His Second Chance - Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
Dengan izin Marcella Jiang, Jeremy Lin menelepon Monica Xue dan memintanya untuk membantu koordinasi, untuk melihat apakah temannya dapat atau tidaknya menjual tempat itu kepadanya.
Jeremy Lin memintanya, Monica Xue secara alami tidak bisa menolak, di bawah koordinasinya, temannya dengan cepat memindahkan kepemilikan tempat itu ke nama Jeremy Lin.
Itu dijual dengan harga satu meter perseginya 80 Ribu RMB (Sekitar 160 Juta Rupiah), dan total yang dikeluarkan sekitar 6 hingga 7 Juta RMB (Sekitar 12 hingga 14 Miliar Rupiah), yang membuat Marcella Jiang tertekan, tetapi uang itu aslinya milik Jeremy Lin, dan Marcella Jiang juga malas untuk mengurusnya, jadi biarkan dia menggunakanya.
Karena tokonya sangat bersih dan rapi, tidak perlu dekorasi yang berlebihan, cukup dibersihkan sedikit, pasang konter, siapkan bahan obat dan bisa langsung dibuka.
Dengan bantuan William Song, etalase toko direnovasi dalam waktu singkat, dan Plang toko juga sudah dibuat, plakat kayu, latar belakang hitam dan karakter emas New Life Pharmacy.
Semua yang ada di toko pada dasarnya sudah siap, dan hal berikutnya yang diperlukan adalah beberapa sertifikat, seperti sertifikat kualifikasi dokter dan sertifikat lainya.
Terlalu merepotkan Jeremy Lin untuk menjalani prosedur satu per satu, jadi dia hanya menelepon Simon Deng dan memintanya untuk membantu.
Simon Deng segera menanggapi ketika dia mendengarnya, dan dengan rasa ingin tahu berkata, "Saudara He, apakah kamu sendiri berencana untuk membuka klinik?"
"Ya, pada saatnya akan meminta Kepala biro Deng untuk menjaganya." kata Jeremy Lin sambil tersenyum.
“Saudara He, kamu seperti berkata dengan orang luar saja, kita berdua menjaga atau tidaknya, kamu tenang saja, pada hari kamu buka, biro kesehatan dan aku akan datang untuk mendukung.” Simon Deng buru-buru berkata.
Tepat setelah Jeremy Lin menutup telepon, seorang wanita berusia tiga puluhan tiba-tiba masuk dari luar pintu, dengan rambut keriting dan cukup cantik, setelah masuk dia keluar lagi dan melirik ke arah pintu, kemudian dia berkata kepada Jeremy Lin, "Ini adalah toko obat Cina, kan? "
Jeremy Lin mengangguk dan berkata, "Maaf, toko ini masih dalam renovasi dan belum dibuka secara resmi."
"Aku menjual bahan obat, ini kartu namaku, ketika kamu akan membuka bisnis, bisa langsung meneleponku saja, dan aku akan mengirimkannya kepadamu." Gadis berambut keriting itu berkata sambil memberikan kartu nama kepada Jeremy Lin.
“Maaf, aku sudah memiliki bahan.” Jeremy Lin melambaikan tangannya dan menolak, William Song telah membantunya memperkenalkan bahan obat dengan kualitas stabil, dan harga obat yang wajar.
Jeremy Lin secara pribadi pergi menemui mereka, dan kualitasnya bagus, jadi dia tidak perlu setuju dengan bahan obat lainya.
“Jika kamu memilikinya, maka bisa dikembalikan, gunakan saja milikku.” Gadis berambut keriting itu memasukkan kartu namanya ke tangan Jeremy Lin tanpa menyangkalnya.
“Kakak, aku sudah mengatakan, tidak perlu, terima kasih.” Jeremy Lin mengerutkan kening, ekspresinya agak tidak senang.
Gadis berambut keriting itu mencibir, menatap Jeremy Lin, dan berkata dengan dingin, "Apakah menurutmu aku ke sini untuk berdiskusi denganmu? Barang-barangku, kamu harus menggunakannya, dan tidak harus digunakan juga kamu tetap harus menggunakannya, jika tidak, jangan pernah berpikir untuk bisa membuka toko ini."
"Oh ya, aku ingin tahu bagaimana caranya kamu tidak mengizinkan aku untuk membuka toko ini."
Jeremy Lin mencibir, dan merobek kartu namanya berkeping-keping di depan gadis berambut keriting itu, sebelum dia membuka bisnisnya sendiri, beberapa orang datang memaksa untuk membeli dan menjualnya, lalu jika dibuka, apa lagi yang akan terjadi?
“Kamu… baik, baik, tunggu saja tokomu ini tutup!” Wanita berambut keriting menunjuk ke arah Jeremy Lin, lalu menoleh dan pergi.
Jeremy Lin mengabaikannya, berbalik dan mulai membersihkan.
"Di sini, percikkan saja!"
Setelah setengah jam, tiba-tiba ada teriakan di luar, kemudian sepanci cairan dituang dengan tinggi masuk ke dalam, Jeremy Lin tanpa sadar bersembunyi, dan sepanci besar darah anjing segera menutupi lantai aula medis.
Jeremy Lin sangat marah dan berkata dengan dingin, "Siapa ?!"
"Kamu orang tua!"
Begitu suara itu keluar, tiga bajingan ingusan masuk dari luar pintu, pemimpinnya adalah seorang Pria Beranting dengan sederet anting di telinganya, dan berkata kepada Jeremy Lin dengan nada yang sangat arogan, "Aku katakan padamu, tidak membeli obat kakakku, maka aku akan membiarkanmu ... "
Sebelum dia bisa berbicara, Jeremy Lin sudah melangkah maju ke arahnya, menampar kepalanya, dan Pria beranting itu segera berbelok ke kanan untuk putaran besar seratus tiga puluh derajat, bahkan membalikkan seluruh tubuhnya, membentur hingga ke lantai sampingnya.
"Brengsek, berani pukul kakak kita!"
Dua gangster lainnya bergegas ketika melihatnya, Jeremy Lin tidak bergerak, dan dengan cepat mengangkat kakinya dan menendang selangkangan kedua gangster itu dua kali, kedua gangster itu segera berteriak 'Auuuu' dan berlutut di tanah dengan selangkanganya.
"Kamu mati, aku katakan padamu, kamu akan mati!"
Pria Beranting itu tergeletak di tanah dan menutupi lehernya, suaranya berubah, dia tahu bahwa lehernya akan dipatahkan, Dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan berteriak, "Hei, Kak Daud, aku dipukuli, kamu bawa seseorang ke sini, anak ini sangat kuat, bawa beberapa lagi, ya ya, Jalan Xianlin, New Life Pharmacy. "
setelah menutup telepon Pria Beranting mencengkeram lehernya dan berteriak, dan pada saat yang sama dia mengancam Jeremy Lin, "Kamu sudah selesai! Sudah kubilang, kamu sudah selesai!"
"Setelah menghabiskan bertahun-tahun di masyarakat, apakah bos kalian tidak mengajarimu untuk menghindari situasi yang tidak menguntungkan, kamu masih berada di sisiku, dan berani mengancamku?" Jeremy Lin tersenyum dan berjalan ke Pria Beranting itu, meraih lengan bawahnya, dengan kedutan, lengan Pria Beranting itu langsung terkilir.
"Ah, sakit ..."
Pria Beranting hanya merasakan sakit yang menusuk hatinya, lalu dia berkeringat deras.
"Sakit? Lalu aku akan memasangnya untukmu."
Jeremy Lin memelintir lengannya, mencicit, dan memasukkan kembali lengannya, Pria Beranting itu sakit dan berteriak lagi, dan berteriak, "Kamu tunggu mati saja, tunggu mati ..."
"Brengsek."
Jeremy Lin melepaskan lengannya lagi, dan air mata menyakitkan dari Pria beranting itu keluar.
"Krakk."
Jeremy Lin mengembalikan lengannya lagi.
"Krak, Krak, Krak, Krakk..."
Jeremy Lin menggunakan lengan Pria Beranting itu sebagai mainan, membongkarnya, dan membuatnya bolak-balik.
Dua bajingan yang datang dengan bersama dengan Pria Beranting itu menjadi pucat karena ketakutan, ini terlalu abnormal.
“Panggil, kenapa tidak terus memanggil?” Jeremy Lin menatap Pria Beranting di sampingnya dengan heran, dan menemukan bahwa dia pingsan kesakitan.
"Hei, bangun, tidak bisa tidur nyenyak sekarang, kamu belum membersihkan darah anjing untukku."
Jeremy Lin buru-buru mencubit Pria Beranting itu, dan Pria Beranting itu segera bangun, menangis, "Kakak ... Kakak, tolong, berhenti bermain, aku salah ..."
"Bajingan mana yang berani mengalahkan orangku ?!"
Tiba-tiba, ada teriakan keras dari luar, dan kemudian 10 orang bergegas masuk, pemimpinnya adalah Daud Zhang yang terakhir kali diintruksikan oleh Christian Heng untuk memblokir Jeremy Lin di Jembatan Fengling.
“Oh, Daud Zhang, tamu langka.” Jeremy Lin menatap kenalan lama itu, segera berdiri dan tersenyum dan menyambutnya.
"Luck, Luck ... Kak Lucky ?!"
Daud Zhang terkejut hampir jatuh terhuyung-huyung, Adapun keterampilan menakutkan Jeremy Lin malam itu, dia masih ingat keterampilan menakutkan Jeremy Lin, dan dia masih mengalami mimpi buruk sesekali.
Dia tiba-tiba memiliki keinginan untuk menoleh dan melarikan diri, tetapi agar tidak kehilangan harga diri di depan sekelompok adik laki-laki, dia masih berpura-pura tetap tenang.
“Bukankah mereka bertiga adalah orang-orangmu?” Jeremy Lin mengerutkan kening.
"Ya, ah, bukan ..." Daud Zhang dengan nada bingung.
"Sebenarnya iya atau bukan?"
"Dulu, tapi sekarang tidak lagi, aku baru saja menendang mereka keluar dari geng! Sekarang mereka adalah musuhku dan menyinggung Kak Lucky, mereka tidak konsisten dengan aku Daud Zhang!" Daud Zhang berkata dengan sungguh-sungguh, diam-diam berterima kasih pada dirinya sendiri bereaksi dengan cerdas.
Pria Beranting bertiga menjadi pucat ketika mereka mendengarnya, mereka mengira bahwa Kak Daud ada di sini untuk membantu mereka, tetapi sekarang bagus, Kak Daud langsung menjadi kelompok Jeremy Lin.
“Kak Daud, kamu harus membantuku, jika tidak, bagaimana kami bisa menjelaskan ini pada kakak.” Pria anting itu menangis dan berkata.
“Aku tidak ada hubunganya denganya!” Daud Zhang dengan keras mengutuk pria dengan anting-anting itu, dan juga mengaku kepada orang lain, jika dia bisa menyelamatkan hidupnya sendiri itu sudah bagus.
Dengan keahlian Jeremy Lin, membunuhnya seperti mencubit semut sampai mati.
“Jika ini masalahnya, merepotkan Kak Daud untuk menolongku mengawasi mereka dan membersihkan darah anjing di rumahku.” Jeremy Lin berkata sambil tersenyum.
"Apakah kamu mendengarnya, Kak Lucky telah memerintahkan, dan masih tidak bergerak!"
Daud Zhang berlari menendang Pria Beranting bertiga orang itu, ketiganya segera bangkit, bersiap mencari sapu untuk membersihkannya.
“Tunggu, tunggu, tidak bisa bersih jika hanya dengan sapu atau sesuatu, tolong jilat sampai bersih dengan lidah kalian.” Jeremy Lin berkata sambil tersenyum, terlihat tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.
“Jilat… jilat bersih?” Daud Zhang tanpa sadar menjadi terkejut.
"Benar sekali, kenapa, apakah kamu memiliki saran? Jeremy Lin bertanya dengan mengerutkan keningnya.
"Tidak, tidak! Jilat! Harus dijilat!"
Daud Zhang menendang mereka dan Pria Beranting, mereka bertiga berulang kali berteriak, di bawah pencegahan Daud Zhang, mereka mulai membungkuk ke lantai untuk menjilat.
Pria Beranting sambil menutupi lehernya, sambil menjilat dengan keras, air mata mengalir tanpa henti, dia awalnya melampiaskan amarahnya kakaknya, tapi sekarang malah disiksa dengan sebuah kasih sayang.
Melihat mereka bertiga menjilat darah anjing hitam di tanah dengan lidah mereka, Daud Zhang dan yang lainnya tanpa sadar menjadi cemberut dan menutupi mulut mereka, merasakan mual di perut.
Setelah darah anjing di tanah dibersihkan, Jeremy Lin melambaikan tangannya dan membiarkan mereka pergi.
Daud Zhang sambil berjalan sambil terus berbalik dan berkata, "Kak Lucky, Semoga bisnismu makmur dan beruntung ..."
Keluar dari gerbang klinik, dia membuka mulutnya dan menghela nafas lega, dia berbalik dan menampar ketiganya dan Pria Beranting itu dengan keras, dia berkata dengan marah, "Sial, lain kali ketika ingin menyinggung seseorang harus dilihat dengan jelas, tidak semuanya bisa kalian singgung! "
Pria Beranting yang malang lehernya patah, dan kepalanya miring ketika ditampar oleh Daud Zhang.
Setelah diantar ke rumah sakit, Pria Beranting menelepon wanita berambut keriting, suaranya menangis, dan dia mengeluh dan menceritakan masalah yang terjadi pada sore hari pada wanita yang berambut keriting.
"Daud Zhang bajingan ini, wanita tua telah menemaninya selama berhari-hari! Seorang sampah, dia hanya takut pada lelaki yang bergantungkan hidupnya pada seorang wanita!"
Gadis berambut keriting itu memarahi dengan getir, lalu berkata, "Jangan khawatir, kakak akan membantumu untuk membalas dendam, aku akan membuatnya menutup toko ini sebelum buka!"
Setelah berbicara, dia menutup telepon dan dengan cepat menyiarkan serangkaian nomor telepon.
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaAsisten Bos Cantik
Boris DreyThis Isn't Love
YuyuLove and Trouble
Mimi XuNikah Tanpa Cinta
Laura WangGet Back To You
LexyThick Wallet
TessaThe Revival of the King
ShintaHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)