhirnya bisa menghidupi ibunya.
Kemudian Jeremy Lin menelepon Michael Huang dan memberinya 220 ribu RMB (sekitar 440 juta rupiah) beserta bunganya, dan kemudian memberikan sisa uangnya kepada ibunya.
“Lucky, bagaimana boleh seperti ini? Kamu bisa mengambilnya kembali dan menggunakannya sendiri.” Felia Qin cepat-cepat mengembalikannya.
“Ibu, ambillah, ini sama seperti Jeremy Lin yang akan melakukan tugasnya sebagai seorang anak.” kata Jeremy Lin mengangkat kepalanya dan melihat foto dirinya dan ibunya di atas meja, agak menghela napas.
Karena dia tidak bisa menjadi dirinya sendiri, sehingga membuatnya harus berada pada tubuh orang lain, dan melindungi ibunya
Pada akhirnya Felia Qin tidak bisa menolak, jadi dia menerimanya, dan berkata, "Baiklah, aku akan membantumu menyimpan uang ini, kapanpun kamu ingin menggunakannya, maka kapanpun kamu bisa mengambilnya dari ibu".
Keesokan harinya Jeremy Lin ingin malas-malasan dan hanya tidur, tetapi Marcella Jiang memanggilnya pagi-pagi sekali dan membawanya ke pasar sayur. Kemudian dia menyerahkan sebuah keranjang dan memintanya untuk pergi langsung ke klinik dan berikan sayuran kepadanya, dan masih menyuruhnya untuk memotong daging.
Pikiran Jeremy Lin sedikit kacau, melihat serangkaian pekerjaan yang di atur Marcella Jiang, Lucky He ini sungguh-sungguh melakukan pekerjaan semacam ini setiap harinya.
Apakah dia tidak merasa malu? Seorang pria bertubuh besar mencuci pakaian, membeli sayuran, dan pergi ke toko sepanjang hari ...
"Aku tidak punya uang." Meskipun dia merasa sangat tidak berdaya, Jeremy Lin tetap harus berbicara. Uang yang kemarin dia berikan semua kepada ibunya, dan dia tidak menyimpan satu sen pun.
Marcella Jiang menatapnya jijik, lalu melemparkan 100 RMB dari jendela, dan pergi.
Jeremy Lin melihat ke arah mobil dengan kesal, dan dia ingin menunggu suatu hari dia akan melepas celana Marcella Jiang dan memukul pantatnya.
Ini adalah pertama kalinya Jeremy Lin membeli sayuran, dan dia merasa sedikit gugup, dia tidak tahu cara memetik sayuran dan cara menawar.
Siapa sangka begitu sampai di pasar sayur, para paman dan bibi di berbagai warung mulai menyambutnya.
"Oh, Lucky, ayo ke sini beli sayur, aku sudah lama tidak melihatmu".
"Benar, kamu pergi ke mana dua bulan ini, aku sangat rindu kamu".
"Lucky, apakah hari ini masih ingin membeli yang biasanya? Aku akan mengemasnya untukmu, dan nanti kamu datang ambil ya".
"Sayur sudah aku siapkan untukmu, dan jika tidak punya uang, nanti kita masukkan dalam buku hutang saja".
"Sungguh pemuda yang baik".
Baik?
Otot-otot di wajah Jeremy Lin bergetar, melihat antusiasme paman dan bibi di pasar, Lucky He sepertinya menikmati pekerjaan membeli sayuran ini.
Setelah membeli sayuran, Jeremy Lin tidak punya uang, jadi dia harus meminjam kepada seorang bibi 1 RMB (sekitar 2 ribu rupiah), untuk naik bus ke klinik.
Setelah turun dari bus, dia dari jauh melihat sekelompok orang di depan klinik. Dia melihat seubah mobil maserati warna merah muda cerah parkir di depan klinik.
Ada bunga mawar berbentuk hati di kap mobil, dan beberapa bunga dan pita lain bertebaran di sekitarnya, dan yang berdiri di samping mobil adalah seorang pria muda dengan setelan jas biru tua, menyisir rambutnya, sambil memegang seikat bunga, jelas sekali ingin menyatakan cinta.
"Ini benar-benar orang kaya, menggunakan mobil mewah untuk menyatakan perasaan, ini pertama kalinya aku melihat hal seperti ini.
"Dan bunga yang ada di mobil itu, bisa 10-20 ribu RMB, sangat romantis"
"Jika aku adalah wanita yang dinyatakan cinta olehnya, aku akan bahagia sekali, bahkan jika aku mati langsung saja, aku tidak akan ada penyesalan".
"Jika itu adalah aku, aku akan memberikan ciuman yang mesra dan lama".
"Kurasa tidak ada wanita yang bisa menolak hal sebesar ini".
Para orang sekitar membicarakannya, dan kecemburuan beberapa gadis kecil tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Jeremy Lin tiba-tiba menjadi tertarik, dan mengikuti kerumunan untuk menonton, bertanya-tanya wanita cantik mana yang bisa mendapatkan anak orang kaya seperti itu.
"Marcella Jiang, aku mencintaimu!"
Pria berjas itu berdehem dan berteriak ke klinik.
Jeremy Lin hampir memuntahkan seteguk darah, dia berada di pasar, dan kemudian Marcella Jiang ingin berselingkuh?
Dia hampir kehilangan istri setelah membeli sayuran?
Jeremy Lin sangat marah dan merasa bahwa ini adalah penghinaan besar bagi dirinya sendiri, Marcella Jiang sudah menikah dan memiliki suami, dan pria berjas ini berani mengaku begitu terang-terangan, bagaimana dia tidak menempatkan dirinya di matanya?
Mungkin Lucky He yang pengecut bisa menahannya, tapi sekarang Jeremy Lin yang tinggal di tubuh ini!
Apakah itu untuk martabat pria atau sebagai imbalan untuk Lucky He, Jeremy Lin memutuskan untuk menyelesaikan pria berjas itu.
Tepat ketika dia hendak melangkah maju dan menghajar pria berjas, Marcella Jiang tiba-tiba keluar dari klinik.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityAkibat Pernikahan Dini
CintiaAdore You
ElinaMy Cold Wedding
MevitaThick Wallet
TessaMr Huo’s Sweetpie
EllyaCintaku Pada Presdir
NingsiMy Charming Lady Boss
AndikaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)