His Second Chance - Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
"Kamu ... kenapa kamu bisa ada di sini!"
Melihat Jeremy Lin di depannya, Handi Li sepertinya telah melihat hantu, bukankah dia diculik, bagaimana dia bisa muncul di sini?
“Mengapa aku tidak bisa berada di sini, ini adalah kamar istri aku, tetapi kamu Tuan muda Li, sepertinya anda tidak harus ada di sini kan?” Wajah Jeremy Lin tiba-tiba muram, dan suaranya sangat dingin.
"Aku……"
Tiba-tiba, Handi Li tidak tahu harus menjelaskan apa, dan dia merasakan rasa takut yang tidak dapat dijelaskan, dia benar-benar tidak tahu bagaimana Jeremy Lin bisa melarikan diri dari pasukan khusus dan bagaimana dia berlari kembali ke hotel dalam waktu sesingkat itu.
"Tuan Li, aku sedang bertanya pada kamu?"
Mata Jeremy Lin seperti dua bilah pisau yang tajam, Handi Li yang melihat nya menjadi gemetaran, dia mengalihkan pandangannya dan berlari keluar pintu.
Tetapi begitu dia berlari ke pintu, Jeremy Lin muncul di sampingnya, meraih tangannya yang akan membuka pintu, dan kemudian siku besi menghantam wajahnya.
Handi Li hanya merasakan bau darah keluar dari mulutnya, kemudian seluruh tubuhnya terbang seperti layang-layang yang patah, menghantam tanah dengan keras di belakangnya, dan organ dalamnya sepertinya bercampur, menyebabkan rasa sakit yang mendalam.
"Jika kamu ingat dengan benar, aku memperingatkan kamu di pelelangan terakhir. Jika kamu masih berpikiran mencari Marcella Jiang lagi, aku akan membunuh kamu."
Nada suara Jeremy Lin seperti es musim dingin, dan tidak ada rasa belas kasihan sedikit pun di kedua matanya yang hitam pekat.
"Apa yang ingin kamu lakukan?!"
Handi Li berdiri dengan menahan rasa takutnya, dan ingin mengeluarkan tinjunya ke kepala Jeremy Lin, tetapi sebelum itu terlempar. Kaki Jeremy Lin menghantam mukanya terlebih dahulu. Dia jatuh ke tanah dengan keras.
"Lucky He ... Aku tidak akan melepaskanmu..."
Handi Li merasa lehernya akan patah, dan dia menekan lehernya dengan keras, suaranya serak.
"Sekarang seharusnya aku yang mengatakan bahwa aku tidak akan melepaskanmu?"
Jeremy Lin mengangkat alisnya, lalu bangkit dan berjalan ke koper Marcella Jiang, mengeluarkan tas jarum, berjalan perlahan kembali ke Handi Li, dan berkata dengan santai, "Kamu sangat beruntung. Tiba-tiba aku berubah pikiran. Aku tidak akan membunuhmu, dan aku akan membuatmu tetap hidup. "
Begitu selesai bicara, dua jarum perak di tangannya menusuk tulang rusuk Handi Li di kedua sisi.
“Apa yang kamu lakukan ?!” Handi Li terkejut dan takut, dan tiba-tiba menyadari bahwa dia tidak bisa bergerak.
"Kamu seharusnya minum obat sebelum kamu datang. Lihatlah wajahmu. Sepertinya aura panas di dalam tubuh kamu terlalu tinggi. Jika kamu tidak segera mengobatinya tepat waktu, itu akan sangat berbahaya bagi tubuhmu."
Jeremy Lin meliriknya dengan senyum di wajahnya, dan kemudian menusuk beberapa jarum lagi ke titik Guanyuan dan Shenshu yang mengontrol kerja ginjal.
Handi Li tiba-tiba merasakan tubuhnya memanas dengan cepat, terutama perut bagian bawahnya, seolah-olah ada api yang menyala, dan kemudian dia merasakan arus hangat mengalir di bawah perut bagian bawahnya, dan tubuhnya bergetar, dan perasaan menyegarkan langsung menyebar ke seluruh tubuhnya. Diikuti dengan rasa kelelahan.
"Kamu benar-benar ingin menggunakan metode ini untuk menghadapiku..."
Sebelum dia selesai berbicara, perut bagian bawahnya menjadi panas lagi, dan tubuhnya menggigil lagi, selangkangannya pun basah.
Handi Li tidak bisa untuk tidak menarik napas, apa yang terjadi, bagaimana mungkin beberapa jarum patah membuatnya bereaksi seperti ini.
Tanpa membiarkan dia memikirkannya, perutnya kembali menghangat.
"Lucky He, apa yang kamu lakukan padaku? Sudah kubilang, kamu ... ah ..."
Sebelum dia selesai berbicara, tubuhnya bergetar lagi, setelah itu, dia hanya merasa dingin di bagian belakang kepalanya dan nyeri di kedua sisi ginjal, seolah-olah di bagian seluruh tubuhnya berlubang.
"Lucky He, cepat ... hentikan, kalau tidak aku ... tolong, tolong padamu ..."
Suaranya penuh ketakutan, dan dia hampir tidak bisa bangun.
"Berhenti? Kenapa berhenti? Bukankah kamu datang ke sini malam ini hanya untuk mengejar kebahagiaan seperti ini? Kamu harus berterima kasih padaku karena telah banyak membantumu."
Jeremy Lin duduk di tempat tidur dengan santai membalik ponselnya, seolah itu tidak ada kehadirannya.
"Kumohon ... aku akan mati ..."
Lima menit kemudian, suara Handi Li menjadi sangat kecil, seluruh wajahnya pucat seperti kertas, dan tubuhnya gemetar terus-menerus, jelas dalam bentuk yang mengeaskan, dan dia tidak bisa merasakan perut di bagian bawahnya lagi.
"Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu mati."
Jeremy Lin tersenyum padanya, ragu-ragu sejenak, dan mengulurkan tangannya untuk mencabut jarum perak dari Handi Li.
Meski baru sepuluh menit berlalu, itu sudah cukup. Setengah kebahagiaan Handi Li di sisa hidupnya telah benar-benar punah. Bahkan jika dia melihat wanita cantik lagi, dia tidak akan berdaya.
Sebagai seorang pria yang kehilangan kejantanannya, lebih menyakitkan daripada membunuhnya.
Jadi Jeremy Lin sekarang tidak perlu membunuhnya.
“Tidur yang nyenyak ya, hari-hari indahmu masih panjang.” Jeremy Lin menyeringai pada Handi Li dengan senyum cerah, lalu menusuk titik bagian belakang kepalanya, dan Handi Li tertidur.
"Marcella Jiang, buka pintunya, aku akan tidur di kamarmu malam ini!"
Jeremy Lin mengeluarkan koper Marcella Jiang dan dengan hati-hati mengunci pintu untuk Handi Li, lalu berlari ke Marcella Jiang untuk meinta membuka pintu.
"Lucky He, apa kamu gila ?! Langsung kemari dan ingin tidur ?!"
Wajah Marcella Jiang memerah, dua puluh menit yang lalu, ketika dia sedang tidur nyenyak, Jeremy Lin tiba-tiba berlari dan memanggilnya untuk pindah kamar dengannya, pada akhirnya pada saat ingin tertidur bajingan itu kemari lagi.
Faktanya, segelas jus pelayan tidak membuat Jeremy Lin pingsan sama sekali. Dengan keterampilan medisnya, bagaimana dia bisa tertipu oleh obat semacam itu.
Alasan dia bekerja sama dengan mereka hingga pingsan adalah karena Jeremy Lin ingin melihat apa yang mereka nyanyikan.
Setelah diculik oleh pasukan khusus itu, Jeremy Lin pun pura-pura tidur. Setelah mereka melapor ke pada bosnya, Jeremy Lin langsung turun tangan, dan kemudian membuat pingsan mereka berempat dan bergegas kembali ke hotel. Menukar kamar dengan Marcella Jiang.
Dia sudah lama berpikir bahwa Handi Li adalah orang di balik semua ini, tetapi dia tidak menyangka ternyata itu benar.
Karena Handi Li telah menghabiskan begitu banyak usaha, Jeremy Lin secara alami tidak bisa membiarkan orang pergi bepergian dengan sia-sia, jadi dia memberi Handi Li kebahagiaan yang tak terlupakan.
Faktanya, Jeremy Lin bisa saja tidur di ruangan itu, tetapi bau amis dan berdarah di tubuh Handi Li terlalu menyengat, jadi dia berlari untuk tidur bersama dengan Marcella Jiang.
Novel Terkait
Back To You
CC LennyCinta Yang Berpaling
NajokurataPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Love at First Sight
Laura VanessaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensBeautiful Love
Stefen LeeHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)