His Second Chance - Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
Anak muda itu langsung menarik napas dalam, lalu berkata”me… memakan korban, klinik…. Klinik di hancurkan orang!”
“ah?” raut wajah Enzy Li berubah, tidak sempat banyak bertanya, langsung berlari ke arah klinik.
Jeremy Li melihat Ezny Li kembali, dia juga tidak buru – buru kembali, lalu bertanya kepada lelaki itu dengan curiga” memakan korban? Memakan korba nyawa apa?“
“Tuan Zhang, Tuan Zhang yang sering ke tempatmu berobat sudah mau tidak kuat lagi, anak lelaki dan perempuannya ke klinik, katanya siang tadi setelah makan obatmu sudah tidak kuat lagi, ingin mendengar penjelasanmu.” Lelaki muda itu berkata dengan tenang, “dan masih membawa Beberapa kerabat, dan Beberapa orang, menghancurkan klinik, aku melihatnya dan segera datang memberimu kabar.”
“syukur! Apakah kalian sudah mendengarnya, resepnya, memakan korban nyawa!”
Pria berjanggut itu langsung kembali dari lamunannya, dan memanas – manasi orang.
Segerombolan orang setelah mendengar resep Jeremy Lin memakan korban nyawa, semangat mereka langsung menghilang, desas – desus, dan membicarakannya.
Jeremy Lin juga tidak mempedulikan gerombolan orang itu, dia segera menuju ke klinik, Annie juga segera mengikutinya, hatinya tidak puas, ilmu kedokteran Lucky He begitu baik, bagaimana mungkin sembarangan membuka resep dan memakan korban.
“ayo, kita semua pergi melihat, lihat bagaimana dokter dewa merenggut nyawa!”
Pria berjenggot masih mempedulikan masalah Jeremy Lin yang merebut kebanggaannya itu, dan langsung mengajak segerombolan orang itu untuk pergi ke klinik melihat keramaian.
Selain Beberapa orang yang menjaga lelaki gila tadi, untuk menunggu Kedatangan polisi, hampir semuanya ikut menuju ke klinik.
Pria berjenggot itu merasa sangat puas, bagi seorang dokter, kecelakaan terbesar adalah merenggut nyawa orang, terutama pengobatan tradisional, jika salah memberikan resep, akan mudah memakan korban, ini juga adalah salah satu alasan pengobatan tradisional tidak begitu maju.
Begitu muncul kecelakaan medis, maka pekerjaan dokternya sama saja sudah hancur, jika dia di tuntut oleh Keluarga pasien, maka hidup Jeremy Lin sama saja sudah hancur.
Bagi Jeremy Lin, ini adalah pembalasan terbesarnya, tidak di sangka Tuhan juga membantunya.
Saat ini pintu New Life Pharmacy di penuhi orang, di antaranya ada 7 – 8 orang memegang sesuatu seperti palu, pintu depan New Life Pharmacy sudah di hancurkan orang.
Di lantai juga ada tandu, Tuan Zhang yang wajahnya sudah pucat terbaring di tandu itu, terlihat, sudah hampir tidak ada napas lagi.
Di sebelahnya ada perempuan berumur 30 tahunan sedang menangis, ekspresinya terlihat sangat sedih.
“Lucky He! Ganti nyawa ayahku!”
Setelah melihat Jeremy Lin, lelaki berbaju merah itu langsung memarahi Jeremy Lin, mengangkat tangan dan menunjuk ke Jeremy Lin.
“benar, dokter sampah hari ini aku akan membuat kamu mendapatkan balasannya!” Beberapa orang yang ada di belakang juga menunjuk Jeremy Lin, sangat sombong.
“aku lihat siapa yang berani menggerakkan tangannya! Enzy Li menegakkan dadanya dan menatap mereka, wajahnya memerah, merasa mereka sangat tidak masuk akal, sejak awal sudah ingin memukul Beberapa orang ini.
Jeremy Lin melirik sekilas Tuan Zhang, melihat dia masih ada hembusan napas, dia tertawa dingin “orangnya masih belum meninggal, kamu tidak mengantarkannya ke Rumah sakit, mengantarnya ke tempatku, kenapa, apakah tidak sabar menunggu uang ganti rugi?”
“bodoh! Napas saja sudah tidak ada, antar ke Rumah sakit juga tidak sempat!” lelaki botak baju merah berkata dengan marah.
“dasar dokter sampah, sudah sampai saat ini, masih ingin mengalihkan tanggung jawab!”
“benar, orang yang baik – baik saja karena resepmu sudah mau mati, apakah kamu tidak merasa bersalah!”
“sia – sia kita begitu percaya padamu, orang sepertimu seharusnya masuk neraka!”
Kerabat yang datang dengan lelaki botak ini juga menuduh Jeremy Lin.
“resepku, tidak mungkin mematikan.”
Jeremy Lih melihat mereka dengan datar, lalu dia berjongkok ke arah Tuan Zhang, mengulurkan tangan dan mengecek nadinya.
“kamu masih mengecek nadi, orang saja sudah hampir mati karena obatmu!”
Lelaki botak itu mengeluarkan kertas dari kantongnya, berkata “ini adalah resep yang kamu berikan untuk ayahku, lilac daphne, gansui, 8g Daji, Dazao 10 buah, aku sudah bertanya pada orang, gansui obatnya sangat kuat, tidak bisa di gunakan sembarangan orang, tubuh ayahku pada awalnya sudah sangat tidak baik, kamu malah memberikannya Gansui, jelas – jelas ingin membuatnya mati!”
“saudara ini sangat benar, meskipun aku dari aliran hypnosis, tapi juga lumayan mengerti terhadap obat pengobatan Tradisional, obat Gansui ini sangat kuat, biasanya orang yang tubuhny alemah, tidak bisa menahannya.”
Pria berjenggot itu berkata, sangat puas.
“aduh, Tuan He, seharusnya kamu lebih teliti saat memberikan resep.”
“benar, kami percaya Kepadamu baru berobat kesini, sekarang sudah menimbulkan korban, menurutmu harus bagaimana.”
“kelak siapa yang masih berani datang kesini berobat, bukankah sama saja mencelakai orang!”
“segera ganti rugi, jika tidak orang ini melaporkanmu maka akan repot jika masuk penjara.”
Segerombolan orang yang melihat juga ikut menghela napas, karena biasanya Jeremy Lin sangat baik kepada mereka, jadi ucapan mereka sekarang sudah termasuk lembut, hanya saja setelah berpikir masih merasa sedikit takut, untung hari ini yang berbaring disana adalah Tuan Zhang, bukan mereka.
Hati mereka juga sudah mantap, setelah pulang, mereka akan membakar resep dan obat yang di berikan Jeremy Lin, kelak juga tidak percaya
pengobatan tradisional lagi, lebih baik pergi ke Rumah sakit dan suntik saja.
Lelaki botak itu melihat semua orang membelanya, dan raut wajah Jeremy Lin sangat tidak baik, dia semakin berani, menghela napas dingin berkata “kenapa Lucky He, sekarang kamu sudah tidak bisa cari alasan bukan, aku beritahumu, jika tidak memberikan 10.000.000 , maka siap – siap di penjara seumur hidup!”
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiLove In Sunset
ElinaMy Only One
Alice SongMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniThe Gravity between Us
Vella PinkyAku bukan menantu sampah
Stiw boyUntouchable Love
Devil BuddyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraHis Second Chance×
- Bab 1 Menyaksikan Diri Sendiri Dikremasi
- Bab 2 Beri Aku Tiga Hari
- Bab 3 Surat Hutang
- Bab 4 Ada Aku, Putrimu Akan Selamat
- Bab 5 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (1)
- Bab 6 Gadis Kecil dengan Penyakit Aneh (2)
- Bab 7 Kesalahpahaman
- Bab 8 Penyelamatan
- Bab 9 Dokter Jenius
- Bab 10 Cepat Berikan Cucu Untukku
- Bab 11 Kumpul Keluarga
- Bab 12 Penghinaan di Pesta Keluarga
- Bab 13 Kamu Bisa Menyembuhkannya?
- Bab 14 Bayaran Tinggi
- Bab 15 Ini Mudah
- Bab 16 Kuas Cinnabar
- Bab 17 Pernyataan Cinta (1)
- Bab 18 Pernyataan Cinta (2)
- Bab 19 Bisa Mendapatkan Mobil Ini, Hebat
- Bab 20 Ayah Mertua Tertipu
- Bab 21 Sepakat
- Bab 22 Melihat Hal yang Berbeda
- Bab 23 Pemilik Toko yang Iri
- Bab 24 Jangan Takut
- Bab 25 Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (1)
- Bab 26: Penyelamatan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya (2)
- Bab 27 Terlalu Memuji
- Bab 28 Pertandingan Mengobati
- Bab 29 Melawan Master (1)
- Bab 30 Melawan Master (2)
- Bab 31 Kenapa Minum Begitu Banyak
- Bab 32 Malam Ini Aku Ingin Tidur di Ranjang
- Bab 33 Hanya Beruntung Saja
- Bab 34 Melihat Feng Shui
- Bab 35 Menghancurkan Kejahatan
- Bab 36 Apakah Suamimu Ingin Datang?
- Bab 37 Wanita yang Saling Membandingkan
- Bab 38 Mungkinkah Pencurian?
- Bab 39 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan.(1)
- Bab 40 Membalas Kejahatan dengan Kebaikan (2)
- Bab 41 Kamu Adalah Keberuntungan Kami
- Bab 42 Bunga Tanpa Nama
- Bab 43 Apakah Kamu Menyukai Bunga Pemberianku
- Bab 44 Mengembalikan Semua yang Telah Hilang
- Bab 45 Kontes di Acara Lelang (1)
- Bab 46 Kontes di Acara Lelang (2)
- Bab 47 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (1)
- Bab 48 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (2)
- Bab 49 Keterampilan yang Mengejutkan Semua Orang (3)
- Bab 50 Kejutan Besar Menanti
- Bab 51 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 52 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (1)
- Bab 53 Kunjungan Kekasih Masa Kecil (2)
- Bab 54 Kunjungan Tamu
- Bab 55 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (1)
- Bab 56 Rekrutmen Kerja yang Datang Terus Menerus (2)
- Bab 57 Pasien Khusus
- Bab 58 Cucu Perempuan Tuan Song
- Bab 59 Kamu Berbicara Omong Kosong!
- Bab 60 Junjungan Para Dokter
- Bab 61 Kebakaran
- Bab 62 Jika Aku Pergi dan Tidak Kembali
- Bab 63 Pahlawan Tanpa Nama
- Bab 64 Kamu Sudah Sadar
- Bab 65 Penyakit Gila yang Menular
- Bab 66 Datang untuk Meminta Maaf
- Bab 67 Penyakit Monica Xue
- Bab 68 Pria Gemuk yang Mendambakan Marcella Jiang
- Bab 69 Apakah Kamu Sudah Gila?
- Bab 70 Minum Seribu Gelas Tidak Akan Mabuk
- Bab 71 Aku itu Suamimu
- Bab 72 Dia Pacarku
- Bab 73 Apa yang Sebenarnya Kamu Tertawakan
- Bab 74 Bukankah Semuanya Mempunyai Hak untuk Bersulang
- Bab 75 Apakah Kamu Mau Pergi ke Rumahku untuk Minum Kopi
- Bab 76 Plotnya Tidak Benar
- Bab 77 Pulang
- Bab 78 Sombong dan Merajalela
- Bab 79 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (1)
- Bab 80 Perselisihan Pengobatan China dan Pengobatan Barat (2)
- Bab 81 Apakah Begitu Ajaibnya?
- Bab 82 Tolong Berikan Aku Satu Senyuman
- Bab 83 Pertemuan Kedua Wanita (1)
- Bab 84 Pertemuan Kedua Wanita (2)
- Bab 85 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (1)
- Bab 86 Ulang Tahun Pernikahan yang Spesial (2)
- Bab 87 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (1)
- Bab 88 Suasana yang Tidak Bisa Dipahami (2)
- Bab 89 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (1)
- Bab 90 Raja Ginseng Berumur Ribuan Tahun (2)
- Bab 91 Beres
- Bab 92 Kehilangan Kesempatan
- Bab 93 Membuat Kamu Bahagia (1)
- Bab 94 Membuat Kamu Bahagia (2)
- Bab 95 Kesalahan Medis (1)
- Bab 96 Kesalahan Medis (2)
- Bab 97 Memaksa Membeli dan Menjual
- Bab 98 Membuka Klinik Pengobatan China
- Bab 99 Cibiran Saat Acara Pembukaan Bisnis
- Bab 100 Tamu Tak Diundang (1)
- Bab 101 Tamu Tak Diundang (2)
- Bab 102 Kamu Keluar Bersamaku!
- Bab 103 Siapa Kamu Sebenarnya
- Bab 104 Sikap Memohon Bantuan pada Orang Lain
- Bab 105 Jangan Gegabah
- Bab 106 Menyembah Tuan Tiga Kali
- Bab 107 Aku Bukan Sengaja Melakukannya
- Bab 108 Kakak, Aku Salah
- Bab 109 Perkataan Kamu Benar
- Bab 110 Tuan Sangat Berbakat, Mohon Terima Penghormatan Aku
- Bab 111 Pertemuan Dua Musuh
- Bab 112 Tidak, Suamiku Akan Mengantarku
- Bab 113 Apa yang Kamu Lakukan!
- Bab 114 Tidak Berperasaan
- Bab 115 Diam
- Bab 116 Sudah Memulihkannya?
- Bab 117 Dari Mana Kamu Mempelajari Keterampilan Medis Ini?
- Bab 118 Mendapatkan Reputasi dengan Cara yang Tidak Benar
- Bab 119 Aku Tahu Salah, Tolong Maafkan Aku
- Bab 120 Bertaruh?
- Bab 121 Mencari Mati
- Bab 122 Aku Mohon Tangkap Saja Aku
- Bab 123 Penyakit Kulit
- Bab 124 Obat Lumpur Ajaib
- Bab 125 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (1)
- Bab 126 Mid-autumn Festival Dua Keluarga (2)
- Bab 127 Lukisan yang Asli dan Palsu
- Bab 128 Undangan Tiba-tiba
- Bab 129 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (1)
- Bab 130 Lima Toksin Teknik Pengobatan Api (2)
- Bab 131 Memperdebatkan Kondisi Jasmani
- Bab 132 Mohon Kalian Beri Jalan
- Bab 133 Pengobatan (1)
- Bab 133 Pengobatan (2)
- Bab 134 Tentara Sejati (1)
- Bab 134 Tentara Sejati (2)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (1)
- Bab 135 Hanyalah Manusia Biasa (2)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (1)
- Bab 136 Jamur Kayu Hutan Yang Berumur Ratusan Tahun (2)
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat
- Bab 137 Berendam Dalam Air Obat (2)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (1)
- Bab 138 Kepala Biro Yang Menangkap Kerabat Sendiri (2)
- Bab 139 Seminar (1)
- Bab 139 Seminar (2)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (1)
- Bab 140 Rencana Operasi Yang Terpaksa (2)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (1)
- Bab 141 Tidak Usah Memecatku, Aku Akan Mengundurkan Diri (2)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (1)
- Bab 142 Selama Aku Masih Bernapas, Aku Akan Memastikan Tuan Dalam Keadaan Aman (2)
- Bab 143 Pesaing (1)
- Bab 143 Pesaing (2)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (1)
- Bab 144 Teknik Sembilan Jarum Huiyang (2)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (1)
- Bab 145 Berhutang Permintaan Maaf Kepada Dokter Pengobatan Tradisional (2)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (1)
- Bab 146 Teknik Akupuntur Dingin (2)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (1)
- Bab 147 Melakukan Pengajaran (2)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (1)
- Bab 148 Tamu Luar Negeri Yang Berkunjung (2)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (1)
- Bab 149 Pergeseran Tulang Yang Serius (2)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (1)
- Bab 150 Pelajaran Pertama (2)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (1)
- Bab 151 Metode Diagnosis Mengamati (2)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (1)
- Bab 152 Mencabut Gigi Dengan Metode Aneh (2)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (1)
- Bab 153 Tidak Boleh Menyinggungnya (2)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (1)
- Bab 154 Pengobatan Hipnosis Tiga Belas (2)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (1)
- Bab 155 Pengobatan Hipnosis (2)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (!)
- Bab 156 Resep Obatnya Membunuh Orang (2)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (1)
- Bab 157 Pengalaman Hidup Lucky He (2)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (1)
- Bab 158 Kamu Harus Menciumku Dengan Inisiatif Sendiri (2)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (1)
- Bab 159 Tidak Bisa Tidur Tanpamu (2)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (1)
- Bab 160 Membela Kebenaran Bisa Kehilangan Nyawa (2)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (1)
- Bab 161 Perdebatan Tiga Wanita (2)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (1)
- Bab 162 Penyelamat Yang Datang Dari Jauh (2)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (1)
- Bab 163 Kemampuan Bertarung Yang Menakutkan (2)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (1)
- Bab 164 Sikap Kerja Yang Bermasalah (2)