His Second Chance - Bab 7 Kesalahpahaman
Jika masalah ini ditelepon oleh seorang adik ipar saja, dia tidak akan pergi sendiri untuk membereskan, tetapi karena ini menyangkut dengan cucu kesayangan dari ayah mertua, dia tidak menunggu lama lagi, dan langsung segera datang.
Lagipula, jika ingin naik jabatan lagi, maka masih harus membutuhkan bantuan hubungan dari ayah mertua.
"Klinik ini diduga menggunakan obat palsu. Perlu penyelidikan menyeluruh. Mohon pekerja yang tidak ada hubungannya silakan tinggalkan tempat ini!" kata Staff Biro Kesehatan.
Para pasien di klinik tidak segera pergi, tetapi melihat di pintu menyaksikan keramaian.
"Kepala Biro Deng, ini salah paham, salah paham, klinik kami selalu mematuhi hukum dan disiplin, bagaimana mungkin menyalahgunakan obat palsu".
Kepala Lembga di klinik, Harry Sun, segera berlari keluar setelah mendengar gerakan tersebut. Dia membungkuk sambil memberikan sebatang rokok kepada Simon Deng dan menjelaskan sambil tersenyum. Dia bertanya-tanya dalam hatinya, karena dia baru saja mengirim dua kotak ginseng kepada wakil kepala biro dua hari yang lalu. Mengapa hari ini datang memeriksanya?
Simon Deng mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan rokoknya, dan berkata dengan dingin, "Tidak perlu begitu akrab, hari ini kami sedang bekerja, aku mendengar bahwa kalian memiliki seorang dokter bernama Marcella Jiang yang hampir membunuh seorang anak karena cara pengobatan yang tidak tepat?"
“Omong kosong! Aku menggunakan obat berdasarkan gejala yang ada!” Marcella Jiang sedikit marah. Dia keluar dari kerumunan dokter dan perawat, menatap Simon Deng dengan mata dingin. Dia bisa menebak bahwa ini seharusnya adalah kakak ipar Kenny Wu yang menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Kesehatan.
Ekspresi Simon Deng jelas stagnan setelah melihat Marcella Jiang, dan dia sangat kagum, tetapi dia pulih dengan cepat, dan berkata dengan dingin, "Apakah obat yang di gunakan sesuai atau tidak, kami sendiri yang akan memeriksanya, silakan kamu ikut dengan kami".
"Kepala Deng, ini adalah pernyataan yang serius, Dokter Jiang adalah seorang dokter yang terkenal di sini." Harry Sun tertawa, "Lagipula, anak itu sudah sembuh ketika dia meninggalkan tempat ini".
"Tuan Sun, jangan salahkan aku karena tidak memberimu wajah. Jika kamu masih ingin menutupi, maka aku sekalian akan menangkapmu." Simon Deng menatap Harry Sun dengan dingin.
Ketika Harry Sun melihat bahwa Simon Deng tidak main-main, dia sangat takut sehingga dia tidak berani mengatakan apapun lagi.
Simon Deng mengedipkan mata pada dua bawahan itu. Mereka segera pergi untuk menangkap Marcella Jiang, tetapi Jeremy Lin sudah berdiri di depan Marcella Jiang dan berkata dengan dingin kepada Simon Deng, "Sejauh yang aku tahu, Biro Kesehatan itu tidak memiliki hak untuk menangkap siapapun."
"Siapa kamu? Apakah aku tidak berhak menangkap orang? Apa urusanmu!" Simon Deng kesal. "Harry Sun, apakah ini juga dokter di klinik kalian?"
“Tidak, dia adalah suami Dokter Jiang,” kata Harry Sun, mengedipkan mata pada Jeremy Lin dan mengisyaratkan dia untuk tidak impulsif.
"Oh dia. Kudengar dia juga merawat keponakanku, kan? Apa kamu punya surat keterangan praktek kedokteran? Tunjukkan padaku." Simon Deng menatap Jeremy Lin dengan dingin. Kenny Wu di telepon mengatakan orang ini, dan tampaknya Kenny Wu sangat tidak senang kepada Jeremy Lin.
“Dia bukan dokter, jadi tidak ada surat keterangan praktek kedokteran, Kepala Deng, aku dengar dia juga menyelamatkan keponakanmu barusan.” Harry Sun berkata dengan nada tertawa.
"Praktek kedokteran ilegal, ini telah melanggar hukum, bawa dia pergi. Aku akan menelepon Biro Keamanan Publik" Simon Deng berkata dengan nada dingin dan tersenyum, dia memang tidak berhak menangkap orang, tetapi wakil kepala Biro Keamanan publik telah menggangap dirinya sebagai saudaranya akan menangkapnya.
“Masalah belum selesai, tapi menambah masalah lagi.” Marcella Jiang menatap tajam Jeremy Lin, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelepon, dan meminta ayahnya untuk membantu menyelesaikan masalah ini, dan jangan benar-benar membawa orang tidak berguna ini.
Melihat kedua anggota staff itu akan bertindak keras, sebuah kendaraan off-road berhenti ke pintu klinik dan terdengar suara rem berdecit. Kemudian dua orang di dalam mobil dengan cepat turun. Mereka adalah Ronald Wu dan putranya yang gelisah.
Melihat ayah mertuanya dan adik iparnya, Simon Deng tampak bahagia, berpikir bahwa itu adalah kebetulan, dan dia kebetulan meminta pujian dari ayah mertuanya.
“Ayah, Ayah sudah di sini. Aku baru saja ingin menutup klinik ini. Aku hanya ingin membawa kembali kedua dokter gadungan ini.” Simon Deng buru-buru menyapa mereka.
Ronald Wu sama sekali tidak menghiraukannya, berjalan cepat ke kerumunan, dan berkata dengan cemas, "Permisi, siapa orang yang merawat cucu perempuanku tadi karena penyakit aneh itu?"
"Ayah, itu dia!"
Kenny Wu melirik Jeremy Lin di kerumunan dan mengulurkan tangannya.
Ronald Wu dengan tergesa-gesa melangkah ke depan dan berkata dengan sopan, "Cucu perempuanku, cucu perempuanku kambuh lagi karena penyakit aneh itu, dan hidupnya sedang di ambang kematian. Tolong bantu aku, aku akan sangat bersyukur dan berterimakasih padamu".
“Kepala Biro Wu, kamu telah datang.” Mata Harry Sun berbinar, melihat Ronald Wu begitu sopan kepada Jeremy Lin, di dalam hatinya berpikir, orang ini punya keterampilan medis apa, dia hanya mengira tadi itu hanya kebetulan saja.
Mendengar panggilan dari Simon Deng dan Kenny Wu kepada lelaki tua itu, Jeremy Lin tahu identitas lelaki tua itu.
“Maafkan aku tuan, aku tidak bisa menyembuhkannya.” Jeremy Lin menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit. “Aku tidak memiliki surat keterangan praktek kedokteran, menantu kamu baru saja mengatakan seperti itu, dia mengatakan bahwa aku membuka praktek dokter ilegal dan dia akan memanggil polisi untuk menangkapku”.
"Brengsek! Masih saja tidak meminta maaf kepada dia!"
Ronald Wu memelototi Simon Deng di belakangnya, lalu menunjuk ke Kenny Wu, dan dengan tegas berkata, "Dan kamu! Cepat minta maaf!"
Simon Deng melirik Kenny Wu, bertanya-tanya dalam hatinya, apa yang terjadi sebenarnya.
Melihat wajah Kenny Wu yang pucat dan diam, Simon Deng tidak berani bertanya. Dia meminta maaf kepada Jeremy Lin seiring dengan masa lalu, "Saudaraku, maaf, barusan ..."
"Bukan aku yang perlu kalian minta maafnya, tapi is... istriku".
Jeremy Lin menyela mereka berdua.
Jeremy Lin tersenyum pahit, dia merasakan memanggil dengan sebutan istri benar-benar sangat canggung.
"Maaf, Kepala Jiang, aku terlalu terburu-buru sebelumnya, jadi kata-kataku tidak enak terdengar. Kamu adalah orang yang baik hati, dan tidak akan memedulikan orang biasa seperti aku ini." Ekspresi tulus Kenny Wu bukan lagi penampilan sombong seperti sebelumnya.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinIstri ke-7
Sweety GirlHidden Son-in-Law
Andy LeeAnak Sultan Super
Tristan XuCinta Yang Berpaling
NajokurataWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMenantu Hebat
Alwi GoHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)