His Second Chance - Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
“aduh, sudah kutebak pasti benar, nona, kamu benar – benar beruntung, bisa Menikah dengan dokter He.”
“iya, pasti dari kebajikan kehidupan lalu, bisa Menikah dengan suami sebaik Dokter He.”
“adik kecil, aku tidak berbohong padamu, aku tidak secantikmu, jika aku belum menikah, aku pasti akan rebutan denganmu.”
Bapak ibu ini bertengkar dan saling berbicara sendiri.
Alis mata Marcella Jiang tercengang, sedikit curiga, sepertinya ini tidak terlalu benar, dulu orang selalu berkata kalau Luck He beruntung, karena bisa mendapatkan istri cantic sepertinya, sekarang mengapa kebalikannya, mengapa dia yang beruntung jika Menikah dengan Lucky He?
Setelah Jeremy Lin membuka obat untuk orang di depannya, dia menunggu semua oran untuk menunggu sebentar, dan memanggil Marcella Jiang masuk ke ruangan, lalu memberikan kotak penuh obat kepadanya, berkata “kamu menyuruh kepala Divisi Li untuk minta tolong kepada produksi obat membuat tabung obat, dengan nama sejenis Atropine, lalu masukkan obat ini ke dalamnya, dan berikan kepada Smith, maka Beberapa hari kemudian akan sembuh.”
Marcella Jiang menganggukkan kepala, lalu berkata“lalu selanjutnya?”
“mereka pasti akan sangat tertarik kepada obat ini, kamu jujur saja, beri tahu kepada mereka kalau obat ini aku yang meraciknya sendiri.” Jeremy berkata sambil tersenyum.
“cih!”
Marcella Jiang memutar bola matanya, wajahnya memerah, lalu mengambil obat itu dan pergi.
Di hari kedua, Jeremy Lin baru saja tiba di klinik, melihat di luar sudah ada Beberapa orang yang berdiri, 3 orang dewasa dan 1 anak kecil berumur 8 tahun, salah satunya Stephanie Wei yang mengenakan pakaian polisi.
“weh, sudah jam berapa masih belum buka juga!” Stephanie Wei melihat Jeremu Lin, langsung mengerutkan dahi dan berkata” apakah tidak tahu aku masih harus bekerja?“
“kedua orang ini adalah?”
Jeremy Lin melihat sekilas pasangan suami istri, juga hanya berumur 30 tahunan, lelaki itu memakai kacamat dengan bingkai emas, mengenakan pakaian bludr, sedangkan perempuan itu mengenakan syal berbulu, terlihat dari Keluarga yang lumayan.
“anak perempuan yang kamu minta aku carikan sudah ketemu, nih, Grace, ini adalah orang tua angkatnya.” Stephanie Wei langsung menjelaskan kepada Jeremy Lin.
“halo om.” Grace terlihat sangat sopan, pengajaran keluarganya juga baik, melihat Jeremy Lin langsung menyapanya.
“iya.” Jeremy Lin langsung membalasnya, dia melihat Grace dengan teliti, menyadari anak perempuan ini lumayan cantik, sepertinya ikut ibunya, hanya saja sekilas mirip dengan Enzy Li.
“om, ayahku ada di dalam?” Grace bertanya dengan penuh penantian, dia masih mengingat ayahnya, meskpun sudah 2 tahun tidak Bertemu, tetapi ingatannya masih sangat jelas.
“anak ini sangat pengertian, tahu kalau dia bukan anak kandung, tetapi tidak pernah mengajukan mau mencari ayah dan ibu kandungnya.” Ayah angkatnya merapikan kacamatanya, dengan puas berkata.
Meskipun Grace bukanlah anak kandung, tetapi Beberapa tahun ini, mereka selalu menganggap Grace sebagai anak kandung mereka.
“nanti kamu sudah bisa Bertemu dengannya.” Jeremy Lin tersenyum hangat, lalu dengan sekuat tenaga mengetuk pintu.
Dengan segera pintu itu terbuka, Enzy Li tersenym “dari tadi pagi masih sibuk bersih – bersih, lupa mau membuka pintu.”
“kak Li, coba lihat ini siapa.”Jeremy Lin menyinkirkan badannya.
Enzy Li yang penasaran memiringkan kepalanya, lalu melihat Grace yang ada di luar itu badannya seakan tersengat listrik, wajahnya tersenyum pandangannya terpaku, dan terlihat berbinar, matanya memerah, membuka
mulut seakan tidak percaya “G…. Grace?”
“ayah!”
Grace melihat wajah Enzy Li sebentar, dia langsung mengenalinya, dengan bahagia memanggilnya, lalu segera memeluknya.
“Grace!”
Pandangan Enzy Li bergelimang air mata, dia jongkok, dan memeluk putrinya.
“ayah, aku sangat merindukanmu, mereka berkata kalau kamu sudah mati… huhu…. Aku tahu kamu tidak akan meninggalkanku…..”
Graze memeluk leher Enzy Li dengan erat, sambil menangis dan berkata.
Pengalaman di tinggalkan orang tuanya, membuatnya bertumbuh lebih dewasa, dua tahun ini dia juga sangat pengertian, sangat sedikit menangis, tetapi melihat ayahnya, semua pura – puranya, akhirnya bisa di lepaskan.
“ayah tidak akan meninggalkanmu, tidak akan lagi meninggalkanmu!”
Dia memeluk putrinya, badan Enzy Li sedikit bergetar, lelaki yang di tembak pistol saja tidak berteriak ini, saat ini sedang bergelinang air mata, dan tidak bisa di tahan lagi, sudah 2 tahun, setiap malam dia memikirkan putrinya, akhirnya sudah bisa Bertemu!
Melihat pemandangan ayah dan anak itu, orang tua angkat Grace juga tidak bisa menahan air matanya.
Mengenai Grace, mereka sangat menyayanginya, tetapi terhadap tentara seperti Enzy Li ini, juga sangat menghormati.
Jika ganti orang lain, mungkin tidak rela memberikan Grace kembali, tetapi mereka adalah orang yang punya perasaan, terhadap pengorbanan tentara, mereka baru bisa punya kehidupan bahagia seperti ini.
Stephanie Wei juga meneteskan air mata, suasana hatinya tidak tahu harus dikeluarkan dengan cara apa, hingga dia marah dan menendang Jeremy Lin.
“kenapa?” Jeremy Lin kesakitan dan menghela napas.
“apakah kamu orang mati, pemandangan yang mengharukan ini mengapa tidak bereaksi.” Stephanie Wei dengan marah berkata.
“tentu saja ada, bukankah ini sedang senang “Jeremy Lin tersenyum,”ini adalah hal senang, sini sini, masuk ke ruangan, biar semua orang mengobrol sambil berbicara.”
Enzy Li baru kembali dari lamunannya, lalu dengan hati – hati dia menyeka air mata anaknya, setelah itu dia juga menyeka air matanya sendiri, dan menarik tangan putrinya ke depan pintu klinik, dan membawa putrinya berlutut ke depan Jeremy Lin yang ada di dalam.
“Tuan He, kamu membantuku mengembalikan nyawaku, mulai hari ini, nyawaku Enzy Li adalah milik kamu, selama aku masih bernapas, aku akan melindungi Tuan dengan aman!”
Suara Enzy Li tidak besar, tetapi ketegasannya bisa menggetarkan langit.
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesBretta’s Diary
DanielleSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)