His Second Chance - Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
"Ya, sebenarnya obat baru apa? Kalian orang-orang China benar-benar sangat pintar!" Leah juga berkata dengan sangat terkejut.
"Pertanyaan ini harus kamu tanyakan kepada Kepala Divisi Zack kami."
Raja Yama merenung sejenak, ramuan obat ini, Zack Li belum memperkenalkannya padanya, jadi dia otomatis tidak memahaminya.
"Kepala Divisi Zack sudah datang, kalian tanyakan pada Kepala Divisi Zack saja."
Mereka melihat Kepala Divisi Zack dan Kepala Rumah Sakit Qi serta Wakil kepala rumah sakit lainnya berjalan masuk, sekelompok dokter senior langsung sangat bersemangat, mereka tidak sabar untuk meminta Zack Li menjelaskan obat baru ini kepada mereka.
"Tuan Zack, terima kasih banyak."
Jason bergegas maju dan menjabat tangan Zack Li, dia berkata dengan sangat bersemangat: "Obat yang Anda buat ini pasti akan menimbulkan sensasi yang luar biasa secara global!"
"Pengobatan Barat juga akan naik ke tingkatan baru karena obat Anda ini!" Ujar Leah dengan penuh semangat.
Kepala Rumah Sakit Qi dan beberapa kepala rumah sakit lainnya menegakkan tubuh mereka, ekspresi mereka tampak bangga, kepuasan diri mereka tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Zack Li tidak hanya mewakili China, tetapi juga mewakili rumah sakit mereka.
Rumah sakit mereka bisa dengan efektif mengontrol penyakit yang begitu sulit diobati, maka reputasi Rumah Sakit Rakyat Kota Qinghai akan dikenal di seluruh negara.
Siapa sangka, Zack Li hanya tersenyum tipis dan berkata: "Maaf, Tuan Jason, sepertinya aku akan mengecewakan Anda, bukan aku yang membuat obat ini."
"Bukan Anda yang membuatnya?!" Jason sangat terkejut.
Para dokter senior juga sangat terkejut, bukankah sebelum menggunakan obat ini Kepala Divisi Zack menepuk dadanya dan menjamin bahwa ini adalah obat baru yang efektif yang dibuat olehnya?
"Tuan Jason, kamu akan tahu jika sudah melihat obat yang aku gunakan untuk ayahmu." Zack Li mengeluarkan sebuah botol putih dari saku bajunya, itu berisi pil obat herbal yang dibuat oleh Jeremy Lin sendiri.
Jason menuangkan pil itu dengan sedikit bingung, ekspresinya sedikit kaget, dia sempat mempelajari Pengobatan Tradisional sebelum menulis laporan, jadi otomatis tahu bahwa pil hitam jenis ini seharusnya pil obat herbal.
Dia buru-buru menghancurkan pil itu, mencium baunya dengan hidung, aroma herbal yang menyengat masuk ke hidungnya.
Ekspresi wajah Jason langsung berubah seketika, dan dia berkata dengan terkejut: "Ini obat herbal? Bagaimana kamu bisa memberi ayahku obat herbal!"
"Tuan Jason, jika bukan karena obat-obatan herbal ini, ayahmu mungkin sudah tidak dapat bertahan lagi sejak lama." Zack Li berkata sambil menyerahkan setumpuk laporan inspeksi, "Ini laporan terbaru ayahmu, menurut laporan inspeksi, semuanya hampir normal. "
Jason langsung mengambil laporan itu, dan membacanya sambil berseru: "Bagaimana mungkin? Bagaimana ini mungkin ?!"
Ia benar-benar tidak bisa percaya bahwa nyawa ayahnya diselamatkan oleh Pengobatan Tradisional.
Ekspresi Leah juga berubah, dia bergegas maju untuk membaca laporan inspeksi tersebut, ekspresinya penuh dengan ketidakpercayaan.
"Tuan Jason, kebenaran sudah di depan mata, santet yang kamu bilang itulah yang menyelamatkan ayahmu."
Zack Li berkata sambil mengeluarkan sebuah botol lagi dan menyerahkannya kepada Leah, dia berkata: "Dua botol obat di tangan kalian ini adalah dua botol terakhir, jika kalian ingin terus meminum obat ini, sepertinya kalian harus pergi menemui Tuan Lucky secara pribadi, tentu saja, kalian juga dapat memilih untuk berhenti meminum obat ini, tetapi kalian harus tanggung sendiri semua konsekuensi yang akan muncul karena ini. "
"Maksudmu obat ini… Tuan Lucky…" Jason berkata dengan terkejut.
"Ya, obat ini dibuat oleh Tuan Lucky." Sebelum dia selesai bicara, Zack Li berkata sambil mengangguk.
Marcella Jiang yang berdiri di belakang sekelompok dokter senior, tidak bisa menahan diri menunjukkan ekspresi bangga di wajahnya, pada saat ini, dia tiba-tiba merasa bangga karena Lucky He adalah suaminya.
"Tuan Jason, aku telah mengatakan semua yang harus dikatakan, dan selebihnya, keputusan ada di tangan Anda." Zack Li mengangguk, lalu berbalik dan berjalan keluar.
Saat ini, di New Life Pharmacy, Jeremy Lin sedang sibuk memeriksa pasien, Monica Xue datang menemuinya dengan membawa map, ketika melihat Jeremy Lin sedang sibuk, dia juga tidak mengganggunya, dia duduk di samping.
"Nona, silahkan minum air." Ini adalah pertama kalinya Enzy Li berjumpa dengan Monica Xue, namun ketika dia melihat Monica Xue melihat ke arah Jeremy Lin dengan tatapan mata yang tampak tidak beres, dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum dan mengingatkannya, "Apakah Tuan Lucky terlihat sangat muda? Ketika pertama kali aku bertemu dengannya, aku juga merasakan hal yang sama, dia sama sekali tidak seperti seseorang yang sudah menikah."
Bagaimana mungkin Monica Xue yang begitu pintar tidak mengerti maskud perkataannya, dia berkata sambil tersenyum: "Kamu sudah salah paham, aku hanya menganggap Tuan Lucky sebagai teman baik."
Setelah sudah tidak sibuk, Jeremy Lin berkata pada Monica Xue sambil tersenyum: "Bos Monica, mengapa hari ini kamu punya waktu kosong untuk datang?"
Monica Xue buru-buru duduk di seberang Jeremy Lin dengan membawa map, dia mengeluarkan setumpuk kontrak tebal dari map, dan berkata: "Mengenai hal penjualan salep kulit produksi massal waktu itu, kamu masih ingat bukan? Aku khusus mendaftarkan perusahaan baru, semua prosedur dan sertifikasi salep obat sudah lengkap, aku juga sudah mengatur bagian pabrik dengan baik, produksi massal sudah dimulai, meskipun sekarang hanya bisa dijual ke beberapa pelanggan lama, tetapi selama bisa terkenal, jumlah penjualan akan segera naik. "
Monica Xue berkata sambil mengambil selembar kontrak, dia mendorongnya ke Jeremy Lin, dan berkata: "Ini adalah kontrak investasimu, lihat sebentar, jika tidak ada masalah, kamu boleh tanda tangan."
"Perusahaan Skin Care Lucmo?"
Ekspresi Jeremy Lin terlihat sedikit aneh setelah melihat nama perusahaan di surat kontrak, "Nama ini tidak terlalu cocok, bukan?"
"Menurutku juga tidak terlalu cocok." Enzy Li berkata sambil mengangguk, menyatukan nama Tuan dengan namanya, apa maksudnya ini.
"Apanya yang tidak cocok, bahkan meskipun tidak cocok, tetapi sekarang sudah tidak bisa diubah lagi, jadi abaikan saja." Monica Xue tidak banyak berpikir.
"Lalu apa maksud saham ini, mengapa aku memiliki begitu banyak bagian?" Jeremy Lin berkata dengan sedikit bingung.
Dia hanya membuat resep, tetapi dia malah memiliki saham 60%, Monica Xue yang bekerja keras, mengeluarkan sumber daya material, dan modal malah hanya memiliki saham 40%.
"Resepnya dibuat olehmu, jadi tentu saja kamu memiliki bagian yang besar." Monica Xue berkata dengan sangat wajar.
"Tidak bisa, aku tidak bisa menandatanganinya, aku paling banyak menerima hingga 50%." Ujar Jeremy Lin.
"Oke, kalau begitu kamu tanda tangan dulu, nanti aku akan membuat sebuah perjanjian lagi, menyimpan 10% dari milikmu ke rekening perusahaan, sebagai dana cadangan." Monica Xue berkata dengan sedikit tidak berdaya, dia merasa Jeremy Lin ini bodoh, memberinya uang secara cuma-cuma dia tidak mau, tetapi kesan baiknya pada Jeremy Lin meningkat lagi.
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaBeautiful Love
Stefen LeeGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyIstri Yang Sombong
JessicaLove at First Sight
Laura VanessaPrecious Moment
Louise LeeHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)